==================================================================
VISI :
MISI :
1. Melaksanaan pelayanan dan asuhan dental dari tingkat yang sederhana hingga
tingkat spesialistik dengan standar pelayanan internasional.
2. Melaksanakan fungsi sebagai rumah sakit akademik bagi pendidikan bidang
kedokteran gigi dengan prinsip Evidence-Based Dentinstry.
MOTTO :
Suatu pengakuan yang diberikan pemerintah kepada rumah sakit karena telah
memenuhi standar yang ditentukan
TUJUAN AKREDITASI
MANFAAT AKREDITASI
2
APA YANG HARUS DI AKREDITASI DI RUMAH SAKIT
Akreditasi rumah sakit versi 2018 terdapat 16 BAB, 338 standar (STD), 2480 elemen
penilaian (EP).
NO BAB STD EP
I. SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 10 85
II. KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PADA
PASIEN
1. Akses ke Rumah Sakit dan kontinunitas pelayanan (ARK) 23 171
2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK) 27 176
3. Asesmen Pasien (AP) 39 289
4. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP) 21 152
5. Pelayanan Anastesi dan Bedah (PAB) 20 131
6. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) 21 146
7. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE) 13 96
III. STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT
1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) 19 144
2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 28 204
3. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) 28 231
4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 24 191
5. Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS) 26 172
6. Manajemen Informasi dan Rekam Medik (MIRM) 21 150
IV. PROGRAM NASIONAL 12 113
V. INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM 6 29
PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)
3
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang anda ketahui Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit (acuan :
tentang sasaran peraturan Menteri Kesehatan RI NO.1691 TAHUN 2011)
keselamatan pasien 1. Ketepatan identifikasi pasien.
dirumah sakit? 2. Peningkatan komunikasi yang efektif.
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai.
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
operasi.
5. Pengurangan resiko infeksi Nosokomial/ terkait
pelayanan kesehatan.
6. Pengurangan resiko pasien jatuh.
KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
2 Bagaimana prosedur di Ada 2 identitas yaitu menggunakan NAMA dan
rumah sakit dalam TANGGAL LAHIR yang disesuaikan dengan tanda
mengidentifikasi pengenal resmi.
pasien? Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan
pada kondisi kegawatdaruratan di IGD
3. Kapan dilakukan proses Sebelum pemberian obat
verifikasi identitas Sebelum pemberian transfusi darah
pasien? Sebelum pengambilan sampel untuk pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan radiologi
Sebelum dilakukan tindakan medis
4. Gelang/pita identifikasi Gelang /pita pasien resiko jatuh warna KUNING
apa saja yang di Gelang /pita pasien alergi warna MERAH
gunakan rumah sakit? Cara mengidentifikasi dengan cara :
1. Minimal mengunakan 2 parameter identifikator
pasien : NAMA, TANGGAL LAHIR dan NO RM.
2. Identifikasi dengan cara menanyakan nama pasien
dan tanggal lahir, bukan menyebutkan.
4
Untuk pasien yang tidak dapat menyebutkan namanya
dapat ditanyakan pada keluarga yang mendampingi.
5. Bagaimana prosedur Sesuai SPO pemasangan gelang/pita identifikasi pasien.
pemasangan
gelang/pita identifikasi?
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
6. Dapatkah anda RS mengunakan tekhnik SBAR (Situation-
menjelaskan tentang Background-Assesment-Recommendation) dalam
cara komunikasi yang melaporkan kondisi pasien untuk meningkatkan
efektif di RS? efektifitas komunikasi antar pemberi layanan.
1. Situation: Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.
2. Background: Informasi penting apa yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini.
3. Assesment: Hasil pengkajian kondisi pasien
terkini.
4. Recommendation: Apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah pasien saat ini.
Rumah Sakit konsisten dalam melakukan verifikasi
terhadap akurasi dari komunikasi lisan dengan catat, baca
kembali, dan konfirmasi ulang (CABAK) terhadap
perintah yang diberikan.
PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT
7 Apakah yang dimaksud High Alert Medication adalah obat-obat resiko tinggi
dengan Obat High yang merugikan pasien jika terjadi kesalahan
Alert? pemberian obat.
Obat-Obatan yang termasuk dalam high alert
medication adalah:
1. Elektrolit pekat : KCI, mgSO4, Natrium Bicarbonat,
NaCI 3%
2. NORUM (nama obat rupa ucapan mirip) / LASA
5
(Look Alike Sound Alike) yaitu obat-obat yang
terlihat mirip dan kedengarannya mirip.
Pengelolaan high alert medication:
1. Penyimpanan dilokasi khusus dengan akses
terbatas dan diberi penandaan yang jelas berupa
stiker berwarna merah yang bertuliskan “high
alert”
2. NaCI 3% dan KCI tidak boleh disimpan diruang
perawatan kecuali di unit perawatan intensif
3. Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit
pekat harus memastikan bahwa elektrolit pekat
disimpan dilokasi dengan akses terbatas bagi
petugas yang diberi wewenang
4. Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker
berwarna merah bertuliskan “high alert” dan khusus
untuk elektrolit pekat harus ditempelkan stiker yang
bertuliskan “elektrolit pekat,harus diencerkan
sebelum diberikan”!
MENGURANGI RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
8 Semua petugas rumah 1. Sebelum kontak dengan pasien
sakit termasuk dokter 2. Sebelum melakukan tindakan atau prosedur aseptik
melakukan kebersihan 3. Setelah kontak dengan pasien
tangan pada 5 MOMEN 4. Setelah terkena cairan tubuh pasien
yang telah di tentukan, 5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
yaitu :
9 Rumah Sakit Khusus Ada dua langkah cuci tangan:
Gigi dan Mulut Fakultas 1. HANDWASH----dengan air mengalir, waktunya 40-
Kedokteran Gigi 60 detik
Universitas Indonesia
(RSKGM FKG UI)
menggunakan 6
6
LANGKAH cuci tangan
(WHO),yaitu :
7
MENGURANGI RESIKO PASIEN CEDERA AKIBAT JATUH
Bagaimana cara mengkaji pasien resiko jatuh?
Penilaian resiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal dengan menggunakan metode
pengkajian resiko jatuh yang telah ditetapkan oleh RSKGM FKG UI yaitu teori TIME UP
AND GO adalah untuk mengidentifikasi pasien resiko jatuh dan menilai
kemungkinannya dengan form asesmen resiko jatuh time up and go di rawat jalan, yang
mempunyai tujuan :
1. Agar pasien resiko jatuh terdeteksi sehingga dapat dihindarkan.
2. Petugas mengetahui pasien-pasien resiko jatuh bagi pasien umum (dewasa dan
anak).
Prosedur :
Form pengkajian
NO PENILAIAN/PENGKAJIAN YA TIDAK
1 Cara berjalan pasien (salah satu/lebih)
a. Tidak seimbang/sempoyongan/limbung.
b. Jalan dengan menggunakan alat bantu (kruk, tripod,
kursi, orang lain).
2 Menopang saat akan duduk : tampak memegang pingiran
kursi/meja/benda lain saat duduk,
8
Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar
pemberian rekomendasi kepada dokter untuk tata laksana lebih lanjut.
Pengkajian ulang secara berkala dilakukan oleh perawat sesuai hasil penilaian resiko
jatuh pasien dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan.
Dan setiap kejadian pasien jatuh harus dibuat laporan insiden keselamatan pasien
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Tahukah anda tentang RSKGM FKG UI bertanggung jawab untuk melindungi dan
hak pasien di rumah mengedepankan hak pasien dan keluarga sesuai UU RI
sakit? No.44 tahun 2009 tentang rumah sakit, yaitu:
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata
tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
2. Pasien berhak mendapat informasi tentang hak dan
kewajiban pasien.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan yang manusiawi,
jujur, adil, dan tanpa diskriminasi.
9
4. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional
5. Pasien berhak memperoleh pelayanan yang efektif dan
efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan
materi.
6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas
pelayanan yang didapatkan.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan
sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku
di rumah sakit.
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit
yang dideritanya kepada dokter yang mempunyai surat
ijin (SIP) baik didalam maupun diluar rumah sakit.
9. Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan
penyakit yang diderita termasuk data data medisnya.
10. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi
diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak
atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Pasien berhak didampingi oleh keluarganya dalam
keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai
agama/kepercayaan yang dianutnya selama tidak
mengganggu pasien yang lain.
14. Pasien berhak mendapatkan keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah
10
sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas
perilaku rumah sakit terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani
yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
17. Pasien berhak menggugat dan atau menuntut rumah
sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan
yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
maupun pidana.
18. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit
yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
11
6. Menghormati bahwa rumah sakit adalah area bebas
asap rokok.
7. Mematuhi jam kunjungan rumah sakit
8. Tidak meninggalkan barang berharga dirumah sakit
dan hanya membawa barang barang penting selama
tinggal dirumah sakit
9. Memastikan bahwa kewajiban finansial atas asuhan
pasien dipenuhi sebagaimana kebijakan rumah sakit.
