Anda di halaman 1dari 15

PERAN MAHASISWA DALAM PEMBENTUKAN

KARAKTER DAN PENANGGULANGAN KORUPSI


Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi

Dosen Pengampu :

Ir. Feishall Reza, S.T., M.T.

Disusun oleh :

MUHAMMAD RIFALDI DWIMAHENDRA

F55120049

Kelas B

Teknik Informatika

Jurusan Teknologi Informasi

Fakultas Teknik Universitas Tadulako

Palu

2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. karena berkat rahmat, nikmat dan
karuniaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula
penyusun ucapkan banyak terimakasih kepada bapak Ir. Feishall Reza, S.T., M.T.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi.

Dalam susunan makalah ini, penyusun sadari masih sangat banyak


kesalahan, baik dalam penulisan dan penyusunan maupun materi yang termuat
dalam makalah ini, namun inilah hasil maksimal yang bisa penyusun usahakan.

Semoga pembaca bisa mendapat informasi dan menambah wawasan dari


isi makalan ini, serta diharapkan kritik yang membangun dari pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Palu, 26 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
2.1 Peran Mahasiswa dalam pembentukan karakter ....................................................... 5
2.2 Peran Mahasiswa dalam penanggulangan korupsi .................................................... 9
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 12
3.2 Saran ....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang bertujuan untuk membangun sebuah


karakter seseorang untuk menjadi lebih baik dan pendidikan ini penting bagi setiap
orang, yang dimana karakter tersebut lah yang akan mendominasi sifat atau identitas
dari orang tersebut.

Korupsi adalah perbuatan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri
atau orang lain yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara.
Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk memerangi korupsi dengan berbagai
cara.

Mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan dalam


membentuk karakter dan pionir gerakan anti korupsi di masyarakat secara luas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran mahasiswa dalam membangun karakter dalam masyarakat ?


2. Bagaimana peran mahasiswa dalam menangani korupsi dalam masyarakat ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui peran mahasiswa dalam membangun karakter dalam masyarakat.


2. Mengetahui peran mahasiswa dalam menangani korupsi dalam masyarakat.

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peran Mahasiswa dalam pembentukan karakter

Menurut Arbi Sanit, mahasiswa memiliki kepekaan terhadap permasalahan


yang dialami oleh masyarakat sehingga mereka terdorong untuk melakukan
perubahan. Hal ini disebabkan oleh lima aspek, yaitu:

 Mahasiswa merupakan bagian masyarakat yang mendapatkan pendidikan


terbaik
 Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama mengenyam pendidikan
sehingga mereka mengalami proses sosialisasi politik yang paling panjang
diantara semua angkatan muda
 Terjadi akulturasi budaya dalam kehidupan kampus sehingga mahasiswa
memiliki gaya hidup yang unik (Baca juga: Pengaruh Budaya Dalam
Perkembangan Remaja)
 Mahasiswa merupakan kelompok yang nantinya akan memasuki lapisan
atas kekuasaan, perekonomian, hingga akan menjadi kelompok elit di
kalangan angkatan muda
 Seringnya keterlibatan mereka dalam perbincangan dan penelitian atas
permasalahan yang dialami oleh masyarakat

Kelima alasan di atas cukup menjelaskan mengapa mahasiswa mampu


membawa perubahaan apapun dalam semua aspek kenegaraan, termasuk dalam
perannya terhadap pendidikan karakter bangsa. Berikut ini pembahasan
lengkapnya:

5
A. Agent of change

Telah sering kita dengar bahwa mahasiswa merupakan agent of


change. Di usia seseorang sebagai manusia, energi yang dimiliki
sangatlah besar. Mahasiswa masih memiliki idealisme yang kuat jika
dibandingkan kelompok masyarakat lainnya.

Maka, sangat wajar jika mahasiswa disebut sebagai agen


perubahan. Mereka bisa menjadi motor penggerak kemajuan ketika
proses pembangunan terjadi di masyarakat, sehingga masyarakat di
sekitarnya pun bisa ikut bangkit untuk kemajuan negara.

B. Menyebarkan propaganda kebaikan

Masih sedikit berkaitan dengan poin sebelumnya, mahasiswa masih


memiliki semangat untuk mewujudkan ideologi mereka. Maka, akan
sangat bagus jika mahasiswa diarahkan untuk menjadi ‘agen propaganda’
nilai-nilai kebaikan. Mereka bisa menjadi contoh atau ‘lambang’ dari
semangat berbuat kebaikan yang berada di tengah-tengah masyarakat.
Pada akhirnya, hal ini diharapkan dapat tertular ke maasyarakat di
sekitanya sehingga akan membentuk suatu karakter kebangsaan yang
kuat.

