Anda di halaman 1dari 16

KOMUNIKASI

DOKTER
PASIEN
dr. Surya Akbar, MMedEd

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
APA ITU KOMUNIKASI
DOKTER PASIEN?
• Seluruh komunikasi (verbal/non verbal)
yang dilakukan oleh dokter dalam
rangka memberikan pelayanan
kesehatan.
Pemenuhan pengobatan

Pengambilan keputusan
MENGAPA
ITU Keberhasilan pengobatan
PENTING?
Kepuasan

Menghindari malpraktek
APA YANG TERMASUK DALAM
KOMUNIKASI DOKTER PASIEN?

• Anamnesis
• Persetujuan Tindakan medis (informed
consernt)
• Konsultasi/Konseling
• Pengambilan Keputusan Pengobatan
• Terapi (Psikoterapi)

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC


PERUBAHAN PARADIGMA KOMUNIKASI
DOKTER PASIEN (Model Komunikasi)
Activity-Pasivity Model Guidance-Cooperation Mutual Participation
Model Model

• Dokter • Dokter • Dokter melibatkan


memberikan menyampaikan pasien dalam
tindakan medis tindakan medis mengambil
tanpa melibatkan yang akan keputusan
pasien diberikan ke pasien tindakan medis
• Pasien tidak dapat • Pasien merespon • Pasien mendapat
memberikan dan harus penjelasan dari
merespon mematuhi dokter terkait
• (Zaman Romawi, tindakan medis tindakan medis
Mesir, Eropa Abad tersebut yang akan diambil
Pertengahan) • (Revolusi Prancis) • (1700 hingga
sekarang)
HUBUNGAN DOKTER PASIEN
(Berdasarkan Kontrol dalam Komunikasi)

PATERNALISM:
Dokter lebih dominan
daripada Pasien

DEFAULT: MUTUALISM:
Dokter dan Pasien tidak Dokter bersama-sama Pasien
dapat memberi keputusan memutuskan keputusan
medis terapi

CONSUMERISM:
Dokter mengikuti keiinginan
Pasien
• Doctor Centered Communication / Disease
Centered Communication → Gaya
komunikasi berdasarkan kepentingan dokter
GAYA untuk menegakkan suatu diagnosis
KOMUNIKASI • Patient Centered Communication / Illness
DOKTER Centered Communication → Gaya
komunikasi dengan tujuan untuk
menegakkan suatu diagnosis dengan
melibatkan apa yang dirasakan oleh pasien
SUDUT PANDANG PENGOBATAN
Manusia Sebagai
OBJEK

Manusia Sebagai
SUBJEK
EMPATI
• Adalah kemampuan kapasitas
untuk berbagi dan memahami
"keadaan pikiran" atau emosi
orang lain (Ioannidou, F and
Konstantikaki, V. 2008).
TINGKATAN EMPATI KOMUNIKASI DOKTER
PASIEN (Bylund & Makoul, 2002)
• Level 0: Denial/Disconfirmation
→ Dokter tidak menghiraukan kondisi pasien atau memberikan
pernyataan yang tidak menyetujui pendapat pasien
Contoh: mengacuhkan pasien, memberi pernyataan “minum saja
obat ini”.

• Level 1: Perfunctory Recognition


→ Dokter memberikan respon pernyataan otomatis, atau
memberikan empati minimal
Contoh: “O….ya”, “Waduh….”
TINGKATAN EMPATI KOMUNIKASI DOKTER
PASIEN (Bylund & Makoul, 2002) → lanjutan
• Level 2: Implicit Recognition
→ Dokter tidak memberikan empati pada kondisi utama pasien tetapi
memberikan respon pada hal lain atau mengubah topik pembicaraan
Contoh: Pasien= “kepala saya sakit dok”
Dokter= “bagaimana pekerjaan bapak sekarang?”

• Level 3: Acknowledgement
→ Dokter memberikan empati kepada kondisi utama pasien tetapi tidak mencari
tahu lebih lanjut mengapa hal itu terjadi pada pasien
Contoh: “Sakit kepala yang bapak alami ada kaitannya dengan pikiran
bapak”
TINGKATAN EMPATI KOMUNIKASI DOKTER
PASIEN (Bylund & Makoul, 2005) → lanjutan
• Level 4: Pursuit
→ Dokter memberikan empati kepada kondisi utama pasien dan mencari tahu
lebih lanjut mengapa hal itu terjadi pada pasien (dengan memberi
pertanyaan, diskusi, atau solusi)
Contoh: “Sakit kepala yang bapak alami ada kaitannya dengan pikiran bapak,
apakah ada yang menjadi beban pikiran bapak sekarang ini?”

• Level 5: Confirmation
→ Dokter menjelaskan kepada pasien untuk dapat menyampaikan emosi,
perasaan, masalahnya kepada dokter terkait kondisi yang dialaminya
Contoh: “Segala yang bapak sampaikan hanya diketahui oleh kita berdua
saja, maka bapak jangan sungkan untuk menyampaikan secara jujur. Profesi
saya mewajibkan saya menyimpan rahasia terkait pengobatan bapak”
TINGKATAN EMPATI KOMUNIKASI DOKTER
PASIEN (Bylund & Makoul, 2005) → lanjutan
• Level 6: Shared feeling or experience
→ Dokter berbagi pengalaman dan emosi dengan pasien terkait
kondisi yang dialami oleh pasien.
Contoh: “Saya paham bahwa masalah yang bapak alami sungguh
berat, tetapi percayalah pak segala masalah ada jalan keluarnya”
• Trust (kepercayaan) → Adanya rasa percaya
pasien kepada dokter akan meningkatkan
kepuasan pasien.
FAKTOR YANG • Knowledge (Pengetahuan) → Dokter yang
MEMPENGARUHI memiliki pengetahuan yang kompeten akan
meningkatkan kepuasan pasien.
KOMUNIKASI
DOKTER PASIEN • Regard (Ramah) → Sikap bersahabat, hangat,
(Chipidza, Wallwork,
peduli yang diperlihatkan dokter akan
Stern. 2015) meningkatkan kepuasan pasien.
• Loyalty (Loyalitas) → Dokter yang memberikan
dukungan terus menerus dalam pengobatan
akan meningkatkan kepuasan pasien.
KESIMPULAN
• Komunikasi dokter pasien penting untuk meningkatkan kepuasan dan
keberhasilan pengobatan
• Gunakan model komunikasi dimana dokter dan pasien secara
bersama menentukan pengobatan pasien.
• Anggaplah pasien sebagai manusia seutuhnya.

Anda mungkin juga menyukai