Anda di halaman 1dari 5

Kesehatan Mental Pada Anak- Anak ataupun Orang Dewasa

Citra Dewi Anggraini


IIK STRADA INDONESIA
citra.anggraini@icloud.com
Abstrak

Kesehatan mental adalah tentang meningkatkan kompetensi individu


dan masyarakat dan memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan
yang ditentukan sendiri. Kesehatan mental harus menjadi perhatian
kita semua ,bukan hanya bagi mereka yang menderita gangguan jiwa.
Masalah kesehatan mental memengaruhi masyarakat secara
keseluruhan, dan bukan hanya segmen kecil yang terisolasi. Oleh
karena itu, mereka merupakan tantangan besar bagi pembangunan
global ( WHO, 2003 ). Tingginya angka gangguan psikis bahkan
hingga percobaan bunuh diri pada remaja disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dasar mengenai kesehatan mental pada diri remaja
sehingga mereka tidak sigap saat menghadapi gangguan mental yang
ada pada dirinya maupun orang lain. Pada saat ini beragam media
terutama media digital hadir untuk memberikan edukasi mengenai
kesehatan terutama kesehatan mental dengan cepat dan tepat. Hingga
saat ini, masih terdapat stigmadan diskriminasi terhadap orang dengan
gangguan mental di Indonesia, sehingga mengalami penanganan.
Apalagi diera sekarang ini sedang ramainya pandemi Corona Virus
Disease (Covid-19) menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan
semua manusia dalam berbagai segi kehidupan. Dampak dari pandemi
Covid-19 dapat mempengaruhi kondisi kesehatan psikologis
seseorang. Kondisi psikologis atau masalah kesehatan mental yang
dirasakan oleh masyarakat beberapa diantaranya adalah stress,
kecemasan, dll. Pemicu dari stres di masa pandemi Covid-19 adalah
banyaknya hal yang tidak direncanakan sebelumnya dan terjadi secara
mendadak, seperti diterapkannya aturan bekerja dari rumah,
pembelajaran menjadi sistem daring atau online, banyak pegawai
yang harus dirumahkan, dll. Berdasarkan kajian data Riskesdas 2013
diketahui prevalensi gangguan mental berat pada penduduk Indonesia
1, 7%, terbanyak di Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Selatan. Adapun
gangguan mental emosional dengan gejala-gejala depresi dan
kecemasan sekitar 6%.

1. Latar Belakang
Kesehatan mental merupakan sektor penting dalam mewujudkan
kesehatan secara menyeluruh. Gangguan mental jika tidak
ditangani dengan tepat, akan bertambah parah, dan akhirnya
dapat membebani keluarga, masyarakat, serta pemerintah. Studi
ini bertujuan mengetahui situasi kesehatan mental pada
masyarakat Indonesia dan strategi penanggulangannya.
Kesehatan mental adalah tentang meningkatkan kompetensi
individu dan masyarakat dan memungkinkan mereka untuk
mencapai tujuan yang ditentukan sendiri. Kesehatan mental
harus menjadi perhatian kita semua ,bukan hanya bagi mereka
yang menderita gangguan jiwa. Masalah kesehatan mental
memengaruhi masyarakat secara keseluruhan, dan bukan hanya
segmen kecil yang terisolasi. Oleh karena itu, mereka
merupakan tantangan besar bagi pembangunan global ( WHO,
2003 ).
Kualitas kesehatan seseorang dipengaruhi oleh faktor dan
pengalaman idiosinkratik, hubungan dan keadaan keluarga
mereka dan masyarakat luas dimana mereka tinggal ( WHO,
2004 ). Selanjutnya, semua masalah kesehatan perlu
dipertimbangkan dalam konteks budaya dan perkembangan,
seperti halnya konstruktsi sosial masa kanak kanak dan remaja
( Walker, 2005).

2. Kasus / Masalah
1. Apa pengertian dari kesehatan mental?
2. Apa penyebab terjadinya gangguan mental?
3. Bagaimana solusi dari masalah ini?
4. Gangguan mental yang seperti apa yang biasa terjadi?