C. Penerima tongkat estafet pembangunan bangsa

Mahasiswa dan pemuda memiliki potensi yang besar di negara


Indonesia. Menurut data dari Deputi Menpora Bidang Pemberdayaan
Pemuda, komposisi pemuda di Indonesia adalah 37,8% dari seluruh
jumlah penduduk Indonesia. Besarnya komposisi pemuda ini dapat
dimanfaatkan untuk menjadi agen pembangunan bangsa Indonesia ini
sendiri.

6
Misalnya, dengan menyediakan wadah yang cukup untuk memberi
ruang seluruh pemuda ini berkontribusi untuk negara. Di masa depan
nanti, para pemuda inilah yang akan menjadi pengganti pemerintah saat
ini. Regenerasi potiik dan sosial harus dilakukan. Merekalah yang akan
menerima tongkat estafet dalam pembangunan negara, sehingga
pendidikan karakter merekalah yang nantinya akan menjadi karakter
bangsa ini.

D. Pengontrol kebijakan pemerintah

Mahasiswa memang masih memiliki keterbatasan dalam pembuatan


kebijakan pemerintah. Mahasiswa belum memiliki posisi strategis untuk
membuat kebijakan yang memiliki dampak luas pada masyarakat.
Namun, bukan berarti mahasiswa tidak dapat berperan dalam
pengaplikasian kebijakan yang dibuat. (Baca juga: Pendekatan
Humanistik Dalam Psikologi Sosial)

Peran dan fungsi mahasiswa seharusnya dapat diaplikasikan sebagai


solusi untuk permasalahan yang ditimbulkan dari kebijakan. Misalnya, di
bidang pendidikan mahasiswa dapat membuat pemikiran yang
membangun dan penuh solusi. Pemikiran ini dapat disampaikan ke pihak
yang terkait dan menghasilkan solusi yang bisa menjadi perbaikan untuk
kebijakan yang telah dibuat sebelumnya.

E. Sebagai kontrol sosial

Mahasiswa dan pemuda harus memiliki peran aktif dalam


kehidupan sosial, salah satunya sebagai kontrol sosial. Hal ini dapat
terwujud melalui penguatan wawasan kebangsaan, membangkitkan
awareness tentang kewajiban sebagai warga negara berikut hak dan
tanggung jawabnya. Dengan begitu, karakter bangsa yang kuat dapat
7
terbentuk dengan sendirinya. (Baca juga: Peran Psikologi dalam
Membangun Karakter Bangsa)

F. Kaderisasi melalui organisasi mahasiswa

Di dunia universitas biasanya banyak tersedia organisasi yang


menjadi wadah ideal untuk membentuk karakter bangsa. Dalam setiap
kegiatan organisasi, mahasiswa akan belajar untuk disiplin, bertanggung
jawab, bekerja sama hingga sifat-sifat mendasar seperti toleransi, sabar
dan ikhlas. Beberapa organisasi intra kampus juga bisa menjadi lahan
untuk belajar menumbuhkan jiwa kewirausahaan, pengembangan diri dan
berkreasi.

Maka melalui keterlibatan mahasiswa dalam organisasi kampus,


akan terbentuk karakter yang mulia, yang bisa mereka tularkan ke
lingkungan sekitarnya. Hal ini pun bisa menjadi peran mahasiswa dalam
pendidikan karakter bangsa. (Baca juga: Aplikasi Psikologi Sosial Dalam
Bidang Organisasi)

G. Perbaikan kualitas pendidikan Indonesia

Tidak hanya belajar dan lulus ujian, hendaknya mahasiswa mampu


berprestasi di bidangnya masing-masing. Dengan banyaknya mahasiswa
yang berprestasi, di masa depan bangsa kita akan memiliki banyak ahli di
banyak bidang. Secara tidak langsung, hal ini akan berdampak pada
perbaikan kualitas pendidikan Indonesia yang kemudian akan bisa
memperkuat karakter bangsa. (Baca juga: Peran Psikologi dalam
Membangun Pendidikan Bangsa)

8
H. Program pembangunan masyarakat

Mahasiswa dapat membantu pembangunan masyarakat dengan


peran edukatif yang mereka miliki. Hal ini dapat dilakukan, misalnya
dengan melakukan penyuluhan dan membimbing masyarakat di
sekitarnya dalam menyuarakan pemikiran mereka. Mahasiswa juga dapat
membuat kesempatan yang mendorong masyarakat berani menyampaikan
aspirasi.

