2. Bagaimana prosedur di 1. Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang
rumah sakit dalam identitas pasien
mengidentifikasikan 2. Ada tiga identitas yaitu menggunakan NAMA, TANGGAL
pasien? LAHIR dan NOMOR REKAM MEDIS. Minimal ada dua
idenitas NAMA dan NOMOR REKAM MEDIS.
3. Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada
kondisi kegawatdaruratan pasien di IGD, ICU dan kamar
operasi dengan tetap memperhatikan data pada gelang
identitas pasien
8. Bagaimana prosedur 1. Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada
penandaan lokasi yang pasien adalah Operator / orang yang akan melakukan
akan dioperasi di RS ini? tindakan
2. Operator yang membuat tanda itu harus hadir pada operasi
tersebut
3. Penandaan pada titik yang akan dioperasi adalah sebelum
pasien dipindahkan ke ruang di mana operasi akan dilakukan.
Pasien ikut dilibatkan, terjaga dan sadar; sebaiknya dilakukan
sebelum pemberian obat pre-medikasi.
4. Tanda berupa ”O“ lingkar dan diberikan tanda “X” silang di
dalam tanda lingkar, di titik yang akan dioperasi.
5. Tanda itu harus dibuat menggunakan surgical skin marking
pen berwarna hitam dan jika memungkinkan, harus terlihat
sampai pasien disiapkan dan diselimuti.
6. Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan,
tusukan perkutan, atau penyisipan instrument harus ditandai.
7. Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat
pengecekkan hasil pencitraan pasien diagnosis misalnya
sinar-X, scan, pencitraan elektronik atatu hasil test lainnya
harus dipastikan dengan catatan medis pasien dan gelang
identitas pasien.
8. Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi
( laterality ), struktur multiple ( jari tangan, jari kaki, lesi )
atau multiple level ( tulang belakang ).
Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan:
1. Kasus organ tunggal ( misalnya operasi jantung, operasi
Caesar )
2. Kasus intervensi seperti kateter jantung
3. Kasus yang melibatkan gigi
4. Prosedur yang melibatkan bayi prematur di mana penandaan
akan menyebabkan tato permanen
Dalam kasus-kasus dimana tidak dilakukan penandaan, alasan
harus dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan. Untuk
pasien dengan warna kulit gelap, boleh digunakan wana selain
hitam atau biru gelap (biru tua) agar penandaan terlihat jelas,
misalnya warna merah. Pada kasus-kasus seperti operasi spinal,
dapat dilakukan proses dua tahap yang meliputi penandaan
preoperative per level spinal (yang akan dioperasi) dan
interspace spesifik intraoperatif menggunakan radiographic
marking.
s9. Tahukah Anda bagaimana Proses check list ini merupakan standart operasi yang meliputi
prosedur check list pembacaan dan pengisian formulir sign in yang dilakukan
keselamatan operasi? sebelum pasien dianastesi di holding area, time out yang
dilakukan di ruang operasi sesaat sebelum incisi pasien operasi
dan sign out setelah operasi selesai (dapat dilakukan di
recovery room ). Proses sign in, time out dan sign out dipandu
oleh perawat sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter
anestesi, perawat.
10. Bagaimanakah standart Semua petugas di Rumah Sakit termasuk dokter melakukan
prosedur cuci tangan yang kebersihan tangan pada 5 MOMEN yang telah ditentukan,
benar di rumah sakit? yakni:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sesudah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan asepsis
4. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
5. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Rumah Sakit menggunakan 6 LANGKAH cuci tangan. Ada dua
cara cuci tangan yaitu:
1. HANDWASH – dengan air mengalir
Waktunya : 40 – 60 detik
2. HANDRUB – dengan gel berbasis alkohol
Waktunya: 20 – 30 detik
Hand Hygiene Technique With Soap and Water
Duration of the entire procedur: 40 – 60 seconds
11. Bagaimanakah Cara Penilaian risiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal dengan
Mengkaji Pasien Risiko menggunakan metode pengkajian risiko jatuh yang telah
Jatuh? ditetapkan oleh RS Permata Hati. Penilaian risiko jatuh pada
pasien anak menggunakan scoring HUMPTY DUMPTY dan
pada pasien dewasa menggunakan scoring MORSE FALL
SCALE dan pada geriatri menggunakan SYDNEY scoring.
Keterangan skor:
0 – 5 : risiko rendah
6 – 16 : risiko sedang
17 – 30 : risiko tinggi
Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian risiko jatuh
pasien dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan
11. Apa yang dilakukan bila dilakukan tata laksana pasien jatuh dan membuat
ada pasien yang jatuh? laporan insiden keselamatan pasien
12 Menggunakan apa untuk Untuk mengkaji pasien resiko jatuh di rawat jalan menggunakan
pasien yang beresiko jatuh metode pengkajian GET UP & GO, dan pasien di rawat jalan di
di rawat jalan? berikan pita warna kuning di pasang di lengan sebelah kanan.
2. Tahukah anda tentang Kewajiban pasien selama di rumah sakit menurut PERMENKES
kewajiban pasien di no 69 tahun 2014 pasal 28 yaitu :
rumah sakit? 1. Mematuhi peraturan yang berlaku dirumah sakit
2. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung
jawab
3. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak
tenaga kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja
dirumah sakit
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat
sesui kemampuan dan pengetahuan tentang masalah
kesehatannya
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial
dan jaminan kesehatan yang dimilikinya
6. Memberikan rencana terapi yang direkomendasikan oleh
tenaga kesehatan dirumah sakit dan disetujui oleh pasien
yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya
untuk menolak rencana tetapi yang direkomendasikan oleh
tenagakesehatan dan/ tidak mematuhi petunjuk yang
diberiakn oleh tenaga kesehatan dalam ranka
penyembuhan penyakit atas maslah kesehatannya dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
3. Bagaimana prosedur Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai kebutuhan, dan
pemberian informasi dan diberikan oleh petugas dengan kompetisi yang sesuai.
edukasi kepada pasien &
keluarga?
4. Bagaimana prosedur Persetujuan Tindakan Kedokteran ( acuan:
pemberian informed PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
consent kepada pasien INDONESIA NOMOR 290/MENKES/PER/III/2008
dan keluarga? TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN )
1. Pernyataan persetujuan (informed consent) dari pasien didapat
melalui suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan
dilaksanakan oleh staf yang terlatih, dalam bahasa yang
dipahami pasien
5. Bagaimana pasien Pelayanan Rohani terdiri dari pelayanan atas permintaan pasien,
mendapatkan informasi yang membutuhkan pelayanan Rohani akan mengisi formulir
pelayanan Rohani di RS? permintaan pelayanan Rohani. Kemudian perawat akan
menghubungi petugas terkait sesuai daftar yang ada.
SPO Pelayanan Rohani
2 Bagaimana anda bisa Mengajukan surat lamaran - ujian tertulis - tes wawancara --
bekerja di RS ini? wawancara 2/kredensial (khusus tenaga kesehatan) -- orientasi
umum -- orientasi khusus -- SPK.
3 Apakah anda mendapat Ya, melalui program diklat
pendidikan dan pelatihan
untuk meningkatkan ilmu
anda?
4 Coba peragakan cara 3A -- cek respon -- panggil bantuan / panggil permata biru -- cek
BHD? nadi, nadi (-) -- RJP 30 : 2.
5 Khusus team permata Team Permata Biru
biru, coba peragakan cara Simulasi BHL
team kode biru?
6 Khusus kepala ruangan, Mengisi Form Penilaian yang sudah ada, menilai kinerja
Bagaimana cara anda karyawan melalui melihat langsung dan menanyakan kepada
menilai kinerja bawahan karyawan yang lainnya.
anda?
7 Khusus Komite Medis, 1. Komite Medik
Komite Keperawatan, Dokter Spesialis /Dokter Umum
Komite tenaga kesehatan Calon dokter menetapkan kewenangan klinisnya -- kemudian
lainnya, bagaiman anda direktur membuat surat untuk kredensial dan penetapan
mengkredensial pegawai? kewenangan klinis ke komite medis -- komite menyurati komite
subkredential -- sub komite kredensial menetapkan waktu
kredential --- kredensial --- komite subkredensial membuat surat
rekomendasi di teruskan kan ke direktur --- direktur membuat spk
berdasarkan surat rekomendasi dari komite medik.
2. Komite Keperawatan
Calon perawat/bidan menetapkan kewenangan klinisnya --
kemudian direktur membuat surat untuk kredensial dan penetapan
kewenangan klinis ke komite keperawatan -- komite menyurati
komite subkredential -- sub komite kredensial menetapkan waktu
kredential --- kredensial --- komite subkredensial membuat surat
rekomendasi di teruskan kan ke direktur --- direktur membuat spk
berdasarkan surat rekomendasi dari komite keperawatan
JALUR EVAKUASI
Dari aula lantai 3 rawat inap dan 2 rawat inap ikuti jalur evakuasi
melalui tangga ataupun selasar hingga ke lantai dasar, VK, OK,
rawat jalan keluar melalui pintu utama disisi Utara menuju titik
kumpul di halaman parkir depan gedung Rumah Sakit Permata
Hati.
3 Bila listrik terganggu dan padam maka dalam 7 detik ( jeda waktu ) terhitung sejak waktu
pemadaman listrik, genset akan berfungsi dan listrik akan berfungsi kembali. untuk beberapa
lokasi seperti ICU, OK, Laboratorium ( alat-alat laboratorium ) bila terjadi gangguan aliran
listrik maka akan diback up dengan UPS sehingga tidak terdapat jeda waktu
4 Bila air teganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat memenuhi kebutuhan air
selama 1 hari saja. Selama proses penggunaan cadangan air di bak penampung tersebut maka
kebutuhan air akan dikirim oleh perusahaan air rekanan dengan estimasi waktu pengiriman 1-2
jam. Perlu diketahui bahwa sumber air RSUD dr R KOESMA TUBAN berasal dari sumber air
bawah tanahdi beberapa titik ( 3 titik )
KODE DARURAT
HAL-HAL YANG PERLU PANGGILAN
KODE SIMBOL
DIWASPADAI DARURAT
KEBAKARAN Merah
GEMPA Hijau
ANCAMAN BOM
HITAM
4. Apa itu budaya Budaya keselamatan juga merupakan hasil dari nilai-
keselamatan pasien? nilai, sikap, persepsi, kompetensi, dan pola perilaku
individu maupun kelompok yang menentukan komitmen
serta kemampuan manajemen pelayanan kesehatan
maupun keselamatan.
Budaya keselamatan dicirikan dengan komunikasi yang
berdasar atas rasa saling percaya dengan persepsi yang
sama tentang pentingnya keselamatan dan dengan
keyakinan akan manfaat langkah- langkah pencegahan
agar tidak terjadi kejadian tidak diharapkan di rumah
sakit.
5. Alur pelaporan insiden Apa bila insiden keselamatan terjadi di suatu unit membuat
keselamatan pasien? kronologi kejadian 2x24 jam - risk grading – laporan
kejadian dan hasil investigasi – komite pmkp
analisis/regrading – rekomendasi/pembelajaran – laporkan
direksi – laporan dewan pengawas/kabid - sosialisasi