Anda di halaman 1dari 22

PERAN MAHASISWA DALAM MENCEGAH

KORUPSI
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas

mata kuliah Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi

Dosen Pengampu :

Ilman Pradhana, S.Kom., M.Kom.

Disusun oleh :

MUHAMMAD RIFALDI DWIMAHENDRA

F55120049

Kelas B

Teknik Informatika

Jurusan Teknologi Informasi

Fakultas Teknik Universitas Tadulako

Palu

2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. karena berkat rahmat, nikmat dan
karuniaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula
penyusun ucapkan banyak terimakasih kepada bapak Ilman Pradhana, S.Kom.,
M.Kom.. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Karakter dan Anti
Korupsi.

Dalam susunan makalah ini, penyusun sadari masih sangat banyak


kesalahan, baik dalam penulisan dan penyusunan maupun materi yang termuat
dalam makalah ini, namun inilah hasil maksimal yang bisa penyusun usahakan.

Semoga pembaca bisa mendapat informasi dan menambah wawasan dari


isi makalan ini, serta diharapkan kritik yang membangun dari pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Palu, 15 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
2.1 Bidang Pendidikan .................................................................................................... 6
2.2 Bidang Kesehatan ..................................................................................................... 8
2.3 Bidang Politik ......................................................................................................... 11
2.4 Bidang Ekonomi ..................................................................................................... 12
2.5 Bidang Sosial Budaya ............................................................................................. 13
2.6 Bidang Teknologi.................................................................................................... 18
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 19
3.2 Saran ....................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 21

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korupsi adalah perbuatan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau
orang lain yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara. Pemerintah Indonesia
telah berusaha keras untuk memerangi korupsi dengan berbagai cara.
Korupsi di pandang sebagai kejahatan luar biasa yang oleh karena itu memerlukan upaya
luar biasa pula untuk memberantasnya. Upaya pemberantasannya korupsi terdiri dari dua
bagian yaitu penindakan dan pencegahan yang tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya
dilakukan oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat, oleh karena itu
mahasiswa pun harus dilibatkan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia sebagai salah
satu bagian terpenting dari masyarakat yang merupakan pewaris masa depan. Peran aktif
mahasiswa diharapkan lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan dengan ikut
membangun budaya antikorupsi di masyarakat.
Mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan gerakan anti korupsi
di masyarakat. Untuk dapat berperan aktif mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan
yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya. Yangtidak kalah penting,
untuk dapat berperan aktif mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai
antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Upaya pembekalan mahasiswa dapat ditempuh
dengan berbagai cara antara lain melalui kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar atau
perkuliahan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang pendidikan?


2. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang kesehatan?
3. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang politik?
4. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang ekonomi?
5. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang sosial budaya?
6. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang teknologi?

4
1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang pendidikan.


2. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang kesehatan.
3. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang politik.
4. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang ekonomi.
5. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang sosial budaya.
6. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang teknologi.

5
BAB II PEMBAHASAN

Mahasiswa dalam gerakan anti korupsi tentu memiliki peranannya tersendiri dalam berbagai
bidang. Adapun peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi adalah sebagai berikut:

2.1 Bidang Pendidikan

Mahasiswa adalah aset paling menentukan kondisi zaman dimasa depan. Untuk
konteks sekarang dan mungkin masa-masa yang akan datang yang menjadi
musuh bersama masyarakat adalah praktek bernama Korupsi. Peran penting
mahasiswa tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang mereka miliki
yaitu:
1) Kemampuan intelektual yang
tinggi
2) Jiwa muda yang penuh semangat.
3) Idealisme yang murni

Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu:


intelegensia, ide-ide kreatif, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk
menyatakan kebenaran. Dengan kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa
diharapkan mampu menjadi agen perubahan, mereka mampu menyuarakan
kepentingan rakyat dan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif. Upaya-
upaya yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dalam gerakan anti korupsi adalah:

a. Menciptakan lingkungan kampus bebas dari korupsi.

