OLEH:
NAMA:SERLIN ZEBUA
NIM : 052435228
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah g berjudul [judul makalah] tepat waktu.
Makalah [judul makalah] disusun guna memenuhi tugas [dosen/guru] pada [bidang
studi/mata kuliah] di [sekolah/nama kampus]. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang [topik makalah].
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu] selaku [guru mata
pelajaran/dosen mata kuliah]. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Serlin Zebua
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berjalan dengan sangat
cepat, seiring dengan perkembangan kehidupan manusia.Tuntutan kemajuan dan kebutuhan
zaman menyebabkan mau tidak mau sebuah negara harus berbenah diri dalam
mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan siap mengahadapi
persaingan diberbagai bidang khususnya dalam memasuki era milenial. Tidak terkecuali di
Indonesia, sebagai negara berkembang tentu Indonesia masih sangat minim SDM
dibandingkan negara-negara maju di dunia. Untuk menghadapi era milenial ini, agar dapat
mempertahankan eksistensi sebuah negara diperlukan insan bermoral, kompeten, dan unggul.
Dalam hal ini, peran dunia pendidikan dianggap merupakan lembaga yang paling strategis.
Melalui lembaga pendidikan dapat terbentuk manusia yang mampu menghadapi
perkembangan dan tantangan zaman.
Dalam kondisi seperti tersebut di atas, generasi muda dianggap adalah generasi
pertama yang harus mendapatkan perhatian yang serius. Pembinaan dan pendidikan karakter
sangat diperlukan bagi mereka. Generasi muda adalah generasi yang berada pada tataran usia
mencari jati diri. Oleh sebab itu maka generasi muda harus dibentuk karakter yang baik yang
sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Pembentukan karaketr generasi muda merupakan
tanggung jawab bersama baik keluarga, sekolah, pemerintah maupun masyarakat. Sebagai
bagian dari generasi muda terdidik, disni peran mahasiswa sebagai pelopor sangat strategis.
Pendekatan melalui pembinaan teman sebaya dan pendekatan humanis berbasis kearifan lokal
diharapkan dapat menjawab permasalahan yang terjadi dibangsa ini. Disini peran mahasiswa
sangat diperlukan, karena mereka merupakan generasi yang menjadi ujung tombak pelopor
yang menjembatani antara masyarakat tradisional dan masyarakat global. Pembentukan
karakter generasi muda dengan pendekatan humanis berbasis kearifan lokal melalui
pelestarian nilainilai budaya dipandang sebagai langkah strategis. Secara khusus di desa
Telaga II yang mayoritas dihuni oleh suku Dayak memiliki nilai-nilai tradisi dan kearifan
lokal yang baik bagi pembentukan karakter generasi muda.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh generasi muda. Seperti yang kita ketahui
bahwamahasiswa merupakan generasi muda yang dididik dan akan menjadi aset bangsa.
Pemuda atau mahasiswa mempunyai semangat yang membara dan berapi-api. Oleh karena itu
pemuda atau mahasiswa merupakan kelompok intelektual yang menjadi pelopor suatu
gerakan yang dapat mengubah keadaan suatu negara.Mahasiswa memiliki peran penting
dalam mewujudkan Indonesia maju. Berikut adalah beberapa peran yang dapat
dimainkan oleh mahasiswa.
1. Penggerak perubahan sosial
Berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908 sebenarnya telah menjadi tonggak yang
cukup kuat bagi perkembangan pergerakan nasional. Menurut sejawaran yang ada di
Indonesia maupun luar negeri, Budi Utomo merupakan mercusuar bagipergerakan
nasional Indonesia. Walaupun akhir-akhir ini mulai muncul penafsiranbaru. Tafsir baru
itu antara lain menyatakan bahwa pergerakan nasional sudah ada dandimulai sejak Sarekat
Islam, yang faktanya lebih dulu ada dan bersifat massa bila dibandingkan dengan Budi
Utomo yang hanya bergerak di kalangan bangsawan Jawa. Namun, dengan alasan bahwa
organisasi modern sudah dimiliki oleh Budi Utomo lantas argument tersebut menjadi
kesepakatan sebagai titik pergerakan nasional diIndonesia, tetapi yang utama
nasionalisme tidak bisa dilepaskan dari peran yangdimainkan oleh kaum intelektual.
Mahasiswa dapat menjadi advokat keadilan dan hak asasi manusia dengan
memperjuangkan hak-hak masyarakat yang terpinggirkan atau terdiskriminasi. Mereka
dapat terlibat dalam gerakan hak asasi manusia, advokasi kebijakan publik,atau membantu
korban pelanggaran hak asasi manusia.
Peran mahasiswa sebagai gerakan moral dan gerakan massa untuk mendorong
reformasi politik adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai kaum intelektual. Berbeda
dengan gerakan revolusi, gerakan reformasi seperti dikatakan, Nanlin, berbeda
dengan gerakan revolusi yang mengejar perubahan struktural yang fundamental.
Gerakan reformasi berusaha memodifikasi hubungan struktural tanpamengancam
eksistensi insitusi. Menurut Arbi ada dua tahap dalam reformasi politik. Pertama, tahap
transisi yang merupakan proses peralihan dari proses krisis politik ke proses normal
kehidupan politik.
Di Negara dunia ketiga seperti Indonesia, status mahasiswa dan gerakannya sangat
penting sebagai salah satu agent of change, karena tekanan politik
ekstraparlementer merupakan salah satu mekanisme efektif untuk dapat mengontrol
penguasa. Namun gerakan mahasiswa tidak bisa dipungkiri merupakan bukan
merupakan elemen satu-satunya yang dapat mewujudkan perubahan dalam
masyarakat, terkadang gerakan mahasiswa hanya mampu sebatas menjadi pendobrak dari
kevakuman perlawanan yang ada terhadap penguasa. Setelah penguasa
yangdidobrak turun, maka gerakan mahasiswa akan menyerahkan kelanjutan proses
tersebut kepada elemen masyarakat lain untuk melanjutkan. Karena memang gerakan
mahasiswa dilandasi atas perjuangan moral meskipun wilayah perlawanannya berada pada
wilayah politik. Moralitas inilah yang kemudian dapat mencapai reformasi diIndonesia.
Dengan cita-cita reformasi, gerakan mahasiswa memberikan andil yang luar biasa agar
tercapai harapan masyarakat yang demokratis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mahasiswa saat ini dapat turut serta dalam perubahan sosial ke arah yang lebih
baik,menjadi aktor pengembang sumber daya manusia yang mumpuni, menjadi inovator
yangkreatif di bidang industri dan teknologi. Tak lupa turut berperan aktif dalam bidang
Politik sebagai agen perubahan perpolitikan nasional Indonesia, yang tak lepas juga sebagai
aktordalam pembangunan berkelanjutan dan menjadi advokat keadilan serta menjaga hak
asasimanusia untuk generasi selanjutnya. Karena di tangan mahasiswa (pemuda) Indonesia
ini akan di bawa ke arah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA