KKD RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) MODUL P2K2 FK UNTAN 2014
No Aspek yang Dinilai Keterangan
1. Memastikan keadaan korban Nilai keadaan pasien dengan cepat dan cermat 2. Pastikan keamanan diri, korban atau orang lain Amankan lokasi, jika tempat tidak aman, pindah ke lokasi yang lebih aman dan mendukung 3. Menilai kesadaran Awas (ada respon), suara, nyeri, tanpa respon 4. Menilai respon korban Jika respon, nilai berkala, jika tanpa respon segera cari bantuan (teriak,telepon,dll) 5. Meminta bantuan, mengaktifkan Emergency Medical System (EMS) Meminta pertolongan pada orang terdekat yang berada di lokasi 6. Perbaiki posisi korban
Jika respon: Biarkan dalam posisi ditemukan jika keadaan aman Jika tanpa respon: Posisikan korban telentang dan letakkan pada dasar yang keras dan rata Tata Laksana Circulation-Airway-Breathing (CAB) 7. Periksa nadi korban - Periksa nadi karotis korban, maksimal 10 detik 8. Kompresi dada: - Berlutut di samping korban - Letakkan salah satu ujung telapak tangan di tengah dada korban - Letakkan telapak tangan yang lain di atasnya - Saling mengunci - Posisikan diri vertikal di atas dada korban dan dengan lengan lurus tekan ke bawah sekitar 5 cm - Setiap selesai kompresi, lepas tekanan sepenuhnya tanpa melepas tangan dari atas dada, hingga dada kembali ke bentuk semula - Ulangi kompresi minimal 100x/menit
9. Buka jalan napas korban dan jaga jalan napas tetap terbuka Chin lift / jaw thrust 10. Jika korban bernapas normal: posisikan stabil, cari bantuan ambulans, cek napas berkala Jika tidak bernapas normal: lakukan ventilasi
11. Kombinasi kompresi dan ventilasi: -
Keterangan terlampir (a) 12. Lanjutkan Resusitasi Lakukan resusitasi sampai: penolong yang kompeten mengambil alih, korban bernapas normal, penolong capai.
Keterangan: (a) - Setelah 30 kali kompresi dada, buka kembali jalan napas - Tutup hidung dengan jempol dan telunjuk tangan yang menekan dahi - Biarkan mulut terbuka, dan tetap pertahankan dagu - Tarik napas normal dan tempatkan bibir melingkupi mulut korban - Tiup 1 detik sambil melihat naik/tidaknya dada korban - Pertahankan posisi kepala dan dagu - Lepaskan mulut dari korban dan lihat gerakan turunnya dada sejalan dengan keluarnya udara dari korban - Berikan napas bantuan sekali lagi - Lanjutkan kompresi dan napas bantuan dengan rasio 30 : 2 - Lakukan 5 siklus kombinasi kompresi ventilasi, kira-kira 2 menit, kemudian cek keadaan korban
KKD RJP (RESUSITASI JANTUNG PARU) MODUL P2K2 FK UNTAN 2014 No. Aspek yang Dinilai Nilai 0 1 2 1. Memastikan bahwa lokasi sekitar aman. 2. Periksa kesadaran pasien dengan cara memanggil, menepuk bahu, menggoyang atau memberikan rangsang nyeri (menekan kuku, periorbita atau sternum korban berulang-ulang)
3. Bila korban tidak responsif, minta pertolongan dengan cara berteriak tanpa meninggalkan pasien / meminta orang sekitar untuk memanggil tim medis atau ambulans
4. Periksa denyut nadi korban (pada arteri carotid atau arteri femoralis) selama 10 detik
5. Bila ada denyut nadi definitif, berikan bantuan napas tiap 5-6 detik dan periksa denyut nadi tiap 2 menit
6. Bila tidak teraba denyut nadi, mulai siklus kompresi dan bantuan napas dengan rasio 30:2 Letakkan satu tangan pada titik tekan (2 jari di atas processus xyphoideus), tangan lain di atas punggung tangan pertama.