Tentu hal ini harus dilakukan sesuai dengan norma dan ketertiban
umum, bukan dengan tindakan anarkis dan provokatif. (Baca juga:
Contoh Implementasi Teori Psikologi dalam Proses Komunikasi)

2.2 Peran Mahasiswa dalam penanggulangan korupsi

A. Bidang Pendidikan :
 Menciptakan lingkungan kampus bebas dari korupsi.
 Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan korupsi.
 Menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah

B. Bidang Kesehatan
 Ikut dalam mensosialisasikan pentingnya pembangunan kesadaran masyarakat.
 Melaporkan apabila menjumpai adanya fraud.
 Ikut mendeteksi adanya praktik fraud.
 Membantu tim investigasi untuk memastikan ada atau tidaknya kecurangan atau
praktik fraud.

C. Bidang Ekonomi
 Tidak menyalahgunakan kepercayaan dalam sebuah organisasi, dalam hal ini yang
dimaksud adalah sebuah kewirausahaan di organisasi tersebut.
9
 Tidak memberikan suap kepada pengurus beasiswa dikampus.
 Menuntut jaminan atau fasilitas terhadap biaya yang telah dibayarkan padasaat
menjadi mahasiswa baru.
 Memiliki kesadaran untuk mengkritisi pejabat atau petinggi/pemimpin sehingga
menghindarkan terciptanya peluang korupsi pada petinggi tersebut

D. Bidang Sosial
 Melakukan pressure dan mengawal kasus-kasus korupsi bersama masyarakat dan
lembaga pemerintahan
 Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang masalah korupsi serta
penyebabnya
 Mendorong masyarakat supaya berani melapor terhadap pelanggaran korupsi
 Mengontrol serta mengkritik kebijakan pemerintah yang memberikan peluang
adanya tindak korupsi
 Melakukan gerakan serta kerja sama terhadap lembaga pemerintah dan swasta
untuk memerangi korupsi secara bersama-sama

E. Bidang Teknologi
 Turut mengkritisi dan memberi masukan terhadap lembaga pemerintahan dengan
menggunakan sosial media dengan bijak. Sosial media yang makin banyak
macamnya mempermudah masyarakat terutama mahasiswa dalam menyalurkan
kritik dan saran yangmembangun. Contohnya saja adalah mengkritiki lembaga
eksekutif maupun legislatif dalam mengambil keputusan yang berhubungan
dengan perihal negara seperti meninggalkan komentar pada setiap postingan
namun diiringi dengan bahasa yang santun tanpa adanya provokasi atau ujaran
kebencian.
 Menyalurkan bakat atau kemampuan yang berguna secara online untuk
mendorong partisipasi masyarakat dalam gerakan anti korupsi. Kemampuan
mahasiswa di bidang teknologi terutama dalam editing dapat disalurkan untuk hal
yang bermanfaat bagi negara seperti membuat meme, poster atau film pendek

10
berisi motivasi atau ajakan dalam upaya pemberantasan korupsi. Dengan bantuan
adanya media sosial dapat turut menyebarkan ajakan anti korupsi ke penjuru
Indonesia.
 Membuat forum diskusi online dalam kaitannya dengan pemberantasan
korupsi.Dalam merespon perkembangan teknologi, sosial media dapat
dimanfaatkan dengan bijak dengan membuat forum diskusi online anti korupsi.
Dengan adanya forum ini memudahkan antara para aktivis antikorupsi serta
mahasiswa dari kalangan akademisi ataupun berbagai elemen masyarakat lainnya
dapat belajar melawan korupsi dengan diskusi online.

11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Adapun simpulan yang diperoleh dari pembahasan diatas adalah :

A. Pendidikan karakter dan anti korupsi dini sebagai langkah awal taerhadap
penanganan kasus korupsi yang bermula dari diri sendiri dan diharapkan
berimlikasi terhadap kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
B. Dalam jangka panjang, pendidikan anti korupsi dini di harapkan mampu
mewujudkan pemerintahan yangbersih dari KKN sertamampu melaksanakan
UUD 1945 demi terwujudnya good goverment.
C. Pendidikan merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat demokrasi
yang madani, sudah sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan
korupsi. Salah satu yang bisa menjadi gagasan baik dalam kasusu korupsi ini
adalah penerapan anti korupsi adalah penerapan anti korupsi pada pendidikan
karakter bangsa di indonesisa, khususnya ditunjukan bagi mahsiswa. Karena
pada dasarnya merek adalah agen perubahan bangsa dalam perjalanan bangsa
indonesia.
D. Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh semangat,
dan idealisme yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil
peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dalam beberapa peristiwa
besar perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiswa berperan penting sebagai
agen perubahan (agent of change)

