Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERAN MAHASISWA DALAM


MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU

Nama : Resa Rizky Kristiana

NIM : 051642443

Prodi : Akuntansi

2023
KATA PENGANTAR

Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju
dan sejahtera. Namun, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dan masalah
yang menghambat pembangunan dan kemajuan bangsa. Salah satu tantangan dan
masalah tersebut adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu,
diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia agar dapat bersaing di
era globalisasi dan revolusi industri 4.0.

Salah satu kelompok SDM yang memiliki peran penting dalam meningkatkan
kualitas SDM Indonesia adalah mahasiswa. Mahasiswa adalah generasi muda yang
sedang menempuh pendidikan tinggi dan memiliki potensi untuk menjadi pemimpin,
ilmuwan, profesional, dan agen perubahan di masa depan. Mahasiswa juga memiliki
tanggung jawab moral dan sosial untuk berkontribusi dalam pembangunan dan
kemajuan bangsa. Oleh karena itu, mahasiswa harus menyadari dan mengoptimalkan
peran mereka dalam mewujudkan Indonesia maju.

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan peran mahasiswa dalam mewujudkan


Indonesia maju. Artikel ini juga akan memberikan beberapa contoh kegiatan dan inisiatif
yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk berkontribusi dalam pembangunan dan
kemajuan bangsa. Artikel ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi
mahasiswa untuk lebih aktif, kreatif, inovatif, dan produktif dalam mengembangkan diri
dan mengabdi kepada bangsa.

Samarinda, November 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................I
DAFTAR ISI..................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................3
BAB II PEMBAHASANAN...............................................................................................4
2.1 Pengertian Mahasiswa........................................................................................4
2.2 Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju.......................................5
2.3 Contoh Kegiatan dan Inisiatif Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju 12
BAB III PENUTUP..........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 15
3.2 Saran.....................................................................................................................15
DAFTAR RUJUKAN...................................................................................................... 16

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara yang memiliki luas wilayah sekitar 1,9 juta km 2
dan jumlah penduduk sekitar 270 juta jiwa. Indonesia juga memiliki kekayaan
alam yang melimpah, seperti sumber daya mineral, energi, pertanian,
perikanan, kehutanan, pariwisata, dan lain-lain. Dengan potensi yang dimiliki,
Indonesia seharusnya dapat menjadi negara maju dan sejahtera yang mampu
memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Namun, kenyataannya Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan


dan masalah yang menghambat pembangunan dan kemajuan bangsa. Beberapa
tantangan dan masalah tersebut antara lain adalah kemiskinan, ketimpangan,
korupsi, radikalisme, terorisme, bencana alam, perubahan iklim, pencemaran
lingkungan, krisis kesehatan, rendahnya kualitas pendidikan, rendahnya kualitas
kesehatan, rendahnya kualitas infrastruktur, rendahnya kualitas pelayanan publik,
rendahnya daya saing ekonomi, rendahnya inovasi teknologi, rendahnya
partisipasi politik, rendahnya toleransi antar kelompok .

Salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan dan kemajuan


bangsa adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM adalah aset
terpenting yang dimiliki oleh suatu negara, karena SDM adalah pelaku,
penggerak, dan penikmat pembangunan. SDM yang berkualitas adalah SDM
yang memiliki kompetensi, keterampilan, pengetahuan, sikap, nilai, dan etika
yang sesuai dengan tuntutan zaman. SDM yang berkualitas dapat meningkatkan
produktivitas, efisiensi, efektivitas, kreativitas, inovasi, dan daya saing bangsa di
era globalisasi dan revolusi industri 4.0.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM


Indonesia agar dapat bersaing di era globalisasi dan revolusi industri 4.0. Upaya

1
tersebut antara lain adalah dengan meningkatkan akses, kualitas, relevansi, dan
tata kelola pendidikan. Pendidikan adalah proses pengembangan potensi
manusia secara optimal melalui penanaman pengetahuan, keterampilan, sikap,
nilai, dan etika. Pendidikan juga merupakan hak asasi manusia yang harus
dipenuhi oleh negara.

