PERAWAT-PS/KLG-ANTAR PPA
RAHAYU NAWANGWULAN
Tujuan Pembelajaran Outline Pembelajaran
1. Komunikasi interpersonal
Peserta memahami tentang yang efektif
bagaimana komunikasi efektif :
• Perawat-ps/keluarga
2. Metode Komunikasi
• Perawat-PPA 3. Dokumentasi
Pengertian
Proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain
melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa
yang dimaksud oleh penyampai pikiran atau informasi
Pengertian
Komunikasi Efektif
Elemen Penilaian KE 2
Std KE 4 : Edukasi tentang proses asuhan disampaikan kepada pasien dan keluarga
disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan bahasa yang dimengerti oleh pasien
dan keluarga.
a) Terdapat bukti bahwa edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga telah diberikan
dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami.
b) Terdapat bukti bahwa pasien/keluarga telah dijelaskan mengenai hasil pengkajian, diagnosis,
rencana asuhan, dan hasil pengobatan, termasuk hasil pengobatan yang tidak diharapkan.
c) Terdapat bukti edukasi kepada pasien dan keluarga terkait dengan cara cuci tangan yang
aman, penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi
interaksi obat-obat dan obat-makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri, dan teknik
rehabilitasi serta edukasi asuhan lanjutan di rumah.
• Std KE 6: Dalam menunjang keberhasilan asuhan yang
berkesinambungan, upaya promosi kesehatan harus dilakukan
berkelanjutan d) Terdapat bukti edukasi berkelanjutan tersebut
diberikan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan.
• Std KE 7 : Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mampu memberikan
edukasi secara efektif. b) PPA telah memberikan edukasi yang efektif
kepada pasien dan keluarga secara kolaboratif
Komunikasi PPA – Pasien
1 2 3 4
Perkenalan
Pra Interaksi
/ Orientasi
Kerja Terminasi
1. Fase Pra Interaksi
Orientasi:
a. Salam: Selamat pagi Ibu, saya Ners A perawat yang akan merawat ibu
di ruangan ini. Nama lengkap ibu siapa, nama panggilannya? tanggal
lahir ibu?
b. Evaluasi: Apa yang ibu rasakan?
c. Kontrak:
Baik ibu saya akan memasang identitas ibu…
Tidak lama ibu sambil ibu tiduran saja
3. Fase Kerja
• Kontrak YAD:
• Bu , saya tinggal dulu, sebentar akan dilakukan beberapa
asuhan untuk panas ibu
Strategi Meningkatkan Komunikasi PPA-Pasien
Mulailah dengan Sapa pasien dengan Membuat kontak Tinjau rekam medik
perkenalan yang sebelum memasuki
hangat Namanya mata ruang rawat
Konfirmasikan
Berikan instruksi
pemahaman melalui
Fokus pada pasien. tertulis kepada
ajarkan kembali /
pasien.
“teach-back”.
Edukasi Pasien dan Keluarga
Memberikan informasi terbaca → KE : format & bahasa yang mudah dimengerti
DPJP
LAINYA PPJA
APOTEKER DIETISEN
Komunikasi dokter dengan dokter
Dalam memberikan pelayanan ke pasien seorang dokter
menemukan penyakit diluar disiplin yang dia tekuni. Untuk
itu perlu dikonsulkan kepada teman sejawat dokter ahli
yang lain beberapa hal yang perlu dikomunikasikan
diantaranya :
- Konsul pasien pre operasi
- Konsul pasien rawat gabung
- Pelimpahan pasien karena berhalangan hadir
- Pelimpahan kasus pada dokter spesialis
- Pelimpahan visite dokter penanggung jawab ke dokter jaga
- Konsul dokter jaga ke dokter penanggungjawab
- Hasil konsul atau komunikasi dicatat dan
didokumentasikan pada rekam medis pasien
Komunikasi Dokter dengan Perawat
Standar SKP 2
DRAW
ituasi Diagnosa
Recent Changes
ackground
What to watch for in the next interval of care
sesmen
ecomendation
Dokumentasi serah terima ( hand over ) antar unit /RS dimasukan dalam Rekam
medik,sedangkan hand over antar PPA pada shift jaga tidak perlu dimasukan dalam
rekam medik ( misalnya dibuku catatan ) ditulis jelas kepada siapa tanggung jawab
pelayanan diserahterimakan ,kemudian dapat dibubukan tanda tangan ,tanggal dan
waktu pencatatan
Tgl dan Profesional Hasil Asesmen Pasien dan Pemberian Pemberian Intruksi PPA termasuk Review dan Verifikasi DPJP
Jam Pemberi Pelayanan Pasca Bedah ( Instruksi (Tulis nama beri paraf, tgl,Jam
Asuhan Kolaborasi PPA melalui ditulis dengan rinci dan ) ( DPJP harus membaca dan
CPPT Jelas ) mereview seluruh Rencana
asuhan )
21/08/2022 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam yang lalu Monitor nyeri setiap 30
Jam 08.00 O : Skala nyeri VAS : 7 menit
Tensi : 165 / 90 mmHg ,Nadi : 140 x/mnt, Konsul DPJP kolaborasi
Frekuensi Pernafasan : 30x / menit pemberian anti
A : Nyeri akut artrisis gout inflamasi dan analgetic DPJP Clinical
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dengan target Leader
VAS < 4 Integrasi –
paraf… Asuhan
- Lapor skala nyeri 2
21/08/2022 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi jam lagi
Jam 08.35 O ; Lutut kiri agak merah,nyeri tekan , skala NRS - Foto Rontgen lutut
7-8 ,hangat pada palpasi . hari ini bila nyeri
A : Gout arthritis, flare genu sinistra mereda atau
P : Injeksi steroid 62,5 mg, tab colchicine 2x 0,5 toleransi cukup
mg/hari
paraf…
Catatan/ Notasi DPJP…..paraf DPJP….. Paraf DPJP tiap lenbar
STUDY KASUS
KASUS 1
Ny. R, usia 34 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam sudah 2 hari naik
turun. Dan saat datang ke IGD pasien mengatakan demam terakhir adalah 40
⁰c. Dokter IGD menganjurkan kepada keluarga pasien untuk dirawat, keluarga
pasien setuju dan perawat melakukan pemberian parasetamol infus.
a. Diskusikan dan simulasikan perawat A melakukan komunikasi lisan dengan DPJP menggunakan
pola SBAR
Pasien Tn M, usia 40 tahun di rawat di ruang perawatan dengan diagnose medis CHF. Dokter
DPJP menganjurkan dilakukan pemeriksaan laboratorium Natrium dan kalium. Saat diperiksa
petuga laboratorium mendapatkan hasil kalium 8 mEq/l diatas nilai kritis. (nilai kritis rendah <
2,8 mEq/l dan > 6,5 mEq/l).
Diskusikan dan simulasikan pelaporan nilai kritis dari petugas laboratorium ke perawat ruangan
dan perawat ruangan melapor ke DPJP.
KESIMPULAN