7. Kedua lengan lurus dan tegak lurus pada sternum. Kedua lutut penolong merapat dan lakukan kompresi dengan kedalaman kurang lebih 2 inchi atau 5 cm
8. Kompresi secara ritmik dan teratur (kecepatan 100 kali/menit ) sebanyak 30 kali
9. Lanjutkan dengan memberikan napas buatan dengan cara:
a. Bila pasien diduga tidak mengalami trauma leher/tulang belakang, lakukan head tilt sambil membuka mulut korban dan menutup hidung korban. b. Lakukan bantuan napas buatan dari mulut ke mulut sebanyak 2 kali. c. Pemeriksa menarik napas biasa (bukan pernapasan dalam), dan memberikan bantuan napas 1 kali selama kurang lebih 1 detik sambil memperhatikan pengembangan dada korban. Setelah dada mengempis, berikan bantuan napas selanjutnya.
10.
Lakukan evaluasi tiap akhir siklus kelima terhadap napas, denyut jantung, kesadaran dan reaksi pupil
11.
Bila napas dan denyut belum teraba lanjutkan RJP hingga kondisi korban membaik atau telah ada tim medis yang mengambil alih, atu bila korban memang sudah tidak dapat tertolong lagi
12 Bila pasien belum sadar, sementara pernapasannya sudah normal dan sirkulasinya telah efektif, posisikan korban dalam posisi mantap/ recovery position
Posisi mantap: memiringkan pasien ke satu sisi tubuh untuk menjaga kepatenan jalan napas, mengurangi resiko obstruksi jalan napas serta mencegah aspirasi cairan/benda asing
Bila ingin memiringkan korban ke sisi kanan, caranya: a. Tangan kanan pasien ditarik ke atas mendekati kepala b. Tangan kiri disilangkan di depan dada pasien. c. Kaki kiri ditekuk, lalu miringkan pasien ke sebelah kanan
Total Nilai
Keterangan nilai 0 : tidak dikerjakan 1 : dikerjakan akan tetapi kurang sesuai/benar 2 : dikerjakan dengan benar Total nilai : 24 poin
Sumber: Colquhoun, M.C., A.J. Handley, dan T.T. Evans. ABC of Resuscitation. 5 th ed. BMJ Group. 2004 Robert, dkk. Adult Basic Life Support:American heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Journal of AHA. 2010
KKD RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) MODUL P2K2 FK UNTAN 2014 No. Hal yang Dinilai Nilai 0 1 2 1. Mengaktifkan bantuan ketika melihat seseorang unresponsive, tidak bernapas atau tidak bernapas dengan baik (gasping)
2. Memulai resusitasi jantung paru dengan 30 kompresi dan 2 ventilasi. 3. Mendahulukan kompresi dada daripada ventilasi. 4. Kompresi dilakukan pada pertengahan sternum. 5. Kompresi dada dengan kedalaman minimal 2 inch (5 cm) 6. Kompresi dengan kecepatan 100x/menit, 1x kompresi 18 detik. 7. Meminimalisasi interupsi pada saat kompresi. 8. Tidak berhenti melakukan kompresi selama kita bisa hingga alat defibrilator otomatis datang dan siap untuk menilai keadaan jantung korban
9. Cek ritme/kejut (shock) bila terdapat indikasi setiap 2 menit sekali.
10. Buka jalan napas. head tiltchin lift maneuver sebelum memberikan ventilasi. Lakukan maneuver dengan cepat (minimalisasi interupsi pada kompresi).
11. Melakukan 2 kali ventilasi setiap 30 kompresi. a. Mouth to mouth rescue breathing b. Mouth to barrier device breathing c. Mouth-to-nose and mouth to stoma-ventilation d. Ventilation With Bag and Mask
12. Memberikan ventilasi lebih dari 1 detik dengan volume tidal. (Untuk 2 orang penolong, ventilasi diberikan 8 10 x/menit, artinya setiap 6-8 detik tanpa berhanti melakukan ventilasi)
13. Melakukan recovery position. Jumlah nilai
Keterangan: 0 = tidak dikerjakan 1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai 2 = dikerjakan dengan benar Sumber : American heart association. 2010. Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation Journal of the American Heart Association.