Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI KOMUNIKASI

EFEKTIF DOKTER-PASIEN

Dita Amalia
160110140001
Sikap Profesional Dokter
(Silverman, 1998):

Dealing with task: menyelesaikan tugas-


tugasnya sesuai peran dan fungsinya
Dealing with one-self: mengatur diri
sendiri seperti ketepatan waktu,
pembagian tugas profesi dengan tugas-
tugas pribadi yang lain
Dealing with others: mampu
menghadapi berbagai macam tipe pasien
serta mampu bekerja sama dengan
profesi kesehatan yang lain.
Sikap Profesional Dokter

Dalam proses komunikasi dokter-pasien,


sikap profesional ini penting untuk menjalin
sambung rasa sehingga pasien merasa
nyaman, aman, dan percaya pada dokter.
Hendaknya dijalin terus menerus sejak awal
konsultasi, sampai akhir konsultasi.
Contoh Sikap Dokter Ketika
Menerima Pasien:
Mempersilahkan masuk dan mengucapkan salam
Menyapa pasien dengan namanya
Mempersilahkan duduk, menciptakan suasana yang
nyaman
Memperhatikan sikap non-verbal(raut wajah, bahasa
tubuh pasien)
Menatap mata pasien secara profesional yang
menunjukan perhatian dan kesungguhan
mendengarkan
Jangan melakukan intrupsi yang tidak perlu
Apabila pasien marah, nangis, takut dan sebagainya
maka dokter tetap dengan muka yang tenang
Melibatkan pasien dalam rencana tindakan medis
selanjutnya.
LANGKAH-LANGKAH KOMUNIKASI
EFEKTIF DOKTER PASIEN

Sesi pengumpulang informasi


(anamnesa)

Sesi penyampaian informasi

Langkah-langkah komunikasi
(SAJI)
Sesi Pengumpulang Informasi (Anamnesa)

1. Mampu mengenali alasan kedatangan pasien


.Pasien menceritakan keluhan atau apa yang
dirasakan sesuai sudut pandangnya (illness
perspective).
.Pasien berada pada posisi sebagai orang yang paling
tahu tentang dirinya karena mengalaminya sendiri.
.Sesi ini akan berhasil apabila dokter mampu menjadi
pendengar yang aktif (active listerner)

Membantu dokter dalam menggali riwayat


kesehatannya yang merupakan data-data penting
untuk menegakkan diagnosis.
2. Penggalian riwayat penyakit
*Pertanyaan terbuka:
Bagaimana sakit nyutnyutan yang anda
rasakan? Bisa diceritakan?

*Pertanyaan tertutup:
Eksplorasi riwayat penyaki dahulu
Eksplorasi riwayat penyakit keluarga
Eksplorasi riwayat penyakit sekarang
( Macleod clinical examination)
Sesi Penyampaian Informasi

1. Materi Tujuan
Tindakan yang akan dilakukan
informasi Diagnosis
apa yang

Prognosis
Dukungan
disampaikan

Pasien. Apabila dia


2. Siapa menghendaki dan konndisinya
memungkinkan
yang diberi Keluarganya. Apabila ditunjuk
informasi oleh pasien
Oang lain/wali. Jika memnag
mereka bisa bertanggung
jawab atas pasien
3. Berapa Seberapa banyak yang pasien/keluarga
kehendaki dan sebanyak yang dokter perlukan
banyak/ sejauh agar dapat menentukan tindakan selanjutnya

mana

4. Kapan Segera , jika situasi dan kondisi


memungkinkan
menyampaikan
informasi

5. Dimana Diruang praktik


Di bangsal
menyampaikan Diruang diskusi

nya

6. Bagaimana Informasi penting: secara langsung


Persipan : materi, ruangan, waktu yang
menyampaikan cukup,mengetahui orang yang akan hadir)
Lihat sejauh mana pengertian pasien
nya Tanyakan kesiapan pasien
Langkah-langkah Komunikasi (SAJI)

AJAK JELASKA INGATKA


SALAM BICARA N N
[S] Salam
Beri salam, sapa dia, tunjukkan bahwa
Anda bersedia meluangkan waktu untuk
berbicara dengannya.
[A] Ajak Bicara
Usahakan berkomunikasi secara dua arah.
Jangan bicara sendiri.
Dorong agar pasien mau dan dapat
mengemukakan pikiran dan perasaannya.
Tunjukkan bahwa dokter menghargai
pendapatnya, dapat memahami
kecemasannya, serta mengerti perasaannya.
Dokter dapat menggunakan pertanyaan
terbuka maupun tertutup dalam usaha
menggali informasi.
[J] Jelaskan
Beri penjelasan mengenai hal-hal yang
menjadi perhatiannya, yang ingin
diketahuinya, dan yang akan
dijalani/dihadapinya agar ia tidak
terjebak oleh pikirannya sendiri.
Luruskan persepsi yang keliru. Berikan
penjelasan mengenai penyakit, terapi, atau
apapun secara jelas dan detil.
[I] Ingatkan
Percakapan yang dokter lakukan bersama pasien
mungkin memasukkan berbagai materi secara luas,
yang tidak mudah diingatnya kembali.
Di bagian akhir percakapan, ingatkan dia untuk
hal-hal yang penting dan koreksi untuk persepsi
yang keliru.
Selalu melakukan klarifikasi apakah pasien telah
mengerti benar, maupun klarifikasi terhadap hal-
hal yang masih belum jelas bagi kedua belah
pihak serta mengulang kembali akan pesan-
pesan kesehatan yang penting.

Anda mungkin juga menyukai