2018
BUKU SAKU
AKREDITASI
RSU ALIYAH II KENDARI
EDISI 1
(Dibuat untuk kalangan sendiri)
RSU ALIYAH II
KENDARI
Menjadikan Rumah Sakit Umum Aliyah Adalah Rumah Sakit Nomor
satu yang komitmen dan fokus pada kualitas layanan prima dan
1. Visi
keselamatan pasien dalam rangka mengabdi dan mencari ridho
ALLAH SWT.
1. Berawal dari niat tulus dan ikhlas untuk membantu kepentingan
pasien dan menjadikannya sebagai amal ibadah.
2. Ramah, sopan santun dan bersahabat serta kekeluargaan
menjadi sikap mental yang dimiliki.
2. Misi 3. Pelayanan berkualitas dan terpercaya dengan mengutamakan
kepuasan dan kesalamatan pasien.
4. Senantiasa mengadakan pelatihan dan pendidikan
berkesinambungan bagi karyawan agar selau up to date tentang
pengetahuan dan keahlian masing – masing.;
“Kami Berikhtiar Dengan Ikhlas, Profesional Dan kerja sama Allah
3. Motto SWT Yang Menyembuhkan”
Tanggal: Nama:
No.Rekam medis:
Keterangan skor:
0–5 : risiko rendah
6 – 16 : risiko sedang
17 – 30 : risiko tinggi
Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian
risiko jatuh pasien dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan
11. Apa yang dilakukan dilakukan tata laksana pasien jatuh dan
ada pasien yang membuat laporan insiden keselamatan pasien
jatuh?
7. Bagaimana
prosedur melindungi
SPO Perlindungan Barang Milik Pasien
barang milik
pasien?
8. Apa yang dilakukan Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan
RS jika pasien pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.
menolak/ Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus dicatat di
memberhentikan Rekam medis pasien dan di formulir Do Not
tindakan Rasuscitate ( DNR ). Formulir DNR harus diisi dengan
(resusitasi) atau lengkap dan disimpan di rekam medis pasien
pengobatan yang Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang yang
diberikan? terlibat dalam pengambilan keputusan harus di catat di
rekam medis pasien dan formulir DNR. Keputusan
harus dikomunikasikan kepada semua orang yang
terlibat dalam aspek perawatan pasien.
4. Apa bukti edukasi telah diberikan 1. Ada bahan materi yang diberikan kepada
kepada pasien? pasien atau keluarga
2. Ada pemberian edukasi berupa formulir
pemberian edukasi yang ditandatangani
oleh pemberi edukasi dan penerima
edukasi.
Lakukan investigasi
sederhana
Laporan panitia
KPRS
Lapor direksi
keterbatasan fisik
5. Bagaimana prosedur transfer yang berlaku di rumah sakit?
Minimal 2
tahun bekerja di
ICU
Keterampilan bantuan
hidup dasar dan lanjut
Harus mengikuti
pelatihan untuk
transfer pasien dengan
sakit berat/ kritis
ASSESMENT PASIEN ( AP )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana prosedur pengkajian status gizi pasien di rumah sakit?
Status gizi dinilai dengan menggunakan kriteria MUST ( Malnutrition Universal
Screening Tool ) untuk mengidentifikasi dan menatalaksana pasien dewasa yang
mengalami gizi buruk, kurang gizi atau obesitas
Langkah 3: nilai adanya efek/ pengaruh akut dari penyakit yang diderita pasien, dan
berikan skor ( rentang antara 0 – 2 ). Sebagai contoh, jika pasien sedang mengalami
penyakit akut dan sangat sedikit/ tidak terdapat asupan makanan ≥ 5 hari, diberikan
skor 2
Langkah 4: tambahkan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2, dan 3 untuk menilai
adanya risiko malnutrisi
I. Skor 0 = risiko rendah
II. Skor 1 = risiko sedang
III. Skor ≥ 2 = risiko tinggi
Risiko tinggi
Tatalaksana:
o Rujuk ke ahli gizi
o Perbaiki dan tingkatkan asupan nutrisi
o Pantau dan kaji ulang pemberian nutrisi: pada pasien di rumah sakit ( tiap
minggu ), pada pasien rawat jalan ( tiap bulan ), masyarakat umum ( tiap bulan
)
Untuk semua kategori:
a) Atasi penyakit yang mendasari dan berikan saran dalam pemilihan jenis
makanan
b) Catat kategori risiko malnutrisi
c) Catat kebutuhan akan diet khusus dan ikuti kebijakan setempat
2. Bagaimana Prosedur Pengkajian Nyeri Di Rumah Sakit?
Pengkajian Rasa Nyeri Menggunakan Neonatal Infants Pain Scale ( NIPS )
Untuk Usia < 1 Tahun, FLACCS Untuk Usia 1-3 Tahun, Wong Baker Faces Rating
Scale untuk usia > 3 tahun dan Numeric Scale untuk dewasa. Comfort Scale
digunakan pada pasien bayi, anak, dan dewasa di ruang rawat intensif/ kamar
operasi/ ruang rawat inap yang tidak dapat dinilai menggunakan Numeric Rating
Scale Wong-Baker FACES Pain Sale
Pada bayi premature, ditambahkan dua parameter lagi yaitu heart rate dan saturasi
oksigen
tambahan
Saturasi oksigen
Penambahan oksigen 1
diperlukan
Skor :
0 : Tidak nyeri
1-2 : Nyeri ringan
3-4 : Nyeri sedang
>4: Nyeri hebat
KATEGORI PARAMETER
O 1 2
WAJAH Tidak ada Sesekali meringis Sering untuk
ekspresi tertentu atau mengerutkan cemberut
atau tersenyum kening konstan,
rahang, ditarik,
tidak tertarik
bergetar dagu
KAKI Normal posisi Tidak nyaman, Menendang,
atau santai gelisah, tegang atau kaki
disusun
AKTIVITAS Berbaring dengan Menggeliat, Melengkung,
tenang, posisi menggeser maju kaku
normal, bergerak mundur, tegang
dengan mudah
MENANGIS Tidak ada Erangan atau Menangis
teriakan (terjaga rengekan, keluhan terus, teriakan
atau tertidur) sesekali atau isak
tangis, sering
keluhan
CONSOLABILITAS Konten, santai Diyakinkan oleh Sulit untuk
menyentuh konsol atau
sesekali, memeluk kenyamanan
atau sedang
berbicara,
distractable
Skor
0 : Tidak nyeri 1-
3 : Nyeri ringan 4-6
: Nyeri sedang 7-10 :
Nyeri hebat
COMFORT SCALE
KATEGORI SKOR
KEWASPADAAN 1. Tidur pulas/ nyenyak
2. Tidur kurang nyenyak
3. Gelisah
4. Sadar sepenuhnya dan waspada
5. Hiper alert
KETENANGAN 1. Tenang
DISTRESS 2. Agak cemas
3. Cemas
4. Sangat cemas
5. paniK
PERNAPASAN 1. Tidak ada respirasi spontan dan tidak ada batuk
2. Respirasi spontan dengan sedikit/ tidak ada
respon terhadap ventilasi
3. Kadang-kadang batuk atau terdapat tahanan
terhadap ventilasi
4. Sering batuk, terdapat tahann/ perlawanan
terhadap ventilator
5. Melawan secara aktif terhadap ventilator, batuk
terus menerus/ tersedak
TOTAL SKOR
3. Kapan assessment Assessment medis dan keperawatan awal
awal harus diselesaikan dalam waktu 1x24 jam setelah pasien
diselesaikan? masuk sebagai pasien rawat inap
pasien? Makanan
3. Bagaimana prosedur Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang unik pada
penanganan pasien- akhir kehidupan dengan menyediakan pelayanan
pasien dalam tahap bimbingan rohani bagi pasien tahap terminal.
1. Pembatasan fisik
2. Pembatasan mekanis
3. Pembatasan kimia
Proses time out ini merupakan standart operasi yang meliputi pembacaan dan pengisian
formulir sign in yang dilakukan sebelum pasien di anestesi di holding area, time out yang
dilakukan di ruang operasi sesaat sebelum incisi pasien operasi dan sign out setelah operasi
selesai ( dapat dilakuakan di recovery room ). Proses sign in, time out dan sign out ini
dipandu oleh perawat sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter anestesi, perawat
atau kloset
2 Apakah RS menerapkan Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Pemisahan pasien Sakit telah menetapkan pemisahan pasien infeksius
Infeksius dan non dan non infeksius sesuai dengan SPO perawatan
infeksius? pasien di ruang isolasi infeksi. Pasien ditempatkan
sesuai dengan sumber infeksi, apakah lewat kontak,
airbone, dan droplet
JALUR EVAKUASI
Keluar dari masing-masing ruangan menuju ke
tempat terbuka yang ada point titik kumpul
3. Bila listrik terganggu dan padam maka dalam 7 detik ( jeda waktu ) terhitung sejak
waktu pemadaman listrik, genset akan berfungsi dan listrik akan berfungsi kembali.
untuk beberapa lokasi seperti ICU, OK, Laboratorium ( alat-alat laboratorium ) bila
terjadi gangguan aliran listrik maka akan diback up dengan UPS sehingga tidak
terdapat jeda waktu
4. Bila air teganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat memenuhi
kebutuhan air selama 1 hari saja. Selama proses penggunaan cadangan air di bak
penampung tersebut maka kebutuhan air akan dikirim oleh perusahaan air rekanan
dengan estimasi waktu pengiriman 1-2 jam. Perlu diketahui bahwa sumber air RSU
ALIYAH II KENDARI KENDARI berasal dari sumber air bawah tanahdi beberapa titik (
3 titik )
KEBAKARAN Merah
KEGAWAT
DARURATAN MEDIS
( CARDIO Biru
PULMONARY
ARREST)
GANGGUAN
Abu-abu
KEAMANAN
GEMPA Hijau
ANCAMAN BOM
HITAM
PERINTAH UNTUK
UNGU
EVAKUASI