Salah satu jenjang pendidikan yang memiliki peran strategis dalam


meningkatkan kualitas SDM Indonesia adalah pendidikan tinggi. Pendidikan
tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis. Pendidikan tinggi
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan akademik dan profesionalisme
lulusannya sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional.

Salah satu kelompok SDM yang sedang menempuh pendidikan tinggi


adalah mahasiswa. Mahasiswa adalah generasi muda yang sedang menempuh
pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri atau swasta. Mahasiswa memiliki
potensi untuk menjadi pemimpin, ilmuwan, profesional, dan agen perubahan di
masa depan. Mahasiswa juga memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk
berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan bangsa.

Oleh karena itu, mahasiswa harus menyadari dan mengoptimalkan peran


mereka dalam mewujudkan Indonesia maju. Mahasiswa harus berperan sebagai
pelajar, peneliti, pengabdi masyarakat, dan pemimpin yang dapat memberikan
solusi atas berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi bangsa. Mahasiswa
juga harus berperan sebagai agen perubahan yang dapat menginspirasi dan
memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan kemajuan
bangsa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian mahasiswa?


2. Apa peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia maju?

2
3. Apa contoh kegiatan dan inisiatif mahasiswa dalam mewujudkan
Indonesia maju?
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai berikut:


1. Menjelaskan pengertian mahasiswa
2. Menjelaskan peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia maju
3. Memberikan contoh kegiatan dan inisiatif mahasiswa dalam
mewujudkan Indonesia maju

3
BAB II
PEMBAHASANAN

2.1 Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah generasi muda yang sedang menempuh pendidikan tinggi di


perguruan tinggi negeri atau swasta. Mahasiswa berasal dari kata “maha” yang
berarti besar atau tinggi dan “siswa” yang berarti murid atau pelajar. Jadi,
mahasiswa dapat diartikan sebagai murid atau pelajar yang sedang menempuh
pendidikan tinggi.

Menurut Hartaji (2012), mahasiswa adalah seseorang yang tengah menimba ilmu
atau belajar dan terdaftar pada salah satu bentuk perguruan tinggi, yang terdiri dari
akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, hingga universitas

Mahasiswa juga dapat diartikan sebagai anggota masyarakat akademik yang


terlibat dalam proses belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat di
perguruan tinggi. Masyarakat akademik adalah komunitas ilmiah yang terdiri dari
dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan yang berkomitmen untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Mahasiswa sebagai
anggota masyarakat akademik memiliki hak dan kewajiban yang diatur oleh
peraturan perguruan tinggi.

Mahasiswa juga dapat diartikan sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki
tanggung jawab moral dan sosial untuk berkontribusi dalam pembangunan dan
kemajuan bangsa. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki
semangat nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air. Mahasiswa sebagai
generasi penerus bangsa juga harus memiliki visi, misi, dan tujuan yang sejalan
dengan cita-cita bangsa. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa juga harus

4
Mahasiswa berdasarkan pengertiannya juga disebut sebagai orang yang belajar
di perguruan tinggi dan sedang mempersiapkan dirinya untuk mendapatkan suatu
keahlian pada tingkat sarjana. Dengan kata lain, pada intinya mahasiswa adalah
orang-orang yang sedang menempuh pendidikannya pada strata perguruan tinggi
memiliki kemampuan, keterampilan, pengetahuan, sikap, nilai, dan etika yang dapat
membawa Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera.

2.2 Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju

1. Peran Mahasiswa sebagai Pelajar


Peran mahasiswa sebagai pelajar adalah peran utama yang harus dijalankan
oleh mahasiswa. Peran ini berkaitan dengan proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Mahasiswa sebagai pelajar harus
berusaha untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sesuai
dengan bidang studi dan minat mereka. Mahasiswa sebagai pelajar juga harus
berusaha untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan profesionalisme
mereka agar dapat bersaing di era globalisasi dan revolusi industri 4.0.