3. Tinjauan Pusaka
Kesehatan mental adalah sebuah kondisi dimana individu yang
terbebas dari berbagai bentuk gejala-gejala gangguan mental.
Jika kesehatan mentalnya terganggu, maka suasana hatinya akan
terganggu, sulit berpikir dan kendali emosi, sehingga mengarah
ke tindakan yang buruk. Masa remaja adalah dimana masa
peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini
terjadi perubahan secara biologis, hormonal, sosial, dan
psikologis. Tingginya angka gangguan psikis bahkan hingga
percobaan bunuh diri pada remaja disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dasar mengenai kesehatan mental pada diri remaja
sehingga mereka tidak sigap saat menghadapi gangguan mental
yang ada pada dirinya maupun orang lain. Pada saat ini beragam
media terutama media digital hadir untuk memberikan edukasi
mengenai kesehatan terutama kesehatan mental dengan cepat
dan tepat. Namun belum ada media seperti website yang
menghadirkan edukasi mengenai kesehatan mental yang
dikhususkan untuk remaja saja. Dengan permasalahan tersebut
dibuatnya website edukasi kesehatan mental khusus untuk
remaja dengan batasan materi gangguan mental yang umum
pada remaja yaitu depresi, cemas, delusi, hingga percobaan
bunuh diri.
Apalagi diera sekarang ini sedang ramainya pandemi Corona
Virus Disease (Covid-19) menimbulkan berbagai dampak bagi
kehidupan semua manusia dalam berbagai segi kehidupan.
Dampak dari pandemi Covid-19 dapat mempengaruhi kondisi
kesehatan psikologis seseorang. Kondisi psikologis atau
masalah kesehatan mental yang dirasakan oleh masyarakat
beberapa diantaranya adalah stress, kecemasan, dll. Pemicu dari
stres di masa pandemi Covid-19 adalah banyaknya hal yang
tidak direncanakan sebelumnya dan terjadi secara mendadak,
seperti diterapkannya aturan bekerja dari rumah, pembelajaran
menjadi sistem daring atau online, banyak pegawai yang harus
dirumahkan, dll. Hal tersebut membuat banyak induvidu harus
memutar otak agar kehidupan tetap berjalan seperti biasa.
Sehingga tidak sedikit individu yang merasakan adanya
gangguan pada kondisi mental mereka.
4. Pembahasan
Tujuan dari penulisan ini yaitu mengetahui tingkat kesehatan
mental masyarakat akibat pandemi Covid-19.Metode: yang
digunakan berupa pencarian database pada Science Direct,
PubMed, dan Google Scholar dengan kata kunci Covid-19,
kesehatan mental pada masyarakat dan pandemi. Systematic
review ini menggunakan 16 artikel dengan kriteria yaitu terbit
pada tahun 2020-2021 dengan naskah lengkap, berbahasa
Indonesia dan bahasa Inggris.Hasil: penelitian menunjukan
bahwa terdapat perubahan kesehatan mental masyarakat akibat
pandemi Covid-19. Masyarakat berisiko tinggi terkena depresi
akibat pemberlakuan pembatasan fisik, pembatasan sosial dan
karantina.Kesehatan mental merupakan sektor penting dalam
mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. Terdapat sekitar 450
juta orang menderita gangguan mental dan perilaku di seluruh
dunia, terbanyak di India (4, 5%). Satu dari empat orang
menderita satu atau lebih gangguan mental selama masa hidup
mereka. Gangguan mental jika tidak ditangani dengan tepat,
akan bertambah parah, dan akhirnya dapat membebani keluarga,
masyarakat, serta pemerintah. Studi ini bertujuan mengetahui
situasi kesehatan mental pada masyarakat Indonesia dan strategi
penanggulangannya. Metode: Tulisan ini menggunakan analisis
deskriptif eksploratif, melalui tinjauan literatur dan kajian data
sekunder. Unit analisis yaitu situasi kesehatan mental di
Indonesia. Hasil Penelitian: Berdasarkan kajian data Riskesdas
2013 diketahui prevalensi gangguan mental berat pada
penduduk Indonesia 1, 7%, terbanyak di Yogyakarta, Aceh,
Sulawesi Selatan. Adapun gangguan mental emosional dengan
gejala-gejala depresi dan kecemasan sekitar 6%. Hingga saat ini,
masih terdapat stigmadan diskriminasi terhadap orang dengan
gangguan mental di Indonesia, sehingga mengalami
penanganan. Anak adalah generasi penerus bangsa, oleh karena
itu lingkungan sekitar anak yaitu keluarga, sekolah dan
pemerintah harus menciptakan anak yang berkualitas dan sehat
baik secara fisik maupun mental, karena kesehatan mental anak-
anak adalah salah satu investasi yang paling penting untuk
membentuk generasi yang baik namun sayangnya saat ini
jumlah orang yang mengalami gangguan kesehatan mental
semakin meningkat. Data World Health Organization (WHO)
tahun 2000 memperoleh angka gangguan mental yang semula
12% meningkat menjadi 13% di tahun 2001. WHO bahkan
memprediksi angka gangguan jiwa penduduk dunia meningkat
hingga 15% pada tahun 2015. Berdasarkan laporan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 di Indonesia, prevalensi
penduduk yang mengalami gangguan mental emosional berumur
15 tahun ke atas secara nasional adalah 6, 0%(37.728 orang dari
703.946).

5. Kesimpulan
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pentingnya
membangun kesehatan mental sejak usia dini dengan melatih
kemampuan mengelola emosi anak. Dengan kemampuan
mengelola emosi dengan baik dapat membantu anak dalam
menjalani kehidupan yang sehat secara fisik maupun mental.
Penatalaksanaan pandemi covid-19 hendaknya memperhatikan
aspek kesehatan mental, sehingga kebutuhan manusia secara
holistik terpenuhi.

Daftar Pusaka
Ayuningtyas, D., & Rayhani, M. (2018). Analisis situasi kesehatan
mental pada masyarakat di Indonesia dan strategi
penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1-10.

Puspita, S. M. (2019). Kemampuan Mengelola Emosi Sebagai Dasar


Kesehatan Mental Anak Usia Dini. SELING: Jurnal Program Studi
PGRA, 5(1), 85-92.

Febriani, A., Putri, Y. A., Ayuni, S., & Saryono, S. (2021). Kesehatan
mental masyarakat selama pandemi covid-19: Literatur review. Riset
informasi kesehatan, 10(1), 43-50.

Kesehatan Mental. (2021). (n.p.): Yayasan Kita Menulis.

Pendidikan Keperawatan Jiwa: Teori dan


Aplikasi. (n.d.). (n.p.): Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai