Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia maju

Nama: Ghina Raudhatul Jannah


Nim: 051402352
Prodi: FE Manajemen_2023

UPBJJ-UT JAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang , dengan
ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah Bahasa Indonesia yang
kami beri judul “Peran Mahasiswa Dalam Indonesia Maju”.
Adapun makalah ilmiah Bahasa Indonesia tentang “Peran Mahasiswa Dalam Indonesia
Maju” ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari
banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu,
kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah Bahasa Indonesia ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah Bahasa Indonesia
tentang “Peran Mahasiswa Dalam Indonesia Maju” ini dapat diambil manfaatnya sehingga
dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca. Selain itu kritik dan saran dari anda kami
tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Kuningan, November 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 2

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 3


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 5

BAB II PENDIDIKAN DAN PENELITIAN .................................................................... 6

BAB III KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI ............................................................... 7

BAB IV PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PELAYANAN SOSIAL .............. 8

BAB V KESIMPULAN ..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................................................................... 1
0

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia, Indonesia memiliki banyak potensi
untuk maju. Namun, untuk maju, banyak orang perlu berkontribusi, termasuk mahasiswa.
Mahasiswa adalah bagian masyarakat yang berperan besar dalam pembangunan dan
perubahan sosial di Indonesia.
Karena mereka adalah generasi muda yang memiliki potensi besar untuk membentuk
arah dan tujuan negara ke depan, mahasiswa adalah peran strategis dalam mewujudkan
kemajuan Indonesia karena mereka adalah agen perubahan yang inovatif, kreatif, dan
memiliki energi dan semangat untuk berkontribusi dalam pembangunan negara. Oleh
karena itu, sangat penting untuk memahami peran mahasiswa dalam membangun
Indonesia maju.
Dengan memahami peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia maju, kita dapat
mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi mahasiswa saat berkontribusi pada
pembangunan negara. Pemahaman ini juga dapat digunakan sebagai landasan untuk
membuat kebijakan yang mendukung peran mahasiswa dalam pembangunan nasional.
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas peran mahasiswa dalam pembangunan
Indonesia secara menyeluruh, serta kesulitan dan peluang yang dihadapi oleh mahasiswa
selama proses tersebut.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia maju?
2. Mengapa peran mahasiswa sangat penting dalam mewujudkan Indonesia maju?
3. Tindakan apa sajakah yang dilakukan mahasiswa untuk mewujudkan Indonesia
maju?

C. Tujuan
1. Memahami dan mengetahui peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia
maju.
2. Memahami dan mengetahui pentingnya peran mahasiswa dalam mewujudkan
Indonesia maju.
3. Memahami dan mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan mahasiswa untuk
mewujudkan Indonesia maju.

5
BAB II

PENDIDIKAN DAN PENELITIAN

Mahasiswa bertanggung jawab untuk menjadi agen perubahan melalui pendidikan dan
penelitian. Menurut Kuh et al. (2010) dalam buku mereka "Student Engagement in Higher
Education", siswa memiliki peran penting dalam menghasilkan pengetahuan baru, inovasi,
dan solusi untuk masalah yang dihadapi bangsa. Mereka juga mengatakan bahwa siswa yang
aktif terlibat dalam proses belajar dapat mencapai pencapaian yang lebih tinggi dalam
pendidikan mereka dan memiliki kemampuan untuk berkontribusi secara positif pada
kemajuan negara.
Mahasiswa memiliki kemampuan dan akses untuk menghasilkan pengetahuan baru,
inovasi, dan solusi untuk masalah yang dihadapi bangsa ini. Hanya satu dari lima peran yang
diberikan kepada siswa adalah peran sebagai agen perubahan. Mahasiswa tidak hanya
berfungsi sebagai agen perubahan, tetapi juga berfungsi sebagai kontrol sosial, kekuatan
moral, dan penjaga nilai. Bahkan sebelum mahasiswa memasuki bangku perkuliahan,
pentingnya ini terus ditanamkan kepada mereka. Diharapkan siswa melakukannya dengan
baik. Ketika melihat realitas sosial, siswa harus membangun kesadaran akan potensinya dan
tidak berdiam diri. Sangat sulit untuk mempercayai gelombang informasi. Sebagai warga
negara yang terdidik, mahasiswa harus berani mempertanyakan keadaan saat ini dan
mencoba mengubahnya agar perubahan dapat terjadi.
Namun, perubahan hanya dapat dicapai melalui tindakan nyata. Untuk melakukan hal
ini dan mengubah keadaan, siswa harus bekerja sama. Mahasiswa juga harus memperoleh
keberanian dan sikap kritis. Sepertinya siswa memiliki akses yang lebih mudah ke
pengetahuan. Mahasiswa dapat menambah wawasan dengan kemudahan ini.
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan belajar mempertajam analisis terhadap
sesuatu, termasuk kondisi sosial, memberi siswa kesempatan untuk menjalankan perannya
sebagai agen perubahan dan membawa masyarakat pada tatanan sosial yang lebih adil.
Ketika siswa mampu melihat secara kritis kondisi sosial yang ada, mereka akan dapat
mengupayakan perubahan agar masyarakat hidup dalam kondisi yang lebih ideal.
Namun, peran ini pasti sulit. Sebenarnya, tidak semua siswa mampu melakukan tugas-
tugas tersebut. Jika mereka ingin sukses dalam perannya, siswa harus terus belajar.
Mahasiswa menggunakan pengetahuan ini untuk melakukan lima peran tersebut. Membaca

