Anda di halaman 1dari 12

PERAN MAHASISWA DI MASYARAKAT

UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK

NAMA : TRISNA GISAL UMAMI


NIM : 050150773
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas Rahmat
dan Hidayah-Nya, makalah tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia ini dapat terselesaikan,
dengan judul “PERAN MAHASISWA DI MASYARAKAT UNTUK INDONESIA YANG
LEBIH BAIK”.

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas 2 MKWU 4108.
Makalah ini disusun berdasarkan referensi-referensi dari berbagai sumber. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini ada banyak sekali kekurangan dan kami menyadari
bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Ciwidey, 10 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................ i

Daftar Isi ...................................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2

1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 2

BAB II Pembahasan .............................................................................................................. 3

Empat Peran Penting Mahasiswa di Masyarakat ........................................................................ 3

2.1 Mahasiswa sebagai Agent of Change .................................................................................... 3

2.2 Mahasiswa sebagai Social Control ........................................................................................ 4

2.3 Mahasiswa sebagai Iron Stock ............................................................................................. 5

2.4 Mahasiswa sebagai Moral Force .......................................................................................... 6

BAB III Penutup .................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mahasiswa sebagai agent of change (agen perubahan) adalah aset bangsa yang
menentukan harapan dan masa depan bangsa. Selain itu mahasiswa juga berperan sebagai
generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya.

Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik dan


demokratisasi, sumberdaya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat,ilmu pengetahuan dan
teknologi, olahraga, seni, dan budaya, kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan
kewirausahaan, serta kepemimpinan dan kepeloporan pemuda. Peran penting pemuda telah
tercatatdalamsejarahperjuangan bangsa Indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo
tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan tahun 1945,
pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan pergerakan
mahasiswa pada tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun
sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi.

Mahasiswa mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan Indonesia maju.
Namun di era globalisasi ini banyak tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa terutama
di kancah internasional. Daya saing Indonesia di tingkat Internasional saat ini masih rendah.
Pada laporan yang disajikan The World Competitiveness Report tahun 2017 – 2018
menggambarkan bahwa walaupun dalam segi kemampuan pasar International Indonesia naik
4 level ke urutan 36 dari 140 negara, namun dalam hal kesiapan teknologi Indonesia
tertinggal jauh dibelakang yaitu berada di urutan ke 80.

Dalam menjalankan perannya sebagai agen dari perubahan, jalur utama yang dapat digumakam oleh
mahasiswa adalah melalui kegiatan keorganisasian. Organisasi-organisasi ini dapat menjadi wadah
untuk mahasiswa yang ingin melakukan perubahan dan perbaikan terhadap pola kehidupan yang
direncanakan. BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa adalah wadah organisasi kemahasiswaan yang
ada di Perguruan Tinggi di Indonesia yang memberikan pembinaan, pemberdayaan, peningkatan dan
pengembangan keterampilan kepada mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi dengan tujuan
meningkatkan keterampilan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan mahasiswa.

1
Aktivitas yang dimiliki mahasiswa yang tergabung dalam organisasi merupakan aktivitas kurikuler
dan ekstrakurikuler yang merupakan aktivitas yang membentuk banyak keterampilan pada mahasiswa
berorganisasi yaitu softskill dan hardskill. Softskill sendiri dibangun dari banyaknya rangkaian
kegiatan ekstrakuriker yang diikuti oleh mahasiswa. Dalam dunia Perguruan Tinggi kegiatan
ekstrakurikuler pada mahasiswa dilaksanakan dengan mahasiswa aktif dalam organisasi
kemahasiswaan yang ada dikampus. Pelatihan merupakan salah satu program yang dirancang untuk
mengembangkan sumber daya manusia. Pelatihan bagi mahasiswa bertujuan untuk memberdayakan
organisasi agar dapat ikut berpartisipasi dan berperan aktif dalam proses perubahan

Selain di lingkungan kampus, mahasiswa juga memiliki setidaknya 4 (empat) peran yakni peran
sebagai agent of change, social control, iron stock dan moral force. Peran tersebut tentu saja untuk
tidak diartikan sebagai peran berat ataupun disalah artikan yang pada ujungnya masyarakan antipati
dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa
mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah
sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan
membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas. Dan satu hal yang
menjadi kebanggaan mahasiswa mahasiswa adalah semangat membara untuk melakukan sebuah
perubahan.