Mahasiswa sebagai pelajar harus memiliki sikap belajar sepanjang hayat


(lifelong learning) yang berarti bahwa mahasiswa tidak hanya belajar di kelas,
tetapi juga belajar dari berbagai sumber lainnya, seperti buku, jurnal, internet,
media sosial, seminar, workshop, diskusi, dll. Mahasiswa sebagai pelajar juga
harus memiliki sikap kritis, analitis, logis, dan rasional dalam mempelajari dan
menilai berbagai informasi dan pengetahuan yang mereka terima. Mahasiswa
sebagai pelajar juga harus memiliki sikap terbuka, toleran, dan menghargai
perbedaan pendapat dan perspektif dalam berdiskusi dan berinteraksi dengan
orang lain.

Mahasiswa sebagai pelajar harus memanfaatkan fasilitas dan sumber daya


yang tersedia di perguruan tinggi untuk mendukung proses belajar mereka.
Mahasiswa sebagai pelajar juga harus mengikuti aturan dan etika akademik yang

5
berlaku di perguruan tinggi, seperti tidak melakukan plagiat, mencontek,
menyontek, atau tindakan akademik tidak terpuji lainnya. Mahasiswa sebagai
pelajar juga harus menghormati dosen, tenaga kependidikan, dan sesame
mahasiswa sebagai mitra belajar.

Mahasiswa sebagai pelajar harus memiliki motivasi dan tujuan belajar yang
jelas dan realistis. Mahasiswa sebagai pelajar juga harus memiliki strategi belajar
yang efektif dan efisien sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing.
Mahasiswa sebagai pelajar juga harus memiliki manajemen waktu dan prioritas
yang baik agar dapat menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan non-
akademik.

Mahasiswa sebagai pelajar harus menyadari bahwa proses belajar adalah


investasi untuk masa depan mereka. Mahasiswa sebagai pelajar juga harus
menyadari bahwa hasil belajar tidak hanya ditentukan oleh nilai atau indeks
prestasi kumulatif (IPK), tetapi juga oleh penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan bangsa.

2. Peran Mahasiswa sebagai Peneliti


Peran mahasiswa sebagai peneliti adalah peran tambahan yang dapat
dijalankan oleh mahasiswa. Peran ini berkaitan dengan proses penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Penelitian adalah kegiatan
sistematis untuk mencari jawaban atas pertanyaan atau hipotesis ilmiah dengan
menggunakan metode ilmiah. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat dan bangsa.

Mahasiswa sebagai peneliti dapat melakukan penelitian baik secara mandiri


maupun bersama-sama dengan dosen atau peneliti lainnya. Mahasiswa sebagai
peneliti dapat melakukan penelitian baik di dalam maupun di luar kampus.

6
Mahasiswa sebagai peneliti dapat melakukan penelitian baik pada tingkat lokal
maupun internasional.

Mahasiswa sebagai peneliti harus memiliki kemampuan dasar dalam


melakukan penelitian, seperti menentukan topik penelitian, merumuskan masalah
penelitian, merancang metode penelitian, mengumpulkan data penelitian,
menganalisis data penelitian, menyimpulkan hasil penelitian, dan menyusun
laporan penelitian. Mahasiswa sebagai peneliti juga harus memiliki kemampuan
lanjutan dalam melakukan penelitian, seperti menguasai teknik dan alat
penelitian, menguasai literatur dan teori penelitian, menguasai statistik dan
analisis data, menguasai bahasa dan gaya penulisan ilmiah, dan menguasai cara
publikasi dan diseminasi hasil penelitian.

Mahasiswa sebagai peneliti harus memiliki sikap ilmiah dalam melakukan


penelitian, seperti jujur, objektif, teliti, sistematis, kritis, kreatif, inovatif, kooperatif,
dan bertanggung jawab. Mahasiswa sebagai peneliti juga harus memiliki etika
penelitian yang baik, seperti tidak melakukan plagiat, pemalsuan, atau manipulasi
data, tidak melanggar hak cipta atau hak kekayaan intelektual, tidak melanggar
hak asasi manusia atau hewan percobaan, tidak melanggar norma atau nilai
masyarakat atau bangsa.