6
buku dan berbicara adalah beberapa cara siswa dapat memperluas pengetahuan mereka.
Sejauh ini, contoh nyata dari mahasiswa yang bertindak sebagai agen perubahan
menunjukkan bahwa peran tersebut dapat dicapai, meskipun sulit. Mahasiswa memiliki
kapasitas untuk menjadi agen perubahan.
Untuk menjadi agen perubahan, mahasiswa harus memiliki kesadaran jiwa, kepekaan,
kepedulian, dan keinginan untuk meningkatkan kehidupan. Kami harus mendukung upaya
untuk menghasilkan perubahan ini. Perubahan tidak dapat terjadi secara instan. Untuk
mengubah kondisi saat ini, diperlukan tindakan masif dan terus-menerus.
Saat reformasi tahun 1998 adalah contoh nyata dari peran mahasiswa sebagai
penggerak perubahan. Gerakan mahasiswa saat itu berada di puncak karena berhasil
menumbangkan Presiden Soeharto, yang telah menjabat selama puluhan tahun, sejak Surat
Perintah Presiden Republik Indonesia dikeluarkan tahun 1966. Ia kemudian dilengserkan
pada bulan Mei 1998 setelah dinilai telah menggunakan praktik korupsi, korupsi, dan
nepotisme selama jabatannya.
Setelah krisis moneter pada tahun 1997, gerakan reformasi meningkat. Krisis
menurunkan daya beli masyarakat dan meningkatkan harga kebutuhan pokok. Ekonomi
sedang mengalami gangguan yang signifikan. Orang-orang semakin menderita. sementara
orang-orang yang berkuasa di pemerintahan makmur. Masyarakat menyambut gerakan
reformasi yang digerakkan oleh mahasiswa. Selain itu, masyarakat telah bosan dengan
pemerintahan Soeharto yang hanya menguntungkan golongan tertentu. Masyarakat
Indonesia ingin pemerintahan yang mendukung demokrasi. Presiden yang dipilih secara
langsung oleh rakyat untuk alasan ini, siswa melakukan demonstrasi.

7
BAB III

KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI

Proses menemukan, membuat dan mewujudkan tujuan adalah apa yang disebut
wirausaha. Visi dapat berupa gagasan baru, peluang, atau cara yang lebih baik untuk
melakukan sesuatu. Proses ini menghasilkan usaha baru yang dirancang untuk menghadapi
risiko atau ketidakpastian. Menurut Dr. Joko Untoro, kewirausahaan adalah proses
mengubah ide menjadi peluang bisnis dan menciptakan nilai (harga). Dalam buku tentang
kewirausahaan oleh J. Leach Ronald Melicher, kewirausahaan didefinisikan sebagai "proses
mengubah ide menjadi peluang komersil dan menghasilkan nilai".
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini dapat dikatakan
sedang terpuruk, orang harus berwirausaha. Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)
melaporkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia pada tahun ini menurun. Sebagai faktor
pendorong pertumbuhan ekonomi, penjualan ritel menurun tajam hingga 4,6%. Untuk
mengejar pertumbuhan ekonomi Indonesia, pendidikan berwirausaha di kalangan remaja,
terutama mahasiswa, sangat penting.
Diharapkan bahwa mahasiswa mampu membawa perubahan bagi diri mereka sendiri,
keluarga mereka, dan lingkungan masyarakat melalui kemampuan mereka untuk menjadi
inovatif dan kreatif. Mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan kondisi ekonomi
Indonesia yang akan terus berkembang sehingga memotivasi generasi muda lainnya untuk
berwirausaha, yang akan menghasilkan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Wirausaha adalah keberanian untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidup seseorang
sesuai dengan kemampuan mereka dengan memanfaatkan semua potensi mereka untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan orang lain. Salah satu
cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini dapat dikatakan
tidak stabil adalah berwirausaha.
Kondisi ekonomi Indonesia menurun karena pertumbuhannya yang tidak stabil.
Peningkatan inflasi, penurunan penjualan ritel, dan defisit anggaran pendapatan dan belanja
negaran (APBN) yang meningkat lebih dari 3% menyebabkan penurunan ekonomi. Kondisi
ekonomi yang tidak stabil mengganggu aktivitas perekonomian di masyarakat.
Kondisi ekonomi yang menurun akan berdampak pada perekonomian dan keamanan
Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang menurun, semakin banyak orang yang tidak

8
memiliki pekerjaan, lebih banyak pengusaha yang kekurangan modal, dan lebih sedikit daya
saing di pasar global.
Mahasiswa juga dapat menjadi entrepreneur dan inovator. Mereka memiliki bakat dan
semangat yang diperlukan untuk mendirikan bisnis baru yang dapat meningkatkan
perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi tingkat pengangguran. Selain
itu, gagasan mahasiswa dapat bermanfaat bagi layanan publik, industri, pertanian, dan
lainnya. Dalam buku Kuratko et al. (2017) "Kewirausahaan: Teori, Prosedur, dan Praktik",
peran mahasiswa dalam kewirausahaan dan inovasi dianggap penting untuk pertumbuhan
ekonomi dan pengembangan bisnis.
Mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam pembentukan kewirausahaan dan
inovasi. Mereka memiliki akses ke teknologi canggih, kebebasan untuk mengeksplorasi ide-
ide baru, dan sumber daya untuk membuat produk atau layanan yang sesuai dengan
kebutuhan di seluruh dunia. Inovasi dan kewirausahaan yang dihasilkan oleh mahasiswa
dapat berdampak positif pada masyarakat.
Pemuda, terutama mahasiswa, adalah kekuatan yang akan menentukan masa depan
Indonesia. Salah satu komponen sejarah gerakan pemuda adalah mahasiswa. Mahasiswa
adalah kekuatan utama yang mampu membawa perubahan bagi Indonesia.
Dalam situasi saat ini, Indonesia menghadapi situasi ekonomi Indonesia yang tidak
stabil. Dengan kondisi saat ini, mahasiswa memiliki peran penting dalam perubahan
ekonomi Indonesia. Mereka harus memiliki kemampuan intelektual dan kreatif.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk
membawa perubahan melalui kegiatan wirausaha. Kegiatan ini akan sangat penting untuk
mendorong generasi berikutnya untuk berwirausaha dan meningkatkan ekonomi Indonesia.
Pendidikan berfungsi sebagai penuntun untuk generasi muda menuju jalan yang benar.
Sistem pendidikan memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku generasi muda ke
depannya, seperti pendidikan wirausaha. Pendidikan wirausaha dianggap sebagai disiplin
ilmu yang berbeda.
Mata kuliah kewirausahaan diharapkan dapat menurunkan tingkat pengangguran di
kalangan masyarakat terdidik dengan memberikan motivasi kepada siswa untuk terus maju.
Materi kuliah yang menyenangkan akan mendorong siswa untuk terjun ke lapangan dengan
berbagai ide dan inovasi yang mereka buat.
Pendidikan wirausaha akan mendorong siswa untuk menjadi pengusaha dan bersaing
dengan pengusaha lain untuk meningkatkan ekonomi Indonesia. Adanya mata kuliah

9
kewirausahaan di kampus telah meningkatkan jumlah kaum muda yang menjadi wirausaha.
Selain itu, pendidikan wirausaha dapat menguntungkan ekonomi Indonesia.
Saat ini, diharapkan ada perpaduan antara dunia bisnis dan pendidikan. Pendidikan akan
membuat ekonomi lebih kuat dan memungkinkan peningkatan ekonomi.
Mata kuliah wirausaha dapat meningkatkan minat berwirausaha di Indonesia, yang
dapat mencegah krisis ekonomi. Pendidikan wirausaha harus menekankan keberanian untuk
memiliki jiwa wirausaha.
Tidak hanya pendidikan wirausaha di kampus menawarkan banyak keuntungan, tetapi
juga ada beberapa hambatan yang menghalangi mahasiswa untuk melakukannya antara lain,
tidak ada modal yang dimiliki mahasiswa untuk memulai bisnis, tidak hanya kekurangan
pengalaman tetapi juga kekurangan ide untuk memulai bisnis, yang seringkali hanya ikut-
ikutan, ketidakmampuan siswa untuk mengatur waktu antara aktivitas profesional,
akademik, dan organisasi, karena tidak ada hubungan dalam pengembangan bisnis, proses
pemasaran gagal, mahasiswa biasanya tidak merencanakan dengan baik, yang
mengakibatkan banyak hasil yang tidak memuaskan, Mahasiswa biasanya tidak
merencanakan dengan baik, yang mengarah pada banyak hasil yang tidak memuaskan.

10
BAB IV

Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Sosial

Untuk membuat Indonesia maju, pemberdayaan masyarakat sangat penting. Mahasiswa


dapat membantu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam bidang seperti pendidikan,
pertanian, dan kesehatan. Mahasiswa memiliki kesempatan nyata untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program-program pengabdian kepada masyarakat.
Naidoo et al. (2017) menerbitkan buku berjudul "Keterlibatan Komunitas di Pendidikan
Tinggi: Reformasi dan Praktik Politik", yang membahas bagaimana mahasiswa dan institusi
pendidikan tinggi berperan dalam mengintegrasikan pelayanan sosial dan pemberdayaan
masyarakat dalam pembangunan nasional.
Pemberdayaan masyarakat dan kemampuan aktor perguruan tinggi sangat erat terkait
satu sama lain. Berbagai bidang ilmu, seperti pengembangan masyarakat, psikologi,
pendidikan, ekonomi, studi gerakan sosial, dan organisasi, telah menggunakan
pemberdayaan sebagai tindakan kolektif atau konstruksi bersama (Kasmel & Andersen,
2011). Kemampuan seseorang untuk memahami dan mengontrol kekuatan yang ada di
sekitar mereka dan mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi kehidupan mereka
disebut pemberdayaan (Israel et al., 1994).
Pemberdayaan adalah proses membangun potensi individu dan kelompok masyarakat
untuk meningkatkan efisiensi dan bagaimana suatu perusahaan menggunakan potensi
masyarakat secara adil (Kasmel & Andersen, 2011). Pemberdayaan masyarakat adalah teori
utama dalam psikologi, selain menjadi konsep penting untuk mencapai tujuan masyarakat
yang berkualitas (Meredith Minkler et al., 2001).
Menurut Weinberg (2002), Minter & Thompson (68), dan Noseleit & Slavtchev (2014),
peran perguruan tinggi sebagai penggerak perubahan sangat penting untuk keberlanjutan
pembangunan sosial dan masyarakat. Namun, masyarakat melihat perguruan tinggi sebagai
laboratorium Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan solusi masalah. Sebaliknya,
masyarakat melihat perguruan tinggi sebagai tempat di mana Iptek menunjukkan produk
yang telah dibuat (Compagnucci & Spigarelli, 2020; Leite & Dourado, 2013). Pandangan
ini menyatakan bahwa perguruan tinggi harus dapat melakukan pemberdayaan masyarakat

