KORUPSI
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
F55120049
Kelas B
Teknik Informatika
Palu
2021
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. karena berkat rahmat, nikmat dan
karuniaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula
penyusun ucapkan banyak terimakasih kepada bapak Ilman Pradhana, S.Kom.,
M.Kom.. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Karakter dan Anti
Korupsi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
Korupsi adalah perbuatan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau
orang lain yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara. Pemerintah Indonesia
telah berusaha keras untuk memerangi korupsi dengan berbagai cara.
Korupsi di pandang sebagai kejahatan luar biasa yang oleh karena itu memerlukan upaya
luar biasa pula untuk memberantasnya. Upaya pemberantasannya korupsi terdiri dari dua
bagian yaitu penindakan dan pencegahan yang tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya
dilakukan oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat, oleh karena itu
mahasiswa pun harus dilibatkan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia sebagai salah
satu bagian terpenting dari masyarakat yang merupakan pewaris masa depan. Peran aktif
mahasiswa diharapkan lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan dengan ikut
membangun budaya antikorupsi di masyarakat.
Mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan gerakan anti korupsi
di masyarakat. Untuk dapat berperan aktif mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan
yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya. Yangtidak kalah penting,
untuk dapat berperan aktif mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai
antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Upaya pembekalan mahasiswa dapat ditempuh
dengan berbagai cara antara lain melalui kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar atau
perkuliahan.
4
1.3 Tujuan Masalah
5
BAB II PEMBAHASAN
Mahasiswa dalam gerakan anti korupsi tentu memiliki peranannya tersendiri dalam berbagai
bidang. Adapun peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi adalah sebagai berikut:
Mahasiswa adalah aset paling menentukan kondisi zaman dimasa depan. Untuk
konteks sekarang dan mungkin masa-masa yang akan datang yang menjadi
musuh bersama masyarakat adalah praktek bernama Korupsi. Peran penting
mahasiswa tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang mereka miliki
yaitu:
1) Kemampuan intelektual yang
tinggi
2) Jiwa muda yang penuh semangat.
3) Idealisme yang murni
6
b. Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan korupsi.
Agar seorang mahasiswa dapat berperan dengan baik dalam gerakan anti-korupsi
maka pertama mahasiswa tersebut harus berperilaku anti-korupsi dan tidak melakukan
tindakan korupsi. Dengan demikian mahasiswa harus mempunyai nilai-nilai anti-
korupsi dan memahami korupsi dan prinsip-prinsip anti-korupsi. Kedua hal tersebut
dapat diperoleh dari mengikuti kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar dan kuliah
pendidikan anti korupsi. Nilai-nilai dan pengetahuan yang diperoleh tersebut harus
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain seorang mahasiswa
harus mampu mendemonstrasikan bahwa dirinya bersih dan jauh dari perbuatan
korupsi.
7
tumbuh budaya anti korupsi di lingkungan kampus. Kegiatan
kampanye ujian bersih atau anti mencontek misalnya, dapat dilakukan untuk
menumbuhkan antara nilai-nilai kerja keras, kejujuran, tanggung jawab, dan
kemandirian.
9
Kemudian, dalam gerakan anti korupsi, mahasiswa memiliki
peranan sebagai berikut:
1. Ikut dalam mensosialisasikan pentingnya pembangunan
kesadaran masyarakat.
Dalam Permenkes No. 36/ 2015, pembangunan kesadaran
dapat dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan
pembinaan dan pengawasan dengan melalui program-
program edukasi dan sosialisasi. Namun, mahasiswa
tentu dapat ikut andil di dalamnya untuk ikut serta di dalamnya
tentunya setelah melalui proses pembinaan.
2. Melaporkan apabila menjumpai adanya fraud.
Mahasiswa yang menjumpai adanya praktik fraud dapat
melaporkannya pada pihak yang berwenang. Adapun
mekanisme pelaporan terdapat dalam Permenkes No. 36/ 2015
yang mengamanatkan bahwa pelaporan dugaan Fraud
minimalnya mencakup identitas pelapor, nama dan alamat
instansi yang diduga melakukan tindakan kecurangan JKN,
serta alasan pelaporan.