Terkait dengan dasar kenyataan diatas, diperlukan penataan kehidupan sehingga mahasiswa
dapat berperan untuk masa depan yang baik, dalam hal ini pembinaan dapat menyiapkan
mahasiswa mencapai tujuan tersebut. Mahasiswa harus peka terhadap masa depan dan
menata masa kini sebagai bekal dalam menghadapi tantangan dimasa depan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah “Apa saja peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia maju?”.

1.3 Tujuan

Hasil dari tujuan ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi pembaca dan dalam upaya meningkatkan
peran mahasiswa di masyarakat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Empat Peran Penting Mahasiswa di Masyarakat

Mahasiswa bukan hanya sekedar agen perubahan tapi mahasiswa sepantasnya


menjadi agen pemberdayaan setelah peubahan yang berperan dalam pembangunan fisik dan
non fisik sebuah bangsa yang kemudian ditunjang dengan fungsi mahasiswa selanjutnya yaitu
social control, kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan kontrol individu sehingga menutup
celah-celah adanya kezaliman. Mahasiswa bukan sebagai pengamat dalam peran ini, namun
mahasiswa juga dituntut sebagai pelaku dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri
bahwa mahasiswa merupakan bagian masyarakat.

Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan


pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan
pola berfikirnya. Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa
cenderung hanya mendalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali
diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang
mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pengabdian
masyarakat.

Berikut adalah 4 (empat) peran penting mahasiswa di masyarakat :

2.1 Agent of Change (Agen perubahan )

Kondisi bangsa saat ini jauh dari kondisi ideal, dimana banyak penyakit-penyakit masyarakat
yang menghinggapi tubuh bangsa ini, mulai dari pejabat-pejabat atas hingga bawah, dan
tentunya tertular pula kepada banyak rakyatnya. Sudah seharusnya kita melakukan perubahan
terhadap hal ini.

Alasan selanjutnya mengapa kita harus melakukan perubahan adalah karena


perubahan itu sendiri merupakan harga mutlak dan pasti akan terjadi. Sudah jelas kenapa
perubahan itu perlu dilakukan dan kenapa mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam
perubahan tersebut, lantas dalam melakukan perubahan tersebut haruslah dibuat metode yang

3
tidak tergesa-gesa, dimulai dari ruang lingkup terkecil yaitu diri sendiri, lalu menyebar terus
hingga akhirnya sampai ke ruang lingkup yang kita harapkan, yaitu bangsa ini.

Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke
sebuah negeri lalu dengan gagahnya mengusir penjahat-penjahat dan dengan gagah pula sang
pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat. Dalam artian
kita tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari
perubahan tersebut.

Sadar atau tidak, telah banyak pembodohan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh
pemimpin bangsa ini. Kita sebagai mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan
mengubah semua ini. Perubahan yang dimaksud tentu perubahan kearah yang positif dan
tidak menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan Bangsa Indonesia. Namun untuk
mengubah sebuah system, hal utama yang harus dirubah terlebih dahulu adalah diri sendiri.

2.2 Social Control ( Kontrol Sosial )

Mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya,


dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan pola berfikirnya.
Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa cenderung hanya
mendalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya yang
berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang mulai melakukan
pendekatan dengan masyarakat melalui program program pengabdian masyarakat. Sikap
kritis dan pro aktif untuk dimiliki oleh mahasiswa, jadi mahasiswa bukan hanya sebagai
pengamat dan penilai atas suatu aktifitas yang kemudian disampaikan dengan pedas melalui
orasi ( demo ) tapi partisipasi aktif dengan masyarakat dan sampaikan temuan dan ide- ide
perbaikan dengan logis dan santun.

Mahasiswa yang acuh terhadap masyarakat mengalami kerugian yang besar jika ditinjau
dari segi hubungan keharmonisan dan penerapan ilmu. Dari segi keharmonisan, mahasiswa
tersebut sudah menutup diri dari lingkungan sekitarnya sehingga muncul sikap apatis dan
hilangnya silaturrahim seiring hilangnya harapan masyarakat kepada mahasiswa.

