TENTANG
NAMA :
NURUL AMALIA
NIM : D1D016222
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami, sehingga saya berhasil
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pemuda Dan Sosialisasi”.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta saya
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan terutama
dikalangan pemuda.
Amin yarobbal alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................ 1
C. Tujuan.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemuda Dan Permasalahannya............................................................ 2
B. Sosialisasi Pemuda............................................................................... 3
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................................. 6
B. Saran..................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas dari mata kuliah “Ilmu
Sosial Dasar “ .Dan sekaligus untuk mengetahui pengertian dari pemuda, bagaimana
pengertian dari Sosialisasi Pemuda. Dan Bagaimana gambaran pemuda dan
identitasnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Didasarkan atau usaha menolak penyesuaian diri dengan lingkungan. Peranan
pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, Yaitu :
a. Pemuda Pembangkit, Mereka adalah Pengurai Atau pembuka Kejelasan Dari
suatu masalah sosial.
b. Pemuda Nakal, Mereka sekumpulan pemuda berniat mengadakan perubahan,
baik pada budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh
manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan menguntungkan bagi
dirinya,sekalipun dalam kenyataannya merugikan pada lingkungannya.
c. Pemuda Radikal, Mereka sekumpulan pemuda yang berkeinginan besar
mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara radikal, revolusioner.
Keradikalannya dalam tekad untuk mengubah sekarang, dan tidak peduli
bagaimana selanjutnya, atau tidak dipikirkan lebih jauh.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral,
mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral
kehidupan bangsa dan pengoreksi. Bertindak diatas kebenaran dengan landasan
hukum sebagai mahluk sosial Artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri hidup
bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan
pandangan hidup yang dianut masyarakat. Sebagai mahluk Individual artinya
tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai rasa tanggung
jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap tuhan Yang Maha
Esa.
B. Sosialisasi Pemuda
Setiap individu pemuda dalam masyarakat yang berbeda mengalami proses
sosialisasi yang berbeda pula karena proses sosialisasi banyak ditentukan oleh
susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan, oleh karena itu
proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kedirian seseorang. Sebaagai suatu produk
sosialisasi merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya
pribadi orang lain diluar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya
sebutan “Aku” atau “Saya” sebagai kedirian subjektif yang sulit di pelajari.
Asal mula timbulnya kedirian :
a. Dalam Proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan
cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ; dia tidak
disukai, tidak berharga, tidak dapat dipercaya atau sebaliknya, dan lain sebagainya.
3
b. Dalam Proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan
mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus dia lakukan agar memperoleh
penghargaan oleh orang lain.
Melalui Proses sosialisasi seseorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan
kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat
diramalkan. Dengan Proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana dia mesti
bertingkah laku di tengah –tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Dalam sosialisasi, perkembangan Individu-individu akan selalu tampak karena
mereka dapat menerapkan pengalaman baru dari perkembangan yang ada
disekelilingnya, berjalan terus dengan segala daya imitasinya.
Pembinaan yang ada dan sedang berjalan di lakukan melalui tiga jalur, yaitu :
a. Jalur pendidikan
Jalur pendidikan meliputi :
Pemuda Pendidikan
Pemuda Non-Pendidikan
b. Jalur organisasi fungsional.
Jalur yang meliputi organisasi pendidikan seperti Pramuka,KNPI dll.
c. Jalur media massa.
Dengan menyajikan sebuah karangan artikel,yang mengandung Buday,bangsa,dan
agama.
Tidak disangkal lagi bahwa lembaga-lembaga masyarakat dituntut peranannya,
yang menampung aspirasi pemuda, dan senantiasa siap menghadapi dinamika
pemuda. Dari seluruh uraian diatas dapatlah diketahui, bahwa pemuda dan sosialisasi
merupakan suatu permasalahan peranan yang digariskan GBHN.
