GENERASI NASIONAL
MAKALAH
Dosen:
SISTUPANI, M.Pd.I
OLEH:
KELOMPOK 10
1. RATIH FATMASARI
2. SHABRILLA RIFANDA AGUSTIN
3. YAYANG AULIA FEBRIANA AMRI
4. M.WAHYU SUSANTO
5. IMAM MUBAROK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA'IYAH
DAN EKONOMI SYARI’AH
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan agama Islam.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir – butir amalan
saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca.
Amin Yaa Robbal ‘Alamin
Ttd
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan Pembahasan 2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari, baik di
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang
besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat.
Dalam makalah ini akan dijelaskan secara singkat tentang identitas pemuda,
pengembangan, masalah, dan potensi generasi muda serta peran pemuda dalam
masyarakat
B. Rumusan Masalah
iv
C. Tujuan Pembahasan
v
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sri Ilham Nasution, IBD, ISD, IAD Materi MKDU pada Perguruan Tinggi, 2014 ed., vol. 250 (Jl.
Lekol. H. Endro Suratmin, Sukarame Bandarlampung 35131: Penerbit Fak. Dakwah IAIN Raden
Intan, t.t.), hal. 103.
2
sapari, M.Pd., “REMAJA DAN PEMUDA DALAM PERMASALAHAN GENERASI NASIONAL”
15 (t.t.): hal. 2.
vi
Dalam tahap pencarian identitas terkadang pemuda masih menemukan
kendala. Adapun faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya jati diri pemuda
adalah pergaulan. Hal itu dapat dibuktikan dengan melihat media masa. Tidak
dapat kita pungkiri lagi bahwa cukup banyak tindak kriminal yang yang
diberitakan oleh media masa itu, pelakunya adalah para pemuda. Mulai dari
perkelahian antar pelajar, narkoba, dan tindakan asusila lain. Dari contoh tersebut
dapat dikatakan bahwa moral pemuda zaman sekarang sudah menurun dibanding
pemuda generasi sebelumnya. Pemuda mulai kehilangan jati dirinya karena
mereka cenderung ikut-ikutan ke dalam pergaulan yang bebas yang sedang
membumi saat ini.
Ada beberapa solusi agar pemuda tidak kehilangan jati dirinya, yaitu peran
orang tua sangat dibutuhkan dalam mendidik anak-anaknya agar bisa menjadi
pemuda yang berguna. Selain itu, pendidikan agama dan akhlak yang mulia juga
harus ditanamkan kepada para pemuda agar tidak mudah terpengaruh ke dalam
tindakan kemaksiatan.
vii
Pola Dasar Pembinaan dan Pendidikan Generasi Muda ditetapkan oleh
menteri pendidikan dan kebudayaan. Maksud dari Pola Pembinaan dan
Pengembangan Generasi Muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan
berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan suatu pedoman
sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh, dan terpadu serta dapat
mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
a. Sosial Psikologi
b. Sosial Budaya
c. Sosial Ekonomi
d. Sosial Politik.
a. Asas Edukatif
viii
e. Asas Pendayagunaan dan Fungsionalisasi.
ix
Pemuda atau generasi muda juga sering di artikan sebagai nili-nilai
sebab bukanlah semata-mata istilah atau kurtural. Kita mengenal kata-kata seperti
“Pemuda adalah harapan bangsa”, “Pemuda masa depan bangsa”.
Kalau ditinjau dari segi objektif, perumusan yang riil berdasarkan patokan yang
dapat di perhitungkan, seperti kesamaan umur, atau segikependudukan,
pembagian umur antara 15 sampai 25 tahun, sering dihitung sebagai pemuda,
sedangakn dari segi sosiologis dan historis, di sini lebih menekankan kepada nilai
subjektif, atas dasar tanggapan masyarakat dan kesamaan pengalaman historis.3
3
Anas Urbaningrum, Menuju masyarakat madani: pilar dan agenda reformasi (Jakarta: Yarsif
Watampone, 1999), hal. 6.
4
Nasution, IBD, ISD, IAD Materi MKDU pada Perguruan Tinggi, 250:hal. 114.
x
Pemuda yang sempat duduk diperguruan tinggi, mempunyai kewajiban
untuk menyumbangkan tenaganya kepada masyarakat. Kalau dilihat lebih
mendalam, maka mahasiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai:
Tidak hanya itu, peranan pemuda dalam masyarakat terbagi lagi menjadi dua
peranan, yaitu:
xi
pada masanya.
b. Jenis pemuda nakal, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan
perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha
memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan
bagi diri sendiri.
BAB III
PENUTUP
xii
Kesimpulan
Terdapat beberapa aspek, asas, arah, dan tujuan dalam pola pembinaan dan
pengembangan pada Generasi Muda.
Ada beberapa solusi agar pemuda tidak kehilangan jati dirinya, yaitu peran
orang tua sangat dibutuhkan dalam mendidik anak-anaknya agar bisa menjadi
pemuda yang berguna. Selain itu, pendidikan agama dan akhlak yang mulia juga
harus ditanamkan kepada para pemuda agar tidak mudah terpengaruh ke dalam
tindakan kemaksiatan.
Peran generasi muda dalam masyarakat bisa dibedakan menjadi dua, yaitu
peran pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri
dengan tuntutan lingkungan dan peran pemuda yang menolak untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Sri Ilham. IBD, ISD, IAD Materi MKDU pada Perguruan Tinggi. 2014
ed. Vol. 250. Jl. Lekol. H. Endro Suratmin, Sukarame Bandarlampung
35131: Penerbit Fak. Dakwah IAIN Raden Intan, t.t.
xiv