Disusun oleh :
NIM : 1908010118
Kelas : Farmasi 2B
FAKULTAS FARMASI
2020
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................... 2
1.1 Rumusan Masalah...................................................................................................... 3
1.2 Tujuan ........................................................................................................................ 3
BAB II. ISI....................................................................................................................... 4
A. Peran dan Fungsi Mahasiswa Sebagai Generasi Penerus dan Pemimpin Bangsa...... 4
B. Mahasiswa Sebagai Agent of Change......................................................................... 4
C. Mahasiswa Sebagai Iron Stock................................................................................... 4
D. Karakteristik Mahasiswa Ideal
E. Generasi Penerus dan Pemimpin yang Ideal............................................................... 4
BAB III. PENUTUP........................................................................................................ 8
A. Kesimpulan................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat dinamika yang terjadi sekarang kita sebagai anak bangsa yang
merindukan perubahan Indonesia kearah yang lebih baik, cenderung merasa miris
ketika melihat pemikiran, paradigma dan sikap kawan-kawan mahasiswa yang
cenderung menganggap tugas utama mahasiswa adalah hanya pada kegitan yang
berorientasi pada “diri sendiri” tanpa adanya implementasi nilai-nilai perjuanagan,
persamaan hak dan pengabdian pada masyarakat dalam mengontrol setiap dinamika
yang terjadi pada lingkungan yang sejatinya penting bagi perubahan menyeluruh
diberbagai aspek kearah yang lebih baik, karana sebagai mahasiswa kita pun dituntut
untuk tidak hanya berfikir normative dengan aturan-aturan yang mengesampingkan
asas keadilan dan kemanusian.
Disadari atau tidak, pemuda dalam hal ini mahasiswa, sejatinya memiliki peran
dan fungsi yang strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda merupakan aktor dalam pembangunan. Untuk
itu, tanggungjawab dan peran strategis pemuda di segala dimensi pembangunan perlu
ditingkatkan dalam kerangka hukum nasional sesuai dengan nilai yang terkandung di
dalam Pancasila dan amanat UUD 1945 dengan berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan, demokratis, keadilan, partisipatif,
kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.
Dalam hal ini mahasiswa adalah yang dianggap oleh masyarakat sebagai orang
yang memiliki pendidikan lebih tinggi di bandingkan yang lain, sehingga mereka yakin
bahwa mahasiswa mampu menyampaikan aspirasi sebagai bentuk suara hatinya. Secara umum
mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu sebagai penyampai kebenaran (agent of
social control), sebagai agen perubahan (agent of change), dan sebagai generasi penerus masa
depan (iron stock).
Kini mahasiswa sangat pasif dan tidak peka dengan isu-isu terkini. Mahasiswa
sekarang kebanyakan memiliki sifat egois yang tinggi sehingga isu-isu terkini tak di
hiraukannya. Mahasiswa tak lagi mendengarkan suara rakyat yang menderita karena
kebijakan pemerintah. Ini mungkin diakibatkan berbagai problematika pemuda yang
terbentang di hadapan kita sekarang sangatlah kompleks, mulai dari masalah
pengangguran, krisis eksistensi, krisis mental hingga masalah moral. Budaya permisif
dan pragmatisme yang kian merebak membuat sebagian pemuda terjebak dalam
kehidupan serba instant, hedonis, dan terlepas dari idealisme sehingga cenderung
menjadi manusia yang anti sosial.
Dewasa ini peran mahasiswa dalam kehidupan masyarakat sangatlah banyak
dan beraneka ragam. Dimulai dari aksi untuk menyuarakan suara rakyat, bakti sosial
yang mengundang dan menggugah hati masyarakat dan lain sebagainya. Namun
apakah semua yang dilakukan oleh mahasiswa itu berdampak positif dan berpihak
kepada masyarakat. Tentulah tidak semua yang dilakukan mahasiswa bernilai baik
bagi masyarakat.
Kepribadian mahasiswa harusnya memiliki mental yang tangguh, tidak mudah
putus asa dan mandiri. Selama dalam kampus mahasiswa harus benar-benar
menjalankan tugasnya sebagai pelajar bukan sebagai orang yang merasa kuat dalam
segala hal. Sehingga mudah emosi dan menjadi sensitif. Sebenarnya hal ini terjadi
tanpa disadari. Mungkin karena kebanyakan di antara mahasiswa menganggap jika
sudah menyandang status mahasiswa mereka dapat melakukan apapun tanpa
mempertimbangkan dampaknya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang muncul dan yang akan di bahas adalah :
1. Bagaimana peran dan fungsi mahasiswa sebagai generasi penerus dan pemimpin
bangsa?
2. Bagaimana mahasiswa bisa dikatakan sebagai agen of change?
3. Bagaiaman mahasiswa bisa dikatakan sebagai iron stock?
4. Bagaimana karakteristik seoarang mahasiswa yang ideal?
5. Bagaimana manjadi seoarang generasi penerus dan pemimpin yang ideal?
C. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk menambah dan membuka wawasan generasi muda terkait peran dan
fungsinya sebagai generasi penerus dan pemimpin bangsa.
b. Tujuan khusus
1. Menjelaskan peran dan fungsi sejati mahasiswa sebagai generasi penerus
2. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait generasi penerus sebagai
agent of change dan iron stock
3. Mewujudkan mahasiswa sebagai generasi penerus dan pemimpin bangsa yang
berkarakter dan ideal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran dan Fungsi Mahasiswa Sebagai Generasi Penerus dan Pemimpin Bangsa
a. Pengertian Mahasiswa
Pada masa sekarang ini perubahan begitu cepat dan dinamis. Bagi yang
tidak mampu mengikuti mungkin akan ditinggalkan. Kalau sejajar dan seimbang
dengan perubahan maka akan terengah-engah mengikuti perubahan. Tetapi kalau
mampu lebih maju dari perubahan maka akan mampu memimpin perubahan.
Melakukan perubahan bukan sekedar merubah tanpa tahu esensi perubahan.
Melakukan suatu perubahan itu berarti :
1. Mampu belajar memperbaiki dari masa lalu. Yang berarti mampu menangkap
dan memberdayakan potensi-potensi yang ada, menjadikan tantangan dan
kelemahan menjadi suatu peluang atau harapan untuk dapat hidup tumbuh dan
berkembang.
2. Siap menghadapi dan memenuhi harapan dan tuntutan masa kini yang modern,
dinamis, cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel dan informatif.
3. Mampu menyiapkan untuk masa yang akan datang menjadi lebih: sempurna,
baik, maju, modern, dinamis, cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel dan
informatif.
Menjadi agen Peruban adalah jiwa yang sadar, peka, peduli dan
mempunyai mimpi ke depan untuk membawa kemajuan. Tidak mudah
implementasinya. Selain menghadapi kelompok-kelompok status quo, kelompok-
kelompok yang resistan terhadap perubahan juga akan menghadang dan berusaha
menentang suatu perubahan karena merasa previlagenya tergangganggu. Berani
melakukan perubahan adalah awal dari kemajuan. Walau mungkin akan
menghadapi tantangan, namun setidaknya mendobrak pintu kedunguan yang
menjadi lambang kehancuran melalui perubahan adalah suatu langkah pertama
yang mendasari pada langkah-langkah selanjutnya.
1. Motivasi
Motivasi memegang peranan yang penting dalam menjamin kelancaran suatu
perubahan. Setiap orang yang memutuskan untuk berubah harus memiliki
motivasi yang kuat untuk berubah. Tanpa motivasi yang kuat dapat dipastikan
perubahan yang akan dilakukan bakal menghadapi tantangan yang oleh orang
tersebut dirasakan sangat berat. Tujuan yang besar hanya bisa dicapai dengan
bermodalkan motivasi yang kuat. Semakin besar tujuan perubahan yang ingin
dicapai, semakin besar pula modal motivasi yang harus disiapkan oleh
organisasi bisnis tersebut.