Hal ini dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu menanamkan


kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan korupsi
walaupun itu hanya tindakan sederhana, misalnya terlambat datang ke kampus,
menitipkan absen kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada
para pihak pengurus beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya. Upaya lain untuk
menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di lingkungan kampus adalah mahasiswa
dapat membuat koperasi atau kantin jujur, membentuk organisasi atau komunitas intra
kampus yang berprinsip pada upaya memberantas tindakan korupsi.

6
b. Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan korupsi.

Upaya ini misalnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai


bahaya melakukan tindakan korupsi karena dampaknya dapat mengancam dan
merugikan kehidupan masyarakat sendiri. Serta menghimbau agar masyarakat ikut serta
dalam memberantas tindakan korupsi yang terjadi di sekitar lingkungan mereka.

c. Menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah

Mahasiswa selain sebagai agen perubahan juga bertindak sebagai agen


pengontrol dalam pemerintah. Kebijakan pemerintah sangat perlu dikontrol dan dikritisi
jika kebijakan tersebut tidak memberikan dampak positif pada keadilan dan
kesejahteraan masyarakat dan semakin memperburuk kondisi masyarakat. Misalnya
dengan melakukan demo untuk menekan pemerintah dalam mengatasi masalah korupsi
di negeri ini.

Agar seorang mahasiswa dapat berperan dengan baik dalam gerakan anti-korupsi
maka pertama mahasiswa tersebut harus berperilaku anti-korupsi dan tidak melakukan
tindakan korupsi. Dengan demikian mahasiswa harus mempunyai nilai-nilai anti-
korupsi dan memahami korupsi dan prinsip-prinsip anti-korupsi. Kedua hal tersebut
dapat diperoleh dari mengikuti kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar dan kuliah
pendidikan anti korupsi. Nilai-nilai dan pengetahuan yang diperoleh tersebut harus
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain seorang mahasiswa
harus mampu mendemonstrasikan bahwa dirinya bersih dan jauh dari perbuatan
korupsi.

Berbagai bentuk kegiatan dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai anti


korupsi kepada komunitas mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan agar

7
tumbuh budaya anti korupsi di lingkungan kampus. Kegiatan
kampanye ujian bersih atau anti mencontek misalnya, dapat dilakukan untuk
menumbuhkan antara nilai-nilai kerja keras, kejujuran, tanggung jawab, dan
kemandirian.

2.2 Bidang Kesehatan

Sejak berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional, potensi fraud dalam


layanan kesehatan semakin nampak di Indonesia. Potensi ini muncul dan
dapat menjadi semakin meluas karena adanya tekanan dari sistem
pembiayaan yang baru berlaku di Indonesia, adanya kesempatan karena
minim pengawasan, serta ada pembenaran saat melakukan tindakan ini.
The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), sebuah
organisasi profesional yang bergerak dibidang pemeriksaan atas
kecurangan dan mempunyai tujuan untuk memberantas kecurangan yang
berkedudukan di Amerika Serikat dan telah memiliki cabang di
Indonesia, mengklasifikasikan Fraud (kecurangan) dalam beberapa
klasifikasi, dan dikenal dengan istilah “Fraud Tree” yaitu sistem
klasifikasi mengenai hal-hal yang ditimbulkan oleh kecurangan sebagai
berikut:

