DISUSUN OLEH:
TEKNOLOGI UNIVERSITAS
TERBUKA
UPBJJ BANDUNG
TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat meneyelesaikan tugas 2 makalah Bahasa
Indonesia yang berjudul "Peran Mahasiswa Dalam Mewujudkan Indonesia Maju" dengan
lancar dan baik.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas 2 Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Rizqi Romadlon, M.Pd
selaku Tutor/Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia karena telah mengarahan saya dalam
pembuatan makalah ini.
Sebelumya mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena
saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya sangat
mengharagai semua saran dan kritik untuk memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini
berguna dan banyak manfaatnya bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan beragam potensi alam dan sumber daya
manusia yang melimpah, memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara maju di
tingkat global. Namun, dalam perjalanan sejarahnya, Indonesia masih dihadapkan pada
berbagai tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai cita-cita menjadi negara maju.
Salah satu faktor kunci dalam mewujudkan visi Indonesia maju adalah peran mahasiswa,
yang merupakan agen perubahan dan pilar utama dalam memajukan negara ini.
Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda Indonesia memiliki peran strategis
dalam membangun masa depan bangsa. Mereka merupakan pemimpin masa depan yang
akan membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan
politik. Peran mahasiswa tidak terbatas pada kampus, melainkan juga melibatkan mereka
dalam berbagai inisiatif dan gerakan sosial yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi
sosial dan ekonomi masyarakat.
Selain itu, mahasiswa juga berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui penelitian dan inovasi. Mereka adalah agen pembaharuan yang
mendorong perkembangan sains dan teknologi, yang pada gilirannya akan memperkuat
daya saing Indonesia di tingkat global.
Selama beberapa tahun terakhir, mahasiswa di Indonesia telah aktif dalam berbagai
gerakan sosial dan politik yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia,
melawan korupsi, dan memperjuangkan isu-isu lingkungan. Peran mahasiswa dalam
mendorong perubahan ini menjadi sangat penting dalam proses mewujudkan Indonesia
maju.
Namun, tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa juga tidak sedikit, mulai dari
akses pendidikan yang terbatas, pengangguran setelah lulus, hingga permasalahan
kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, penting untuk mendukung mahasiswa dan
memberikan fasilitas serta kesempatan yang cukup agar mereka dapat berperan secara
maksimal dalam mewujudkan visi Indonesia maju.
TUGAS 2 BAHASA 1
Dalam konteks inilah, peran mahasiswa menjadi kunci dalam menggerakkan
perubahan positif menuju Indonesia yang maju, sejahtera, dan berdaya saing di tingkat
global. Mahasiswa adalah harapan dan kekuatan yang harus dioptimalkan untuk
mencapai tujuan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Apa saja peran strategis mahasiswa dalam membangun masa depan bangsa,
terutama dalam aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik?
Bagaimana peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam memajukan
Indonesia menjadi negara maju di tingkat global?
Bagaimana dukungan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat dapat
memaksimalkan peran mahasiswa dalam mewujudkan visi Indonesia maju,
sejahtera, dan berdaya saing di tingkat global?
C. Tujuan
Memberikan kontribusi strategis mahasiswa dalam membangun masa depan
bangsa, khususnya dalam meningkatkan aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan
politik.
Mengetahui peran mahasiswa dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui penelitian dan inovasi, serta dampaknya pada daya saing Indonesia di
tingkat global.
Mengidentifikasi upaya pemerintah dan masyarakat dalam mendukung mahasiswa
dan memberikan fasilitas serta kesempatan yang cukup agar mereka dapat
berperan secara maksimal dalam mewujudkan visi Indonesia maju, sejahtera, dan
berdaya saing di tingkat global.
TUGAS 2 BAHASA 2
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila, sebagai rumusan dan pedoman kehidupan bagi rakyat Indonesia, memegang
peranan penting dalam membentuk identitas dan karakter bangsa. Meskipun diakui sebagai
falsafah dan ideologi yang harus dijunjung tinggi, penerapannya dalam masyarakat
menunjukkan ketidaksempurnaan yang berdampak negatif pada moral dan perilaku
masyarakat. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti karakter manusia,
permasalahan ekonomi, politik, sosial, budaya, dan pendidikan.
