Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................2
A. Latar Belakang........................................................................................2
B. Identifikasi Masalah................................................................................3
C. Rumusan Penelitian................................................................................3
D. Tujuan Penelitian....................................................................................3
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHSAN......................................................................................................5
A. Potensi Kaum Muda dalam Pembangunan Bangsa.............................5
B. Sektor sektor pembngunan yang dapat disi oleh pemuda.........................7
C. Faktor penunjang dan kendala..............................................................7
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................9
A. KESIMPULAN........................................................................................9
B. SARAN.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemuda adalah generasi penerus bangsa yang sangat mahal dan
bahkan tak ternilai harganya, kemajuan atau kehancuran bangsa dan negara
tergantung pada para pemuda sebagai agen perubahan. Di Idnonesia banyak
terdapat organisasi-organisasi pemuda dengan tujuan menghimpun para
remaja untuk menyalurkan kedalam kesibukan yang positif dan produktif.
Pemuda memang memiliki kedudukan dan peran yang sangat vital dalam
pembanguna, sehingga masa depan bangsa berada di tangan mereka, harapan
dan cita-cita bangsa digantungkan pada pundak pemuda sehingga pemuda
dituntut berperan aktif dan tampil terdepan dalam pembangunan bangsa, baik
fisik maupun mental spiritual atau karakter(Sari, 2016: 3).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009
tentang Kepemudaan “Pemuda adalah warga negara Indonesia yang
memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16
(enam belas) dan 30 (tiga puluh) tahun. Berbagai hal yang berkaitan dengan
kepemudaan seperti potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas,
aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda”. Keberadaan pemuda sebagai penerus
bangsan dan memiliki peran penting dalam pembangunan haruslah memiliki
suatu wadah atau tempat yang dapat mengembangkan kemampuan maupun
kreativitas yang dimiliki para pemuda, pengembangan potensi yang di miliki
pemuda merupakan sebuah aset atau harta bagi kemajuan wilayahnya.
Organisasi Karang Taruna merupakan organisasi yang hampir ada
disetiap daerah,organisasi tersebutdikelola oleh para pemuda, organisasi
karang taruna merupakan sebuah organsasi yang lahir pada tanggal 26
September 1960 di Kampung Melayu Jakarta, pembentukan karang taruna
dilatar belakangi oleh banyaknya anak-anak yang menyandang masalah sosial
antara lain seperti anak yatim, putus sekolah, mecari nafkah membantu orang
tua, dan sebagainya. Masalah tesebut tidak lepas dari kemiskinan yang
dialamai masyarakat kala itu (Dirmania, 2015, hal. 3). Hingga sekarang
keberadaan organisasi Karang Taruna diakui dan kemudian dibuktikan
dengan masuknya nama Karang Taruna dalam beberapa regulasi atau
perundang-undangan. UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
Permendagri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga
Kemasyarakatan, PP No.72 dan 73 tentang Desa dan Kelurahan serta UU
No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial adalah beberapa produk

2
hukum yang didalamnya menempatkan Karang Taruna dengan segala peran
dan fungsi (Dirmania, 2015, hal. 5).
Kurangnya partisipsi terhadap kegiatan-kegiatan yang bersifat positif
seperti kegiatan dalam ranah kesejahteraan sosial meliputi rehabilitas,
perlindungan sosial, usaha ekonomi prduktif serta peringatan hari-hari besar
semakin sulit diadaka. Hal ini disebabkan karena kecenderungan
memprioritaskan kepentingan pribadi serta kurangnya kepedulian dan minat
pemuda untuk dapat bergabung kedalam organisasi Karang Taruna sebagai
wadah pengembangan diri dan kreatifitas sehingga kurangnya keanggotan di
dalamnya menjadi suatu masalah dalam organisasi tersebut. Hal tersebut
dapat didasari oleh sikap cari gampang yang di nilai lebih menguntungkan
ketimbang harus bergabung dan bersusah payah dalam organisasi dan tidak
memeperdulikan apa yang terjadi pada lingkungan sekitar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mencoba mengidentifikasi
beberapa masalah yaitu sebagai berikut: Pertama, kurangnya minat pemuda
dalam berorganisasi di KelurahanCipadung. Kedua, kurangnya pemahaman
pemuda terhadap tugas pokok dan fungsi Karang Taruna. Ketiga,
kurangnyatingkat kesadaran yang dimiliki pemuda.

C. Rumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat di rumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya sosialisasi organisasi Karang Taruna pada pemuda di
Kelurahan Cipadung?
2. Bagaimana minat berorgansasi pemuda di KelurahanCipadung?
3. Seberapa besar pengaruh sosialisasi organisasi karang taruna terhadap
minat berorganiasasi pemuda di kelurahan Cipadung?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui upaya sosialisasi organisasi Karang Taruna di Kelurahan
Cipadung.
2. Mengetahui minat berorganisasi pemuda di KelurahanCipadung.

3
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh sosialisasi organisasi karang taruna
terhadap minat berorganiasasi pemuda di kelurahan Cipadung?

4
BAB II
PEMBAHSAN
A. Potensi Kaum Muda dalam Pembangunan Bangsa
Sebagai mana kita maklum, masa beredar, zaman berputar. Dalam tiap
perubahan zaman, pemuda selalu menjadi tulang punggung sebuah perubahan
tersebut. Apakah perubahan kearah lebih baik, atau justru sebaliknya. Peran
pemuda selalu sentral dalam perubahan, mengingat dalam jiwa pemuda selalu
ada hasrat yang dinamis. Ciri khas dari seorang pemuda adalah semangat
yang membara.
Dewasa ini, berbagai persoalan yang dihadapi bangsa, mulai dari
persoalan sosial, politik, budaya, hingga hal-hal yang menyangkut keagamaan
telah membaur kedalam seluruh komponen masyarakat. Tidak terkecuali
kaum muda, bahkan seringkali para pemuda yang paling banyak dirugikan
dan mendapat tantangan yang paling besar. pemuda Indonesia telah banyak
kehilagan jati dirinya, terutama dalam hal semangat untuk membangun
bangsa ke depannya. Oleh karenanya dibutuhkan pemikiran dan penemuan
kembali dalam pembangunan karekter bangsa. Pada tahun 1998 pemuda
Indonesia melakukan gerakan reformasi terhadap pemerintahan orde baru,
namun hingga sekarang perjalanan orde reformasi, masih belum berhasil
keluar dari krisis, pengangguran merajalela, adanya ancaman disintegrasi
bangsa, korupsi makin meluas, dan moral bangsa hancur.
Dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda merupakan aset bangsa
yang sangat mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan atau kehancuran
bangsa dan Negara banyak tergantung pada kaum mudanya sebagai agent of
change (agen perubahan). Pada setiap perkembangan dan pergantian
peradaban selalu ada darah muda yang mempeloporinya.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan dengan jumlah
pemuda yang dikategorikan yang cukup besar pula. Dengan potensi yang
cukup besar ini, tidak bisa dipungkiri kalau Indonesia bisa maju dan
berkembang oleh tangan-tangan para pemuda.
Berbicara tentang potensi pemuda dalam pembangunan di berbagai
bidang, identik dengan perguruan tinggi dan dunia kemahasiswaan. karena di
perguruan tinggi akan mencetak para sarjana, intelektual, calon-calon
pemimpin bangsa, calon dosen, guru, para praktisi dan calon para pejabat.
Dan juga perguruan tinggi dari segi kelembagaannya, perguruan tinggi
merupakan pusat kebudayaan dan sentrumnya pembaharuan dan kemajuan
yang terus berkembang dalam masyarakat tanpa berhenti sesaat pun guna
memenuhi kebutuhan kontemporer. Dan yang terakhir dari segi kegiatan intra