a) Penyimpangan atas aset (Asset Misappropriation). Asset


misappropriation meliputi penyalahgunaan/pencurian aset
atau harta perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan bentuk
Fraud yang paling mudah dideteksi karena sifatnya yang
tangible atau dapat diukur/ dihitung (defined value).
b) Pernyataan palsu atau salah pernyataan (Fraudulent
Statement). Fraudulent statement meliputi tindakan yang
8
dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau
instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang
sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan
(financial engineering) dalam penyajian laporan
keuangannya untuk memperoleh keuntungan atau mungkin
dapat dianalogikan dengan istilah window dressing.
c) Korupsi (Corruption). Jenis Fraud ini yang paling sulit
dideteksi karena menyangkut kerja sama dengan pihak lain
seperti suap dan korupsi, di mana hal ini merupakan jenis
yang terbanyak terjadi di negara-negara berkembang yang
penegakan hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran
akan tata kelola yang baik sehingga faktor integritasnya
masih dipertanyakan. Fraud jenis ini sering kali tidak dapat
dideteksi karena para pihak yang bekerja sama menikmati
keuntungan (simbiosis mutualisma). Termasuk didalamnya
adalah penyalahgunaan wewenang / konflik kepentingan
(conflict of interest), penyuapan (bribery), penerimaan yang
tidak sah/illegal (illegal gratuities), dan pemerasan secara
ekonomi (economic extortion).
Saat ini di Indonesia sudah terbit Permenkes No. 36 tahun 2015
tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) pada Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
sebagai dasar hukum pengembangan sistem anti Fraud layanan
kesehatan di Indonesia. Dalam peraturan menteri ini, sudah mencakup
kegiatan-kegiatan seperti membangun kesadaran, pelaporan, deteksi,
investigasi, dan pemberian sanksi. Kegiatan-kegiatan ini sesuai dengan
rekomendasi European Comission tahun 2013.

9
Kemudian, dalam gerakan anti korupsi, mahasiswa memiliki
peranan sebagai berikut:
1. Ikut dalam mensosialisasikan pentingnya pembangunan
kesadaran masyarakat.
Dalam Permenkes No. 36/ 2015, pembangunan kesadaran
dapat dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan
pembinaan dan pengawasan dengan melalui program-
program edukasi dan sosialisasi. Namun, mahasiswa
tentu dapat ikut andil di dalamnya untuk ikut serta di dalamnya
tentunya setelah melalui proses pembinaan.
2. Melaporkan apabila menjumpai adanya fraud.
Mahasiswa yang menjumpai adanya praktik fraud dapat
melaporkannya pada pihak yang berwenang. Adapun
mekanisme pelaporan terdapat dalam Permenkes No. 36/ 2015
yang mengamanatkan bahwa pelaporan dugaan Fraud
minimalnya mencakup identitas pelapor, nama dan alamat
instansi yang diduga melakukan tindakan kecurangan JKN,
serta alasan pelaporan.
3. Ikut mendeteksi adanya praktik fraud.
Mahasiswa dapat mendeteksi melalui pendekatan: mencari
anomali data, predictive modeling, dan penemuan kasus.
Analisis data klaim dapat dilakukan secara manual dan/atau
dengan memanfaatkan aplikasi verifikasi klinis yang
terintegrasi dengan aplikasi INA-CBGs.
4. Membantu tim investigasi untuk memastikan ada atau tidaknya
kecurangan atau praktik fraud.

10
2.3 Bidang Politik

Faktor politik merupakan salah satu faktor yang paling umum yang
mendasari suatu tindakan penyebab korupsi. Tindakan korupsi berupasuap atau
yangbiasa kitakenal sebagai tindakan sogok menyogok sangat seringterjadi.
Korupsi suap biasa terjadi untuk kepentingan khusus seperti suap untuk “naik
jabatan”, suap untuk “menutupi” sesuatu.

Peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada bidang politik :

1. Moralitas
Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan memiliki
kemampuan interpersonal yang lebih tinggi sehingga memiliki moral,
rasa peduli dan rasa bertanggung jawab untuk turut memajukan Negara
Indonesia dengan memberantas korupsi. Mahasiswa yang
menyelesaikan pendidikannya cenderung memiliki tenggang rasa yang
lebih baik terhadap Negara dan masyarakat sekitarnya dan cenderung
benci terhadap tindakan korupsi.

2. Identifikasi korupsi
Mahasiswa fakultas tertentu (khususnya hukum dan ekonomi)
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa suatu
tindakan korupsi lebih baik daripada masyarakat pada umumnya.
Mahasiswa memiliki pengetahuanmengenai standarstandaridentifikasi
dan analisiskorupsi darisegi finansial maupun hukum. Dengan
kemampuan ini mahasiswa diharapkan dapat memperbaiki kualitas
penegakkan hukum di Indonesia.
3. Pelaporan
Seorang mahasiswa yang telah mengidentifikasi adanya tindakan
korupsi oleh suatu entitas, cenderung berhasil melaporkan tindakan

11
korupsi tersebut kepada pemerintah karena mahasiswa dianggap
memiliki suara yang lebih didengarkan oleh pemerintah dan mampu
menekan pemerintah. Selain itu mahasiswa cenderung lebih berani
untuk melaporkan tindakan korupsi tersebut karena mereka memiliki
pengetahuan akan prosedur dan langkah hukum untuk melaporkan suatu
tindakan korupsi.
4. Generasi masa depan
Ketika mahasiswa yang memiliki moralitas tinggi dan memiliki
kemampuan interpersonal tinggi naik dan menggantikan generasi
sekarang yang dianggap penuh dengan koruptor, Tindakan korupsi
diharapkan dapat ditekan bahkan dihapuskan karena adanya kesadaran
dalam diri mahasiswa untuk turut memajukan Negara dengan tidak
melakukan korupsi.Kualitas kualitas professional maupun interpersonal
yang ditanamkan pada mahasiswa saat ini diharapkan mampu untuk
memberantas korupsi yang terus menggerogoti Negara Indonesia.
Dengan artikel peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi ini,
kami harapkan anda dapat lebih mengerti pentingnya pendidikan bukan
hanya untuk memperoleh hard skill, namun juga untuk mendapatkan
kemampuan interpersonal dan moralitas yang lebih baik.

2.4 Bidang Ekonomi

Mahasiswa memiliki peran untuk mengatasi dan mengurangi tindak


korupsi yang terjadi di Indonesia. Peran tersebut dengan memahami dan
mempelajari mengenai perekonomian di Indonesia mengenai infrastruktur
ataupun perekonomian. Maka, dengan hal tersebut jika ada pejabat negara yang
melebihkan anggaran dalam hal infrastruktur maupun pembangunan atau yang
lainnya mahasiswa memiliki peran penting yaitu dengan menuntut keadilan baik

12
itu melalui laporan ke pihak berwajib. Dengan hal ini, mahasiswa sangat cocok
disebut sebagai agent of control the agent of analysis yaitu bagaimana
mahasiswa memiliki peran dalam mengontrol bangsa karena memiliki sifat kritis
dalam mengkritik pejabat negara dan memiliki legend of analysis sebagai cara
untuk menganalisa suatu permasalahan yang ada karena jika mahasiswa
terutama yang menggeluti bidang perekonomian bangsa akan memiliki
pemahaman yang lebih luas daripada yang tidak dan akan sangat mudah bagi
mahasiswa dalam menanggapi persoalan korupsi di Indonesia khususnya dalam
bidang ekonomi. Adapun peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di bidang
ekonomi adalah:

1. Tidak menyalahgunakan kepercayaan dalam sebuah organisasi, dalam hal


ini yang dimaksud adalah sebuah kewirausahaan di organisasi tersebut.
2. Tidak memberikan suap kepada pengurus beasiswa dikampus.
3. Menuntut jaminan atau fasilitas terhadap biaya yang telah dibayarkan
padasaat menjadi mahasiswa baru.
4. Memiliki kesadaran untuk mengkritisi pejabat atau petinggi/pemimpin
sehingga menghindarkan terciptanya peluang korupsi pada petinggi tersebut

2.5 Bidang Sosial Budaya

Peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi selain pada bidang-bidang


yang telah disebutkan sebelumnya juga terdapat pada bidang sosial dan budaya.
Untuk peran dalam bidang sosial antara lain:

