SpParK Sikap Profesional Dokter Dokter seorang profesional ketika berhdpn dg tugasnya (dealing with task),yg berarti mampu menyelesaikan tugas- tugasnya sesuai peran dan fungsinya.
(dealing with one-self) mampu mengatur diri sendiri
spt ketepatan waktu,pembagian tugas profesi dg tugas-tugas pribadi lainnya.
(dealing with others) mampu menghadapi berbagai
tipe pasien dan dapat bekerja sama dg profesi kesehatan lain. Profesional dlm komunikasi Dokter- pasien Penting utk menjalin sambung rasa. Sehingga pasien merasa nyaman,aman dan dapat percaya kpd dokter. Berlangsung secara efektif. Dijalin terus menerus sejak awal konsultasi, proses konsultasi dan akhir konsultasi Menjalin sambung rasa
Merupakan itikad dari dokter untuk melakukan fasilitasi
terhadap keluhan pasien, yang berdasar pada keterbukaan, kejujuran,pemahaman terhadap kebutuhan dan harapan pasien Contoh sikap dokter ketika menerima pasien :
Membukakan pintu,atau berdiri ketika pasien datang.
Menyilakan masuk,pasien masuk terlebih dahulu. Memanggil/menyapa pasien dg namanya. Mengucapkan salam( Selamat pagi,Assalamu- alaikum, Halo dsb. Memperkenalkan diri,menjelaskan tugas/perannya (apakah dokter umum,spesialis,dokter keluarga, konsultan gizi,kosultan tumbuh kembang, dll) Menilai suasana hati lawan bicara. Memperhatikan sikap non-verbal (raut wajah/mimik, gerak/bahasa tubuh dari pasien). Menatap mata pasien secara profesional yg lebih terkait dg makna menunjukkan perhatian dan kesungguhan mendengarkan. Memperhatikan keluhan yg disampaikan tanpa melakukan intrupsi yang tidak perlu. Apabila pasien marah,menangis,takut, dsb maka dokter tetap menunjukkan wajah dan sikap yg tenang. Melibatkan pasien dalam rencana tindakan medis selanjutnya atau pengambilan keputusan. Memeriksa ulang sesuatu yg belum jelas bagi ke2 belah pihak. Melakukan negosiasi atas segala sesuatu berdasarkan kepentingan ke2 pihak. Membukakan pintu, atau berdiri ketika pasien hendak pulang Sesi Pengumpulan Informasi Yg didalamnya tdpt proses anamnesis dan sesi penyampaian informasi. Penggalian informasi harus akurat. Jangan sampai terjerumus langsung masuk ke dlm sesi penyampaian informasi ( termasuk nasihat,sugesti atau motivasi dan konseling ) secara prematur. 1. Mampu mengenali alasan kedatangan pasien. Belum tentu keluhan utama secara medis. Dokter harus menampung hal-hal ketika pasien menempati posisi sebagai yg paling tahu ttg dirinya ketika menceritakan keluhannya sesuai sudut pandangnya (illness perspective). Sesi ini akan berhasil apabila dokter mampu menjadi pendengar yg aktif (active listener). Pendengar yg aktif adalah fasilitator yg aktif yg baik,sehingga pasien dpt mengungkapkan kepentingan,harapan,kecemasannya secara terbuka dan jujur. 2. Penggalian riwayat penyakit (Van Thiel,2000) Penggalian riwayat penyakit(anamnesis) dpt dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan terbuka lebih dahulu Selanjutnya diikuti pertanyaan tertutup yang membutuhkan jawaban ya atau tidak Dokter harus ahli dlm menggali riwayat kesehatan pasien sesuai kepentingan medis(Disease Perspective) Anamnesis keluhan utama. Riwayat penyakit dahulu,obat dan alergi Riwayat keluarga dan sosial Pertanyaan-pertanyaan terbuka yg dpt ditanyakan:
Bagaimana pusing tersebut Anda rasakan,dpt
diceritakan lebih jauh ?.
Menurut Anda pusing tsbt reda bila Anda melakukan
sesuatu,meminum obat tertentu, atau bagaimana menurut Anda.
What,Who,Why,When,Where & How ??
Pertanyaan tertutup yg merupakan inti dari anamnesis meliputi :
Eksplorasi thdp penyakit terdahulu.
Eksplorasi thdp riwayat penyakit keluarga.
Eksplorasi thdp penyakit sekarang contoh
menggunakan pedoman Macleods clinicl examination spt disebutkan dlm Kurtz(1998) Macleodclinical examination Di mana dirasakan ? (site) Sampai di bagian tubuh mana hal tsbt dirasakan? (radiation) Bagaimana karakteristik dari nyerinya, berdenyut- denyut? Hilang timbul? Nyeri terus menerus? (character) Nyeri? Amat nyeri? Sampai tdk dpt melakukan kegiatan mengajar? (severity) Macleods ( Samb.) Berapa lama nyeri berlangsung? Sebentar? Berjam-jam? Berhari-hari? (duration) Setiap waktu tertentu nyeri tsbt dirasakan? Berulang- ulang ? Tidak tentu? (frequency) Apa yg membuatnya reda? Apa yg membuatnya kumat? Saat istirahat? Ketika kerja? Sewaktu minum obat tertentu? (aggravating and relieving factor) Ada keluhan lain yang menyertainya? (assosiated phenomenon) Sesi Penyampaian Informasi Penting diperhatikan agar efektif dlm berkomunikasi dg Pasien, yaitu : 1.Materi informasi apa yg disampaikan. a. Tujuan anamnesis dan pemeriksaan fisik( ke- mungkinan rasa tdk nyaman /sakit saat peme- riksaan) b. Kondisi saat ini dan berbagai kemungkinan diagnosis. c. Berbagai tindakan medis yg akan dilakukan utk utk menentukan diagnosis (mamfaat, resiko,efek samping/komplikasi) d Hasil dan interpretasi dari tindakan medis yg dilakukan yg tlh dilakukan utk menegakkan diagnosis. e. Diagnosis,jenis atau tipe. f. Pilihan tindakan medis utk tujuan terapi(keku- kekurangan dan kelebihan) g. Prognosis h. Dukungan( support) yg tersedia. Penyelidikan fungsional 2. Siapa yang diberi informasi.
a . Pasien, kalau dia menhendaki dan kondisinya me-
mungkinkan. b. Keluarganya atau orang lain yg ditunjuk oleh pasien. c. Keluarganya atau pihaklain yang menjadi wali/pengampu dan bertanggung jawab atas pasien kalau kondisi pasien tdk memungkinkan utk berkomunikasi sendiri secara langsung. 3. Berapa banyak atau sejauh mana.
a. Untuk pasien sebanyak yang pasien kehendaki, yang
dokter merasa perlu, dengan memperhatikan kesia- pan mental pasien. b. Untuk keluarga sebanyak yang pasien/keluarga kehendaki dan sebanyak yang dokter perlukan agar dapat menentukan tindakan selanjutnya. 4. Kapan menyampaikan informasi.
Segera, jika kondisi dan situasinya memungkinkan.
Di mana menyampaikannya.
a. Di ruang praktik dokter.
b. Di bangsal, ruangan tempat pasien dirawat. c. Di ruang diskusi. d. Di tempat lain yang pantas, atas persetujuan bersama, pasien / keluarga dan dokter. Bagaimana menyampaikannya.
a. Informasi penting sebaiknya dikomunikasikan secara
langsung, tdk melalui telepon, surat, faksimile, sms,internet. b. Persiapan meliputi : - Materi yg akn disampaikan ( bila diagnosis, tinda- kan medis , prognosis sdh disepakati oleh tim ) - Ruangan yg nyaman, memperhatikan privasi, tdk terganggu orang lalu lalang, suara gaduh dri tv/ radio,telepon; - Waktu yg cukup. - Mengetahui orang yg akan hadir( sebaiknya pasien ditemani oleh keluarga/orang yang ditunjuk, bila hanya keluarga yang hadir sebaiknya lebih satu orang. c. Jajaki sejauh mana pengertian pasien/keluarga ttg hal akan dibicarakan. d. Tanyakan pada pasien/keluarga, sejauh mana infor- masi yg diinginkan dan amati kesiapan pasien/keluarga menerima informasi yg akan diberikan. MENJADI PENDENGAR AKTIF 1. Perhatikan sikap non verbal pasien: Bila terlihat amat lemas, tentunya dokter memberi kesempatan utk berbaring,duduk, atau apapun yg dapat membantunya selama proses konsultasi. Bila terlihat amat memerhatikan penjelasan dokter, maka dokter dpt meneruskan penjelasannya,dg melakukan periksa silang(cross-check),apakah pasien merasa sdh jelas atau belum. Bila pasien terlihat tergesa-gesa,dokter dpt menawarkan segala seseuatu yg membuat proses konsultasi berlangsung cepat dg cara bernegosiasi dg pasien.Bila perlu pasien dpt dtg lagi dikesempatan berikutnya. Bila pasien terlihat bertanya tetapi ragu-ragu, maka dokter hendaknya memberi kesempatan ia berbicara. 2. Mulai dg pertanyaan terbuka,Bagaima- na keadaan Bapak hari ini? atau Apa yg Ibu ingin sampaikan atau ingin didiskusi kusikan hari ini?. 3. Dengarkan keluhan pertama kali yg di- sampaikan pasien, yg belum tentu kelu han medis,contoh; Sekarang susah ya ca ri pekerjaan.., atau Biaya sekolah kok se- makin mahal saja.. 4. Fasilitasi keluhan pasien dg; Mendengarkan aktif jawaban pasien, tanpa interupsi. Menanggapi dg ucapan,Baik. atau Oke. Atau Aha. atau menganggukkan kepala. Merespon atau memberikan umpan balik maupun klarifikasi dg pertanyaan atau jawa ban pada waktu yg tepat. 