Sosialisasi pemuda mempunyai bebrapa hal yang perlu kita ketahui, Yaitu :
a. Proses Sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat
manusia menjadi selaras dalam hidup di tenga-tengah orang lain. Proses
sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mestinya dia
bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses
tersebut, seseorang akan terwarnai cara berfikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
4
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa terkecuali dan kemampuan
untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku di
masyuarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan
melalui proses sosialisasi.
b. Media Sosialisasi
Meliputi :
Orang tuya dan keluarga
Sekolah
Masyarakat
Teman bermain
Media massa
c. Tujuan pokok sosialisasi
Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang bagi dibutuhkan
kehidupan kelak di masyarakat.
Individu harus mampu berkomunikasi dengan efektif dan mengembangkan
kemampuannya.
Pengendalian fungsi-fungsi organik yang di pelajari melalui pelatihan-pelatihan
introveksi diri yang tepat
Bertingkahlaku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok
ada pada lembaga atau kelompok khususnya pad masyarakat umum
Sosialisi merupakan suatu proses yang membantu individu melalui media
pembelajaran dan penyesuaian diri,bagaiman bertindak dan berfikir agar dia dapat
berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupu sebagai anggota masyarakat.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemuda merupakan tonggak terpenting dalam mahluk sosial, sehingga dapat kita
ketahui bahwa pemuda bisa dikatakan ; “Pemuda Harapan Bangsa”, “pemuda
pemilik masa depan” dan “Pemuda merupakan Harapan Hari Esok”.
Pemuda mempunyai peranan dalam masyarakat sosial yaitu :
a. Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-
tuntutan lingkungannya.
b. Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-
tuntutan lingkungannya, dalam peranan ini pemuda dapat dikategorikan menjadi
tiga bagian , Yaitu
Pemuda Pembangkit
Pemuda Nakal
Pemuda Radikal
Dalam Jalur Pendidikan pemuda dibedakan menjadi dua :
a. Pemuda Pendidikan
b. Pemuda Non Pendidikan
B. SARAN
Jadilah sosok insan pemuda yang agamis dan jadilah pemuda yang berguna
untuk diri sendiri, orang tua orang lain, dan NKRI. Dimulai dari hal klecil kita
jadikan bangsa indonesia menjadi negara maju.
6
DAFTAR PUSTAKA
M.Munandar soelaeman, “ Ilmu Sosial Dasar” PT. Refika Aditama ,Bandung 1986,
hal.163-171.
Arief Budiman, “Pemuda Dan Sosialisasi”, Lokakarya Penyusunan Kumpulan Minimal
Peragaan Mata Kuliah Ilmu Sosial DasarUniversitas Brawijaya, Malang, Tanggal
21-27 Januari, 1985.
7
MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA
TENTANG
NAMA :
NOVITASARI
NIM : D1D016227
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami, sehingga saya berhasil
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kesenjangan Sosial Dalam
Masyarakat”.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta saya
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan terutama
dikalangan pemuda.
Amin yarobbal alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................ 1
C. Tujuan.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesenjangan sosial............................................................................. 2
B. Faktor kesenjangan Sosial.................................................................. 3
C. Akibat Kesenjangan Sosial ................................................................ 4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................................. 5
B. Saran..................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit jumlahnya. Hal ini
dikarenakan Indonesia terdiri atas pulau-pulau dan beragam suku dan budayanya.
Jumlah penduduk yang banyak ini tentunya menimbulkan banyak masalah, antara
lain kemiskinan, masalah pendidikan, dan lain-lain.
Hal-hal simpel yang seperti itulah, yang memicu timbulnya kesenjangan
sosial di dalam kehidupan masyarakat. Biasanya orang-orang yang berada di
kalangan atas lah yang membuat jarak dengan sesama. Kesenjangan sosial di
Indonesia sangatlah terlihat, apalagi antara rakyat dengan pejabatnya. Kesenjangan
sosial memuncak saat pemerintahan Presiden Soeharto karena TNI yang menguasai
pemerintahan. Keadaan rakyat kecil semakin tertindas dan tidak ada keadilan dalam
hal ini. Padahal dalam pembukaan dan isi Undang-undang Dasar 1945 telah
dikatakan bahwa kita harus berlaku adil terhadap seluruh rakyat Indonesia.
Kesenjangan ini dipicu oleh adanya kemiskinan yang merajalela dan kurangnya
lapangan kerja. Maka dari itu, pemerintah tidak boleh menyepelekan masalah yang
kompleks seperti ini. Kinerja pemerintah yang cepat dan tepat sangat diperlukan.
Dan dengan bantuan rakyat bersama-sama memberantas kemiskinan untuk mencapai
kesejahteraan sosial.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang memicu perilaku manusia seperti itu sehingga timbul kesenjangan
sosial?
2. Bagaimana mengatasi kesenjangan sosial di dalam masyarakat?
C. Perumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada karya tulis ini adalah:
"Faktor apa saja yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial dan bagaimana
menanggulanginya?"
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat
Indonesia dan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh perbedaan dalam hal
kualitas hidup yang sangat mencolok. Fenomena ini dapat terjadi pada negara
manapun. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek
misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin
sangatlah dibedaan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut
terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya
makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama
ini dikarenakan adanya kesenjangna yang terlalu mencolok antara yang “kaya” dan
yang “miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan
bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor,jangankan menolong,sekedar melihatpun
mereka enggan.
Disaat banyak orang-orang miskin kedinginan karena pakaian yang tidak
layak mereka pakai,namun banyak orang kaya yang berlebihan membeli pakaian
bahkan tak jarang yang memesan baju dari para designer seharga 250.000
juta,dengan harga sebnyak itu seharusnya sudah dapat memberi makan orang-orang
miskin yang kelaparan.
Pemerintah harusnya lebih memperhatikan masalah yang seperti
ini,pembukaan UUD 45 bahkan telah memberi amanat kepada pemerintah untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa,harusnya orang-orang
yang berada di pemerintahan lebih serius untuk memikirkan kepentingan bangsa
yang memang sudah menjadi tanggung jawab mereka,tapi dari kasus-kasus yang
sekarang ini tentang para anggota pemerintahan yang melakukan korupsi dapat
menunjukan bahwa tidak sedkit dari mereka masih memikirkan kepentingannya
masing-masing,uang dan biaya yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat
dimakan oleh mereka sendiri.Kalaupun pada akhirnya mereka mendapatkan
hukuman itu bukanlah “hukuman” yang sebenarnya,banyak dari mereka masih tetap
hidup mewah walaupun mereka dalam kurungan penjara yang seharusnya memebuat
mereka jera.
2
Kemiskian memang bukan hanya menjadi masalah di Negara Indonesia,
bahkan Negara majupun masih sibuk mengentaskan masalah yang satu ini.
Kemiskinan memang selayaknya tidak diperdebatkan tetapi diselesaikan. Akan tetapi
kami yakin : “du chocs des opinion jaillit la verite”. “ Dengan benturan sebuah opini
maka akan munculah suatu kebenaran “. Dengan kebenaran maka keadilan
ditegakkan, dan apabila keadilan ditegakkan kesejateraan bukan lagi menjadi sebuah
impian akan tetapi akan menjadi sebuah kenyataan.
3
a. Kurangnya sumber daya manusia pencipta lapangan kerja
b. Kelebihan penduduk/pencari kerja
c. Kurangnya jalinan komunikasi antara si pencari kerja dengan pengusaha
d. Kurangnya pendidikan untuk pewirausaha
b. Terjadi kriminalitas
Banyak rakyat miskin yang terpaksa menghalalkan segala cara
untuk mendapatkan uang, seperti mencopet, mencuri, judi, dll.
Upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk pemecahan masalah
kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia:
a. Menomorsatukan pendidikan
b. Menciptakan lapangan kerja dan meminimalis Kemiskinan
c. Meminimalis KKN dan memberantas korupsi.
d. Meningkatkan system keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan yang
ketat terhadap mafia hukum.
4
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesenjangan sosial terjadi akibat banyaknya rakyat miskin dan pengangguran
di Indonesia. Banyaknya kemiskinan inilah yang menjadi tombak bagaimana
kesenjangan sosial bisa terjadi. Pemberantasan kemiskinan, memaksimalkan
pendidikan, dan membuka lapangan kerja adalah beberapa solusi memberantas
kesenjangan sosial di Indonesia. Selain itu, kita juga harus meminimalisasikan KKN
dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatan kesejahteraan rakyat.