4
Dari segi penerapan ilmu, mahasiswa yang acuh akan menyianyiakan ilmu yang didapat
di perguruan tinggi, mahasiswa terhenti dalam pergerakan dan menjadi sangat kurang
kuantitas sumbangsih ilmu pada masyarakat.

Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti apa
yang pantas disematkan pada pundak mahasiswa. Hari ini korupsi semakin memprihatinkan,
hukum bisa dibeli, biaya pendidikan yang mahal, serta berbagai persoalan lainnya. Tentu hal
ini tidak dirasakan bagi mereka yang berkantong tebal, akan tetapi golongan menengah
kebawah sangat merasakannya. Inilah mengapa kita sebagai mahasiswa harus bertindak serta
berperan aktif dengan ilmu dan kemampuan yang kita miliki. Peran mahasiswa sebagai social
control terjadi ketika ada hal yang tidak beres atau ganjil dalam masyarakat.

Kita sebagai mahasiswa seharusnya menumbuhkan jiwa kepedulian social yang peduli
terhadap masyrakat karena kita adalah bagian dari mereka. Kepedulian tersebut tidak hanya
diwujudkan dengan demo atau turun kejalan saja. Melainkan dari pemikiran-pemikiran
cemerlang mahasiswa, diskusi-diskusi, atau memberikan bantuan moril dan materil kepada
masyarakat dan bangsa kita dengan cara memberikan sumbangsih secara nyata.

2.3 Iron Stock (Generasi Penerus yang Tangguh)

Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-
manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat
menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset,
cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi
yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan
tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terusmenerus. Dunia
kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila
tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.

Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahanperubahan besar


terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme, hingga reformasi, pemudalah yang menjadi garda
depan perubah kondisi bangsa

5
Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa
depan yang akan menggantikan generasi yang telah ada, sehingga tidak cukup seorang
mahasiswa hanya belajar study saja namun penagalaman lepemimpinan juga harus dimiliki
sehingga ketika lulus nanti seorang mahasiswa akan memiliki kemampuan memposisikan diri
di dalam masyarakat.

2.4 Moral Force ( Suri Tauladan )

Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa berperan
sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku mahasiswa akan diamati
dan dinilai oleh masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menempatkan diri dan hidup
berdampingan di tengah-tengah masyarakat.

Itulah keempat peran yang ideal dan seyogyanya harus dilakukan oleh mahasiswa.
Implementasi dari peran tersebut dapat terwujud apabila mahasiswa memahami dan
menjalani nilai-nilai yang terkandung di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu:
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Pendidikan diperlukan agar mahasiswa memiliki intelektual dan wawasan yang luas
sehingga membantu di dalam proses berpikir untuk mencari solusi terhadap berbagai
persoalan.

Penelitian diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi


masyarakat dengan landasan research agar karya tersebut tepat sasaran.

Pengabdian masyarakat diperlukan agar ilmu yang didapat oleh mahasiswa tidak
disimpan untuk dirinya sendiri tetapi berusaha agar masyarakat juga merasakan manfaat dari
ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa.

6
BAB III

KESIMPULAN

Sebagai kaum intelektual sudah seharusnya mahasiswa mampu memainkan 4 (empat)peran


pokok (agent of change, social control, iron stock dan moral force) di masyarakat dengan
dengan tetap berpegang teguh pada kearifan lokal. Sehingga respon positif dari masyarakan
atas aktifitas (kiprah) yang mahasiswa lakukan akan lahir dengan sendidrinya. Mahasiswa
akan memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, mahasiswa akan menjadi suri
tauladan atau panutan bagi masyarakat. Kerjasama sama salingmembutuhkan (simbiosis
mutualism) membutuhkan antara penyelenggara pemerintahan dan mahasiswa senantiasa
terjalin dengan kondusif.

7
8
DAFTAR PUSTAKA

1. http://repository.unj.ac.id/1679/6/BAB%20I.pdf
2. https://repositori.uma.ac.id/bitstream/
123456789/1894/4/128600087_file4.pdf
3. file:///C:/Users/PRO_i3/Downloads/34-Article%20Text-40-1-10-
20191218.pdf
4. file:///C:/Users/PRO_i3/Downloads/MAKALAH%20PERAN
%20MAHASISWA%20DALAM%20POLITIK.pdf

Anda mungkin juga menyukai