5. Tanyakan bila ada keraguan. 6. Konfirmasi maupun negosiasi agenda hari ini dg mengikut sertakan penda- pat atau keputusan pasien,Jadi Bapak me- ngeluhkan ttg pusing dan kelelahan, apakah ada lagi yg ingin disampaikan?.....Kalau tidak, bisa- kah kita mulai sesi hari ini dengankemudian dilanjutkan dengan..? Pedoman/pertanyaan yg perlu di kuasai : Saat bertemu pasien, dptkan identitasnya tanpa ragu- ragu( tanyakan nama lengkap dan cocokkan dg label nama, KTP,SIM dsb) dan pastikan bhw setiap rekam medis,catatan,hasil tes,dan sebagainya memang milik pasien. Sering kali Anda dapat menjabat tangan mereka, Nama saya dr. Amin, dan Anda? Atau Nama anda .,dan Tanggal lahir Anda.? Alamat anda? dsb. Katakan pada mereka nama, gelar,pekerjaan Anda, dan apa yg akan Anda lakukan,Misalnya;
Nama saya dr.AMIN, Saya adalah dr.konsulen keluarga
anda, saya diminta mencari tahu ttg masalah keseha- tan anda yg akhir-akhir ini sering terganggu sehingga Anda tidak dapat bekerja dg baik. Saya membutuhkan waktu sekitar setengah jam utk berbincang-bincang dg Anda mengenai masalah medis anda, dan kemudian saya melakukan pemeriksaan lengkap. Setelah itu akan saya jelaskan pendapat saya mengenai masalah Anda dan apa yg perlu kami lakukan utk membantu Anda. Atau Anda dapat mengatakan ;
Saya Asmoro Dino, seorang mhs kedokteran, dan jika
diizinkan saya ingin menanyakan beberapa perta nyaan mengenai penyakit Anda .
Anda selalu bersikap sopan,penuh hormat dan tegas.
Ingat pasien mungkin merasa cemas, tdk enak,malu, takut atau kesakitan. Selalu pastikan bahwa Anda sudah mencuci tangan. Kerabat,teman,pendamping
Tanyakan siapa saja yg menemani pasien,
apa hubungannya dg pasien, dan apakah pasien menginginkan mereka brd dlm rua- ngan selama konsultasi. Tanyakan apakah pasien menginginkan kehadiran pendamping selama pemeriksaan dan ini mungkin cocok dlm situasi. Pasien adalah orang terpenting dalam ruangan!
Ingatlah bahwa semua informasi yg Anda
dapatkan dari pasien atau siapapun adalah RAHASIA. Biarkan pasien bicara Keluhan utama didapat dg membiarkan pasien berbi cara tanpa dipotong. Ini bisa dimulai dg menanyakan pertanyaan terbuka spt: Apa yg membuat Anda datang menemui saya hari ini?, Apa masalah Anda, Ceritakan apa kesulitan Anda?,Pasien harus dibiarkan bicara selama mungkin tanpa dipotong. Kata sambung pendek sptTeruskan, Ceritakan lbh lanjut dpt membantu utk mendapat lebih banyak informasi. Topik-topik tertentu dpt ditanyakan langsung. Salah satu strateginya adalah mengulangi frase terakhir yg diucapkan pasien dg nada bertanya misalnya, saat pasien berkata Saya merasa makin sulit bernapas Anda lsng membalasnya dg Semakin sulit bernapas ?. Pertanyaan yg lebih spesifik.
Selanjutnya diajukan pertanyaan terbuka utk
memperinci aspek tertentu dari anamnesis. Misalnya: Katakan lbh jelas mengenai rasa nyeri itu. Katakan pd saya lebih terperinci mengenai rasa lelah yg Anda rasakan, atau Anda mengatakan Anda merasa lelah? Utk mendapatkan informasi mengenai kronologi dan rincian lain dari keluhan;misalnya, Kapan tepatnya Anda pertama kali merasa sesak?, Mana lbh dahulu nyeri dada atau sesak?, Apa tepatnya yg sedang Anda lakukan saat timbul sesak. Rasa nyeri seperti apa? Apakah terasa menusuk spt ditindih atau spt terbakar?. Apa memperburuk rasa nyeri?, Apakah rasa nyeri dipengaruhi oleh bernafas?, Bagaimana rasanya saat menarik napas dalam?, Biasanya Anda dpt berjalan seberapa jauh ?, Apa yg menyebabkan Anda berhenti?, Bagaimana pengaruh gejala tsbt pd kehidupan Anda (saat berjalan,bekerja,tidur dsb )?. Pertanyaan yg terarah bisa diajukan utk menetapkan gambaran dari keluhan yg penting secara diagnostik. Selalu ingat masalah utama dan arahkan anamnesis sesuai dg masalah tersebut. Riwayat Penyakit Terdahulu.(RPD) Merupakan bgn penting dari anamnesis. Penting utk mencatat secara rinci semua masalah medis yg pernah timbul sebelumnya dan terapi yg pernah diberikan secara kronologis. Anda bisa bertanya; Penyakit apa yg pernah Anda alami?, Operasi apa yg pernah anda alami?, Pernahkah Anda dirawat di rumah sakit . Kapan terakhir kali Anda merasa sehat sepenuhnya?. Apakah anda tidak tahan terhadap obat tertentu?.