B. Saran
5
DAFTAR PUSTAKA
http://cigadoggoblog.blogspot.com/2012/06/bab-i-pendahuluan.html
http://www.isomwebs.net/2013-04/contoh-makalah-tentang-kesenjangan-sosial/
http://catatankuliahfethamrin.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-kemiskinan-
dan.html
6
MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA
TENTANG
NAMA :
EKA NURTANTY
NIM : D1D016
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami, sehingga saya berhasil
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Dampak Narkoba Terhadap Remaja”.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta saya
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan terutama
dikalangan pemuda.
Amin yarobbal alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................ 1
C. Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba.............................................................................. 3
B. Macam – Macam Narkoba ................................................................... 4
C. Faktor yang Mendorong........................................................................ 5
D. Bahaya Narkoba................................................................................... 6
E. Penyelesaian atau Solusi....................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................................. 9
B. Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan
Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum
seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan
petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga
zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah
napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi.
Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada
tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan”.
Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun
dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit
yang menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba
dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang
mengetahuai bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk menyelesaikan tugas dari
mata kuliah Bhs. Indonesia, penulis menyusun makalah ini bertujuan untuk
memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba.
B. Tujuan
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda
dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda
tersebut dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.
Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin
hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda
tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang
1
tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba
ini adalah kaum muda atau remaja. Makalah ini bertujuan:
1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi dirinya
2. Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang jenis-jenis
narkoba
3. tugas dari mata pelajaran Bahasa Indonesia
C. Rumusan Masalah
penulis membuat makalah ini dengan rancangan pertanyaan-pertayaan yang
timbul dari benak penulis, diantaranya:
1. Apa pengertian Narkoba?
2. Ada berapa macam Narkoba?
3. Apa bahaya Narkoba?
4. Bagaimana mengatasinya?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif
lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum
seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan
petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga
zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah
napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi.
Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada
tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari:
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”.
Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan
psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan”
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika
dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan
psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk
kepentingan pengembangan pengetahuan. '
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan
psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang
dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang memiliki,
memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan
psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
3
B. Macam – Macam Narkoba
1. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan
alkaloida utama dari opium (C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung
halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara
dihisap dan disuntikkan.
2. Codeina
Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih
lemah daripada heroin dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah.
Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan
disuntikkan.
3. Heroin (putaw)
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan
merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada
akhir – akhir ini. Heroin yang secara farmakologis mirip dengan morfin
menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu.
Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi
diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena
efek analgesik dan euforik-nya yang baik.
4. Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan
opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan
ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat,
termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan
propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam
pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati
overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone
(Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane dan apomorphine. Sejumlah
senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan
senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine
(Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah
4
suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis
opioid : putauw, etep, PT.
5. Demerol
Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau
dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.
6. Candu
Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores)
buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai “Lates”.
Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat
kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal
lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar
mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu
masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan
kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak, burung elang,
bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.
5
6) Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi
etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
7) Menjadi manusia untuk orang lain.
D. Bahaya Narkoba
a. Menurut Efeknya
Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam
sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan
melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain &
LSD .
Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti
jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan
seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang
pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa
membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan
ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung
bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf
dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw
"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ
dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan
overdosis dan akhirnya kematian".
6
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya
hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu
wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong
menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba
yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari
pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan
merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya
manusia bagi bangsa.
b. Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para
pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya
usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang
mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi
ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah
menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja adalah sebagai
berikut:
- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
- Sering menguap, mengantuk, dan malas,
- Tidak memedulikan kesehatan diri,
- Suka mencuri untuk membeli narkoba.
7
E. Penyelesaian atau Solusi
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan
narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada
tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll.
Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap
intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai
bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder
Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3 hari
dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi
komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tersier
Yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12
bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi
dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan
kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan
konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan
alternatif, dll.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah di atas bisa ditark kesimpulan bahwa:
1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf
yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan
ketentraman umu.
3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara
fisik maupun psikologis
B. Saran
Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya
tidak terjerumus ke dalam narkoba dan yang paling berperan penting disini ialah
Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli dengan pergaulan anak-anaknya, maka
sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam narkoba dan apabila sudah
terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan
narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi
takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA
TENTANG
NAMA :
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami, sehingga saya berhasil
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Permasalahan Sosial Masyarakat”.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta saya
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan terutama
dikalangan pemuda.
Amin yarobbal alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................ 2
C. Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Masalah Sosial................................................................. 3
B. Kemiskinan Sebagai Masalah Sosial................................................. 4
C. Kriminalitas Sebagai Masalah Sosial................................................. 5
D. Kesenjangan Sosial Sebagai Masalah Sosial..................................... 5
E. Ketidakadilan Sebagai Masalah Sosial.............................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................................. 9
B. Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah masalah sosial ini adalah :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan masalah sosial
2. Menjelaskan tentang kemiskinan sebagai masalah sosial
3. Menjelaskan tentang kesenjangan sosial sebagai masalah sosial
4. Menjelaskan tentang kriminalitas sebagai masalah sosial
5. Menjelaskan tentang ketidakadilan sebagai masalah sosial
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah siswa mengerti dan memahami
pengertian masalah sosial, kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial, kriminalitas,
ketidakadilan sebagai masalah sosial.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
tetapi bagi masyarakat yang lain, kondisi itu dianggap sebagai kondisi yang
mengurangi kualitas hidup manusia.
4
C. Kriminalitas Sebagai Masalah Sosial
Kriminalitas berasal dari kata crime yang artinya kejahatan. Kriminalitas adalah
semua perilaku warga masyarakat yang bertentangan dengan norma-norma hukum
pidana. Kriminalitas yang terjadi di lingkungan masyarakat dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik dari dalam maupun luar individu. Tindakan kriminalitas yang
ada di masyarakat sangat beragam bentuknya, seperti pencurian, perampokan,
pembunuhan, dan lain sebagainya. Tindakan kriminalitas yang terjadi di masyarakat
harus menjadi perhatian aparat polisi dan masyarakat sekitar. Ada beberapa tindakan
yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya masalah kriminalitas di
lingkungan masyarakat, antara lain:
a. Peningkatan dan pemantapan aparatur penegak hukum.
b. Adanya koordinasi antara aparatur penegak hukum dengan aparatur pemerintah
lainnya yang saling berhubungan.
c. Adanya partisipasi masyarakat untuk membantu kelancaran pelaksanaan
penanggulangan kriminalitas.
d. Membuat undang-undang, yang dapat mengatur dan membendung adanya
tindakan kejahatan.
5
makanan enak yang harganya selangit. Disaat banyak orang-orang miskin
kedinginan karena pakaian yang tidak layak mereka pakai, namun banyak orang
kaya yang berlebihan membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari
para designer seharga 250.000 juta, dengan harga sebanyak itu seharusnya sudah
dapat memberi makan orang-orang miskin yang kelaparan.
Kesenjangan sosial yang terjadi diakibatkan oleh beberapa hal yaitu :
a. Kemiskinan
Menurut Lewis (1983), budaya kemiskinan dapat terwujud dalam berbagai
konteks sejarah, namun lebih cendrung untuk tumbuh dan berkembang di dalam
masyarakat yang memiliki seperangkat kondisi:
1. Sistem ekonomi uang, buruh upah dan sistem produksi untuk keuntungan tetap
tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran bagi tenaga tak
terampil
2. Rendahnya upah buruh
3. Tidak berhasilnya golongan berpenghasilan rendah meningkatkan organisiasi
sosial, ekonomi dan politiknya secara sukarela maupun atas prakarsa pemerintah
4. Sistem keluarga bilateral lebih menonjol daripada sistem unilateral, dan
5. Kuatnya seperangkat nilai-nilai pada kelas yang berkuasa yang menekankan
penumpukan harta kekayaan dan adanya kemungkinan mobilitas vertical, dan
sikap hemat, serta adanya anggapan bahwa rendahnya status ekonomi sebagai
hasil ketidaksanggupan pribadi atau memang pada dasarnya sudah rendah
kedudukannya.
6
Menurut Parker Seymour dan Robert J. Kleiner (1983) formulasi kebudayaan
kemiskinan mencakup pengertian bahwa semua orang yang terlibat dalam situasi
tersebut memiliki aspirasi-aspirasi yang rendah sebagai salah satu bentuk adaptasi
yang realistis.