1. Melakukan pressure dan mengawal kasus-kasus korupsi bersama


masyarakat dan lembaga pemerintahan
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang masalah korupsi serta
penyebabnya
3. Mendorong masyarakat supaya berani melapor terhadap pelanggaran
korupsi
13
4. Mengontrol serta mengkritik kebijakan pemerintah yang memberikan
peluang adanya tindak korupsi
5. Melakukan gerakan serta kerja sama terhadap lembaga pemerintah dan
swasta untuk memerangi korupsi secara bersama-sama

Kemudian dalam bidang budaya atau kebudayaan adalah sebagai berikut:

A. Budaya Sebagai Panglima

Budaya adalah lapisan paling dasar dari sebuah sistem sosial, manusia berbudaya
demi beradaptasi dengan tantangan alam yang dihadapinya, mulai dari tantangan
geografis hingga ekologis. Budaya terbentuk dari pengetahuan rekayasa yang
membutuhkan perhitungan yang seksama, hingga kesenian yang memberikan filosofi
hidup, renungan, dan keriaan bersama sebagai makhluk sosial. Dari lapis budaya
tersebut tumbuhlah tata ekonomi, di mana manusia berupaya menata kehidupan
rumah tangganya dengan membagi tugas di kalangan individu, membagi sumber
daya, dan mengatur pertukarannya untuk menjaga sustainabilitas kehidupan mereka
secara kolektif. Di atas lapis ekonomi, manusia kemudian berusaha melakukan
penataan kekuasaan dalam struktur masyarakat yang bernama sistem politik.Jadi, di
atas lapisan budayalah dibangun tata ekonomi dan politik. Budaya merupakan
kolektivitas sosial perilaku yang menjadi tata kebiasaan masyarakat dalam menyikapi
tantangan pada lapis di bawahnya. Karena begitu strategisnya peran budaya dalam
tatanan kehidupan masyarakat inilah, maka sebuah perubahan sosial yang besar harus
dimulai dengan merubah kebudayaannya.

B. Merumuskan Budaya Anti Korupsi

Untuk membentuk budaya anti korupsi “asli” indonesia dibutuhkan


kesepakatan dari para cendekiawan agama, tokoh politik, budayawan, dan
sejarahwan untuk duduk bersama merumuskan sebuah formula kebudayaan baru
yang diambil dari nilai-nilai agama dan kearifan lokal yang tersebar di seluruh
14
nusantara. Formula kebudayaan baru anti korupsi ini akan berisi ajaran-ajaran
positif sebagai antitesis dari perilaku korupsi. Penyebaran dan penerapan budaya
baru ini bisa dilakukan melalui media kebudayaan seperti film, musik, novel dan
berbagai ekspresi seni lainnya. Tokoh agama juga akan sangat berperan untuk
mensosialisasikannya melalui ceramah baik secara lansung maupun tulisan. Di
ranah pendidikan, kebudayaan baru ini bisa dimasukkan ke dalam materi
pelajaran dan perkuliahan untuk membentuk karakter generasi muda. Memang
membutuhkan waktu yangpanjang untuk merubah sebuah kebudayaan, mungkin
sampai beberapa generasi, tetapi adanya komitmen politik yang kuatdari
pemerintah akan semakin mempercepat prosesnya, apalagi dengan didukung
oleh seluruh komponen bangsa dalam penyebaran dan penerapannya.Dengan
begitu, harapan kita akan terciptanya Indonesia yang bersih, berwibawa dan
berjaya suatu hari nanti akan menjadi nyata. Salah satu upaya pemberantasan
korupsi adalah dengan sadar melakukan suatu gerakan anti korupsi di
masyarakat. Gerakan ini adalahupaya bersama yang bersetujuan untuk
menumbuhkan budaya anti korupsi di masayarakat. Dengan budaya tumbuhnya
anti korupsi di masyarakat diharapakan dapat mencegah munculnya perilaku
koruptif. Gerakan anti korupsi adalah suatu gerakan jangka panjang yang harus
melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah,
swasta, dan masyarakat. Dalam pemangku inilah peran mahasiswa sebagai salah
satu bagian penting dari masyarakat sangat diharapkan.