10. Bertanggung jawab atas tindakan tindakan sendiri
bila mereka menolak pengobatan atau advis
dokternya.
3 Bagaimana prosedur Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai dengan
pemberian informasi dan kebutuhan dan diberikan oleh petugas dengan kompetensi
edukasi kepada pasien yang sesuai. Pemberian informasi ini dikoordinasikan oleh
dan keluarga? panitia PKRS sesuai SPO Pemberian Informasi dan
Edukasi.
4 Bagaimana prosedur Persetujuan tindakan kedokteran (acuan: Peraturan
pemberian informed Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
consent kepada pasien 290/MENKES/PER/III/2008 tentang persetujuan tindakan
dan keluarga? kedokteran)
Pernyataan persetujuan (informed consent) dari pasien
di dapat dari suatu proses yang di tetapkan Rumah Sakit
dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih dalam bahasa
yang dipahami pasien.
SPO Pemberian Informed Consent
Informed consent diperoleh saat sebelum operasi,
anastesi, penggunaan darah atau produk darah dan
tindakan serta pengobatan lain yang beresiko tinggi.
Semua tindakan kedokteran harus mendapat
persetujuan pasien dan atau keluarga setelah mendapat
penjelasan yang cukup tentang hal-hal yang berkaitan
12
dengan tindakan tersebut dari Dokter Penangung
Jawab Pasien (DPJP).
Yang berhak untuk memberikan persetujuan setelah
mendapatkan informasi adalah:
1. Pasien sendiri yaitu apabila telah berumur 21 tahun
atau telah menikah.
2. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun,
perestujuan(Informed Consent) atau penolakan
tindakan medis diberikan oleh mereka menurut
urutan hak sebagai berikut :
Ayah/ ibu kandung
Saudara-saudara kandung
3. Bagi pasien dibawah umur 21 tahundan tidak
mempunyai orang tua atau orang tua berhalangan
hadir, persetujuan (informed consent) atau penolakan
tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak
sebagai berikut :
Ayah / ibu adopsi
Saudara-saudara kandung
Indung semang
4. Bagi pasien dewasa dengan ganguan mental,
persetujuan (informed consent) atau penolakan
tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak
sebagai berikut :
Ayah / ibu kandung
Wali yang sah
Saudara-saudara kandung
5. Bagi pasien dewasa dibawah pengampunan
(curatelle) persetujuan atau penolakan tindakan
medis diberikan menurut hak sebagai berikut :
13
Wali
kurator
6. Bagi pasien dewasa yang sudah menikah/orang tua
persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan
oleh mereka menurut hak sebagai berikut :
Suami/istri
Ayah/ibu kandung
Anak-anak kandung
Saudara-saudara kandung
Informed consent menginformasikan tentang : diagnosis
(WD&DD), dasar diagnosis, tindakan kedokteran,
indikator tindakan, tata cara, tujuan, resiko, komplikasi,
prognosis, alternatif.
5 Bagaimana pasien Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan kerohanian
mendapatkan informasi rutin dan atas permintaan pasien setiap hari akan dikunjungi
pelayanana kerohanian kerohanian Islam (ustad/ustadzah). Untuk pasien yang
di Rumah Sakit? beragama selain Islam diperbolehkan membawa
kerohanian sendiri yang sebelumnya harus
dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pihak Rumah Sakit
dengan tidak menggangu pasien lain.
SPO pelayanan kerohanian.
6 Bagaimana RS Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi, tatalaksana, anter
melindungi privasi pasien akan dibatasi dengan tirai.
pasien? SPO Perlindungan kebutuhan privasi pasien
14
melakukan pemaksaan fisik( seperti pengekangan)
sesuai standar medis dan etika RS yang berlaku.
Setiap petugas sudah terlatih untk menangani hal
tersebut.
Setiap pasien/karyawan yang berada dalam RS harus
menggunakan tanda pengenal berupa gelang identitas
pasien, kartu visitor/pengunjung atau nametag
karyawan.
SPO Perlindungan terhadap kekerasan fisik.
8 Bagaimana prosedur SPO Perlindungan barang milik pasien.
melindungi barang milik
pasien?
9 Apa yang dilakukan RS RS menghormati pilihan dan keinginan pasien untuk
jika pasien menolak menolak pelayanan resusitasi.
tindakan (resusitasi) atau Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus dicatat di
pengobatan yang Rekam Medis pasien dan formulir Do Not Resuscitate
diberikan? (DNR), formulir DNR harus di isi dengan lengkap dan
disimpan di Rekam medis pasien.
Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang tidak
terlibat dalam pengambilan keputusan harus di catat di
Rekam Medis pasien dan formulir DNR. Keputusan
harus di komunikasikan kepada semua orang yang
telibat dalam aspek perawatan pasien.
