Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Seandainya Indonesia
Tanpa Pancasila ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………………………………………………………………… i
Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………………………………………. ii
Bab I………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 1
Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………………………………. 1
Latar belakang…………………………………………………………………………………………………………………….. 1
Rumusan masalah………………………………………………………………………………………………………………. 1
Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………………………… 1
Bab II……………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 2
Landasan teori…………………………………………………………………………………………………………………………………. 2
Tinjauan sumber…………………………………………………………………………………………………………………. 2
Tinjauan pustaka……………………………………………………………………………………………………. 2
Tinjauan karya………………………………………………………………………………………………………… 2
Bab III………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 8
Kesmpulan……………………………………………………………………………………………………………………………………….. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. dapat mengasah ketrampilan, dan mempertajam kepekaan, terhadap segala-sesuatu
yang berkaitan dalam hal menciptakan sebuah desain.
2. Mempelajari tahap tahap yang sangat mendasar dalam seni rupa dan desain
1
BAB II
LANDASAN TEORI
1. TINJAUAN SUMBER
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/MATERI_TITIK_DAN_GARIS.pdf
file:///D:/IUP%20UGM/2017C_Abdulloh_Faliqul_Isbach.pdf
http://learnwithhanamedina.blogspot.com/2017/06/tugas-sbk-contoh-nirmana-titik-
garis.html
http://digilib.isi.ac.id/281/4/BAB%20IV%20Ardi.pdf
Pada makalah ini saya akan menuangkan ide dan gagasan yang
mengangkat “NIRMANA” sebagai tema dalam bekarya. Nirmana adalah
pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis,
warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat
juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang
harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa.
Tinjauan karya ini merupakan bahasan secara garis besar tentang apa
yang telah dicapai dalam proses berkarya. Pembahasan ini perlu dilakukan agar
apa yang telah dicapai dan dihasilkan dapat dilihat dan dipelajari untuk di
interpretasi oleh seseorang. Selain itu tinjauan karya dilakukan untuk
mengungkapkan apa yang ingin disampaikan dan dapat diberikan pemahaman
akan arah dan tujuan, serta konsep karya tersebut diciptakan.
Ada beberapa proses cara untuk menciptakan nirmana yang harmonis dan selaras dengan
rasa, nirmana dibagi menjadi beberapa bagian ada yang dwimatra ada yang trimatra disini
kita membahas langkah-langkah penciptaan nirmana dwimatra, yaitu :
1. Harus memahami apa itu nirmana
Mempunyai maksud untuk mengetahui apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam
nirmana.
2. Harus mengetahui cara menata, mengatur, mengkomposisikan, menyusun,
menciptakan variasi, atau merancang unsur rupa tersebut agar menggugah
persepsi pengamat
3. Harus mengetahui juga prinsip prinsip untuk mengolah nirmana.
4. Setelah memahami lebih dalam tentang nirmana, kita bisa membuat sebuah
objek dasar.
5. Kemudian mulai menyusunnya agar menjadi pola yang harmonis dan selaras.
3
3. GAGASAN ISI KARYA SENI
Pengertian Nirmana Dibentuk dari dua kata yaitu nir berarti tidak, mana berarti makna,
jika digabungkan berarti tidak bermakna atau tidak mempunyai makna. Jika di artikan lebih
dalam nirmana berarti lambang-lambang bentuk tidak bermakna, dilihat sebagai kesatuan
pola, warna, komposisi, irama, nada dalam desain. Bentuk yang dipelajari biasanya diawali
dari bentuk dasar seperti kotak, segitiga, bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik
sedemikian rupa menjadi mempunyai makna tertentu. Jika kita telah lebih jauh, nirmana
mirip dengan Tipografi (ilmu huruf) yaitu tentang mengorganisasikan sesuatu untuk
mencapai kualitas artistik pada sebuah karya seni atau desain. Nirmana berbicara tentang
harmoni, keselarasan soal rasa, dan impresi pada sebuah bentuk. Nirmana tidak hanya
mencakup 2 dan 3 dimensi saja melainkan menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan
ruang maya. Ruang maya adalah ruang semu dimana kita bisa berkhayal tentang sesuatu
yang mebingungkan kita sendiri, dalam artian hayalan tentang sebuah kegilaan bentuk yang
sulit kita torehkan dalam media 2 dimensi ( sering disebut dengan nirmana ruang datar /
nirmana dwimatra) atau 3
Nirmana 2 Dimensi|2 dimensi (sering disebut dengan nirmana ruang / nirmana
trimatra). Pengaplikasian nirmana mutlak dilakukan dalam semua bidang seni rupa dan
desain. Contohnya adalah fotografi, bidang seni ini mempunyai kemampuan melakukan
eksekusi ini dengan sangat baik. Kapabilitas fotografi yang merekam obyek setepat-tepatnya
dapat kita kacaukan dengan nirmana. Tentu kita sudah biasa jika melihat langit yang jauh
yang berwarna biru dan pepohonan yang dekat dengan warna hijau. Namun dengan
nirmana, langit dapat kita beri warna panas (orange/ kuning) untuk menciptakan kesan
objek tersebut dekat dengan kita. Dan pohon dengan warna dingin (misal biru) untuk
memberi kesan objek tersebut jauh dengan kita. Hal ini dapat kita terima karena kita
memandang dari nalar bentuk. Disinilah seni dan desain dapat dinilai atas dasar kualitas
artistiknya, yaitu menilai segala sesuatunya dari sisi bentuk, bukan dari hal-hal di luar
bentuk (Irama Visual, 2007, hal. 160). (www.notepedia.info/2013/04/nirmana.html, akses
September 2013) Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual
seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana
dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus
mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Elemen-elemen seni rupa
dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya. 1. Titik, titik adalah suatu
bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran
sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah. 2. Garis, garis adalah suatu hasil goresan
nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. 3. Bidang, bidang
adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas;
mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. 4. Gempal, gempal adalah bentuk
bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman. Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto,
Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Yogyakarta, 2005
4
Dengan mempelajari Nirmana, seseorang diharapkan dapat mengasah ketrampilan, dan
mempertajam kepekaan, terhadap segala-sesuatu yang berkaitan dalam hal menciptakan
sebuah desain. dalam Nirmana, seseorang akan mempelajari segala sesuatu yang
berhubungan dengan seni rupa dan desain melalui tahap-tahap yang sangat mendasar.
Dan Yang akan dipelajari dalam nirmana adalah :
Elemen desain : titik, garis, bidang dan raut, gelap terang dan Ruang
Variabel Penyusun Unsur Visual: Ritme, peragaman, kontras dan peralihan
Komposisi: kesatuan, keserasian, keseimbangan, kesebandingan dan dominasi.
Warna: daser teori warna, dimensi warna, klasifikasi warna dan komposisi warna
Tekstur: tekstur semu dan tekstur nyata
Nirmana titik:
5
Nirmana garis :
6
Nirmana bidang :
7
BAB III
KESIMPULAN