Anak lelaki yang terlahir dengan nama Kusno. Anak lelaki itu sering sakit-sakitan.
Sang ayah sampai tidur dibawah ranjang anak lelakinya itu, supaya penyakit anaknya
pindah ke tubuh sang ayah. Sang ayah mengganti namanya menjadi Soekarno, dengan
harapan Soekarno bisa tumbuh menjadi ksatria yang gagah dalam tokoh pewayangan.
Masa kecil Soekarno yang menjalin cinta monyet dengan seorang gadis Belanda
bernama Mien Hessel. Tetapi, disinilah rasa semangatnya tumbuh ketika diusir oleh ayah
Mien karena dianggap tidak sederajat dengannya. Ketika Soekarno mengikuti rapat sarekat
islam, Soekarno semakin tertarik pada kebangsaan. Soekarno pun mulai belajar berpidato
sendiri di kamarnya.
Soekarno tumbuh menjadi seorang yang gagah berani, dan mempunyai semangat
besar untuk negaranya, keberanian Soekarno dalam memperjuangkan Kemerdekaan
Indonesia. Harapan sang ayah terpenuhi ketika Soekarno berumur 24 tahun, Soekarno
mulai aktif di politik. Soekarno berhasil mengguncang podium, dengan berteriak “Kita
harus merdeka sekarang”. Akibat dari tindakan Soekarno tersebut, Soekarno dipenjara dan
dituduh sebagai penghasut dan pemberontak. Soekarno menjalankan hukuman penjara 4
tahun, 2 tahun kemudian dibebaskan. Tetapi, keberanian Soekarno untuk Kemerdekaan
Indonesia tidak pernah membuat mundur keberanian itu. Sampai dibuang ke Ende,bersama
istri dan ketiga anak angkatnya. Soekarno dipindahkan ke Bengkulu karena malaria.
Disaat rumah tangganya masih berantakan, terutama Inggit belum memberikan anak.
Jepang datang memulai peperangan Asia Timur Raya, Kaisar Hirohito mengumumkan
perang pangkalan Amerika Pearl Harbour di Hawai dihancurkan. Perang dunia II
memuncak di Asia Pasific. Setelah menduduki Cina, Filipina, dan Singapura, armada
Jepang melumat kapal perang Belanda di laut jawa. Pasukan Jepang berhasil masuk ke
wilayah Indonesia.
Soekarno beserta keluarganya dibawa ke Jakarta pada tanggal 9 Juni 1942 dengan
kapal bargas. Kedatangan Soekarno disambut oleh Anwar Cokroaminoto, Soendoro,
Asmara Hadi, Ratna Djoeami, dan Mohammad Hatta. Sejak Jepang masuk Jakarta pada
tanggal 5 Maret 1942 mereka melancarkan propaganda 3A (Nippon Cahaya Asia,
Pelindung Asia, dan Pemimpin Asia). Kehadiran Jepang menjadikan 2 arus pergerakan
pemuda yang sama kuat. Satu pihak mendukung, tetapi pihak lain menentang.
Mohammad Hatta dan Sjahrir merupakan rival politik bagi Soekarno, mereka
mengingatkan Soekarno, bahwa Jepang sama dengan Belanda. Tetapi Soekarno
mempunyai keyakinan, kita itu cerdik, dapat memanfaatkan Jepang untuk kemerdekaan.
Mohammad Hatta terpengaruhi, tetapi Sjahrir tidak terpengaruhi atas keyakinan Soekarno
itu. Bekerjasama dengan Jepang sama saja menjadikan Indonesia menjadi bagian musuh.
Para pemuda pengikut Sjahrir mengejek Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai orang
yang bekerja sama dengan musuh, menjual bangsanya sendiri.
Berbeda dengan Belanda, Jepang baik kepada Soekarno. Jepang membawa Soekarno
kembali ke Jawa. Tujuan Jepang memanfaatkan Soekarno untuk menarik hati rakyat supaya
mendukung progam 3A. Soekarno sempat diizinkan membentuk PETA (pembela tanah air)
dan PUTERA (pusat tenaga rakyat) dan mengbiarkan bendera merah putih dan
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tetapi, Soekarno sedih karena Jepang malah
menggunakan untuk mencari tenaga kerja paksa.
Tanpa diduga, Amerika Serikat yang marah pada kekalahannya di Pearl Harbour
menggunakan jalan pintas yang kejam untuk mengakhiri perang. Menjatuhkan bom atom
dan Jepang menyerah kalah. Siaran radio luar negeri yang dilarang berhasil didengarkan
oleh beberapa tokoh, terutama Sjahrir. Sjahrir membujuk Soekarno dan Mohammad Hatta
supaya mengabaikan janji kemerdekaan dari Jepang. Saat Soekarno, Mohammad Hatta,
Sjahrir dan beberapa tokoh yan lain masih mempertimbangkan beberapa hal. Mereka
menculik Soekarno, Mohammad Hatta, dan Fatmawati ke Rengasdengklok. Sjahrir kaget
dan marah mendengar itu. Sjahrir pun mendesak para pemuda untuk mengembalikannya ke
Jakarta.
Keesokan harinya Soekarno yang kelelahan dan demam diperiksa oleh dokter. Saat
Bodancho PETA Latief Hendraningrat melapor semua sudah siap, Soekarno menolak
membacakan proklamasi tanpa kehadiran Mohammad Hatta. Akhirnya Mohammad Hatta
datang, acara pun dimulai dari sambutan singkat dari Soekarno yang dilanjutkan
pembacaan naskah proklamasi dan pengibaran bendera merah putih yang dijahit oleh
Fatmawati. Soekarno akan dikenang sebagai Bapak Bangsa yang telah membawa Indonesia
mencapai kemerdekaannya.