Di Susun Oleh:
Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan
kami kesehatan dan kenikmatan sehingga kami bisa menyelesaikan tugas observasi ini
sebagai betuk penyelesaian tugas mata kuliah Kegiatan Usaha Syariah, dan tidak lupa juga
kami ucapkan terima kasih kepada semua unit yang ikut membantu dalam memper mudah
observasi ini.
Laporan ini bertujuan mengenalkan UMKM yang berada di kota Medan, Dalam
penyusunan Laporan ini kami banyak mengalami ritangan dan tantangan sehingga laporan
yang kami sajikan ini tidak luput dari kesalahan, dan kami juga minta maaf jika ada kesalahan
atau kata-kata yang kurang baik dalam pembuatan laporan ini dan kami berterimakasih
kepada ibu MAIMUNAH selaku pemilik usaha mikro atau usaha kecil menegah yang
berlokasi di jalan pasar 7 Bengkel Gg. Munir 15 Tembung yang memberikan kami
kesempatan untuk menyurvei UMKM tersebut, dan semoga bermanfaat baagi kita semua.
DAFTAR ISI
Cara Pembuatan
Cuci Bersih Kedelai yang akan di olah.
Rendam kedelai selama 13 jam.
Rebus kedelai hingga setengah masak.
Kemudian Giling kedelai dengan menggunakan laru.
Kemudian rebus lagi kedelai sekitar 10 menit menggunakan api sedang.
Tiriskan dan Dinginkan kedelai.
Campur kedelai yang sudah di dinginkan tadi dengan ragi secara merata.
Masukkan biji kedelai tadi kedalam daun pisang yang sudah di bentuk menyerupai
nampan/cetakan tempe.
Untuk mendapatkan hasil yang baik diamkan tempe selama 2 hari untuk kematangan
yang sempurna.
Jumlah = Rp 1.630.000
Bahan Baku
- Kedelai = RP 15.000/kg x 12 kg = Rp 180.000
- Ragi = Rp 10.000
- Laru = Rp 5.000
Jumlah = Rp 195.000
Jadi dalam sekali produksi tempe modal ibu maimunah adalah Rp 195.000
UMKM yang di bangun oleh ibu maimunah dari nol sama sekali tidak mengguakan
tenaga kerja orang lain hanya saja kadang ibu maimuah di bantu oleh anak dan menantunya.
BAB III
PERMASALAHAN
3.1 Pemasaran
Dalam melakukan pemasaran produk ibu maimunah sama sekali tidak menggunakan
media atau iklan prosuk atau pun brosur, ibu maimunah hanya mengandalkan personal atau
mulut ke mulut melalui pertemanan atau pun tetangga sehingga konsumen-konsumen ibu
maimunah hanyalah warga sekitar rumah ataupun warung-warung sekitar yang juga sekaligus
pelanggan tetap ibu maimunah.
Alasan ibu maimunah tidak melakukan pemasaran menggunakan media karena mahalnya
biaya promosi yang harus di keliarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang di dapatkan
oleh ibu maimunah dan juga ibu maimunah mendirikan usaha tempe karena sudah cukup
memenuhu kehidupan sehari-shari ibu maimunah secara pribadi di samping itu juga karena
umur ibu maimunah yang sudah lanjut usia sehingga tidak bisa memproduksi tempe terlalu
banyak.
3.2 Produksi
Beberapa permasalahan yang di hadapi oleh usaha ibu maimunah dalam memperoduksi
tempe diantaranya meliputi bahan baku seperti harga kedelai yang kadang melambung tinggi
sedangkan harga tempe yang di pasarkan sama sekali tidak meningkat melainkan sama
dengan harga biasanya, ataupun kedelai yang terkadag juga susah untuk di temui, dan
peralatan yang digunakan oleh ibu maimunah yang tergolong masih standar contoh sederhana
proses perebusan yang di laukan oleh ibu maimunah tergolong tradisional yaitu dengan
menggunakan bahan bakar kayu bakar.
Permasalahan prosuksi berikutnya yang di alami oleh usaha ini ialah belum adanya surat
izin usaha ataupun standar prosuk secara resmi, sertifikat halal ataupu setifikat kandungan gizi
dan lain sebagainya, serta kurangnya pemahaman ibu maimunah tetang legalitas usaha
merupakan salah satu alas an belum di urus atau belum adanya sertifikat usaha tersebut.
Keungulan dari prosuk tempe ini ialah selain dari kederhanaan pembuatan yang di
lakukan, tempe juga merupakan salah satu makanan khas masyarakat Indonesia yang sampai
sekarang masih banyak di minati oleh masyarakat luas selain dari harganya yang terjangkau
tempe juga mengandung sejuta gizi yang bagus bagi tubuh.
2.3 Keuangan
Dalam keuangan pemilik usaha ini sering mangalami kekurangan modal di karenakan
harga yang tidak stabil baik dari bahan baku maupun lainnya dan terkadang modal juga di
pakai untuk kebutuhan pribadi yang mendadak dan juga di sebabkan harga jual yang sangat
murah hanya sekitar Rp. 1.500/batang tempe sehungga keuntunggan yang di dapatkan tidak
seberapa bahkan pemilik usaha sering menutupi dan yang kekurangan.
Kesimpulan
Laporan UMKM yang kami dapatkan khususnya pembuatan tempe ialah terdapat
berbagai kendala yang di alami oleh ibu maimunah seperti bahan baku yang semakin
meningingkat, keuangan yang tidak stabil, serta lawan bisnis yang semakin banyak sehingga
membutuhkan cara agar dapat menarik minat pelanggan ataupun masyarakat serta pendapatan
atau pemasukkan yang di hasilkan tidak sebesar pengeluaran yang harus di keluarkan dalam
sekali proses produksi tempe.
Selain dari kendala yang di dapatkan oleh ibu maimunah dalam oembuatan tempe ada juaga
keuntungan seperti produk tempe yang sudah di kenal luas oleh masyarakat umum serta
proses pembuatan yang sederhana di balik itu juga tempe juga merupakan makanan poko
yang banyak di gandrungi oleh masyarakat sebagai makanan luas baik itu dalam olahan
masakan lauk/pauk atau pun jajan yang seperti gorengan yang mudah di jumapai.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Perebusan kedelai
Bahan-bahan
Kedelai sebelum di olah
Ragi tempe
Perebusan kedelai
Pencetakan Tempe
Tempe yang siap di pasarkan