MODUL 1
KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN
PEMBELAJARAN
SKENARIO 1
“Biomedik I”
DISUSUN OLEH :
NAMA : Filhan Djuwiar Hulu
NIM : 71230811100
KELOMPOK SGD : 6
TUTOR : Dr. dr. Hj. Mayang Sari Ayu, MARS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA MEDAN
2023
Lembar Penilaian Makalah
1 Ada Makalah 60
2 Kesesuaian dengan LO 0 – 10
4 Pembahasan Materi 0 – 10
TOTAL
Dinilai Oleh :
Tutor
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus
Skenario 1 : Menggigil” sebagai laporan individu. Sholawat beriring salam selalu tercurah
kepada junjungan kita nabi Besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan
pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan,
dan saran. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada :
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat
bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan.
3
DAFTAR ISI
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Homeostasis energi tubuh diatur oleh sistem hormonal yang sangat kompleks.
Dengan tujuan memenuhi energi yang dibutuhkan untuk aktivitas kehidupan. Ketidaksamaan
antara masukan dan keluaran dapat mengakibatkan kelainan berat badan. Obesitas merupan
faktor risiko berbagai penyakit noninfeksi dengan angka mortalitas tertinggi didunia. Oleh
karena itu pemamahaman tentang keseimbangan energi sangat penting.
5
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran modul penglihatan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera
Utara.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial. Dalam hal ini yaitu tentang
modul Biomedik I.
6
BAB 2
PEMBAHASAN
Demam terjadi jika bakteri masuk ke dalam tubuh. Sel darah putih mengasilkan
protein untuk melawan kuman yang dinamakan pirogen. Masuk ke hipotalamaus yang
berfungsi mengatur suhu tubuu. Pada demam, pirogen menipu hipotalamus dengan kondisi
tubuh yang dingin yang mana dia akan menaikkan suhu tubuh kita agar tetap normal dengan
menaikkan suhu lebih dari 37,5⁰ C. Karena resimen tersebut pembuluh darah mempersempit
salurannya agar panas tubuh tetap di pertahankam alhasil badan pun demam. Jika tidak di
respon tubuh dan tidak mencapai suhu yang di inginkan maka tubuh akan menggigil atau
menggerakkan otot agar memproduksi energi panas inilah yang menyebabkan kita kedinginan
dan menggigil. Ketika bakteri mati maka pirogen akan berhwnti mengirim sinyal ke
hipotalamus dan suhu kembali normal dengan cara mengeluarkan keringat
2.2 Definisi dan Tujuan Homeostasis
Homeostasis adalah kemampuan dari tubuh kita dalam mengatur dan menjaga
keseimbangan lingkungan internal tubuh yang ideal dan stabil ketika berhadapan dengan
perubahan eksternal. Tujuan adanya hemeostatis dalam tubuh adalah agar ketika terjadi
perubahan eksternal tubuh akan mengalami proses pemulihan secara fisiologis.
2.3 Proses Terjadinya Homeostasis
Ketika suatu hal sudah dalam kondisi optimal, homeostasis muncul sebagai resistansi
alami untuk berubah. Kondisi seimbang dipertahankan dan diatur oleh banyak mekanisme.
Semua mekanisme yang mengendalikan homeostasis memiliki setidaknya tiga komponen
yang saling bergantung, yaitu reseptor, pusat kendali, dan efektor, yang masing-masing
dimiliki untuk setiap variabel yang diatur. Reseptor adalah komponen penginderaan yang
memantau dan merespons perubahan lingkungan, baik eksternal maupun internal. Reseptor
mencakup reseptor suhu dan reseptor mekanik. Pusat kontrol misalnya pusat pernapasan dan
sistem renin-angiotensin. Efektor adalah target yang ditindaklanjuti sehingga perubahan
dikembalikan ke keadaan normal.
7
2.5 Kondisi yang terjadi saat Homeostasis
Dilansir dari Scientific American, proses homeostatis terjadi secara otomatis dan tidak
dapat dihindari. Ketika sistem berfungsi dengan baik dan keadaan tunak (homeostatis) dapat
dipertahankan oleh sistem tubuh. Proses homeostatis terbagi menjadi dua, yaitu umpan balik
positif dan umpan balik negatif.
Umpan balik negatif Proses hemeostatis umpan balik negatif terjadi jika perubahan
lingkungan mempengaruhi tubuh dan memicu umpan balik yang sifatnya berlawanan atau
negatif. Misalnya saat tubuh manusia yang idealnya bersuhu 37 derajat celcius mengalami
kedeinginan atau kepanasan akibat penurunan atau kenaikan suhu lingkungan.
Dilansir dari Lumen Learning, ketika suhu panas hipotalamus otak akan menerima
data sensor yang menunjukkan suhu tubuh melebihi kisaran normal dan merangsang
sekelompok sel otak untuk melakukan mekanisme pelepasan panas.Mekanisme tersebut
dilakukan dengan cara memperlebar pembuluh darah. Pelebaran tersebut membuat darah
lebih banyak lewat dan menyebarkan panas ke seluruh tubuh juga mengaktifkan kelenjar
keringat. Tubuh yang panas, pori-porinya akan terbuka dan kelenjar mengeluarkan keringat
untuk membuat panas. Inilah mengapa saat kepanasan, tubuh cenderung haus karena
memerlukan air untuk membuat panas melalui keringat.
Manusia juga akan bernapas lebih cepat melalui mulut saat kepanasan. Hal tersebut
dilakukan untuk membuang panas tubuh melalui embusan napas. Mekanisme sebaliknya
akan terjadi ketika tubuh mengalami kedinginan. Bagian hipotalamus otak akan merespons
kedinginan yang dirasakan tubuh dan memerintahkan otot eangka untuk berkontraksi, hal
tersebut otomatis membuat tubuh menggigil dan pembuluh darah menyempit. Pada saat itu
otak akan memerintahkan sistem metabolisme untuk mempercepat aktivitasnya agar bisa
menghasilkan panas. Inilah mengapa saat kedinginan manusia cenderung lapar, karena
aktivitas metabolismenya meningkat. Otak juga tidak akan mengaktifkan kelenjar keringat
dan menyuruh ginjal untuk menghemat air. Hal tersebut membuat manusia jarang buang air
kecil atau urinnya menjadi pekat untuk menghemat air dalam tubuh.
2.6 Faktor yang mempengaruhi Homeostasis
8
2.7 Tingkat organisasi struktur manusia
9
2.8 Sistem umpan balik positif negatif
Umpan-balik positif (positive feedback) : melibatkan perubahan pada beberapa
variabel yang memicu mekanisme yang akan memperbesar dan bukannya membalik
perubahan tersebut. Selama proses kelahiran bayi, misalnya, tekanan yang diberikan oleh
kepala bayi pada sensor di dekat pembukaan uterus merangsang kontraksi uterus, yang
memperbesar tekanan terhadap pembukaan uterus, mempertinggi kontraksi, dan selanjutnya
akan menghasilkan tekanan yang lebih besar. Umpan-balik positif membuat proses kelahiran
bayi bisa berlangsung, sesuatu yang berbeda dari proses untuk mempertahankan keadaan
tunak.
Memastikan asupan yang cukup dari cairan mineral ini melalui makanan dan minuman
adalah penting untuk menjaga homeostasis tubuh. Namun, ingatlah bahwa kelebihan atau
kekurangan mineral-mineral ini juga dapat mengganggu keseimbangan tubuh, jadi
konsultasikan dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran tentang
asupan mineral Anda.
10
2.10 Unsur-unsur Mileu Interieur
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulakn bahwasaanya homeostasis merupakan kondisi tubuh
yang stabil. Yang dimana ketika sel didalam tubuh kita sedang tidak konstan maka akan terjadi yang
namanya reaksi homeostasis pada tubuh. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga kestabilan
vitamin di dalam tubuh kita dengan cara mengonsumsi air putih, makan makanan yang bergizi, malakukan
aktivitas olahraga, dan sejenisnya. Selain itu juga dari penjelasan diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwasannya ada beberapa tahap untuk terjadinya homeostasis berupa adanya
reseptor, pusat control, dan aseptor
3.2 Saran
Demikianlah uraian singkat makalah dari modul modul Biomedik I. Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, baik dari segi penyajian bahan maupun dalam segi penulisan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. https://youtu.be/_3LAeMDM34U?si=WXl_rPuZnWM1TqMQ
2. https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Homeostasis
3. https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/
Pertemuan_11IPA1170936.pdf
4. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/824
5. https://www.academia.edu/35020349/Homeostasis#
6. Reynardi Sutanto, Ghina Rania. INTERAKSI BIOKIMIA PADA REGULASI CAIRAN
TUBUH. Available at: https://journal.uii.ac.id/khazanah/article/download/16770/pdf/45172
7. Rahmis Nisa Hayu, Bioligi: 12 urutan tingkat organisasi kehidupan dari yang
terkecil. Available at: https://www.sonora.id/read/423741796/biologi-12-urutan-
tingkat-organisasi-kehidupan-dari-yang-terkecil?page=all
14