Selain peran masyarakat, mahasiswa juga memiliki tanggung jawab sebagai agent of
change. Dalam menghadapi perkembangan dunia yang dinamis, mahasiswa diharapkan
mampu merefleksikan dan mengembalikan kekuatan nilai-nilai Pancasila yang mulai luntur.
Pemahaman mendalam terhadap Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
menjadi kunci utama. Dalam konteks ini, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dianggap sebagai langkah progresif untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila.
Mahasiswa, sebagai generasi penerus, diingatkan untuk tumbuh sebagai pribadi yang
intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, dan memiliki kesetiakawanan sosial. Kesadaran
akan peran sebagai agent of change melibatkan kemampuan untuk membuat perubahan
positif dalam masyarakat. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan nilai-nilai Pancasila
menjadi kewajiban mahasiswa agar dapat menjaga keutuhan ideologi dan kepribadian
bangsa.
Pentingnya peran mahasiswa sebagai pelopor perubahan tidak hanya mencakup aspek
moral dan perilaku, tetapi juga melibatkan kontribusi dalam pembangunan nasional. Dengan
memahami, menerapkan, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, mahasiswa dapat menjadi
agen perubahan yang membantu menegakkan prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
TUGAS 2 BAHASA 3
Masa depan kebangsaan Indonesia sangat bergantung pada bagaimana generasi muda,
terutama mahasiswa, dapat menjalankan peran sebagai agen perubahan yang berkomitmen
untuk mempertahankan dan memajukan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, dalam upaya
menjadikan Pancasila sebagai panduan hidup, mahasiswa perlu membekali diri dengan
pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, memperkuat jati diri sebagai bangsa
Indonesia, dan menguatkan semangat nasionalisme. Dengan demikian, mahasiswa dapat
memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keutuhan Pancasila dan membawa perubahan
positif dalam masyarakat Indonesia.
Peran mahasiswa sebagai tulang punggung suatu bangsa tidak dapat dipandang
enteng, sebab mereka adalah generasi penerus yang memiliki potensi besar untuk membentuk
masa depan negara. Untuk memastikan kontribusi yang maksimal, mahasiswa perlu dikelola
dan dimanfaatkan dengan baik, dengan memfokuskan pada pengembangan tiga kompetensi
kewarganegaraan utama: Pengetahuan Kewarganegaraan, Kecakapan Kewarganegaraan, dan
Watak Kewarganegaraan.
Watak Kewarganegaraan (civic disposition) menjadi poin penting ketiga. Ini merujuk
pada karakter atau sifat yang mendukung efektivitas partisipasi politik dan berfungsinya
sistem politik sesuai konstitusi. Tujuan utama dari pengembangan watak kewarganegaraan
adalah untuk membentuk karakter warga yang tangguh dan bertanggung jawab, sebagaimana
disampaikan oleh Branson (dalam Mulyono, 2017).
TUGAS 2 BAHASA 4
berpartisipasi aktif dalam tatanan negara. Proses pembentukan karakter warga yang
bertanggung jawab, demokratis, dan berintegritas merupakan langkah krusial dalam
menanamkan semangat kebangsaan dan rasa solidaritas yang tinggi di kalangan mahasiswa.
Karakter terdiri dari pengetahuan tentang moral, perasaan, dan perilaku bermoral.
Sebuah karakter yang baik melibatkan pemahaman, cinta terhadap kebaikan, dan tindakan
nyata kebaikan (Oktari & Kosasih, 2019). Proses pembentukan karakter yang efektif
melibatkan ketiga aspek tersebut, sambil menumbuhkan kebiasaan berpikir, berhati, dan
bertindak positif secara terintegrasi. Pendidikan karakter bertujuan mendorong peserta didik
tumbuh dengan kompetensi berpikir, berpegang pada prinsip-prinsip moral, dan berani
melakukan yang benar meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.
TUGAS 2 BAHASA 5
Mewujudkan pendidikan karakter membutuhkan penanaman nilai, karena karakter
berasal dari nilai-nilai tersebut. Para mahasiswa di perguruan tinggi, sebagai contoh, diajak
untuk memahami karakter sebagai warga negara, hak dan kewajiban, wawasan nusantara, dan
keberagaman sosial. Dengan memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut,
diharapkan mereka dapat tumbuh sebagai individu yang memiliki karakter baik dan mampu
berpartisipasi sebagai warga global (Tim Character Building Development Center Universitas
Bina Nusantara Jakarta, 2020). Melalui pendidikan karakter, diharapkan setiap individu dapat
membentuk karakternya sendiri dan menjadi bagian dari masyarakat yang berlandaskan pada
nilai-nilai moral, menciptakan harmoni, serta memberikan kontribusi positif untuk kemajuan
bangsa.
Dalam konteks pendidikan karakter, Muslich Masnur (2011:75) dan Lickona (1992)
menekankan pentingnya tiga komponen karakter yang baik, yakni moral knowing atau
pengetahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moral, dan moral action atau
perbuatan moral. Konsep ini diperlukan agar generasi millennial tidak hanya memahami
nilai- nilai kebijakan, tetapi juga mampu merasakannya dan mengimplementasikannya dalam
tindakan sehari-hari. Pendidikan karakter diartikan sebagai pendidikan budi pekerti plus,
melibatkan aspek pengetahuan (kognitif), perasaan (emosional), dan tindakan (praktikal). FW
Foerster menunjukkan bahwa terdapat empat ciri dasar pendidikan karakter, yang akan
dijelaskan lebih lanjut:
2. Korelasi dengan Percaya Diri dan Keberanian: Ciri kedua adalah adanya korelasi
atau pembangunan rasa percaya diri dan keberanian. Pendidikan karakter berperan
dalam membentuk pribadi yang memiliki keberanian dan keteguhan pendirian. Ini
menciptakan individu yang tidak mudah terombang-ambing dan tidak takut
menghadapi risiko dalam menghadapi situasi baru. Kepercayaan diri yang kuat
menjadi landasan untuk mengambil keputusan yang teguh dan bertanggung jawab.
TUGAS 2 BAHASA 6
3. Otonomi dan Kemandirian: Pendidikan karakter mendorong adanya otonomi, di
mana seseorang menginternalisasi aturan dari luar menjadi nilai-nilai dalam dirinya.
Dengan demikian, individu mampu menghayati dan mengamalkan aturan tanpa harus
dipengaruhi atau didesak oleh orang lain. Otonomi membawa pada kemampuan
mengambil keputusan secara mandiri, tanpa terpengaruh oleh tekanan eksternal.
4. Keteguhan dan Kesetiaan: Ciri keempat adalah keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan
mencakup daya tahan dalam mewujudkan apa yang dianggap baik, sementara
kesetiaan merupakan dasar penghormatan terhadap komitmen yang telah dipilih.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk individu yang teguh dalam prinsip-
prinsipnya dan setia pada nilai-nilai yang telah dianutnya.
TUGAS 2 BAHASA 7
Lingkungan kampus didesain untuk mempromosikan kolaborasi yang membangun,
menciptakan suasana inklusif.
TUGAS 2 BAHASA 8
Peranan sastra digital menjadi kunci dalam mengubah pola pikir kolektif masyarakat
Indonesia. Sastra digital dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memberikan
kontribusi positif dalam dunia pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Dengan menciptakan
inovasi yang bermanfaat, sastra digital dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan yang
dihadapi tanpa menimbulkan dampak negatif.
Gerakan Literasi Digital tidak hanya tentang menggunakan teknologi, melainkan juga
tentang mengubah pola pikir dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kehidupan
bermasyarakat. Pentingnya kesadaran akan pentingnya literasi digital terutama di era ini, di
mana perubahan pola pikir tradisional harus mengikuti perkembangan zaman. Solusi untuk
mengatasi tantangan ini adalah dengan mengintegrasikan literasi digital ke dalam pendidikan,
terutama di sekolah dan lingkungan masyarakat.
Disisi lain, Peran pemerintah dalam kemajuan sektor pendidikan, khususnya dalam
mendukung pendidikan vokasi yang terjangkau, memiliki dampak signifikan terhadap
pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. Dalam kerangka ini, pemerintah dapat
memainkan peran utama dengan memberikan dukungan yang cukup untuk penyediaan
peralatan praktek bagi mahasiswa. Adanya sumber dana yang disediakan pemerintah dapat
menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana pada pendidikan vokasi.
Sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020, yang mengedepankan
pembangunan manusia sebagai prioritas nasional, pendidikan vokasi menjadi kunci dalam
mencapai tujuan tersebut. Pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan dalam bentuk
hibah kompetisi kepada perguruan tinggi yang dinilai layak, sebagai langkah konkrit dalam
mendukung pembangunan manusia dan mengurangi tingkat kemiskinan.
TUGAS 2 BAHASA 9
meningkatkan kualitasnya. Meskipun pengadaan sarana prasarana pendidikan vokasi
memerlukan investasi yang signifikan, pemerintah bisa memberikan bantuan dan fasilitasi
untuk memastikan kebutuhan tersebut terpenuhi.
Dengan memainkan peran kunci dalam menyediakan sumber daya dan dukungan,
pemerintah tidak hanya mendukung terjaganya standar mutu pendidikan vokasi tetapi juga
turut menciptakan sumber daya manusia yang siap kerja. Seiring dengan itu, upaya
pemerintah dalam memajukan pendidikan vokasi tidak hanya memberikan dampak positif
pada tingkat keterampilan tenaga kerja, tetapi juga berpotensi meningkatkan derajat
perekonomian keluarga dan secara keseluruhan, kemajuan bangsa.
TUGAS 2 BAHASA 1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagi pihak universitas, pemerintah dan mahasiswa itu sendiri, hal ini adalah tentang
terus mempererat kerja sama dan kolaborasi dalam upaya memajukan negara. Perguruan
tinggi akan membuat program yang melibatkan mahasiswa dalam berbagai bidang
pembangunan, sedangkan pemerintah harus memberikan kesempatan dan kesempatan kepada
mahasiswa untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Bagi mahasiswa sendiri, penting untuk
terus meningkatkan keterampilan dan kemampuan, serta memiliki rasa cinta tanah air yang
kuat dan pengetahuan hukum yang baik. Mahasiswa akan selalu relevan dan responsif
terhadap perubahan sosial, politik dan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Secara umum,
melalui komitmen dan kerja sama antara mahasiswa, perguruan tinggi, dan pemerintah,
Indonesia dapat terus maju dan menjadi negara berkembang yang tangguh.
TUGAS 2 BAHASA 1
DAFTAR PUSTAKA
Dasmana, A., Wasliman, I., & Yoseptry, R. (2022). Implementation of integrated quality
management strengthening character education in realizing Pancasila student
profiles. International Journal of Graduate of Islamic Education, 3(2), 361-377.
Agustina, A., Saputra, A. S., Indranika, D. B., Kusumaningsih, O., Mamuri, J., & Pazqara, E.
W. (2022). Increasing Digital Literacy in Realizing Golden Indonesia. East Asian
Journal of Multidisciplinary Research, 1(10), 2091-2108.
Utami, S. G. A., & Najicha, F. U. (2022). Kontribusi mahasiswa sebagai agent of change
dalam penerapan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan bermasyarakat. De Cive: Jurnal
Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2(3), 96-101.
Hijran, M., Oktariani, D., & Rahmani, Z. (2022). Peran Mahasiswa Sebagai Generasi Muda
dalam menghadapi Era Society 5.0. Jurnal Kewarganegaraan, 6(4), 6763-6774.
Sudarma, U. (2022). Pendidikan karakter dalam mewujudkan sumber daya manusia berdaya
saing menuju Indonesia Emas 2045. Sharia: Jurnal Kajian Islam, 1(1), 37-55.
Ilma, N. (2015). Peran pendidikan sebagai modal utama membangun karakter bangsa. Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam. Volume 3 Nomor 1 Februari 2015 Halaman 82-87
Hartanto, C. F. B., Rusdarti, R., & Abdurrahman, A. (2019). Tantangan Pendidikan Vokasi di
Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang Unggul.
In Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS) (Vol. 2, No. 1, pp. 163-
171).
TUGAS 2 BAHASA 1