C. Peran Mahasiswa

Dalam sejarah perjalanan bangsa indonesia tercatat bahwa mahasiswa


mempunyai peranan yang sangat penting. Peranan tersebut tercatat dalam
peristiwa-peristiwa besar yang dimulai dari Kebangkitan Nasional tahun 1908,
sumpah pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan NKRI tahun 1945,
lahirnya Orde Baru tahun 1996, dan reformasi tahun 1998. Tidak dapat di

15
pungkiri bahwa dalam peristiwa-peristiwa besar tersebut mahasiswa tampil
didepan sebagai motor penggerak dengan berbagai gagasan, semangat dan
idealisme yang mereka miliki. Peran penting mahasiswa tersebut tidak dapat
dilepaskan dari karakteristik yang merekamiliki, yaitu: intelektualitas,jiwamuda,
dan idealisme. Dengan kemampuan intelektual yangtinggi, jiwapemuda
yangpenuh semangat, dan idealisme yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa
selalu mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dalam
beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiwa berperan
sangat penting sebagai agen perubahan. Dalam konteks gerakan anti korupsi
mahasiswa juga diharapakan dapat tampil di depan menjadi motor penggerak.
Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu:
intelegensi, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan
kebenaran. Dengan kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa
diharapkan mampu menjadi agen perubahan, mampu menyeruakan kepentingan
rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu
menjadi lembaga-lembaga negara dan penegak hukum.

D. Gerakan Kultural

Gerakan kultural bertujuan untuk:

memberikan pemahaman tentang korupsi dan bentuk nyata anti-korupsi di dalam


kemahasiswaan, menciptakan budaya anti-korupsi sejak dini dan membentuk
karakter generasi anti-korupsi.Berbeda dengan sebelumnya, gerakan kultural ini
cenderung bersifat aktif, sehingga gerakan yang dilakukan tidak bergantung
terhadap isu yang ada. Beberapa model gerakan yang dapat dilakukan pada
klasifikasi kultural diantaranya:

1. Propaganda Integritas Akademik Salah satu bentuk kecil korupsi adalah


kecurangan akademik. Untuk itu, sebagai pemupukan budaya anti-

16
korupsi, perlu ditingkatkan propaganda integritas akademik bagi
mahasiswa. Upaya ini adalah untuk mencegah bibit-bibit korupsi yang
mungkin tumbuh dari kecurangan-kecurangan kecil yang terjadi dalam
pelaksanaan aktivitas akademik di kemahasiswaan.
2. Pemahaman Korupsi dalam Pemerintahan
Mahasiswa(Studentgovernance) Dalam hal ini, mahasiswa diberikan
pemahaman tentang definisi korupsi secara luas dan bagaimana cara
pencegahannya. Selain itu, ditampilkan contoh-contoh bentuk korupsi di
dalam organisasi kemahasiswaan sebagai satu upaya pemupukan
kesadaran untuk tidak melakukan tindakan korupsi dalam unit
kelembagaan yang kecil. Dengan pemahaman yang ada tentang jenis
korupsi yang mungkin terjadi pada organisasi kemahasiswaan, diharapkan
penyelenggaraan kelembagaan yang bersih dari korupsi mulai
dipraktikkan oleh mahasiswa sejak dini.
3. Propaganda Anti-Korupsi Mahasiswa Propaganda anti-korupsi mahasiswa
diterapkan dengan memberikan aksentuasi pada peran mahasiswa sebagai
penerus kepemimpinan. Bahwa sebagai generasi penerus yang
mengharapkan kondisi negara yang bersih, maka mahasiswa harus
mampu menjaga kebersihan perilakunya dari tindakan korupsi. Tujuan
dari hal ini menyadarkan peran sebagai generasi penerus serta
menumbuhkan mental anti-korupsi secara permanen. Mekanisme
pembudayaan yaitu dengan cara pemanfaatan media, propaganda, serta
ajang-ajang yang melibatkan mahasiswadalam skala mikro hingga makro.
Luaran utama dari gerakan ini adalah timbulnya kesadaran untuk
mempertahankan integritas anti-korupsi sejak di bangku kuliah hingga
bangku pemerintahan.

17
2.6 Bidang Teknologi

Mahasiswa sebagai kaum intelektual tentu memiliki peranan penting kaitannya


dalam memberantas korupsi, dalam erasekarangdimanateknologi kian modern
malah mendukung adanya gerakan anti korupsi seperti ini. Adapun contoh upaya
mahasiswa dalam pemberantasan korupsi dalam bidang teknologi pada kelompok
kami ditekankan pada teknologi informasi sebagai berikut:

1. Turut mengkritisi dan memberi masukan terhadap lembaga pemerintahan


dengan menggunakan sosial media dengan bijak. Sosial media yang makin
banyak macamnya mempermudah masyarakat terutama mahasiswa dalam
menyalurkan kritik dan saran yangmembangun. Contohnya saja adalah
mengkritiki lembaga eksekutif maupun legislatif dalam mengambil keputusan
yang berhubungan dengan perihal negara seperti meninggalkan komentar
pada setiap postingan namun diiringi dengan bahasa yang santun tanpa
adanya provokasi atau ujaran kebencian.
2. Menyalurkan bakat atau kemampuan yang berguna secara online untuk
mendorong partisipasi masyarakat dalam gerakan anti korupsi. Kemampuan
mahasiswa di bidang teknologi terutama dalam editing dapat disalurkan untuk
hal yang bermanfaat bagi negara seperti membuat meme, poster atau film
pendek berisi motivasi atau ajakan dalam upaya pemberantasan korupsi.
Dengan bantuan adanya media sosial dapat turut menyebarkan ajakan anti
korupsi ke penjuru Indonesia.
3. Membuat forum diskusi online dalam kaitannya dengan pemberantasan
korupsi.Dalam merespon perkembangan teknologi, sosial media dapat
dimanfaatkan dengan bijak dengan membuat forum diskusi online anti
korupsi. Dengan adanya forum ini memudahkan antara para aktivis
antikorupsi serta mahasiswa dari kalangan akademisi ataupun berbagai
elemen masyarakat lainnya dapat belajar melawan korupsi dengan diskusi
online.
18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Adapun simpulan yang diperoleh dari pembahasan diatas adalah :

1. Pendidikan anti korupsi dini sebagai langkah awal taerhadap penanganan


kasus korupsi yang bermula dari diri sendiri dan diharapkan berimlikasi
terhadap kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Dalam jangka panjang, pendidikan anti korupsi dini di harapkan mampu
mewujudkan pemerintahan yangbersih dari KKN sertamampu melaksanakan
UUD 1945 demi terwujudnya good goverment.
3. Pendidikan merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat demokrasi
yang madani, sudah sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan
korupsi. Salah satu yang bisa menjadi gagasan baik dalam kasusu korupsi ini
adalah penerapan anti korupsi adalah penerapan anti korupsi pada pendidikan
karakter bangsa di indonesisa, khususnya ditunjukan bagi mahsiswa. Karena
pada dasarnya merek adalah agen perubahan bangsa dalam perjalanan bangsa
indonesia.
4. Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh semangat,
dan idealisme yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil
peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dalam beberapa peristiwa
besar perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiswa berperan penting sebagai
agen perubahan (agent of change)
5. Mahasiswa dapat banyak berperan aktif dalam aksi pemberantasan korupsi
pada berbagai aspek mulai daari sosial budaya, ekonomi, politik, pendidikan
dan lain-lain.