5
dan ekstra kemahasiswaan, dalam dunia kemahasiswaan di perguruan tinggi
akan menjadi ajang pembentukan kader di kalangan mahasiswa, sesuai
kepentingan orientasi dari organisasi mahasiswa atau organisasi yang berada
di belakangnya. Menjadi mahasiswa adalah sebuah proses membentuk diri
anda menjadi seorang yang “tahu”. Sedangkan terjun ke dunia usaha akan
membuat diri seseorang “bisa”. Oleh karenanya dalam dunia kemahasiswaan
akan sangat mempengaruhi semangat kaum muda dalam pembangunan
bangsa, baik dalam bidang infrastruktur, sumber daya manusia, dan Ekonomi
bangsa, dll.
Apalagi sekarang, seperti yang semua kita ketahui setiap pemuda
menghadapi berbagai permasalahan yang berbeda sesuai dengan masanya, 
misalanya permasalahan yang hangat dibicarakan sekarang adalah adanya
pengaruh globalisasi yang sangat kuat terhadap pemuda, menguatnya budaya
konsumtif dan hedonisme, kurangnya rasa nasionalisme, minimnya kesadaran
kerjasama, serta mengedepankan ego masing-masing.
Berbagai persoalan yang dihadapi generasi muda ini, sebagai
gambaran masyarakat yang sedang mengalami perubahan. Dalam hal ini
pemuda sangat diharapkan agar dapat merubah nasib bangsa ke depannya,
dalam segala aspek kehidupan. Dan ini sudah menjadi tanggung jawab setiap
kaum muda yang ada sekarang, untuk melanjutkan estafet perjuangan
pembangunan bangsa, terutama dalam pembangunan infrastruktur dan
ekonomi bangsa.
Pembangunan merupakan sebuah hal yang sangat esensial dari
peradaban manusia. Artinya, sebuah peradaban seringkali diukur dari adanya
pembangunan yang dilakukan oleh bangsa tertentu.
Melihat pemberitaan di berbagai media mengenai ketidakmampuan
Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan ini membuat sebagian
masyarakat merasa pesimis terhadap kondisi negeri ini. Meski harus diakui
bahwa terdapat pula beberapa prestasi yang berhasil diraih, namun
gelombang pesimisme cenderung lebih besar daripada semangat optimisme.
Sebenarnya, untuk mengikis pesimisme dan mendorong pembangunan negeri
ini tidak dapat hanya dengan mengandalkan kinerja Pemerintah semata.
Komponen lain yang sangat berpotensial untuk membangun Indonesia adalah
golongan pemuda.
Potensi pemuda untuk membangun negeri ini sangat besar. Dengan
betambahnya kesadaran pentingnya pendidikan di masyarakat Indonesia,
mendorong pertumbuhan pemuda Indonesia sebagai kelompok manusia yang
teredukasi untuk kreatif dalam meningkatkan kesejateraan dirinya. Dorongan

6
ini, kemudian menjadikan pemuda sebagai kelas menengah atau akrab disebut
dengan istilah middle class. Keberadaan middle class di Indonesia dapat
menjadi angin segar bagi pembangun Indonesia, karena middle class
memiliki pendidikan yang lebih baik, kondisi ekonomi yang lebih mapan, dan
menjadi potensi perubahan.
Yang termasuk middle class adalah Keberadaan pengusaha, terutama
pengusaha muda, memiliki peranan penting bagi ekonomi Indonesia. Sektor
ekonomi riil yang diciptakan oleh pengusaha akan dapat menjadi senjata
ampuh bagi Indonesia untuk menghadapi krisis ekonomi yang berpotensi
menghantam Indonesia pada periode mendatang. Selain itu, pertumbuhan
sektor riil cenderung lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan
pendapatan per kapita secara agregatif. Pertumbuhan ekonomi riil juga
mampu menjadi solusi atas masalah sosial seperti pengangguran, karena
dengan peningkatan sektor riil lapangan usaha yang terbuka juga semakin
bertambah.
Dan selain itu pembangunan terhadap ekonomi individu harus juga
diterapkan karena ekonomi individu atau biasa yang disebut seorang yang
berwirausaha merupakan katalis yang  agresif untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan wirausahaan memilik kaitan erat
terhadap pertumbuhan dan kemajuan ekonomi suatu Negara.
B. Sektor sektor pembngunan yang dapat disi oleh pemuda
Contohnya antara lain sebagai berikut:
- sektor perdagangan
- sektor perindustrian
- sektor pertanian
- sektor perikanan
- sektor peternakan
- sektor perkebunan
C. Faktor penunjang dan kendala
1. Kendala psikologis
Banyak hal yang mengakibatkan terganggunya psikologi
pemuda,misalnya faktor tekanan lingkungan sekitar pemuda yang sangat
berat,dan banyak pemuda yang mudah marah dan putus asa.
2. Kendala sosial
Kendala sosial dapat berupa pengembangan sistem informasi dan
komunikasi maupun produksinya. Misalnya dengan melibatkan ORARI,