Mahasiswa sebagai peneliti harus memanfaatkan fasilitas dan sumber daya


yang tersedia di perguruan tinggi untuk mendukung proses penelitian mereka.
Mahasiswa sebagai peneliti juga harus mengikuti aturan dan standar yang
berlaku di perguruan tinggi atau lembaga penelitian terkait dengan proses
penelitian. Mahasiswa sebagai peneliti juga harus berkolaborasi dengan dosen,
peneliti, atau mitra penelitian lainnya untuk meningkatkan kualitas dan dampak
penelitian.

Mahasiswa sebagai peneliti harus menyadari bahwa proses penelitian adalah

7
kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Mahasiswa sebagai peneliti juga harus menyadari bahwa hasil penelitian adalah
produk intelektual yang dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri, masyarakat,
dan bangsa.
3. Peran Mahasiswa sebagai Pengabdi Masyarakat

Peran mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat adalah peran tambahan yang


dapat dijalankan oleh mahasiswa. Peran ini berkaitan dengan proses pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Pengabdian
masyarakat adalah kegiatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni yang dimiliki oleh mahasiswa untuk membantu memecahkan masalah atau
memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengabdian masyarakat bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.

Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat dapat melakukan pengabdian


masyarakat baik secara mandiri maupun bersama-sama dengan dosen atau
pengabdi masyarakat lainnya. Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat dapat
melakukan pengabdian masyarakat baik di dalam maupun di luar kampus.
Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat dapat melakukan pengabdian
masyarakat baik pada tingkat lokal maupun internasional.

Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat harus memiliki kemampuan dasar


dalam melakukan pengabdian masyarakat, seperti menentukan tema pengabdian
masyarakat, merumuskan masalah atau kebutuhan masyarakat, merancang
program pengabdian masyarakat, melaksanakan program pengabdian
masyarakat, mengevaluasi program pengabdian masyarakat, dan menyusun
laporan pengabdian masyarakat. Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat juga
harus memiliki kemampuan lanjutan dalam melakukan pengabdian masyarakat,
seperti menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang relevan dengan
tema pengabdian masyarakat, menguasai metode partisipatif dan kolaboratif
dalam berinteraksi dengan masyarakat, menguasai teknik komunikasi dan
sosialisasi efektif dengan masyarakat, dan menguasai cara publikasi dan

8
diseminasi hasil pengabdian masyarakat.

Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat harus memiliki sikap peduli sosial


dalam melakukan pengabdian masyarakat, seperti empati, simpati, solidaritas,
gotong royong, dan tanggung jawab. Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat
juga harus memiliki etika pengabdian masyarakat yang baik, seperti menghormati
hak dan kewajiban masyarakat, menghargai budaya dan adat istiadat
masyarakat, menghindari sikap paternalistik atau superioritas terhadap
masyarakat, dan mengedepankan prinsip manfaat dan keadilan bagi masyarakat.

Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat harus memanfaatkan fasilitas dan


sumber daya yang tersedia di perguruan tinggi untuk mendukung proses
pengabdian masyarakat mereka. Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat juga
harus mengikuti aturan dan standar yang berlaku di perguruan tinggi atau
lembaga pengabdian masyarakat terkait dengan proses pengabdian masyarakat.
Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat juga harus berkolaborasi dengan
dosen, pengabdi masyarakat, atau mitra pengabdian masyarakat lainnya untuk
meningkatkan kualitas dan dampak pengabdian masyarakat.

Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat harus menyadari bahwa proses


pengabdian masyarakat adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni yang dimiliki oleh mahasiswa untuk membantu memecahkan masalah atau
memenuhi kebutuhan masyarakat. Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat
juga harus menyadari bahwa hasil pengabdian masyarakat adalah pemberdayaan
dan perubahan positif yang terjadi pada diri sendiri, masyarakat, dan bangsa.

4. Peran Mahasiswa sebagai Pemimpin


Peran mahasiswa sebagai pemimpin adalah peran tambahan yang dapat
dijalankan oleh mahasiswa. Peran ini berkaitan dengan proses kepemimpinan

9
yang dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi atau di luar perguruan tinggi.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan
bersama dengan cara yang efektif dan etis. Kepemimpinan bertujuan untuk
menciptakan visi, misi, dan tujuan yang sejalan dengan cita-cita bangsa.

Mahasiswa sebagai pemimpin dapat melakukan kepemimpinan baik secara


formal maupun informal. Kepemimpinan formal adalah kepemimpinan yang
dilakukan oleh mahasiswa yang memiliki jabatan atau posisi tertentu di organisasi
atau lembaga tertentu, seperti ketua organisasi kemahasiswaan, ketua himpunan
mahasiswa jurusan, ketua senat mahasiswa fakultas, ketua badan eksekutif
mahasiswa universitas, dll. Kepemimpinan informal adalah kepemimpinan yang
dilakukan oleh mahasiswa yang memiliki pengaruh atau kharisma tertentu tanpa
harus memiliki jabatan atau posisi tertentu, seperti tokoh aktivis mahasiswa, tokoh
inspiratif mahasiswa, tokoh prestasi mahasiswa, dll.

Mahasiswa sebagai pemimpin harus memiliki kemampuan dasar dalam


melakukan kepemimpinan, seperti menentukan visi, misi, dan tujuan bersama,
merancang strategi dan rencana aksi bersama, mengorganisir sumber daya dan
anggota bersama, mengimplementasikan program dan kegiatan bersama,
mengevaluasi proses dan hasil bersama, dan menyusun laporan bersama.
Mahasiswa sebagai pemimpin juga harus memiliki kemampuan lanjutan dalam
melakukan kepemimpinan, seperti menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni yang relevan dengan bidang kepemimpinan, menguasai metode komunikasi
dan negosiasi efektif dengan berbagai pihak terkait, menguasai teknik motivasi
dan delegasi tugas kepada anggota bersama. Mahasiswa sebagai pemimpin juga
harus memiliki kemampuan lanjutan dalam melakukan kepemimpinan, seperti:
Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang relevan dengan bidang
kepemimpinan. Mahasiswa sebagai pemimpin harus memiliki pengetahuan yang
luas dan mendalam tentang isu-isu yang berkaitan dengan bidang kepemimpinan
mereka, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, hukum, dll.
Mahasiswa sebagai pemimpin juga harus mengikuti perkembangan ilmu

10
pengetahuan, teknologi, dan seni yang terbaru dan terkini yang dapat
memberikan solusi atau inovasi bagi masalah atau kebutuhan masyarakat dan
bangsa.
a. Menguasai metode komunikasi dan negosiasi efektif dengan berbagai pihak
terkait. Mahasiswa sebagai pemimpin harus memiliki keterampilan
komunikasi yang baik untuk menyampaikan visi, misi, dan tujuan bersama
kepada anggota atau mitra kerja mereka. Mahasiswa sebagai pemimpin juga
harus memiliki keterampilan negosiasi yang baik untuk mencapai
kesepakatan atau konsensus dengan berbagai pihak yang memiliki
kepentingan atau pandangan yang berbeda atau bertentangan dengan visi,
misi, dan tujuan bersama mereka.
b. Menguasai teknik motivasi dan delegasi tugas kepada anggota bersama.
Mahasiswa sebagai pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memotivasi
anggota atau mitra kerja mereka agar memiliki semangat, komitmen, dan
loyalitas yang tinggi dalam mencapai visi, misi, dan tujuan bersama.
Mahasiswa sebagai pemimpin juga harus memiliki kemampuan untuk
mendelegasi tugas kepada anggota atau mitra kerja mereka sesuai dengan
kompetensi, keterampilan, dan minat mereka. Mahasiswa sebagai pemimpin
juga harus memberikan umpan balik, penghargaan, dan dukungan kepada
anggota atau mitra kerja mereka agar dapat meningkatkan kinerja dan
kualitas kerja mereka.

Mahasiswa sebagai pemimpin harus memiliki sikap kepemimpinan yang baik


dalam melakukan kepemimpinan, seperti visioner, inspiratif, inovatif, kooperatif,
demokratis, adil, tegas, fleksibel, dan bertanggung jawab. Mahasiswa sebagai
pemimpin juga harus memiliki etika kepemimpinan yang baik, seperti tidak
melakukan korupsi, kolusi, nepotisme, atau tindakan tidak terpuji lainnya, tidak
menyalahgunakan wewenang atau posisi untuk kepentingan pribadi atau
kelompok tertentu, tidak menindas atau mendiskriminasi anggota atau mitra kerja
berdasarkan suku, agama, ras, gender, dll.

11
Mahasiswa sebagai pemimpin harus memanfaatkan fasilitas dan sumber daya
yang tersedia di perguruan tinggi untuk mendukung proses kepemimpinan
mereka. Mahasiswa sebagai pemimpin juga harus mengikuti aturan dan standar
yang berlaku di perguruan tinggi atau organisasi atau lembaga terkait dengan
proses kepemimpinan. Mahasiswa sebagai pemimpin juga harus berkolaborasi
dengan dosen, peneliti, pengabdi masyarakat, atau mitra kepemimpinan lainnya
untuk meningkatkan kualitas dan dampak kepemimpinan.

Mahasiswa sebagai pemimpin harus menyadari bahwa proses kepemimpinan


adalah pengaruh yang diberikan oleh mahasiswa kepada orang lain untuk
mencapai tujuan bersama dengan cara yang efektif dan etis. Mahasiswa sebagai
pemimpin juga harus menyadari bahwa hasil kepemimpinan adalah visi, misi, dan
tujuan yang sejalan dengan cita-cita bangsa.

2.3 Contoh Kegiatan dan Inisiatif Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju

Mahasiswa dapat melakukan berbagai kegiatan dan inisiatif yang dapat


berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia maju. Kegiatan dan inisiatif tersebut
dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu kegiatan akademik dan kegiatan non-
akademik. Berikut adalah beberapa contoh dari masing-masing kategori:
1. Kegiatan Akademik

Kegiatan akademik adalah kegiatan yang berkaitan dengan proses belajar


mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa di perguruan tinggi. Kegiatan akademik dapat berupa:

A. Mengikuti perkuliahan dengan baik dan mendapatkan nilai yang


memuaskan. Mahasiswa harus mengikuti perkuliahan dengan penuh
perhatian, aktif berpartisipasi dalam diskusi, mengerjakan tugas-tugas
dengan jujur dan bertanggung jawab, dan menghadapi ujian dengan
persiapan yang matang. Mahasiswa juga harus berusaha untuk
mendapatkan nilai yang memuaskan atau bahkan lebih tinggi dari standar

12
minimal yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Dengan
demikian,mahasiswa dapat menunjukkan prestasi akademik yang baik dan
meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
B. Melakukan penelitian ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat dan
bangsa. Mahasiswa dapat melakukan penelitian ilmiah baik secara mandiri
maupun bersama-sama dengan dosen atau peneliti lainnya. Penelitian
ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa harus memiliki relevansi dan
manfaat bagi masyarakat dan bangsa, seperti menghasilkan solusi atau
inovasi untuk memecahkan masalah sosial, ekonomi, lingkungan,
kesehatan, dll. Penelitian ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa juga harus
memiliki kualitas dan integritas yang tinggi, serta dipublikasikan atau
disebarluaskan kepada publik melalui media ilmiah atau populer.
C. Melakukan pengabdian masyarakat yang berdampak positif bagi
masyarakat dan bangsa. Mahasiswa dapat melakukan pengabdian
masyarakat baik secara mandiri maupun bersama-sama dengan dosen
atau pengabdi masyarakat lainnya. Pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh mahasiswa harus memiliki dampak positif bagi masyarakat
dan bangsa, seperti meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup,
kesadaran sosial, partisipasi politik, dll. Pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh mahasiswa juga harus memiliki prinsip partisipatif dan
kolaboratif dengan melibatkan masyarakat sebagai mitra dan sasaran.
2. Kegiatan Non-Akademik

Kegiatan non-akademik adalah kegiatan yang tidak berkaitan dengan


proses belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Kegiatan non-akademik dapat
berupa:
A. Mengikuti organisasi kemahasiswaan atau kegiatan
ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat.
Mahasiswa dapat mengikuti organisasi kemahasiswaan atau
kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat
mereka, seperti organisasi seni, olahraga, sosial, agama, dll.