SPO Penolakan tindakan atau pengobatan.
15
DO’s (Harus dilakukan)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Siapa yang memberikan Semua pemberian informasi atau edukasi kepada pasien
edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh petugas yang berkompeten dan
dan keluarga? dikoordinasikan oleh panitia PKRS
16
2 Bagaimana prosedur SPO Pemberian informasi dan edukasi
pemberian informasi atau
edukasi kepada pasien
atau keluarga?
3 Bagaimana cara Melakukan verifikasi bahwa pasein dan keluarga bisa
mengetahui pencapaian menerima dan memahami edukasi yang diberikan.
keberhasilan edukasi SPO Pemberian informasi dan edukasi.
yang diberikan?
4 Apa bukti edukasi telah 1. Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan
diberikan kepada pasien? atau keluarga.
2. Ada dokumen pemberian edukasi berupa formulir
pemberian edukasi yang ditandatangani oleh
pemberi edukasi dan penerima edukasi.
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah definsi kejadian Insiden meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
sentinel? Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera
(KTC), Kejadian Potensial Cedera (KPC) dan kejadian
sentinel.
Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang
mengakibatkan kematian atau cedera yang serius,
biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak
diharapkan atau tidak dapat diterima seperti : operasi
pada bagian tubuh salah.
Kejadian sentinel:
1. Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan
perjalanan alamiah atau kondisi yang mendasari
17
penyakitnya.
2. Kehilangan fungsi utama (majors)secara permanen
yang tidak terkiat dalam perjalanan alamiah penyakit
pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya.
3. Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi.
4. Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama
orang yang bukan orang tuanya.
Pelaporan insiden tidak boleh lebih dari 2X24 jam
**INCIDENT REPORT
Insiden adalah suatu peristiwa yang mungkin terjadi karena ketidak sengajaan dan/
peristiwa/ keadaan yang telah mengakibatkan cedera baik kepada
pasien/pengunjung/karyawan dan atau menimbulkan kerusakan pada alat atau sesuatu
yang menimbulkan pengaduan. Contoh : kesalahan pengobatan, kebakaran, pencurian,
kerudakan alat, dsb. Setiap karyawan harus melaporkan semua kejadian yang terjadi.
Informasi ini dapat membantu dalam mengidentifikasi penyebab dan kekurangan yang
memiliki dan bertujuan menurunkan resiko dari kesalahan yang sama bila terjadi.
Catatan : 1. Anda harus melaporkan semua kejadian termasuk yang hampir terjadi
sesegera mungkin agar anda tidak lupa, 2. Serahan laporan tersebut ke Komite/Tim
PMKP.
18
AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK)
NO PERTANYAAN JAWABAN
19
TRANSFER INTRA RUMAH SAKIT
20
permasalahn jalan
nafas dan pernafasan,
minimal level ST 3 atau
sederajat.
Harus mengikuti
pelatihan untuk transfer
pasien dengan sakit
berat/klinis
PERAWAT
Minimal 2 tahun
berkerja di ICU
Keterampialan hidup
dasar dan lanjut
Harus mengikuti
pelatihan untuk transfer
pasien dengan sakit
berat atau kritis.
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Kapan asesmen awal Asesmen medis dan keperawatan awal dilakukan sebelum
harus dilakukan? prosedur rawat jalan.
2 Bagaimana prosedur Pengkajian rasa nyeri di RSKGM FKG UI menggunakan
pengkajian nyeri di WONG BAKER FACCS PAIN SCALE untuk usia lebih dari
RSKGM FKG UI? 3 tahun
21
Skala Wajah (Wong-Baker Faces Pain Rating Scale)
1. Semua pasien yang masuk RSKGM FKG UI harus mengalami proses pengkajian
sebelum suatu pengobatan dan tindakan dilaksanakan
2. Jika anda terlibat dalam penangan klinis, waspadai :
SIAPA yang melakukan asesmen pasien?
Dokter, perawat umum dan tenaga kesehatan
KAPAN asesmen awal pasien harus diselesaikan
Saat sebelum prosedur rawat jalan di RS
APA saja yang termasuk dalam asesmen awal pasien?
Riwayat kesehatan
22
Status psikologi, sosial dan ekonomi
Status fungsional
Penilaian nyeri, riwayat alergi dan resiko jatuh
Pemeriksaan fisik
Diagnosis
Pengobatan
Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi/ test lain yang diperlukan
Edukasi yang dibutuhkan
NO PERTANYAAN JAWABAN
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa saja daftar obat- Daftar obat-obatan NORUM (nama obat rupa ucapan mirip)/
obatan yang termasuk LASA (look A like sound A like) dapat ditemukan di SPO
dalam NORUM? obat-obatan NORUM/LASA dan juga pada buku quality dan
safety.
23
Contoh : obat look a like adalah obat obatan dengan
tampilan yang mirip namun sebenarnya berbeda dosis
(misalnya Amlodipin 5 mg dan amlodipine 10 mg).
sementara contoh obat sound alike adalah azithromycin dan
erythromycin (terdengar mirip)
2 Bagaimana prosedur Obat emergensi disimpan dalam troli/lemari emergensi
pengelolaan obat terkunci diperiksa , dipastikan selalu tersedia dan harus
emergensi di RS? diganti segera jika jenis dan jumlahnya sudah tidak
sesuai lagi dengan dafatar yang ditempel/digantung di
troli/kit/emergensi. Pembekalan farmasi dan
pengkuncian troli tersebut dikontrol oleh farmasi.
Troli akan dibuka 3 bulan sekali untuk dilakukan
pemeriksaan kesesuaian pembekalan farmasi dengan
daftar, ketepatan, penyimpanan dan tanggal
kadarluwasa.
d3 Bagaimana alur Baik dokter maupun perawat yang menemukan terjadinya
pelaporan insiden apabila medication eror boleh melaporkan kejadian tersebut.
terjadi medication eror? SPO Pelaporan Insiden
4 Bagaimanakah kebijakan Resep harus memenuhi kelengkapan :
RS tentang persyaratan Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien (jika tidak
resep yang lengkap? dapat mnegingat tanggal lahir), no rekam medis dan
berat badan pasien (untuk pasien anak)
Nama dokter, tanggal penulisan resep danruang
pemeriksaan
Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan
atas lembar resep manual
Menuliskan tanda R/ pada setiap sediaan. Untuk nama
obat tunggal ditulis dengan nama generik. Untuk obat
kombinasi ditulis sesuai nama dalam formularium,
dilengkapi dengan bentuk sediaan obat (contoh : injeksi,
24
tablet, kapsul, salep) serta kekuatanya (contoh 500mg,
1gram)
Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap
jenis/bahan obat dan jumalah bahan obat (untuk bahan
padat :microgram, milligram, gram) dan untuk cairan :
tetes, milligram, liter
Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan tidak
dianjurkan kecuali sediaan dalam bentuk campuran
tersebut telah terbukti aman dan efektif
Aturan pakai (frekuensi, dosisi, rute pemberian) untuk
aturan pakai jika perlu atau prn atau “pro re nata” harus
dituliskan dosis maksimal dalam sehari.
5 Bagaimana prosedur Pemberian obat menggunakan prinsip 8 benar
pemberian obat yang 1. Benar pasien
berlaku di RSKGM FKG 2. Benar obat
UI? 3. Benar dosis
4. Benar cara pemberian
5. Benar waktu pemberian
6. Benar dokumentasi
7. Benar tanggal kadaluwarsa
8. Benar informasi obat
25
Resep obat narkotika harus jelas yang meliputi stiker pasien, nama dokter yang
memberikan SIP dokter, tanggal pemakaian, bangsal yang mengunakan, nama
obat, dosis, serta paraf dokter.
NO PERTANYAAN JAWABAN
26
c. Komunikasi yang dilakukan ketika bertemu dan
berpapasan dengan sesama petugas/ dengan pasien/
keluarga dengan Menyapa dan mengucapkan salam.
5. Disetiap mengakhiri komunikasi dengan pasien ucapkan
terima kasih dan semoga lekas sembuh.
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Dapatkah anda Uraian jabatan adalah proses, metode dan teknik untuk
menjelaskan urutan memperoleh data jabatan yang diolah menjadi informasi
jabatan anda? jabatan dan disajikan untuk kepentingan program pengawal
serta memberikan umpan balik bagi organisasi dan
tatalaksana.
Uraian jabatan staf bersifat personal tergantung pada
jabatan yang dimiliki.
Secara umum uraian jabatan terdiri dari nama, jabatan misi
organisasi, misi jabatan, hasil kerja, bahan kerja, perangkat
kerja, sifat jabatan, pelaksanaan tugas (uraian
tugas,tanggung jawab, dan wewenang) nama jabatan
bawahan langsung, kolerasi jabatan, kondisi pelaksaan
kerja, persyaratan jabatan, kondisi fisik, butiran informasi
lain dan surat tugas.
Uraian jabatan ini disimpan oleh bagian administrasi
dimasing masing unit tempat bertugas dan salinannya harus
dimiliki oleh setiap staff medis yang bersangkutan.
27
**PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ANDA
ANDA HARUS :
1. Mengetahui peran anda sebagai karyawan RSKGM FKG UI
2. Mengetahui tugas dan tanggung jawab anda
3. Berorientasi pada visi dan misi RS dan pekerjaan anda
4. Memahami struktur organisasi RSKGM FKG UI
5. Mengikuti pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan oleh RSKGM FKG UI
dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan.
6. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang di adakan oleh RS
7. Pelatihan yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan RS yaitu :
a. Program orientasi umum
b. Service excellent / costumer service
c. Infection control
d. Bantuan hidup dasar (wajib diikuti minimal 2 tahun sekali)
e. Fire and safety (wajib di ikuti minimal 2 tahun sekali)
8. Setiap staf yang mengikuti pelatihan eksternal wajib membawa surat verifikasi
yang sudah ditanda tangani oleh pihak penyelenggara pelatihan.
9. Setiap staf wajib membaca, memahami dan menandatangani uraian tugas
masing-masing.
28
TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)
Hal penting yang harus diketahui oleh seluruh pimpinan dan staf antara lain :
1. Visi, misi, sasaran mutu RSKGM FKG UI serta penjabaran nya dalam
melaksanakan tugas
2. Struktur organisasi RSKGM FKG UI serta uraian tugas setiap pimpinan dan staf
RSKGM FKG UI
3. Kebijakan dan standar prosedur operasional yang berlaku di RSKGM FKG UI
4. Arah, tujuan, target , sasaran jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang RSKGM FKG UI
5. Fungsi dan peran setiap unit kerja dan setiap individu dalam pencapaian visi dan
misi serta program kerja setiap unit
6. Norma, etika, peraturan perundang-undangan, hospital by laws yang berlaku.
29
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
NO PERTANYAAN JAWABAN
a. Hand Hygiene :
Dapat dilakukan dengan sabun dan air atau dengan menggunakan hand rub yaitu :
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sebelom melakukan prosedur steril
c. Setelah kontak dengan cairan tubuh/darah
d. Setelah kontak dengan pasien
30
e. Setelah kontak dengan sesuatu yang berada disekitar pasien
31
d. Jangan menggunakan larutan sodium hipoklorade pada karpet, Gunakan
sabun cair/sampo khusus
f. Managemen sampah
a. Semua petugas/staff harus bertangung jawab dalam pengelola sampah
dengan benar dan baik
b. Dalam RS ada kode warna untuk setiap pembuangan sampah yaitu: kantong
plastic hitam untuk sampah umum (kering dan basah) dan plastic kuning
untuk sampah medis infeksius
g. Dekontaminasi peralatan medis/instrumen
a. Untuk mencegah infeksi silang semua alat yang sudah dipakai oleh pasien
harus dibersihkan, didesinfeksi, dan sterilisasi bila diperlukan.
b. Semua peralatan yang kotor harus ditempatkan dalam wadah tertutup saat
dikirim ke CSSD.
c. Proses dekontaminasi hanya dilakukan di unit yang sudah ditetapkan yaitu
sental sterilisasi pusat (CSSD)/satelit CSSD di unit
d. APD harus selalu digunakan saat menangani alat medis/ instrumen kotor.
h. Penangan linen/laundry
a. Staff harus menggunakan APD saat menangani linen kotor di laundry
b. Pemilihan linen kotor hanya dilakukan di laundry bukan di area perawatan.
c. Linen yang sangat terkontaminasi dengan darah dan substansi tubuh lainnya
harus di cuci secara terpisah (1 mesin/ paling akhir).
d. Proses pencucian harus memenuhi standar pencucian linen RS Yaitu
dengan air panas(lihat spesifikasi dan manual mesin cuci).
i. Prosedur isolasi pada pasien infeksi menular
a. Pasien yang mengidap penyakit yang dapat ditularkan baik lewat
udara/droplate/kontak di rawat dengan kewaspadaan isolasi.
b. Staff harus mengikuti tentang SPO tentang kewaspadaan isolasi.
c. Semua alat proteksi diri harus tersedia dan lengkap didepan ruang isolasi.
d. Prosedur hand hygiene harus dilakukan sebelum dan sesudah ruang isolasi.
j. Kesehatan dan hygiene perseorangan
a. Selalu melakukan hand hygiene.
32
b. Menutup luka terbuka yang dimiliki dengan penutup luka kedap air.
c. Menerapkan etika batuk yang aman.
d. Staf yang sedang sakit yang berpotensi untuk ditularkan sebaiknya tidak
merawat pasien dan segera berobat.
k. Merupakan tanggung jawab setiap orang
a. Mencuci tangan
Sebelum dan sesudah kontak dengan setiap pasien.
Setelah melepas sarung tangan.
Gunakan alkohol handrub/gel (tanpa air) bila tangan tidak tampak kotor
sekali.
b. Menggunakan sarung tangan
Bila akan kontak dengan darah, cairan tubuh, membran mukosa/luka.
c. Gaun/apron plastik, masker dan pelindung mata serta wajah
Digunakan selama prosedur yang berpotensi terjadi percikan darah/cairan
tubuh
d. Benda benda tajam
Jarum suntik dan benda tajam harus dibunag segera setelah digunakan
dalam wadah khuus
Laporkan segera setiap kejadian tertusuk jarum/benda tajam yang dialami
staf.
NO PERTANYAAN JAWABAN
33
2 RSKGM FKG UI melakukan Retensi rekam medis adalah kegiatan yang
penyimpanan (retensi) rekam dilakukan petugas rekam medis untuk memisahkan /
medis yang meliputi? memindahkan antara dokumen yang masih aktif
dengan dokumen rekam medis yang inaktif di ruang
penyimpanan. Tujuan nya adalah :
1. Mengurangi jumlah arsip rekam medis yang
semakin bertambah.
2. Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk
tersedianya tempat rekam medis yang baru.
3. Menyelamatkan arsip yang bernilai tinggi.
4. Mengurangi arsip yang tidak bernilai.
Prosedur retensi rekam medis adalah :
1. Mencatat nomor nomor rekam medis yang
sudah waktu nya retensi sesuai dengan
ketentuan jadwal retensi. Data diambil dari
KIUP (kartu indeks utama pasien), bila belum
menggunakan kiup maka dapat pula diambil
dari buku register pendaftaran pasien rajal.
2. Menulis pada tracher dengan keterangan
bahwa RM tersebut di retensi dan dismpan
inaktif.
3. Menyelipkan tracher pada RM yang disimpan
inaktif.
4. Mengambil dokumen RM yang akan disimpan
inaktif.
5. Menyimpan dokumen RM inaktif berdasarkan
urutan tanggal.
34
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Prosedur evakuasi :
1. Tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, ikuti
petunjuk arah evakuasi/petunjuk dari petugas
evakuasi.
2. Jangan mencoba mengambil barang yang
tertinggal.
3. Lepaskan sepatu hak tinggi.
4. Gunakan tanggan darurat terdekat menuju jalur
evakuasi.
5. Jangan gunakan lift karena lift tidak berkerjaa
sewaktu alarm terbuka
6. Jangan merangkak menuju tangga darurat bila
lorong dipenuhi asap, tutup mulut dan hidung
dengan sapu tangan yang telah dibasahi air guna
mnghindari dari kemungkinan menghirup zat zat
beracun.
7. Keluar menuju tempat berhimpun dihalaman RS
35
2 Bagaimana prosedur
penggunaan APAR?
1. Tarik keluar pengaman
handle picu.
2. Angkat nozle kearah bebas.
3. Tekan handle picu sedikit
sampai gas CO2/Powder
keluar.
4. Bawa APAR kettik api
5. Arahkan noxle ketitik apa dan
tekan handle picu
6. Jarak apar dengan titik api 2
meter.
3 Bila listrik tergangu dan padam maka dalam 7 detik (jeda waktu) terhitung sejak waktu
pemadaman listrik,genset akan berfungsi dan listrik akan berfungsi kembali.
4 Bila air tergangu maka cadangan air dibak penampungan akan dapat memenuhi
kebutuhan air selama 1 hari saja. Selama proses pengunaan cadangan air dibak
penampung tersebut maka kebutuhan air akan dipenuhi oleh penampungan lainya.
Perlu diketahui bahwa sumber RSKGM FKG UI berasal dari air tanah.
1. **FIRE SAFETY
DONT’s (JANGAN dilakukan)
- Jangan menutup /menghalani jalan keluar dengan barang barang / kotoran.
- Jangan menggunakan listrik melampaui batas.
- Jangan menggunakan peralatan yang telah rusak/kabel yang terkelupas.
- Jangan menutup pintu keluar darurat.
Pada saat evakuasi
- Perhatikan dan dengarkan dengan baik petunjuk dari petugas evakuasi
melalui sistem paging.
- Ikuti instruktur dari” KOLAK” (komandan pelaksana)
36
- Jangan menggunakan lift
- Gunakan tangga darurat terdekat dan tutup pintu dibelakang anda.
- Pergilah kedaerah yang telah ditentukan.
