Anda di halaman 1dari 10

NAMA : RAHMAT RAMADHANI

NIM : 050448132

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA.


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul " peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia maju" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah bahasa indonesia. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk memperdalam
pengetahuan tentang peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia maju.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Guru mata kuliah bahasa indonesia
Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas
perhatian
serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………
A. Latar Belakang …………………………………………………..
B. Tujuan Penulisan …………………………………………………..
C. Manfaat Penulisan …………………………………………………..
Penulisan …………………………………………………..
BAB. II PEMBAHASAN …………………………………………………..
A. Definisi Mahasiswa
…………………………………………………..
B. Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju ...................
C. Peran Mahasiswa sebagai Agent of Change ............................
D. Peran Mahasiswa sebagai Pengawas Pembangunan .................................
E. Peran Mahasiswa dalam Pengabdian bagi Daerah Terpencil dan Tertinggal ......
BAB III PENUTUP ………………………………………………….
A. Kesimpulan
……………………………………………………………..
B. Saran
…………………………………………………………….. 7
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kita mengenal slogan “Pemuda harapan bangsa” atau “Maju mundurnya suatu bangsa
tergantung pada pemudanya”. Mahasiswa adalah bagian pemuda yang selalu ditunggu
perannya dalam pembangunan. Apa sajakah peran itu?

Kita telah memaklumi bersama bahwasannya mahasiswa termasuk kalangan elit. Hanya
segelintir saja dari jutaan orang pemuda di Indonesia, yang berkesempatan mengenyam
pendidikan tinggi. Tak semua memiliki kesempatan masuk ke dalam kelas ini. Terlebih
realita yang ada saat ini manakala biaya kuliah semakin mahal. Makin sedikit pula yang dapat
merasakan hidup di dunia perguruan tinggi. Dan yang sedikit itulah, yang memiliki potensi
strategis sebagai iron stock para leader di negeri kita ini.

Mahasiswa adalah kalangan yang memiliki potensi besar melakukan mobilitas. Bahkan, hal
itu sudah dilakukan semenjak mereka resmi memiliki status sebagai mahasiswa, karena status
itu termasuk kelas menengah. Ke depan, selepas menyelesaikan proses pembelajaran dan
pencarian jati diri mereka di kampus, pintu melakukan mobilitas itu semakin terbuka.
Mobilitas secara vertikal maupun horizontal, menuju ke posisi strategis di berbagai sektor
yang akan mereka geluti, baik public sector, private sector atau third sector.

Besarnya potensi mereka itu –logis, karena hampir tidak mungkin negeri ini akan dipimpin
oleh para lulusan SMP apalagi SD– tak luput dari besarnya harapan yang disematkan ke
pundak mereka. Mereka diharapkan oleh masyarakat untuk nantinya kembali dan
membangun masyarakat khususnya di daerah dari mana mereka berasal. Mahasiswa yang
merantau, seolah-olah menjadi perwakilan daerah untuk menyerap ilmu sebanyak mungkin
kemudian diterapkan dalam pembangunan daerahnya suatu saat nanti. Dan ini memang
menjadi salah satu peran yang harapannya bisa dijalankan oleh para mahasiswa, terlepas dari
realita mahasiswa zaman sekarang yang tak sedikit menghabiskan masa studinya dengan
hura-hura dan bersenang-senang.

Sebenarnya apa saja peran mahasiswa yang bisa dimainkannya dalam pembangunan daerah?
Hal ini perlu dipahami bersama, karena ketidakjelasan peran akan menimbulkan
kegamangan. Dan kegamangan akan mengakibatkan ketidakproduktifan. Maka tentang peran
mahasiswa dalam pembangunan daerah ini perlu kita ulas lebih jauh. Namun, kita perlu
terlebih dahulu melihat seberapa jauh potensi yang dimiiki oleh mahasiswa. Sehingga apa
saja peran yang dapat dimainkan nanti, bisa kita lihat dari potensi yang ada dalam diri
mereka.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui banyaknya peran mahasiswa dalam pembangunan daerah
2. Dapat mengetahui potensi apa yang dimiliki mahasiswa dalam suatu pembangunan
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah Bahasai Indonesia 2
2. Untuk mendorong mahasiswa agar berfikir lebih kritis
3. Untuk mengetahui karakteristik mahasiswa
BAB. II PEMBAHASAN

A. Definisi Mahasiswa
Mahasiswa adalah bagian pemuda yang selalu ditunggu perannya dalam pembangunan.
Mahasiswa adalah sekumpulan elemen unik yang ditempatkan dalam posisi ideal dalam
masyarakat. Mahasiswa memiliki kompetensi teoritis dan praktis sehingga membawanya
pada sebuah identitas intelektual yang memiliki pengaruh dalam setiap perubahan sosial di
bangsa ini.
Mahasiswa adalah kalangan yang memiliki potensi besar melakukan mobilitas. Bahkan, hal
itu sudah dilakukan semenjak mereka resmi memiliki status sebagai mahasiswa, karena status
itu termasuk kelas menengah. Ke depan, selepas menyelesaikan proses pembelajaran dan
pencarian jati diri mereka di kampus, pintu melakukan mobilitas itu semakin terbuka.
Mobilitas secara vertikal maupun horizontal, menuju ke posisi strategis di berbagai sektor
yang akan mereka geluti, baik public sector, private sector atau third sector.

 Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju


Peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia maju, terutama dalam konteks pembangunan,
merupakan elemen penting dalam mencapai kemajuan yang berkelanjutan. Siswoyo (2007)
mendefinisikan mahasiswa sebagai individu yang menuntut ilmu di perguruan tinggi, baik
negeri maupun swasta. Mahasiswa dianggap oleh masyarakat sebagai sumber potensi
intelektual yang memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam
pembangunan. Dalam konteks peran mahasiswa sebagai agent of change, Arsad Ismail (2013)
menyatakan bahwa mahasiswa memiliki pemikiran kritis dan analitis yang harus digunakan
untuk memberikan sumbangan konstruktif dalam pembangunan. Mahasiswa memiliki potensi
untuk membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan nasional, termasuk
dalam merumuskan solusi untuk masalah-masalah yang ada.

Contoh Nyata peran mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia maju :

a. Pengembangan Aplikasi Teknologi

mahasiswa teknik informatika di beberapa perguruan tinggi Indonesia telah menciptakan


aplikasi teknologi yang membantu memecahkan masalah di bidang kesehatan, pendidikan,
dan lingkungan. Contohnya adalah pengembangan aplikasi kesehatan mobile yang
memudahkan akses masyarakat terhadap informasi kesehatan, serta aplikasi pembelajaran
online yang membantu mendekatkan pendidikan ke daerah terpencil.
 Peran Mahasiswa sebagai Agent of Change

Peran mahasiswa sebagai agent of change adalah salah satu peran penting dalam
mewujudkan Indonesia yang maju. Mahasiswa, dengan pemikiran kritis dan analitis,
memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam berbagai aspek
pembangunan.

Mereka memiliki peran sebagai suara hati masyarakat, dan sebagai contoh, Arsad Ismail
(2013) menjelaskan bahwa "mahasiswa dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang
memiliki pendidikan lebih tinggi dibandingkan yang lain, sehingga mereka yakin
bahwa mahasiswa mampu menyampaikan aspirasi sebagai bentuk suara hatinya."
Mahasiswa harus berani mengeluarkan pendapatnya secara langsung kepada pemerintah
apabila pembangunan yang dilakukan merugikan rakyat atau tidak sesuai dengan tujuan
pembangunan tersebut.

Contoh Nyata Peran Mahasiswa sebagai Agent of Change:

a. Protes Terhadap Kebijakan Pemerintah

Mahasiswa seringkali menjadi penggerak dalam aksi protes terhadap kebijakan pemerintah
yang dinilai merugikan masyarakat. Contohnya adalah demonstrasi mahasiswa dalam
menuntut pemenuhan janji-janji pemerintah terkait dengan harga BBM atau isu-isu
lingkungan, yang memicu perubahan dalam kebijakan pemerintah.

b. Proyek Kemanusiaan

Mahasiswa terlibat dalam proyek kemanusiaan di daerah-daerah yang terkena bencana alam
atau konflik. Mereka membantu dalam penyediaan bantuan kemanusiaan, termasuk
pendistribusian makanan, air bersih, dan bantuan medis, membuktikan
bahwa mahasiswa dapat menjadi agen perubahan positif dalam situasi krisis.
 Peran Mahasiswa sebagai Pengawas Pembangunan

Peran mahasiswa sebagai pengawas pembangunan adalah tanggung jawab penting yang
mereka emban. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk memberikan penilaian objektif
terhadap berbagai program pembangunan.

Mereka juga dapat memberikan masukan konstruktif kepada pemerintah untuk memperbaiki
program-program yang belum mencapai sasaran. Dalam konteks ini, Laili Marum (2015)
mengungkapkan bahwa "mahasiswa dapat menjadi penilai keberhasilan dari suatu
pembangunan yang telah dilakukan."

Contoh Nyata Bagaimana Mahasiswa Berperan sebagai Pengawas Pembangunan:

a. Penelitian dan Evaluasi Program-Program Pemerintah

Mahasiswa di bidang ilmu sosial dan ekonomi seringkali melakukan penelitian dan evaluasi
terhadap program-program pemerintah. Mereka menguji efektivitas program-program
tersebut dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk perbaikan.

b. Monitoring Proyek Infrastruktur

Mahasiswa teknik sipil atau manajemen proyek dapat terlibat dalam monitoring proyek
infrastruktur pemerintah. Mereka memastikan bahwa proyek-proyek tersebut sesuai dengan
rencana dan anggaran yang telah ditetapkan.

 Peran Mahasiswa dalam Pengabdian bagi Daerah Terpencil dan Tertinggal

Selain peran sebagai agent of change dan pengawas pembangunan, mahasiswa juga dapat
berperan dalam memajukan daerah terpencil dan tertinggal. Daerah-daerah ini sering kali
memiliki potensi yang belum termanfaatkan secara optimal.

Mahasiswa dapat memberikan kontribusi dengan melakukan pengabdian dan pelatihan


jangka panjang bagi masyarakat daerah tersebut.Melalui pelatihan ini, masyarakat akan
memiliki kemampuan dan kemandirian dalam menjalankan usaha sendiri.

Holil (2009) menjelaskan bahwa "mahasiswa dapat melakukan pelatihan secara berkala
hingga masyarakatnya mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam mengejar
pembangunan."

Dengan peran aktif mahasiswa sebagai agent of change, pengawas pembangunan, dan
penggerak perubahan positif, mereka dapat memberikan kontribusi penting dalam mencapai
tujuan pembangunan nasional.

Dalam konteks pembangunan Indonesia, peran mahasiswa sangat penting dan harus
diteruskan untuk menciptakan perubahan yang positif dan mewujudkan
visi Indonesia yang maju dan sejahtera.

Contoh Nyata Pengabdian Mahasiswa bagi Daerah Terpencil dan Tertinggal:


a. Pelatihan Kewirausahaan

Mahasiswa dari bidang manajemen bisnis atau kewirausahaan sering memberikan pelatihan
kewirausahaan kepada masyarakat di daerah terpencil.

Mereka mengajarkan keterampilan bisnis, pengelolaan keuangan, dan pemasaran yang


membantu masyarakat memulai usaha kecil.

b. Pembelajaran Daring di Daerah Terpencil

Mahasiswa pendidikan dapat membantu pendidikan di daerah terpencil dengan


menyelenggarakan program pembelajaran daring.

Mereka mengajar siswa-siswa di daerah terpencil melalui platform online, membantu mereka
mengakses pendidikan berkualitas tanpa harus pindah ke kota besar.

Contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana mahasiswa aktif berperan dalam berbagai


aspek pembangunan Indonesia, dari pengembangan teknologi hingga aksi sosial, penelitian,
dan pengabdian kepada daerah terpencil. Peran mereka sebagai agent of change, pengawas
pembangunan, dan penggerak pengabdian memiliki dampak yang signifikan pada kemajuan
bangsa ini.
BAB III

 Kesimpulan

Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan Indonesia maju,
khususnya dalam konteks pembangunan.

Dalam konteks ini, beberapa poin kunci dapat disimpulkan:

1. Peran Mahasiswa sebagai Agent of Change

Mahasiswa memiliki peran sebagai pembawa perubahan dalam masyarakat. Mereka


membawa pemikiran kritis, analitis, dan inovatif yang diperlukan untuk mengatasi
permasalahan dalam pembangunan. Partisipasi aktif mereka dalam organisasi dan kegiatan
kemahasiswaan adalah wadah untuk mengembangkan soft skill yang penting dalam
membawa perubahan.

2. Peran Mahasiswa sebagai Pengawas Pembangunan

Mahasiswa dapat berperan sebagai pengawas pembangunan dengan memberikan penilaian


objektif terhadap keberhasilan atau kegagalan program-program pembangunan. Evaluasi
yang kritis dan analitis dari mahasiswa dapat membantu pemerintah untuk memperbaiki
program-program yang ada.

3. Pengabdian Mahasiswa bagi Daerah Terpencil dan Tertinggal

Mahasiswa juga dapat berperan dalam pengabdian kepada daerah terpencil dan tertinggal.
Melalui pelatihan jangka panjang, mereka dapat membantu masyarakat di daerah tersebut
untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian dalam berbagai bidang, termasuk
kewirausahaan.

Peran mahasiswa sebagai agent of change, pengawas pembangunan, dan penggerak


pengabdian memiliki dampak yang signifikan pada pembangunan nasional.
Mahasiswa adalah sumber daya berharga yang dapat membantu mengatasi berbagai
tantangan dan mendorong kemajuan dalam berbagai sektor pembangunan.

Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk bersikap proaktif terhadap pemerintah dan
masyarakat Indonesia serta berperan aktif dalam mewujudkan visi Indonesia yang maju dan
sejahtera.
 Daftar pustaka

1. Siswoyo. (2007). Peran Mahasiswa dalam Pembangunan di Indonesia. Jakarta: Pustaka


Pelajar.

2. Arsad Ismail. (2013). Mahasiswa sebagai Agent of Change dalam Pembangunan. Jurnal
Pemikiran Mahasiswa, 5(2), 120-136.

3. Holil. (2009). Membangun Soft Skill Mahasiswa Melalui Organisasi dan Kegiatan
Kemahasiswaan. Jurnal Kajian Pendidikan, 1(1), 80-96.

4. Laili Marum. (2015). Tantangan Pembangunan Nasional di Indonesia. Jurnal Kebijakan


Pembangunan, 3(2), 85-100.

5. Effendi, Bachtiar. (2002). Pembangunan Daerah Otonom Berkeadilan. Yogyakarta: PT.


Uhindo dan Offset.

6. Wrihatnolo, Randy R. (2009). Konsep dan Pendekatan Pembangunan. Jakarta: Institute for
Development and Policy Study.

7. Sarwono dan Wirawan, Sarlito. (1978). Perbedaan Antara Pemimpin dan Aktivis dalam
Gerakan Protes Mahasiswa. Jakarta: Bulan Bintang.

8. Djamaluddin, H. M. Arief. (2006). Diktat Kuliah Perencanaan Pembangunan. Universitas


Borobudur. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai