Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS
Jln. Telp. (024)
Kode Pos
Email:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
Pedoman pelayanan klinis bertujuan untuk menjadi acuan dalam memberi
pelayanan kepada pasien di Unit Gawat Darurat Puskesmas Bandar I baik pasien anak
maupun dewasa. Sehingga pada akhirnya pelayanan klinis dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan.
Pelayanan yang diberikan pada pasien yang di UGD pada Puskesmas Bandar
I dengan kriteria penyakit yang sudah ditetapkan pada SK Kepala Puskesmas Bandar
I. Jika hasil anamnesa dan pemeriksaan penunjang (laboratorium) tidak bisa di
layani di rawat inap Puskesmas maka dilakukan proses rujukan ke Rumah Sakit yang
terdekat.
D. Batasan Operasional
1. Rawat Inap adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk
tujuan pengamatan, diagnostis, pengobatan.
2. UGD adalah salah satu unit kerja di Puskesmas Bandar I yang memberikan
pelayanan kegawatdaruratan.
3. Pasien rawat inap adalah pasien Puskesmas yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dengan kondisi harus dilakukan perawatan lebih lanjut di
Puskesmas.
4. Rawat jalan adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk
tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa mengharuskan rawat inap.
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
dokter untuk mendapatkan kepastian diagnosa dan ketepatan terapi terhadap
pasien.
E. Landasan Hukum
STANDAR KETENAGAAN
1. PNS
- ….…………………, AMK
- ….……………….., AMK
- ….…….., AMK
- ….………….. AMK, SKM
- ………………, AMK
- ….………………, S.Kep. Ns
- ….……………., AMK
- ….……………, AMK
- ….…………….., SSiT
- ….…………….., AMK
2. Non PNS
- ….…………………., AMK
- ….…………………., Skep.Ns
- ….…………………, AMK
- ….………………….., AMK
- ….…………………., AMK
- ….………….., AMK
- ….……….., AMK
- ….……………, AMK
- ….……………., AMK
- ….…………, AMK
B. Distribusi Ketenagaan dan pengaturan jadwal kegiatan
Rawat inap Bandar I meniliki 10 tenaga perawat PNS dan 10 perawat non
PNS dengan status magang di Puskesmas. Dalam melayani pasien karena
tenaga perawat masih kurang memadai , oleh sebab itu meskipun sudah
ditunjuk penanggung jawab rawat inap dan UGD, akan tetapi pada
pelaksanaannya saling bekerjasama pekerjaan antara rawat inap dan UGD
demi kelancaran dalam memberi pelayanan. Petugas yang ditunjuk
bertanggungjawab lebih pada pelayanan UGD pada tiap shift jaga adalah yang
dicetak dengan huruf miring, yakni Supriyadi, AMK, Nur Khoriroh, AMK
dan Abdul Ghofur, SsiT. Penunjukan personel tersebut atas dasar :
STANDAR FASILITAS
TINDAKAN I
TINDAKAN
BED
BED
II
III
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
2. Peralatan
Tabung O2 dan humidifier
Nebulizer set
Suction
TATALAKSANA PELAYANAN
A. BP Umum
1. Petugas Penanggung jawab
Dokter
2. Perangkat Kerja
Stetoskop
Tensimeter
Termometer
Heacting set
Nebulizer
Dll
3. Tatalaksana
LOGISTIK
KESELAMATAN PASIEN
Upaya Puskesmas untuk mencapai enam sasaran keselamatan pasien tersebut adalah :
10. Dokter menuliskan instruksi harus dilakukan secara lengkap dapat terbaca
dengan jelas agar sumber instruksi dapat dilacak bila diperlukan verifikasi,
11. Dokter menuliskan harus menuliskan nama lengkap dan tanda tangan
penulis, serta tanggal dan waktu penulisan instruksi setiap penulisan
instruksi,
12. Dalam menuliskan instruksi dokter hendaknya menghindari penggunaan
singkatan, akronim, dan simbol yang berpotensi menimbulkan masalah
dalam penulisan instruksi dan dokumentasi medis (misalnya catatan
lanjutan keperawatan, anamnesis, pemeriksaan fisis, pengkajian awal
keperawatan,),
13. Koordinator rawat inap dan PONED melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan komunikasi effektif di tiap-tiap unit masing-masing,
14. Koordinator rawat inap dan PONED merencanakan tindak lanjut jika
pelaksanaan tidak sesuai dengan tujuan.
Prosedur
a. Benar Pasien:
1. Petugas menggunakan minimal 2 identitas pasien dalam
mengidentifikasi pasien,
2. Petugas mencocokkan obat yang akan diberikan dengan instruksi terapi
tertulis,
b. Benar Obat
8. Petugas memberi label semua obat dan tempat obat (syringes, cangkir
obat, baskom obat), dan larutan lain.
9. Petugas menuliskan pada label nama obat, kekuatan, jumlah,
kuantitas, pengenceran dan volume, tanggal persiapan, tanggal
kadaluarsa jika tidak digunakan dalam 24 jam dan tanggal kadaluarsa
jika kurang dari 24 jam.
10. Petugas melakukan verifikasi semua obat dan larutan minimal 2 orang
secara verbal dan visual jika orang yang menyiapkan obat bukan yang
memberikannya ke pasien,
11. Petugas melakukan pemberian label tiap obat atau larutan segera setelah
obat disiapkan jika tidak segera diberikan,
12. Petugas memberi label pada syringes setelah obat disiapkan/diisi
( jangan pada saat syringe masih kosong)
13. Petugas menyiapkan satu obat atau larutan pada satu saat. Beri label
hanya untuk satu obat atau larutan pada satu saat,
14. Petugas membuang segera setiap obat atau larutan yang tidak ada
labelnya,
15. Saat pergantian tugas/ jaga, petugas mereview semua obat dan larutan
oleh petugas lama dan petugas baru secara bersama,
16. Petugas mengubah daftar obat/ kardeks jika terdapat perubahan obat,
1. Semua pasien baru dinilai risiko jatuhnya dan penilaian diulang jika
diindikasikan oleh perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dan
lainnya.
KESELAMATAN KERJA
Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM puskesmas,
aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan
lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas berjalan baik dan lancar.
Tujuan khusus
3. Peralatan pembersih
4. Obat-obatan
5. Kapas
6. Plaster pembalut
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
i. Dilarang merokok.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
PENUTUP