Catatan :
- Apar
- Hydran
- Sprinkel
- Detektor asap (smoke detector)
- Tangga darurat dengan pintu baja dan ventilasi bertekanan udara
2. SECURITY
Staf, dokter, peserta didik dan suppler harus memakai tanda pengenal saat
berada di lingkungan RS
Laporkan segera ke security bila anda melihat
- Orang yang mencurigakan.
- Barang barang yang mencurigakan.
37
3. HOUSE KEEPING
Singkirkan barang barang yang tidak diperlukan dari area kerja anda
Simpanlah barang barang ditempat yang telah ditentukan agar mudah dalam
mengambilnya kembali
Bersihkan daerah kerja anda dan peralatan yang telah selesai digunakan
Pertahankan standar yang tinggi dalam kebersihan sesuai dengan SPO house
keeping
Catatan :
38
PERALATAN MEDIS
Semua peralatan medis harus memiliki label PPM yang mencantumkan waktu
alat tersebut di cek dan jangka waktu pengecekan
Peralatan yang merusak harus diberi label dan disimpan ditempat tersendiri.
NO PERTANYAAN JAWABAN
39
Kementerian Kesehatan RI memiliki program yang dijalankan oleh seluruh rumah sakit
di Indonesia :
1. Pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif (PONEK)
2. Pelayanan TB directly observe therapy of shortcouse (TB DOTS)
3. Program pengendalian resistensi anti mikroba (PPRA)
4. Pelayanan HIV
5. Pelayanan geriatri
Sesuai dengan kekhususan RSKGM FKG UI, program yang dijalankan adalah :
1. Program pengendalian resistensi anti mikroba (PPRA)
2. Pelayanan HIV
3. Pelayanan geriatri
NO PERTANYAAN JAWABAN
40
DPJP. Tindakan medis dan operatif dapat dikerjakan
oleh peserta didik dengan supervisi langsung .Seperti
yang banyak dilakukan di Integrasi. semua tindakan
medis di supervisi langsung oleh DPJP.
3. supervisi moderat: kemampuan melakukan asesmen
sudah sahih, tetapi kemampuan membuat keputusan
belum sahih sehingga keputusan rencana asuhan harus
mendapat persetujuan DPJP sebelum dijalankan,
kecuali pada kasus gawat darurat. Tindakan medis dan
operatif dapat dilaksanakan oleh peserta didik dengan
supervisi tidak langsung oleh DPJP (dilaporkan setelah
pelaksanaan). Pencatatan pada berkas rekam medis
oleh peserta didik dengan verifikasi dan validasi oleh
DPJP. Seperti yang banyak dilakukan PPDGS,
dilakukan supervisi tidak langsung dan pelaporan
dulakukan setelah tindakan.
4. supervisi rendah: kemampuan asesmen dan
kemampuan membuat keputusan sudah sahih sehingga
dapat membuat diagnosis dan rencana asuhan, namun
karena belum mempunyai legitimasi tetap harus
melapor kepada DPJP. Tindakan medis dan operatif
dapat dilakukan dengan supervisi tidak langsung oleh
DPJP. Dilakukan juga oleh PPDGS, tindakan non
kompleks
41
Tetap konsisten
Jangan menjawab jika anda tidak tahu jawabannya, tanyakan pada yang lebih
mengetahui
Jelaskan hanya yang ditanya oleh auditor/surveior/asesor, jangan menjelaskan
di laur pertanyaan sehingga memancing pertanyaan lain atau menjadi salah
Jika anda tidak yakin dalam memberikan jawaban, anda dapat membuka
catatan, dokumen, file atau tanyakan pada manager atau mencari dari sumber
sumber dari RS
Jangan berdebat dengan rekan sejawat di depan auditor/surveior/asesor, jangan
pula mempertentangkan pendapat pribadi
Ketika memberikan laporan kepada auditor/surveior/asesor, pastikan
laporan/dokumentasi benar dan memadai
Hindari menjawab pertanyaan auditor/surveior/asesor dengan kata kata berikut
ini :
- Biasanya
- Mungkin
- Kira-kira
- Kadang-kadang
- Kalau tidak salah.
YEL-YEL AKREDITASI
DISEBUT JAWABAN
LULUS AKREDITASI LULUS AKREDITASI
RSKGM HARUS BISA RSKGM HARUS BISA
SALING BAHU MEMBAHU SALING BAHU MEMBAHU
MENYONGSONG PARIPURNA MENYONGSONG PARIPURNA
RSKGM GO....GO....GO
AKREDITASI YES....YES....YES
PARIPURNA PASTI....PASTI....PASTI....BISA
42