MAKALAH
Oleh :
KELOMPOK 2
1
LEMBAR PERSETUJUAN
MAKALAH
Disusun Oleh:
KELOMPOK I
Mengetahui,
Dosen Mata Kuliah KMB I
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat serta karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Gangguan Sistem Endokrin: HIPOTIROIDISME”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari teman-
teman, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itukami menyampaikan
banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum..................................................................................
1.3.2 Tujuan khusus..................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................
1.4.1 Manfaat teoritis................................................................................
1.4.2 Manfaat praktis................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................
2.1 Konsep Penyakit .........................................................................................
2.1.1 Definisi............................................................................................
2.1.2 Etiologi............................................................................................
2.1.3 WOC................................................................................................
2.1.4 Manifestasi klinis.............................................................................
2.1.5 Pemeriksaan penunjang...................................................................
2.1.6 Penatalaksanaan...............................................................................
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Sistem Endokrin : HIPOTIROIDISME.......................................................
2.2.1 Pengkajian.......................................................................................
2.2.2 Diagnosa Keperawatan....................................................................
2.2.3 Intervensi Keperawatan...................................................................
BAB III LITERATUR REVIEW.........................................................................................
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (Iductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon Bertindak sebagai “Pembawa pesan”
dan di bawah oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuhyang selanjutnya akan
menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak
memasukan kelenjar eksorin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringan, dan
kelenjar kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin (Asuhan Keperawatan Sistem
Endokrin 2017). Hipotiroid adalah kelainan fungsi kelenjar tiroid yang ditandai
dengan kurangnya produksi hormone tiroid yaitu triiodotironin (T3) dan tiroksin
(T4) yang diproduksi kelenjar tiroid. Kekurangan hormon tiroid ini menyebabkan
penurunan proses metabolisme Karbohidrat, protein dan lemak, sehingga
cenderung menyebabkan kegemukan (Hidayat, 2018).
Prevalensi hipotiroid di Eropa berkisar antara 0,2%-5.3%, sedangkan
prevalensi hipotiroid di Amerika Serikat berkisar antara 0.3%-3.7%. Sebuah studi
oleh NHANES III (National Health and Nutrition Examination Survey III) di
Amerika Serikat menyatakan bahwa prevalensi umum hipotiroid adalah 4,6%.
Prevalensi tersebut dilaporkan sama pada individu Caucasian dan Hispanic,
namun lebih rendah pada individu Afro-Caribbean (1,7%).[9]
Data epidemiologi hipotiroid pada orang dewasa di Indonesia masih belum
tersedia. Namun, berdasarkan data yang dikumpulkan Unit Koordinasi Kerja
Endokrinologi Anak, ditemukan 595 kasus hipotiroid kongenital selama tahun
2010. Sejak tahun 2000-2013 didapatkan 73 kasus bayi dengan hipotiroid
kongenital (1:2736) sehingga jika diproyeksikan dengan angka kelahiran 5 juta
bayi per tahun, maka diperkirakan lebih dari 1600 bayi dengan hipotiroid
kongenital akan lahir setiap tahun.[8’10]
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana konsep penyakit Hipotiroidisme?
1.2.2 Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan system
Endokrin Hipotiroidisme?
6
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit
Hipotiroidisme
BAB II
TINJAUAN TEORI
7
2.1 Konsep Penyakit
2.1.1 Definisi
Hipotiroidisme adalah suatu keadaan hipometabolik akibat defisiensi
hormonetiroid yang dapat terjadi pada setiap umur (NANDA NIC-NOC 2015)
Hipotiroid adalah kelainan fungsi kelenjar tiroid yang ditandai dengan
kurangnya produksi hormone tiroid yaitu triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4)
yang diproduksi kelenjar tiroid. Kekurangan hormon tiroid ini menyebabkan
penurunan proses metabolisme Karbohidrat, protein dan lemak, sehingga
cenderung menyebabkan kegemukan (Hidayat, 2018).
2.1.2 Etiologi
Etiologi dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe yaitu:
1). Hipotiroid primer
Mungkin disebabkan oleh congenital dari tyroid (kretinism), sintesis
hormone yang kurang baik, defisiensi iodine (prenatal dan postnatal), obat
anti tiroid, pembedahan atau terapi radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit
inflamasi kronik seperti penyakit hasimoto, amylodosis dan sarcoidosis.
2). Hipotiroid sekunder
Hipotiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak
memadai dari kelenjar tiroid normal, konsekwensinya jumlah tiroid
stimulating hormone (TSH) meningkat. Ini mungkin awal dari suatu mal
fungsi dari pituitary atau hipotalamus. Ini dapat juga disebabkan oleh
resistensi perifer terhadap hormone tiroid.