13
Dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan atau kegiatan
ekstrakurikuler, mahasiswa dapat mengembangkan potensi
diri mereka, meningkatkan keterampilan sosial mereka,
memperluas jaringan relasi mereka, serta menyalurkan
aspirasi dan kreativitas mereka.

B. Mengikuti kompetisi atau lomba baik di tingkat lokal maupun


internasional. Mahasiswa dapat mengikuti kompetisi atau
lomba baik di tingkat lokal maupun internasional yang sesuai
dengan bidang studi atau minat mereka, seperti kompetisi
ilmiah, olahraga, seni, bisnis, dll. Dengan mengikuti kompetisi
atau lomba, mahasiswa dapat menunjukkan prestasi non-
akademik yang baik dan meningkatkan reputasi perguruan
tinggi dan bangsa. Mahasiswa juga dapat memperoleh
pengalaman, pengetahuan, dan penghargaan yang berharga
dari kompetisi atau lomba tersebut.

C. Mengikuti program pertukaran pelajar atau magang baik di


dalam maupun luar negeri. Mahasiswa dapat mengikuti program
pertukaran pelajar atau magang baik di dalam maupun luar
negeri yang sesuai dengan bidang studi atau minat mereka.
Dengan mengikuti program pertukaran pelajar atau magang,
mahasiswa dapat memperluas wawasan dan perspektif mereka
tentang dunia, meningkatkan kemampuan bahasa dan budaya
mereka, serta memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja
yang berguna bagi karir mereka.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa memiliki peran


penting dalam mewujudkan0020Indonesia maju. Mahasiswa dapat berperan sebagai
pelajar, peneliti, pengabdi masyarakat, dan pemimpin yang dapat memberikan solusi
atas berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi bangsa. Mahasiswa juga dapat
melakukan berbagai kegiatan dan inisiatif yang dapat berkontribusi dalam
mewujudkan Indonesia maju, baik kegiatan akademik maupun kegiatan non-
akademik.

3.2 Saran

Dari penjelasan di atas, dapat disarankan bahwa mahasiswa harus menyadari


dan mengoptimalkan peran mereka dalam mewujudkan Indonesia maju. Mahasiswa
harus berusaha untuk meningkatkan kualitas diri mereka, baik dari segi akademik
maupun non-akademik. Mahasiswa juga harus berusaha untuk memberikan manfaat
bagi masyarakat dan bangsa, baik melalui penelitian, pengabdian masyarakat,
kepemimpinan, maupun kegiatan lainnya. Mahasiswa juga harus berusaha untuk
menjadi agen perubahan yang dapat menginspirasi dan memotivasi generasi
selanjutnya untuk turut serta dalam memajukan Indonesia.

15
DAFTAR RUJUKAN

1. Contoh Makalah Peran Mahasiswa Dalam Mewujudkan Indonesia Maju.


(2023). Diakses pada 7 November 2023.
2. Peran Mahasiswa dalam Menyongsong SDGs untuk Indonesia Maju.
(2021).
3. 10+ Hal yang Harus Pelajar Lakukan Agar Indonesia Maju Demi
Terwujudnya SDGs 2030. (2022).
4. Program Mahasiswa Mampu Mewujudkan Indonesia yang Lebih Maju.
(2021).
5. Upaya Mahasiswa sebagai Warga Negara yang Baik dalam
Mewujudkan Kemajuan Bangsa. (2021).

16

Anda mungkin juga menyukai