2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan melaksanakan perubahan harus didefinisikan
dengan jelas di awal. Tujuan yang terdefinisi dengan jelas akan membuat
individu-individu di dalam perubahan tersebut merasa tenang dalam
menjalankan perubahan yang diprogramkan. Setelah tujuan perubahan yang
ingin dicapai seseorang sudah terdefinisi dengan jelas, langkah berikutnya yang
perlu dilakukan adalah mengidentifikasi peran dan tujuan dari masing-masing
individu dalam perubahan tersebut.
3. Rencana
Buatlah rencana perubahan yang akan dilakukan untuk memastikan tujuan
yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Rencana ini sangat penting karena goal
without a plan is just a wish. Yang perlu diingat adalah kita harus menentukan
time frame atau deadline dalam rencana yang kita buat terutama apabila yang
kita buat merupakan rencana jangka panjang. Tidak menjadi soal apabila
setelah kita memiliki rencana ternyata pada saat pelaksanaan terjadi sesuatu
yang melenceng dari rencana kita semula karena dengan memiliki rencana kita
akan memiliki semacam acuan untuk selalu kembali ke track jika pada fase
pelaksanaan perubahan sesuatu terjadi di luar rencana.
4. Tindakan
Faktor keempat ini lah yang akan menentukan berhasil tidaknya suatu
perubahan karena sesuatu hanya akan terwujud karena adanya tindakan.
Percuma saja kita sudah memiliki motivasi, tujuan, dan rencana yang sangat
bagus jika tidak diwujudkan dalam suatu tindakan.
Ada dua hal yang penting yang selalu ada dalam tindakan yang powerful yaitu
“disiplin” dan “fokus”. Tidak ada suatu keberhasilan besar yang muncul tanpa
disiplin dan fokus dalam action karena kalau kita menginginkan suatu hasil
yang luar biasa maka kita harus menjalani suatu proses yang luar biasa.
5. Pengetahuan
Semua faktor yang telah disebutkan sebelumnya harus dilaksanakan dengan
menggunakan pengetahuan. Motivasi dibangun dengan pengetahuan mengenai
membangun motivasi, tujuan ditentukan dengan pengetahuan tentang
menetapkan tujuan yang baik, rencana juga dibuat harus dengan pengetahuan
mengenai metode perencanaan yang efektif, dan tindakan harus dilakukan
dengan pengetahuan yang diperlukan untuk bertindak. Karena itu tidaklah
berlebihan jika pengetahuan dikatakan sebagai faktor paling penting dalam
mengkatalis perubahan.
A. Kesimpulan
Dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 mahasiswa adalah peserta
didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Disadari atau tidak,
pemuda dalam hal ini mahasiswa, sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis
dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan
bernegara. Secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu sebagai
penyampai kebenaran (agent of social control), sebagai agen perubahan (agent of change), dan
sebagai generasi penerus masa depan (iron stock). Selain itu, seorang mahasiswa
sebagai generasi penerus dan pemimpin bangsa harus mempunyai karakter dan jiwa
pemimpin yang ideal, yang mana harus memiliki nilai lebih dalam kehidupannya.
Sejatinya, generasi penerus dan pemimpin yang ideal harus tanguh, mandiri, tidak
mudah putus asa, bertanggung jawa, berani, tegas, bertindak yang berlandaskan
pancasila serta peka terhadap isu dan kejadian di sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Murdiyatmoko, Janu. ___. Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Jakarta: PT.
Grafindo Media Pratama.
Widjono Hs. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.
http://sahatparsaulian.wordpress.com/2011/12/14/ciri-ciri-mahasiswa-ideal/
http://teddyazzamhermawan.blogspot.com/p/mahasiswa-sebagai-iron-stock.html