3). Hipotiroid tertier/pusat
Hipotiroid tertier dapat berkembang jika hipotalamus gagal untuk
memproduksi tiroid releasing hormone (TRH) dan akibatnya tidak dapat
distimulasi pituitary untuk mengeluarkan TSH. Ini mungkin berhubungan
dengan suatu tumor/ lesi destruktif lainnya diarea hipotalamus.Ada dua
bentuk utama dari goiter sederhana yaitu endemic dan sporadic. Goiter
endemic prinsipnya disebabkan oleh nutrisi, defisiensi iodine. Ini mengalah
pada "goiter belt" dengan karakteristik area geografis oleh minyak dan air
yang berkurang dan iodine.
Sporadik goiter tidak menyempit ke area geografik lain. Biasanya disebabkan
oleh:
8
Kelainan genetic yang dihasilkan karena metabolisme iodine yang salah.
Ingesti dari jumlah besar nutrisi goiterogen (agen produksi goiter yang
menghambat produksi T4) seperti kobis, kacang, kedelai, buah persik,
bayam, kacang polong, Strowbery, dan lobak. Semuanya mengandung
goitogenik glikosida.
Ingesti dari obat goitrogen seperti thioureas (Propylthiracil)
thocarbomen, (Aminothiazole, tolbutamid).
Sumber (NANDA NIC-NOC 2015)
9
2.1.3 WOC Hipotiroidisme
10
2.1.4 Manifestasi Klinis
1 Kulit dan rambut
Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal Pembengkakan, tangan, mata
dan wajah Rambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk
Tidak tahan dingin
Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal
2 Muskuloskeletalopr
Volume otot bertambah, glossomegali
Kejang otot, kaku, paramitoni
3 Neurologik
Letargi dan mental menjadi lambat Aliran darah otak menurun
Kejang, koma, dementia, psikosis (gangguan memori, perhatian
penurunan reflek tendon) - Ataksia (serebelum terkena) kurang
Gangguan saraf (carfaltunnel)
Tuli perseptif, rasa kecap, penciuman terganggu
4 Kardiorespiratorik
Bradikardi, disritmia, hipotensi
Curah jantung menurun, gagal jantung Efusi pericardial (sedikit,
temponade sangat jarang)
Kardiomiopati di pembuluh. EKG menunjukkan gelombang T
mendatar/inverse
Penyakit jantung iskemic
Hipotensilasi
Efusi pleural
Dispnea
5 Gastrointestinal
Konstipasi, anoreksia, peningkatan BB, distensi abdomen
Obstruksi usus oleh efusi peritoneal
Aklorhidria, antibody sel parietal gaster, anemia pernisiosa
6 Renalis
Aliran darah ginjal berkurang, GFR menurun Retensi air (volume plasma
berkurang) Hipokalsemia
11
7 Hematologi.
Anemia normokrom normosítik
Anemia mikrositik/makrositik Gangguan koagulasi ringan
8 Sistem endokrin
Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore/ masa
menstruasi yang memanjang, menoragi dan galaktore dengan
hiperprolaktemi.
Gangguan fertilitas.
Gangguan hormone pertumbuhan dan respon ACTH, hipofisis terhadap
insulin akibat hipoglikemi.
Gangguan sintesis kortison, kliren kortison menurun. Insufisiensi kelenjar
adrenal autoimun.
Psikologis / emosi: apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri, perilaku
maniak.
Manifestasi klinis lain berupa edema periorbita, wajah seperti bulan
(moon face), wajah kasar, suara serak, pembesaran leher, lidah tebal,
sensitifitas terhadap opioid, haluaran urin menurun, lemah, ekspresi wajah
kosong dan lemah.
2.1.5 Pemeriksaan Penunjang
1 T3 dan T4 serum rendah
2 THS meningkat pada hiotiroid primer
3 TSH rendah pada hipotiroid sekunder
Kegagalan Hipofisis: respon TSH terhadap TRH mendatar
Penyakit Hipotalamus: TSH dan TRH meningkat
4 Titer autoantibody tiroid tinggi pada >80% kasus
5 Peningkatan kolestrol
6 Pembesaran jantung pada sinar X dada
7 EKG menunjukan Siinus Bradikardi, rendahnya voltase kompleks QRS dan
gelombang T datar atau inverse
(NANDA NOC-NOC 2015)
12
2.1.6 Penatalaksanaan
1 Medikamentosa
Pengobatan hipotiroidisme antara lain dengan pemberian tiroksin biasanya
dalam dosis rendah sejumlah 50µg/haridan setelah beberapa hari atau minggu
sedikit demi sedikit ditingkatkan sampai akhirnya mencapai dosis
pemeriksaan maksimal sejumlah 200µg/hari. Pengukuran adar tiroksin serum
dan pengambilan resin T3 dan kadar TSH penderita hipotiroidisme primer
dapat digunakan untuk menentukan manfaat terapi pengganti. Pengobatan
pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah, karena
dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius.
Dosisnya diturunkan secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal.
Obat ini biasanya terus di minum sepanjang hidup penderita.
Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai
pengganti hormon tiroid. Apabila penyebab hipotiroidisme berkaitan dengan
tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi,radiasi,atau
pembedahan. Dalam keadaan darurat (misalnya koma miksedem), hormon
tidoid bisa diberikan secara intravena. Hipotiroidisme diobati dengan
menggantikankekurangan hormon tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan
per-oral (lewat mulut).yang banyak disukai adalah hormone tiroid buatan
T$.bentuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar
tiroid hewan)
Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis
rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebaban efek samping yang
serius. Dosisnya diturunkan secara bertahap sampai kadar TSH kembali
normal. Obat ini biasanya terus diminum sepanjang hidup
penderita.pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai
pengganti hormon tiroid. Apabila penyebab ihotiroidsm berkaitan engan
tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi,radiasi atau
pembedahan.
2 Pembedahan
Tirodektomi dilaksanakan apabila goiternya besar dan menekan jaringan
sekitar. Tekanan pada trakea dan esofagus dapat mengakibatkan inspirasi
stidor dan disfagia.tekanan pada laring dapat mengakibatkan suara serak
13
3 Terapi Sulin Hormon
Obat pilihannya adaah sodium levo-thyroksine. Bila fasilitas untuk mengukur
faal tiroid dada, diberikan dosis seperti tabel berikut
Umur Dosis g/kg BB/hari
0-3 bulan 10-15
3-6 bulan 8-10
6-12 bulan 6-8
1-5 Tahun 5-6
2-12 tahun 4-5
> 12 tahun 2-3
a Bila fasilitas untuk mengukur faal tiroid tidak ada, dapat dilakukan
therupetic trial sampai usia 3 tahun dimulai dengan dosis rendah dalam 2-
3 minggu . Bila ada perbaikan klinis, dosis dapat ditigkatkan bertahap atau
dengan dosis pemberian ±100µg/m2/hari
b Penyesuaian dosis tiroksin berdasarkan respon klinik dari ujian fungsi
tiroid T3,T4, dan THS Yang dapat dibedakan Tergantung dari Etiologi
Hipotiroid
(NANDA NIC-NOC 2015)
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin
( HIPOTIROIDISME)
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap pertama dalam proses keperawatan.Data yang
komprensif dan viled akan menentukan penetapan diagnosis keperawatan
dengan tepat dan benar, selanjutnya akan berpengaruhterhadap perencanaan
keperawatan. Tujuan dari pengkajian adalah didapatkannya data yang
komprensif yang mencakup data biopsikospiritual. Tahap pengkajian
merupakan proses dinamis yang terorganisasi,meliputi empat elemen dari
pengkajian yaitu pengumpulan data secarasistematis, memvalidasi data,
memilah, dan mengatur data danmendokumentasikan data dalam format
(Tarwoto dan Wartonah, 2015).
14
Pengkajian Keperawatan Melipiti:
1. Identitas Klien
a. Identitas Klien Meliputi :
Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pekerjaan,
suku/bangsa, agama, status perkawinan, tanggal masuk rumah sakit (MRS),
nomor register, dan diagnosa medik.
b. Identitas Penanggung Jawab Meliputi :
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, serta status hubungan
dengan pasien
2. Keluhan Utama
Keluhan Utama Klien,mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh yaitu
sistem pulmonari, sistem pencernaan, sistem kardiovaskuler, sistem
muskuloskeletal, sistem neurologik dan emosi/Psikologis, sistem reproduksi dan
metabolok ( KMB II 2016 )
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Apakah ada keluhan terdapat benjolan di leher depan nyeri saat di tekan
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pengkajian yang perlu di tanyakan meliputi adanya riwayat penyakit. Sejak
kapan klien menderita penyakit tersebut. Apakah dulu pernah menderita
penyakit yang sama atau tidak atau penyakit lainnya.
5. Pemeriksaan Range of system (B1-B6)
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang Mencakup : Pemeriksaan T3 dan T4 serum,
Pemeriksaan TSH ( pada klien dengan Hipotiroidisme Primer akan terjadi
peningkatan TSH serum, sedangkan pada hipotiroid yang sekunder kadar TSH
dapat menuru atau normal ( KMB II 2016 )
7. Penatalaksaan Medis dan keperawatan
15