3.2 Saran

1. Pemerintah dalam halnya melalui dinas pendidikan memformulas kan


pendidikan anti korupsi dalam mata pelajaran pada jenjang pendidikan formal.
19
2. Pendidikan anti korupsi (PAK) seharusnya di terapkan di bangku perkuliahan
tinggi sebagai mata kuliah wajib. Karena mahasiswa sebagai salah satu
bagaian dari genrasi penerus bangsa yangmemiliki kompetensi intelektual,
ide-ide inovatif, kebijakan, dan pola pikir yang lebih diplomatis menjadikan
mereka agen perubahan pembelajaaran kehidupan bangsa.
3. Pendidikan anti korupsi (PAK) di tingkat prguruan tinggi memberikan
pembelajaran lebih efektif dalam pengalaman aktif bagi mahasiswa tentang
realitas sosial, masalah-masalah yang berkaitan dengan profesi, pelayanan
umum, dan lain-lain. Sehingga tetmotivasi untuk kreatif dan mandiri
mengajak dirinya sendiri dan keluarga dan lingkungannya untuk proaktif
memberantas korupsi.
4. Pemerintah seharusnya mampu memperbaiki kinerja lembaga peradilan baik
dari tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatan.
5. Adanya kerjasama masyarakat, pemerintah serta instansi terkait secara
sinergis untuk dapat mengimplementasikan dan menerapkan pendidikan anti
korupsi dini di segala aspek kehidupan.
6. Salah satu cara memberantas korupsi adalah dengan membentuk lembaga
yang independen yang khusus menangani korupsi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Drajat, M Zakaria. 2018.Peran Mahasiswa Mengatasi Korupsi.


https://www.kompasiana.com/zakariadrajat/5c0aa900aeebe134
9c4fe392/ peran-mahasiswa-mengatasi-korupsi

Handinidevi, Medhira. 2013. BPKP Jawa Barat Jelaskan Peran


Mahasiswa dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia.
https://www.itb.ac.id/news/read/4017/home/bpkp-jawa-barat-
jelaskan-peran-mahasiswa-dalam-pemberantasan-korupsi-di-
indonesia

Huzaifah,Gibran. 2009. Gerakan Anti-Korupsi Mahasiswa.


https://gibranhuzaifah.wordpress.com/2009/12/17/gerakan-
anti-korupsi-mahasiswa/

Nashuha, Imam. 2018. Peran dan Potensi Mahasiswa dalam


Memberantas
Korupsi.https://www.kompasiana.com/imam75980/5c0a7365b
de575513 e4c3ab2/peran-dan-potensi-mahasiswa-dalam-
memberantas-korupsi

Pujianto, Randra. 2015. Melawan Korupsi dengan Budaya.


https://www.kompasiana.com/rendra_pujianto/54f3414274551
37b2b6c6d f7/melawan-korupsi-dengan-budaya

Riset Publik. 2016. Korupsi Dalam Pelayanan Kesehatan Di Era


Jaminan Kesehatan Nasional: Kajian Besarnya Potensi Dan
Sistem Pengendalian Fraud.
https://acch.kpk.go.id/id/artikel/riset-publik/korups i-dalam-
pelayanan-kesehatan-di-era-jaminan-kese hatan-nasional-
kajian-besarnya-potensi-dan-sistem-pengendali an-fraud

Sari, Maya. 2016 4 Peranan Mahasiswa dalam Pemberantasan


Korupsi.https://guruppkn.com/peranan-mahasiswa-dalam-
pemberantasan-korupsi (diakses pada hari Jumat, 22 Maret
2019 pukul 13.44 WIB)

Surono, Agus. 2016. Sikap Anti Korupsi di Kalangan Siswa dan


Mahasiswa dalam Mewujudkan Penyelenggaraan Negara Anti
Korupsi dan Berbasis
21
Keadilan.https://www.researchgate.net/publication/315998390
_Sikap_An
ti_Korupsi_di_Kalangan_Siswa_dan_Mahasiswa_dalam_Mew
ujudkan_P
enyelenggaraan_Negara_Anti_Korupsi_dan_Berbasis_Keadila
n

Zakiya, Wilda 2018. Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi.


https://indonesiana.tempo.co/read/128571/2018/10/21/wildaz
kiya.id/ma hasiswa-dalam-gerakan-anti-korupsi

22

Anda mungkin juga menyukai