11
untuk berdampak sosial, baik secara organisasi maupun individu. Ini juga harus
meningkatkan tingkat perubahan masyarakat.
Menurut Zimmerman (2000) pemberdayaan masyarakat dapat dilihat pada tingkat yang
berbeda-beda yaitu individu, organisasi atau komunitas. Masyarakat diharapkan dapat
mengambil alih kekuasaan untuk mengubah kehidupan dan lingkungannya dalam bagian
lain proses pemberdayaan (M. Minkler, 1992; Rich & Stoker, 2010). Hal ini sesuai dengan
pendapat Makara (1994) bahwa pemberdayaan masyarakat dapat mendorong partisipasi
individu, kelompok, dan masyarakat untuk meningkatkan keadilan sosial, kualitas hidup,
dan kontrol individu.
Perspektif kapasitas dapat dianggap sebagai sesuatu yang selalu berubah, memiliki
banyak dimensi, dan dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung oleh faktor
kontekstual (Brown et al., 2001). Oleh karena itu, kapasitas aktor perguruan tinggi dalam
konteks kelembagaan atau institusi pendidikan dapat ditinjau sebagai tugas spesifik karena
berkaitan dengan elemen-elemen dalam sistem atau organisasi tertentu pada saat tertentu
(Milen, 2001). Kapasitas aktor perguruan tinggi adalah kemampuan profesional yang
dimiliki seseorang dalam lingkungan pendidikan tinggi dan akademik (Elken & Røsdal,
2017). Menurut Thoenig & Paradeise (2018), beberapa dimensi kapasitas aktor perguruan
tinggi adalah sebagai berikut: tata kelola sumber daya manusia berbasis akademik; ketaatan
komunitas akademik terhadap standar dan budaya; dan tata kelola institusi.
Kapasitas perguruan tinggi untuk mendorong keberhasilan dalam konteks
pemberdayaan masyarakat sangat penting. Perguruan tinggi juga berada pada posisi untuk
mendukung proses transformasi teknologi dan ilmu pengetahuan (Dell'Anno & del Giudice,
2015). Pemberdayaan masyarakat dapat didefinisikan sebagai proses transformasi yang
dilakukan oleh individu, komunitas, atau organisasi secara internal. Itu juga memerlukan
dukungan dan dorongan dari sumber luar, terutama dari lembaga yang terlibat dalam praktik
pemberdayaan. Perguruan tinggi adalah salah satu dari banyak lembaga yang bertanggung
jawab untuk menerapkan pemberdayaan masyarakat (Saleh & Mujahiddin, 2020).

12
BAB V

KESIMPULAN

Mahasiswa dapat berkontribusi pada kemajuan Indonesia di berbagai aspek, seperti


pendidikan, ekonomi, sosial, dan politik. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki
pikiran dan hati nurani untuk memajukan bangsa. Mereka juga harus menjadi agen
pemberdayaan setelah perubahan yang berkontribusi pada pembangunan fisik dan non-
fisik bangsa. Prestasi akademik dan non-akademik kemudian akan memberi dampak yang
lebih besar bagi masyarakat Indonesia.
Mahasiswa dapat menjadi kekuatan positif dalam memajukan negara ini jika mereka
memiliki rasa kebangsaan, kesadaran akan tanggung jawab sosial, dan kemampuan untuk
bekerja sama dengan orang lain. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, perguruan
tinggi, dan masyarakat secara keseluruhan untuk mendukung peran mahasiswa dalam
mencapai Indonesia yang lebih maju, berkelanjutan, dan berkeadilan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kuh, G. D., Kinzie, J., Schuh, J. H., & Whitt, E. J. (2010). "Student Engagement in Higher
Education: Theoretical Perspectives and Practical Approaches for Diverse
Populations." Wiley.
Kuratko, D. F., & Hornsby, J. S. (2017). "Entrepreneurship: Theory, Process, and Practice."
Cengage Learning.
Naidoo, R., & Carrol, J. (Eds.). (2017). "Community Engagement in Higher Education:
Policy Reforms and Practice." Springer.
Stohl, M., Peake, J. S., & Stohl, C. (2017). "Student Activism and Political Change." Journal
of Peace Research, 54(2), 215-233.
Evans, N. J., Forney, D. S., Guido, F. M., Patton, L. D., & Renn, K. A. (2010). "Student
Development in College: Theory, Research, and Practice." Jossey-Bass.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Permendikbud Nomor
58 Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan Peserta Didik Berprestasi.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2017). Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2016 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2015). Kurikulum 2013:
Implementasi dan Evaluasi.
OECD. (2020). PISA 2018 Results (Volume I): What Students Know and Can Do.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik
Indonesia. (2021). Indonesia Maju: Visi Indonesia 2045.

14

Anda mungkin juga menyukai