Beberapa ciri kebudayaan kemiskinan adalah :
1. Fatalisme,
2. Rendahnya tingkat aspirasi,
3. Rendahnya kemauan mengejar sasaran,
4. Kurang melihat kemajuan pribadi ,
5. Perasaan ketidak berdayaan/ketidakmampuan,
6. Perasaan untuk selalu gagal,
7. Perasaan menilai diri sendiri negatif,
8. Pilihan sebagai posisi pekerja kasar, dan
9. Tingkat kompromis yang menyedihkan.
b. Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian
masyarakat, sedangan perekonomian menjadi fartor terjadinya kesenjangan sosial.
Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan pengangguran yang sangat
besar di Indonesia dan merupakan pekerjaan bagi pemerintah saat ini.
7
Keadilan juga dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu:
a. Keadilan restitutif, yaitu keadilan yang berlaku dalam proses litigasi di pengadilan
dimana fokusnya adalah pelaku
b. Keadilan restoratif, yaitu keadlian yang berlaku dalam proses penyelesaian
sengketa non-litigasi dimana fokusnya bukan pada pelaku, tetapi pada kepentingan
“victims” (korban).
Supremasi hukum di Indonesia masih harus direformasi untuk menciptakan
kepercayaan masyarakat dan dunia internasional terhadap sistem hukum Indonesia.
Masih banyak kasus-kasus ketidakadilan hukum yang terjadi di negara kita. Keadilan
harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan
perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.
Keadaan yang sebaliknya terjadi di Indonesia. Bagi masyarakat kalangan bawah
perlakuan ketidakadilan sudah biasa terjadi. Namun bagi masyarakat kalangan atas
atau pejabat yang punya kekuasaan sulit rasanya menjerat mereka dengan tuntutan
hukum. Ini jelas merupakan sebuah ketidakadilan.
Inilah dinamika hukum di Indonesia, yang menang adalah yang mempunyai
kekuasaan, yang mempunyai uang banyak, dan yang mempunyai kekuatan. Mereka
pasti aman dari gangguan hukum walaupun aturan negara dilanggar. Orang biasa
seperti Nenek Minah dan teman-temannya itu, yang hanya melakukan tindakan
pencurian kecil langsung ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Sedangkan seorang
pejabat negara yang melakukan korupsi uang negara milyaran rupiah dapat
berkeliaran dengan bebasnya.
8
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah masalah sosial ini adalah :
1. Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut
merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang inmoral, berlawanan
dengan hukum dan bersifat merusak.
2. Tingkat kemiskinan di masyarakat dapat diukur melalui berbagai pendekatan, yaitu:
secara absolut dan secara relatif
3. Faktor-faktor yang melatarbelakangi adanya sumber masalah kemiskinan, meliputi:
Faktor Biologis, Psikologis, dan Kultural dan Faktor Struktural
4. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya masalah
kriminalitas di lingkungan masyarakat, antara lain: Peningkatan dan pemantapan
aparatur penegak hukum, Adanya koordinasi antara aparatur penegak hukum dengan
aparatur pemerintah lainnya yang saling berhubungan, Adanya partisipasi
masyarakat untuk membantu kelancaran pelaksanaan penanggulangan kriminalitas,
Membuat undang-undang, yang dapat mengatur dan membendung adanya tindakan
kejahatan.
5. Kesenjangan sosial yang terjadi diakibatkan beberapa hal yaitu : Kemiskinan dan
Lapangan pekerjaan.
6. Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia, ada tiga
macam keadilan menurut Aristoteles, yaitu : Keadilan distributif, Keadilan
kommutatif, dan Keadilan remedial.
7. Keadilan dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu: Keadilan restitutif dan Keadilan
restoratif.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapakan siswa telah mengerti dan memahami
masalah sosial, sehingga dapat menerapkan nya dalam kehidupan masyarakat dan
mengurangi tingkat permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat itu sendiri.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://ajiezaenulamry.blogspot.co.id/2015/08/makalah-sosiologi-tentang-masalah-
sosial.html
10