3. Ikut mendeteksi adanya praktik fraud.
Mahasiswa dapat mendeteksi melalui pendekatan: mencari
anomali data, predictive modeling, dan penemuan kasus.
Analisis data klaim dapat dilakukan secara manual dan/atau
dengan memanfaatkan aplikasi verifikasi klinis yang
terintegrasi dengan aplikasi INA-CBGs.
4. Membantu tim investigasi untuk memastikan ada atau tidaknya
kecurangan atau praktik fraud.
10
2.3 Bidang Politik
Faktor politik merupakan salah satu faktor yang paling umum yang
mendasari suatu tindakan penyebab korupsi. Tindakan korupsi berupasuap atau
yangbiasa kitakenal sebagai tindakan sogok menyogok sangat seringterjadi.
Korupsi suap biasa terjadi untuk kepentingan khusus seperti suap untuk “naik
jabatan”, suap untuk “menutupi” sesuatu.
1. Moralitas
Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan memiliki
kemampuan interpersonal yang lebih tinggi sehingga memiliki moral,
rasa peduli dan rasa bertanggung jawab untuk turut memajukan Negara
Indonesia dengan memberantas korupsi. Mahasiswa yang
menyelesaikan pendidikannya cenderung memiliki tenggang rasa yang
lebih baik terhadap Negara dan masyarakat sekitarnya dan cenderung
benci terhadap tindakan korupsi.
2. Identifikasi korupsi
Mahasiswa fakultas tertentu (khususnya hukum dan ekonomi)
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa suatu
tindakan korupsi lebih baik daripada masyarakat pada umumnya.
Mahasiswa memiliki pengetahuanmengenai standarstandaridentifikasi
dan analisiskorupsi darisegi finansial maupun hukum. Dengan
kemampuan ini mahasiswa diharapkan dapat memperbaiki kualitas
penegakkan hukum di Indonesia.
3. Pelaporan
Seorang mahasiswa yang telah mengidentifikasi adanya tindakan
korupsi oleh suatu entitas, cenderung berhasil melaporkan tindakan
11
korupsi tersebut kepada pemerintah karena mahasiswa dianggap
memiliki suara yang lebih didengarkan oleh pemerintah dan mampu
menekan pemerintah. Selain itu mahasiswa cenderung lebih berani
untuk melaporkan tindakan korupsi tersebut karena mereka memiliki
pengetahuan akan prosedur dan langkah hukum untuk melaporkan suatu
tindakan korupsi.
4. Generasi masa depan
Ketika mahasiswa yang memiliki moralitas tinggi dan memiliki
kemampuan interpersonal tinggi naik dan menggantikan generasi
sekarang yang dianggap penuh dengan koruptor, Tindakan korupsi
diharapkan dapat ditekan bahkan dihapuskan karena adanya kesadaran
dalam diri mahasiswa untuk turut memajukan Negara dengan tidak
melakukan korupsi.Kualitas kualitas professional maupun interpersonal
yang ditanamkan pada mahasiswa saat ini diharapkan mampu untuk
memberantas korupsi yang terus menggerogoti Negara Indonesia.
Dengan artikel peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi ini,
kami harapkan anda dapat lebih mengerti pentingnya pendidikan bukan
hanya untuk memperoleh hard skill, namun juga untuk mendapatkan
kemampuan interpersonal dan moralitas yang lebih baik.
12
itu melalui laporan ke pihak berwajib. Dengan hal ini, mahasiswa sangat cocok
disebut sebagai agent of control the agent of analysis yaitu bagaimana
mahasiswa memiliki peran dalam mengontrol bangsa karena memiliki sifat kritis
dalam mengkritik pejabat negara dan memiliki legend of analysis sebagai cara
untuk menganalisa suatu permasalahan yang ada karena jika mahasiswa
terutama yang menggeluti bidang perekonomian bangsa akan memiliki
pemahaman yang lebih luas daripada yang tidak dan akan sangat mudah bagi
mahasiswa dalam menanggapi persoalan korupsi di Indonesia khususnya dalam
bidang ekonomi. Adapun peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di bidang
ekonomi adalah:
Budaya adalah lapisan paling dasar dari sebuah sistem sosial, manusia berbudaya
demi beradaptasi dengan tantangan alam yang dihadapinya, mulai dari tantangan
geografis hingga ekologis. Budaya terbentuk dari pengetahuan rekayasa yang
membutuhkan perhitungan yang seksama, hingga kesenian yang memberikan filosofi
hidup, renungan, dan keriaan bersama sebagai makhluk sosial. Dari lapis budaya
tersebut tumbuhlah tata ekonomi, di mana manusia berupaya menata kehidupan
rumah tangganya dengan membagi tugas di kalangan individu, membagi sumber
daya, dan mengatur pertukarannya untuk menjaga sustainabilitas kehidupan mereka
secara kolektif. Di atas lapis ekonomi, manusia kemudian berusaha melakukan
penataan kekuasaan dalam struktur masyarakat yang bernama sistem politik.Jadi, di
atas lapisan budayalah dibangun tata ekonomi dan politik. Budaya merupakan
kolektivitas sosial perilaku yang menjadi tata kebiasaan masyarakat dalam menyikapi
tantangan pada lapis di bawahnya. Karena begitu strategisnya peran budaya dalam
tatanan kehidupan masyarakat inilah, maka sebuah perubahan sosial yang besar harus
dimulai dengan merubah kebudayaannya.
C. Peran Mahasiswa
15
pungkiri bahwa dalam peristiwa-peristiwa besar tersebut mahasiswa tampil
didepan sebagai motor penggerak dengan berbagai gagasan, semangat dan
idealisme yang mereka miliki. Peran penting mahasiswa tersebut tidak dapat
dilepaskan dari karakteristik yang merekamiliki, yaitu: intelektualitas,jiwamuda,
dan idealisme. Dengan kemampuan intelektual yangtinggi, jiwapemuda
yangpenuh semangat, dan idealisme yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa
selalu mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dalam
beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiwa berperan
sangat penting sebagai agen perubahan. Dalam konteks gerakan anti korupsi
mahasiswa juga diharapakan dapat tampil di depan menjadi motor penggerak.
Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu:
intelegensi, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan
kebenaran. Dengan kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa
diharapkan mampu menjadi agen perubahan, mampu menyeruakan kepentingan
rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu
menjadi lembaga-lembaga negara dan penegak hukum.
D. Gerakan Kultural
16
korupsi, perlu ditingkatkan propaganda integritas akademik bagi
mahasiswa. Upaya ini adalah untuk mencegah bibit-bibit korupsi yang
mungkin tumbuh dari kecurangan-kecurangan kecil yang terjadi dalam
pelaksanaan aktivitas akademik di kemahasiswaan.
2. Pemahaman Korupsi dalam Pemerintahan
Mahasiswa(Studentgovernance) Dalam hal ini, mahasiswa diberikan
pemahaman tentang definisi korupsi secara luas dan bagaimana cara
pencegahannya. Selain itu, ditampilkan contoh-contoh bentuk korupsi di
dalam organisasi kemahasiswaan sebagai satu upaya pemupukan
kesadaran untuk tidak melakukan tindakan korupsi dalam unit
kelembagaan yang kecil. Dengan pemahaman yang ada tentang jenis
korupsi yang mungkin terjadi pada organisasi kemahasiswaan, diharapkan
penyelenggaraan kelembagaan yang bersih dari korupsi mulai
dipraktikkan oleh mahasiswa sejak dini.
3. Propaganda Anti-Korupsi Mahasiswa Propaganda anti-korupsi mahasiswa
diterapkan dengan memberikan aksentuasi pada peran mahasiswa sebagai
penerus kepemimpinan. Bahwa sebagai generasi penerus yang
mengharapkan kondisi negara yang bersih, maka mahasiswa harus
mampu menjaga kebersihan perilakunya dari tindakan korupsi. Tujuan
dari hal ini menyadarkan peran sebagai generasi penerus serta
menumbuhkan mental anti-korupsi secara permanen. Mekanisme
pembudayaan yaitu dengan cara pemanfaatan media, propaganda, serta
ajang-ajang yang melibatkan mahasiswadalam skala mikro hingga makro.
Luaran utama dari gerakan ini adalah timbulnya kesadaran untuk
mempertahankan integritas anti-korupsi sejak di bangku kuliah hingga
bangku pemerintahan.
17
2.6 Bidang Teknologi
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
22