7
dapat memberikan bantuan informasi dan komunikasi mengenai situasi
pasar, sarana produksi dan seterusnya.

3. Kendala ekonomi
Banyak masalah ekonomi yang terjadi,misalnya "pemuda" harus
lebih ber"peran" aktif dalam sistem distribusi pada perekonomian
nasional, dimana "pemuda" dari segala lapisan masyarakat, dari yang
tinggal di desa maupun di kota-kota besar, baik yang berpendidikan
tinggi maupun yang putus sekolah atau pengangguran dapat terlibat dan
berperan semua pada setiap tingkat sistem penyaluran baik dari agen
tunggal - sub agen - grosir maupun sampai dengan pada pengecer.
Diharapkan dengan dinamika dan inisiatif dari tenaga-tenaga ekonomi
muda Indonesia dampaknya terdapat kemakmuran yang merata dan
perangkat ekonomi berada di dalam tangan-tangan terampil "pemuda"
Indonesia sendiri. Kemampuan berswasembada dan mandiri harus
dimiliki dan diwujudkan oleh generasi muda/"pemuda".

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemuda memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan dan
kemajuan bangsa. Pemuda yang tangguh dapat diartikan pemuda yang bisa
menggunakan masa mudanya untuk hal-hal yang bermanfaat dan
meninggalkan hal-hal yang buruk.
Pemuda pada zaman pergerakan nasional memiliki kemauan keras
untuk bisa mempersatukan bangsa Indonesia dan membebaskan diri dari
penjajahan. Sedangkan pemuda zaman sekarang mendapati kemajuan IPTEK
yang sangat pesat, sehingga mereka yang memiliki pikiran yang baik dan
bertanggungjawab akan menggunakannya untuk hal yang bermanfaat, dan
yang buruk akan menggunakannya untuk hal negatif. Pemuda zaman
sekarang banyak yang menjadi korban era globalisasi (victim globalization).
Faktor yang mempengaruhi keadaan pemuda berasal dari keluarga,
lingkungan, dan pergaulan pemuda.
Upaya untuk menciptakan generasi muda yang tangguh dapat
dilakukan di dalam keluarga dengan bimbingan orang tua; di lembaga
pendidikan dengan bimbingan dari guru; dan di lingkungan masyarakat
dengan mengadakan organisasi pemuda yang positif dan adanya pengawasan
dari tokoh masyarakat.
Namun yang paling penting adalah kesadaran dari pemuda itu sendiri.
Tanpa kesadaran dari pemuda sendiri, upaya yang dilakukan akan sia-sia.
B. SARAN
Agar usaha-usaha menciptakan generasi muda tangguh sebagaimana
yang tercantum di atas menjadi lebih efektif, maka sebaiknya kesadaran
pemuda tersebut harus sudah tumbuh dan melekat pada jiwanya. Untuk itu
sebelum melakukan tindakan, disarankan untuk berupaya menumbuhkan
kesadaran pemuda tersebut terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

https://arifinhakam.wordpress.com/karya-tulis-usaha-menciptakan-generasi-
muda-yang-tangguh/

Anda mungkin juga menyukai