3.2 Saran

1. Pemerintah dalam halnya melalui dinas pendidikan memformulas kan


pendidikan anti korupsi dalam mata pelajaran pada jenjang pendidikan formal.
2. Pendidikan anti korupsi (PAK) seharusnya di terapkan di bangku perkuliahan
tinggi sebagai mata kuliah wajib. Karena mahasiswa sebagai salah satu
bagaian dari genrasi penerus bangsa yangmemiliki kompetensi intelektual,
12
ide-ide inovatif, kebijakan, dan pola pikir yang lebih diplomatis menjadikan
mereka agen perubahan pembelajaaran kehidupan bangsa.
3. Pendidikan anti korupsi (PAK) di tingkat prguruan tinggi memberikan
pembelajaran lebih efektif dalam pengalaman aktif bagi mahasiswa tentang
realitas sosial, masalah-masalah yang berkaitan dengan profesi, pelayanan
umum, dan lain-lain. Sehingga tetmotivasi untuk kreatif dan mandiri
mengajak dirinya sendiri dan keluarga dan lingkungannya untuk proaktif
memberantas korupsi.
4. Pemerintah seharusnya mampu memperbaiki kinerja lembaga peradilan baik
dari tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatan.
5. Adanya kerjasama masyarakat, pemerintah serta instansi terkait secara
sinergis untuk dapat mengimplementasikan dan menerapkan pendidikan anti
korupsi dini di segala aspek kehidupan.
6. Salah satu cara memberantas korupsi adalah dengan membentuk lembaga
yang independen yang khusus menangani korupsi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Drajat, M Zakaria. 2018.Peran Mahasiswa Mengatasi Korupsi.


https://www.kompasiana.com/zakariadrajat/5c0aa900aeebe134
9c4fe392/ peran-mahasiswa-mengatasi-korupsi

Hana Masita , 2018. 10 Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Karakter


Bangsa . https://dosenpsikologi.com/peran-mahasiswa-dalam-
pendidikan-karakter-bangsa

Handinidevi, Medhira. 2013. BPKP Jawa Barat Jelaskan Peran


Mahasiswa dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia.
https://www.itb.ac.id/news/read/4017/home/bpkp-jawa-barat-
jelaskan-peran-mahasiswa-dalam-pemberantasan-korupsi-di-
indonesia

Huzaifah,Gibran. 2009. Gerakan Anti-Korupsi Mahasiswa.


https://gibranhuzaifah.wordpress.com/2009/12/17/gerakan-
anti-korupsi-mahasiswa/

Nashuha, Imam. 2018. Peran dan Potensi Mahasiswa dalam


Memberantas
Korupsi.https://www.kompasiana.com/imam75980/5c0a7365b
de575513 e4c3ab2/peran-dan-potensi-mahasiswa-dalam-
memberantas-korupsi

Pujianto, Randra. 2015. Melawan Korupsi dengan Budaya.


https://www.kompasiana.com/rendra_pujianto/54f3414274551
37b2b6c6d f7/melawan-korupsi-dengan-budaya

Riset Publik. 2016. Korupsi Dalam Pelayanan Kesehatan Di Era


Jaminan Kesehatan Nasional: Kajian Besarnya Potensi Dan
Sistem Pengendalian Fraud.
https://acch.kpk.go.id/id/artikel/riset-publik/korups i-dalam-
pelayanan-kesehatan-di-era-jaminan-kese hatan-nasional-
kajian-besarnya-potensi-dan-sistem-pengendali an-fraud

Sari, Maya. 2016 4 Peranan Mahasiswa dalam Pemberantasan


Korupsi.https://guruppkn.com/peranan-mahasiswa-dalam-

14
pemberantasan-korupsi (diakses pada hari Jumat, 22 Maret
2019 pukul 13.44 WIB)

Surono, Agus. 2016. Sikap Anti Korupsi di Kalangan Siswa dan


Mahasiswa dalam Mewujudkan Penyelenggaraan Negara Anti
Korupsi dan Berbasis
Keadilan.https://www.researchgate.net/publication/315998390
_Sikap_An
ti_Korupsi_di_Kalangan_Siswa_dan_Mahasiswa_dalam_Mew
ujudkan_P
enyelenggaraan_Negara_Anti_Korupsi_dan_Berbasis_Keadila
n

Zakiya, Wilda 2018. Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi.


https://indonesiana.tempo.co/read/128571/2018/10/21/wildaz
kiya.id/ma hasiswa-dalam-gerakan-anti-korupsi

15

Anda mungkin juga menyukai