Anda di halaman 1dari 12

SKENARIO PERTANYAAN

SURVEYOR AKREDITASI RUMAH SAKIT VERSI 2012

1. SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP ) 


No. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang anda ketahui tentang Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit :
sasaran keselamatan pasien di (Acuan : Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1961
rumah sakit ? tahun 2011)
1. Ketepatan Identifikasi Pasien;
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif;
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai;
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi;
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan; dan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh
2. Bagaimana prosedur di rumah 1. Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasang-
sakit dalam mengidentifikasi kan gelang identitas pasien.
pasien ? 2. Ada 2 cara identitas yaitu mengguna-
kan NAMA dan TANGGAL LAHIR yang di
sesuaikan dengan tanda pengenal resmi.
3. Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilaku-
kan pada kondisi kegawatdaruratan pasien di
UGD, ICU dan Kamar Operasi dengan tetap
memperhatikan data pada gelang identitas
pasien.
3. Kapan dilakukan proses 1. Saat pemberian obat,
verifikasi identitas pasien 2. Saat pemberian transfusi darah,
3. Saat pengambilan sampel untuk pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan radiologi
4. Saat dilakukan tindakan medis
4. Gelang identifikasi apa saja yang 1. Gelang identitas
digunakan dirumah sakit ? a. Pasien laki-laki : BIRU
b. Pasien perempuan : MERAH MUDA
2. Gelang pasien risiko jatuh : KUNING
3. Gelang Alergi : MERAH
5. Bagaimana prosedur Sesuai dengan SPO Pemasangan gelang identi-
pemasangan gelang identifikasi? fikasi pasien
6. Dapatkah anda menjelaskan 1. Rumah sakit menggunakan tehnik ISBAR
tentang cara komunikasi yang (Identification-Situation-Background-
efektif di rumah sakit ? Assesment-Recommendation) dalam
melaporkan kondisi pasien untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar pemberi layanan.
a. Identification : memperkenalkan identitas
diri dan identitas pasien
b. Situation : kondisi terkini yang terjadi pada
pasien.
c. Background : Informasi penting apa yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini.
d. Assesment : Hasil pengkajian kondisi
pasien terkini
e. Recommendation : Apa yang perlu
dilakukan untuk mengatasi masalah pasien
saat ini.
2. Rumah sakit konsisten dalam melakukan verifi-
kasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan
dengan catat, baca kembali dan konfirmasi
ulang (CABAK) terhadap perintah yang diberi-
kan.
3. Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP pasien
menjadi tanggung jawab dokter ruangan yang
bertugas.
7. Apa saja yang termasuk obat – 1. Obat – obatan yang termasuk dalam high alert
obat high alert medication di medication adalah :
rumah sakit ? a. Elektrolit pekat : KCI, MgS04, Natrium
Bikarbonat, NaCl > 0.9%
b. NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan
Mirip)/ LASA (Look Alike Sound Alike)
2. Pengelolaan high alert medication :
3. Penyimpangan di lokasi khusus dengan akses
terbatas dan diberipenandaan yang jelas berupa
stiker berwarna merah bertuliskan “High Alert“
4. NaCl > 0,9% dan KCl tidak boleh disimpan di
ruang perawatan kecuali di Unit Perawatan
Intensif (ICU).
5. Ruang perawatan yang boleh menyimpan
elektrolit pekat harus memastikan bahwa
elektrolit pekat disimpan dilokasi dengan akses
terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.
6. Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker
warna merah bertuliskan “ High Alert “ dan
khusus untuk elektrolit pekat, harus ditempelkan
stiker yang dituliskan “ Elektrolit pekat, harus
diencerkan sebelum diberikan “.
8. Tahukah anda bagaimana Proses time out ini merupakan standar operasi
prosedur check list keselamatan yang meliputi pembacaan dan pengisian formu-
operasi ? lir sign in yang dilakukansebelum pasien dianes-
tesi di holding area, time out yang dilakukan di
ruang operasi sesaat sebelum incisi pasien operasi
dan sign out setelah operasi selesai (dapat dilaku-
kan di recovery room). Proses sign in, time out dan
sign out ini dipandu olehperawat sirkuler dan
diikuti oleh operator, dokter anestesi, perawat.
9. Bagaimanakah standar prosedur 1. Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter
cuci tangan yang benar di rumah melakukan 6 langkah kebersihan tangan pada 5
sakit ? momen yang telah ditentukan, yakni :
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sesudah kontak dengan pasien
c. Sebelum tindakan asepsis
d. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
e. Sesudah kontak dengan lingkungan
sekitar pasien
2. Ada 2 cara cuci tangan yaitu :
a. HANDWASH – dengan air mengalir
Waktunya : 40 – 60 detik
b. HANDRUB – dengan gel berbasis alcohol
Waktunya : 20-30 detik
10. Bagaimanakah cara mengkaji 1. Penilaian risiko jatuh dilakukan saat pengkajian
pasien risiko jatuh ? awal dengan menggunakan metode pengkajian
risiko jatuh yang telah ditetapkan oleh RS Royal
progress. Penilaian risiko jatuh pada pasien anak
menggunkan scoring HUMPTY DUMPTYdan
pada pasien dewasa menggunakan scoring
MORSE.
2. Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan
kemudian dapat dijadikan dasar pemberian
rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana
lebih lanjut.
3. Perawat memasang stiker risiko berwarna
KUNING di pergelangan tangan pasien dan
mengedukasi pasien dan atau keluarga maksud
pemasangan gelang tersebut.
4. SPO Pengkajian dan pencegahan pasien risisko
jatuh
5. Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara
berkala sesuai hasil penilaian risiko jatuh pasien
dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau
pengobatan.
11. Apa yang dilakukan jika ada Dilakukan tatalaksana pasien jatuh dan membuat
pasien yang jatuh ? laporan insiden keselamatan pasien.

2. HAK PASIEN DAN KELUARGA ( HPK )


No. PERTANYAAN JAWABAN
1. Tahukah anda tentang Rumah Sakit Rizani bertanggung jawab untuk
bagaimana hak pasien di rumah melindungi dan mengedepankan hak pasien dan
sakit ? keluarga sesuaiUU RI No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit yaitu :
1. Pasien berhak memperoleh informasi
mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
2. Pasien berhak informasi tentang hak dan
kewajiban pasien.
3. Pasien berhak memperoleh layanan yang
manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh layanan yang
efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
5. Pasien berhak memperoleh layanan yang
efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas
kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas
perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang
penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik
di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
9. Pasien berhak mendapat privasi dan
kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data – data medisnya.
10. Pasien berhak mendapat informasi yang
meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternative
tindakan, resiko dan kompliksi yang mungkin
terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau
menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam
keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai
agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di Rumah Sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran,
perbaikan atas perilaku Rumah Sakit terhadap
dirinya.
16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan
rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
17. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut
Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai
dengabn standar baik secara perdata maupun
pidana.
c. 18.  Pasien berhak mengeluhkan pelayanan
Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik
sesuai dengan ketentuan pertauran perundang
– undangan.
2. Bagaimana prosedur pemberian Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai
informasi dan edukasi kepada kebutuhan, dan diberikan oleh petugas dengan
pasien & keluarga? kompetensi yang sesuai yaituPANITIA PKRS.
SPO Pemberian informasi dan edukasi
3. Bagaimana prosedur pemberian 1. Persetujuan Tindakan Kedokteran (acuan :
informed consent kepada pasien Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran
& keluarga? dari Konsil Kedokteran Indonesia)
Pernyataan persetujuan(lnformed Consent) dar
ipasien didapat melaluisuatu proses yangditeta
pkan rumah sakitdan dilaksanakan olehstaf ya
Siapa yang memberikan ng terlatih, dalambahasa yang dipahamipasien.
informed 2. SPO Pemberian Informed Consent
consent? a. Informed consent diperoleh sebelum
operasi, anestesi, penggunaan darah atau
Apa saja yang diinformasikan produk darah dan tindakan serta pengobatan
saat informed consent? lain yang berisiko tinggi.
b. Semua tindakan kedokteran harus mendapat
persetujuan pasien dan atau
c. Keluarga setelah mendapat penjelasanyang
cukup tentang hal--‐hal yang berkaitan
dengan tindakan tersebut dari Dokter
Penanggung jawab Pasien (DPJP).
d. Informed consent menginformasikan
tentang : diagnosis (WD & DD), dasar
diagnosis, tindakan kedokteran, indikasi
tindakan, tata cara, tujuan, risiko,
komplikasi, prognosis, alternatif & risiko.
4. Bagaimana pasien mendapatkan 1. Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan
Informasi pelayanan kerohanian kerohanian rutin dan atas permintaan. Pasien
Di RS? yang membutuhkan pelayanan kerohanian akan
mengisi Formulir permintaan pelayanan kero-
hanian.
2. Kemudian perawat akan menghubung petugas
terkait sesuai daftar yang ada.

SPO Pelayanan Kerohanian


5. Bagaimana RS melindungi Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi, tatalaksana
kebutuhan privasi pasien? antar pasien akan dibatasi dengan tirai.

SPO Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien


6. Bagaimana RS melindungi 1. Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah
pasien Sakit terdiri atas: pelecehan seksual, pemukulan,
Terhadap kekerasan fisik? penelantaran dan pemaksaan fisik terhadap
pasien baik yang dilakukan oleh penunggu
pengunjung pasien maupun petugas.
2. Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan
dapat melakukan pemaksaan fisik (seperti
pengekangan) sesuai standar medis dan etika
rumah sakit yang berlaku.
3. Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk
menangani hal tersebut.
4. Setiap pasien/ pengunjung/ karyawan yang
berada dalam rumah sakit harus menggunakan
tanda pengenal berupa gelang identitas pasien,
kartu visitor/ pengunjung atau name tag
karyawan.
1.
2. SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik
7. Bagaimana prosedur melindungi SPO Perlindungan Barang Milik Pasien
barang milik pasien?
8. Apa yang dilakukan RS jika 1. Rumah sakit menghormati keinginan dan
pasien menolak/ pilihan pasien untuk menolak pelayanan resusi-
memberhentikan tindakan tasi. Keputusan untuk tidak melakukan RJP
(resusitasi) atau pengobatan harus dicatat diRekam medis pasien dan di
yang diberikan? formulir DO NotResuscitate (DNR).
2. Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan
disimpan di rekam medis pasien. Alasan
diputuskannya tindakan DNR dan orang yang
terlibat dalam pengambilan keputusan harus
dicatat di rekam medis pasien dan formulir
DNR.
Keputusan harus dikomunikasikan kepada
semua orang yang terlibat dalam aspek
perawatan pasien.

SPO Penolakan Tindakan atau Pengobatan

3. PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA ( PPK )


NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Siapa yang memberikan edukasi Semua pemberian informasi dan edukasi kepada
kepada pasien dan keluarga ? pasien dan keluarga diberikan oleh petugas yang
berkompeten dan dikoordinasi oleh Panitia PKRS.
2. Bagaimana prosedur pemberian SPO Pemberian informasi atau edukasi
informasi atau edukasi kepada
pasien & keluarga?

3. Bagaimana cara Anda menge- Melakukan verifikasi bahwa pasien dan keluarga
tahui pencapaian keberhasilan memahami edukasi yang diberikan.
edukasi yang diberikan? SPO Pemberian informasi atau edukasi
4. Apa bukti edukasi telah diberi- 1. Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien
kan kepada pasien? dan atau keluarga
2. Ada dokumen pemberian edukasi berupa
formulir pemberian edukasi yang ditandatangani
oleh pemberi edukasi dan penerima edukasi.

4. MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS ( MDGS )


NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang anda ketahui tentang 1. Rumah sakit melaksanakan program PONEK
PONEK RS ? (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif) untuk menurunkan angka
kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu.
2. Rumah sakit membentuk Tim/Panitia PONEK
untuk menjalankan program PONEK RS.
2. Apa yang Anda ketahui tentang 1. Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB
TB-‐DOTS RS? sesuai dengan pedoman strategi DOTS (Direct
Observe TherapyShortcourse)
2. Rumah sakit membentuk Tim/Panitia TB DOTS
untuk menjalankan program
3. TB DOTS RS.
5. PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah definisi kejadian 1. Insiden meliputi Kejadian Tidak Diharapkan
sentinel ? (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi
Potensial Cedera (KPC) dan Kejadian Sentinel.
2. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang
mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius; biasanya dipakai untuk kejadian yang
sangat tidak diharapkan atau tidak dapat
diterima seperti: operasi pada bagian tubuh yang
salah.
3. Kejadian sentinel :
a. Kematian tidak terduga dan tidak terkait
dengan perjalanan alamiah atau kondisi yang
mendasari penyakitnya. Contoh bunuh diri
b. Kehilangan fungsi utama (major) secara
permanen yang tidak terkait dengan
perjalanan alamiah penyakit pasien atau
kondisi yang mendasari penyakitnya
c. Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien
operasi
d. Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan
bersama orang yang bukan orang tuanya.
4. Pelaporan insiden tidak boleh lebih dari 2 x 24
jam.

6. AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN ( APK )


NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana prosedur skrining di 1. Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk
IGD? menetapkan apakah pasien dapat dilayani oleh
RS.
2. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase,
visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik-
imajing sebelumnya.

SPO Skrining Pasien


2. Bagaimana prosedur penerimaan SPO Penerimaan Pasien Rawat Inap
pasien rawat inap dan rawat SPO Penerimaan Pasien Rawat Jalan
jalan?
3. Bagaimana prosedur triase ? Rumah sakit melaksanakan proses triase berbasis
bukti untuk memprioritaskan pasien sesuai dengan
kegawatannya
4. Bagaimana prosedur transfer SPO Transfer Pasien Intra Rumah Sakit
yang berlaku di rumah sakit ?
5. Bagaimana prosedur Dalam 48 jam setelah pasien masuk,perawat akan
pemulangan membuat discharge planning pasien yang mencakup
pasien? beberapa topikdan kriteria tentang bagaimana
pasien akan dirawat setelah pulang. Hal ini dido-
kumentasikan
Di formulir pengkajian awal keperawatan rawat
inap.

7. ASSESMEN PASIEN ( AP )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana prosedur pengkajian Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria
status gizi pasien di rumah sakit? MUST (Malnutrition Universal Screening Tool)
untuk mengidentifikasi dan menetalaksana Pasien
dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi atu
obesitas.

8. PELAYANAN PASIEN ( PP )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana prosedur 1. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara
penyimpan-an, penyajian dan mengurangi risiko kontaminasi dan pembu-
Pendistribusi-an makanan sukan.
kepada pasien? 2. Makanan didistribusi secara tepat waktu dan
memenuhi permintaan.

SPO Penyimpanan, Penyajian dan Pendistri-


busian Makanan
2. Pesiapan Pasien Terminal Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang
unik pada akhir kehidupan.

SPO Pelayanan Pasien Terminal

9. MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT ( MPO )


NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa saja daftar obat- obatan Daftar obat-obatan LASA (Look A Like Sound
yang termasuk dalam NORUM? MAlike) dapat ditemukan di : SPO Obat-obatan
Sound Alike Look Alike dan juga pada buku
Quality and Safety.
Contoh obat look a like adalah obat‐obat dengan
tampilan yang mirip namun sebenarnya berbeda
dosis (misalnya Amlodipin 5mg dan Amlodipin
10 mg).
Sementara Contoh obatsound a like adalah
Azithromycin dan Erythromycin (terdengar mirip).
2. Bagaimana kebijakan Obat-obatan high alert (Kalium klorida 7,46%
penyimpanan elektrolit pekat di dalam ampul dan Natrium klorida 3% dalam kolf)
RS? hanya disimpan di ruang rawat intensif (ICU,
NICU, HCU) (di tempat yang ditandai dengan
stiker merah). Obat high alert tersebut diberi stiker
“high alert” berwarna merah dan khusus untuk
larutan elektrolit pekat juga diberi penandaan stiker
yang bertuliskan
“elektrolit pekat, harus diencerkan sebelum
diberikan!”.
3. Bagaimana prosedur pengelola- 1. Obat emergensi disimpan dalam troli/kit/lemari
an obat emergensi di rumah emergensi terkunci, diperiksa, dipastikan selalu
sakit? tersedia dan harus diganti segera jika jenis dan
jumlahnya sudah tidak sesuai lagi dengan daftar
yang ditempel/digantung ditroli/kit/lemari emer-
gensi. Perbekalan farmasi dan penguncian troli
tersebut dikontrol oleh farmasi.
2. Troli akan dibuka 3 bulan sekali untuk dilaku-
kan pemeriksaan kesesuaian perbekalan farmasi
dengan daftar, ketepatan penyimpanan dan
tanggal kadaluwarsa.

4. Bagaimana alur pelaporan Baik dokter maupun perawat yang menemukan


insiden apabila terjadi terjadinya medication error boleh melaporkan
Medication error ? kejadian tersebut.

SPO Pelaporan Insiden


5. Bagaimanakah kebijakan Resep harus memenuhi kelengkapan:
RS tentang persyaratan 1. Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien
Resep yang lengkap? (jika tidak dapat mengingat tanggal lahir, no
rekam medik dan berat badan pasien (untuk
pasien anak)
2. Nama dokter, tanggal penulisan resep dan ruang
pelayanan
3. Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian
kanan atas lembar resep manual
4. Menuliskan tanda R/ pada setiap sediaan. Untuk
nama obat tunggal ditulis dengan nama generik.
Untuk obat kombinasi ditulis sesuai nama dalam
Formularium, dilengkapi dengan bentuk sediaan
obat
(contoh: injeksi, tablet, kapsul, salep), serta
kekuatannya (contoh: 500 mg, 1 gram)
5. Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap
jenis/bahan obat dan jumlah bahan obat (untuk
bahan padat : mikrogram, miligram, gram) dan
untuk cairan: tetes, milliliter, liter.
6. Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan
tidak dianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk
campuran tersebut telah terbukti aman dan
efektif.
7. Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian).
Untuk aturan pakai jika perlu atau prn atau “pro
re nata”, harus dituliskan dosis maksimal dalam
sehari.

10. MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI ( MKI )


NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Adakah standarisasi RS telah mensosialisasikan standarisasi singkatan dan
singkatan dan simbol symbol yang boleh digunakan dalam pelayanan
yang boleh dipakai di
RS ini ?
2. Bagaimana cara RS me- Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan bahwa yang
lindungi berkas rekam diberikan kewenangan mengakses rekam medis klinis pasien
Medis pasien dari kehi- adalah para praktisi kesehatan yang memberikan layanan
langan/ kerusakan/ pe- kepada pasien tersebut.
nyalahgunaan?

11. KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF ( KPS )


NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Dapatkah anda menje- 1. Uraian jabatan adalah proses, metode dan teknik untuk
laskan uraian jabatan memperoleh data jabatan yang diolah menjadi informasi
anda ? jabatan dan disajikan untuk kepentingan program
pegawai serta memberikan umpan balik bagi organisasi
dan tatalaksana.
2. Uraian jabatan staf bersifat personal tergantung pada
jabatan yang dimiliki.
3. Secara umum uraian jabatan tersebut terdiri dari nama,
jabatan, misi organisasi, misi jabatan, hasil kerja, bahan
kerja, perangkat kerja, sifat jabatan, pelaksanaan tugas
(uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang),
4. Nama jabatan bawahan langsung, korelasi jabatan,
kondisi pelaksanaan kerja,
5. Persyaratan jabatan, kondisi fisik, butiran informasi lain
dan surat tugas.
6. Uraian jabatan ini disimpan oleh bagian administrasi di
masing-masing departemen/divisi/unit tempat bertugas
dan salinannya harus dimiliki oleh setiap staf medis
yang bersangkutan.

12. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ( PPI )


NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana pemilahan Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
sampah medis dan non telah menetapkan Pemisahan sampah medis dan non medis.
Medis/ benda tajam/ Sampah medis dibuang di tempat sampah medis berkantung
cair plastic kuning Sampah non medis dibuang di tempat sampah
non medis berkantung plastik hitam Sampah benda tajam
dan Jarum dibuang di tempa sampah khusus yang tidak
dapat tembus (puncture proof) dan tidak direuse yaitu safety
box. Limbah cair dibuang di wastafel atau kloset
2. Apakah RS 1. Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Menerapkan pemisahan Sakit telah menetapkan Pemisahan pasien infeksius dan
Pasien infeksius dan non infeksius sesuai dengan SPO perawatan pasien di
non infeksius? ruang isolasi infeksi.
2. Pasien ditempatkan sesuai dengan sumber infeksi, apakah
lewat kontak, airborne, dan droplet.
13. MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN ( MFK )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana prosedur Prosedur penggunaan APAR (alat pemadam api ringan) :
penggunaan APAR ? 1. Tarik keluar segel pengaman handle picu
2. Angkat nozel ke area bebas
3. Tekan handle picu sedikit sampai gas CO2 / powder
keluar
4. Bawa APAR ke titik api
5. Arahkan nozel ke titik api dan tekan handle picu
6. Jarak APAR dengan titik api : 2 meter
2. Bagaimana Jalur Sesuai dengan SPO yang telah ditetapkan dan petunjuk dari
Evakuasi ? Tim MFK.

Anda mungkin juga menyukai