Anda di halaman 1dari 25

PROSEDUR PENYIMPANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

PENGERTIAN

: Narkotika adalah merupakan obat keras dan untuk


menghindari penyalahgunaan narkotika, maka penyimpanan
obat narkotika dan psikotropika harus sesuai dengan
Permenkes No.28/Menkes/Per/I/1978.

TUJUAN

: Sebagai acuan untuk penyimpanan narkotika /psikotropika


agar aman dan tidak disalah gunakan

KEBIJAKAN

: Penyimpanan narkotika /psikotropika memenuhi syarat


sesuai dengan Permenkes No.28/Menkes/Per I/1978

PROSEDUR

: Penyimpanan narkotika/ psikotropika harus


persyaratan tempat khusus sebagai berikut :

memenuhi

1. Dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat


2. Harus mempunyai kunci yang kuat
3. Dibagi dua masing- masing dengan
kunci yang
berlainan
4. Apabila lemari berukuran kurang dari 40x80x100 cm,
maka lemari tersebut harus dibaut pada tembok /lantai

PROSEDUR PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN TUNAI


PENGERTIAN

TUJUAN

: Pelayanan resep Rawat Jalan adalah merupakan proses pelayanan


yang dilakukan oleh petugas Instalasi Farmasi untuk melayani
pemberian obat pasien Rawat Jalan.
:
1.
2.

Memperlancar proses pelayanan resep rawat jalan


Mencegah tertukarnya obat

KEBIJAKAN

: Adanya sistem pengawasan dalam proses pelayanan resep rawat


jalan

PROSEDUR

:
1.

Resep diserahkan dari perawat melalui kasir kepada asisten


apoteker A yang bertugas dibagian penerimaan resep.
2.
Resep dibaca oleh asisten apoteker A dan dilihat apakah
semua obat yang ditulis dalam resep terdapat dalam
formularium.
3.
Apabila ada resep yang ditulis oleh dokter tidak terdapat
dalam formularium , maka konfirmasi ke dokter minta diganti
dengan obat sejenis yang terdapat dalam formularium.
4.
Apabila ada resep yang ditulis oleh dokter tidak jelas
terbaca / tidak ada persediaan maka petugas akan menghubungi
dokter yang bersangkutan untuk mendapatkan kejelasan
tentang obat yang dimaksud.
5.
Resep selanjutnya dihargakan kemudian diinformasikan
harga obat ke pasien. petugas yang menghargai resep tanda
tangan di form menghargai resep.
6.
Apabila pasien merasa keberatan dengan harga obat yang
diinformasikan, maka Apoteker/Asisten apoteker berhak
menawarkan obat generik kepada pasien ( setelah konfirmasi
dokter).
7.
Apabila setelah ditawarkan pasien memilih obat generik,
maka pasien menandatangani persetujuan obat diganti obat
generik dibalik resep.
8.
Resep diserahkan kepada petugas asisten apoteker B di
bagian peresepan obat.
9.
Setelah obat selesai dan telah diberi etiket obat asisten
apoteker B menandatangani di form menyiapkan resep,
kemudian diserahkan kepada petugas asisten apoteker C
dibagian penyerahan obat.
10. Sebelum penyerahan obat dicocokkan terlebih dahulu antara
jumlah obat yang diterima dengan struk pembayaran obat.

11. Pada saat obat diterima oleh pasien dicocokkan antara nama
pasien, jenis dan jumlah obat, dosis obat apakah sudah sesuai
dengan tertulis dalam resep.
12. Apabila sudah sesuai selanjutnya petugas asisten apoteker C
memberikan penjelasan tentang petunjuk pemakaian obat
kepada pasien / keluarganya. Dan asisten apoteker C meminta
no telepon/hp yang bisa dihubungi, asisten apoteker C
menandatangani form menyerahkan obat.
UNIT TERKAIT

: Semua poliklinik dan Instalasi farmasi

PROSEDUR

PELAYANAN
RESEP
PERUSAHAAN

RAWAT

JALAN

PENGERTIAN

: Pelayanan resep kerjasama dengan pihak ketiga rawat jalan


adalah pelayanan resep pasien rawat jalan yang menjadi
tanggungan kerjasama dengan pihak ketiga.

TUJUAN

: Memberikan pelayanan kepada pasien rawat jalan yang menjadi


tanggungan pihak ketiga.

KEBIJAKAN

: Pelayanan resep berdasarkan surat perjanjian kerjasama dengan


pihak ketiga (MOU).
:
1. Pasien kerjasama dengan pihak ketiga yang datang ke
poliklinik membawa surat rujukan dari pihak yang
menanggung. Untuk pasien emergency yang datang ke UGD
dapat dilayani tanpa rujukan.
2. perawat melampirkan resep dan foto copy resep beserta kartu
anggota kemudian perawat menyerahkan resep dan rujukanya
kebagian marketing untuk diperiksa, dari marketing resep
diserahkan kepada petugas Asisten apoteker yang bertugas
dibagian pelayanan resep rawat jalan.
3. Asisten apoteker yang bertugas di rawat jalan akan mengecek
obat yang ditulis di resep apakah sesuai dengan MOU, apabila
ada obat yang tidak tertanggung, maka akan dibuatkan kopi
resep yang diserahkan ke kasir untuk dibayar oleh pasien, resep
perusahaan yang masuk dalam MOU dihargai oleh Asisten
Apoteker dan dibuat bon, bon rangkap 2 dijadikan satu dengan
resep kemudian diserahkan ke administrasi perawatan, bon
rangkap 2 sisanya ditempel di resep asli untuk arsip. Asisten
apoteker yang menghargai resep tanda tangan di form
menghargai resep.
4. Resep diserahkan kepada petugas asisten apoteker B di bagian
penyiapan obat. Petugas asisten apoteker B tanda tangan di
form menyiapkan obat.
5. Setelah obat selesai disiapkan lalu diserahkan kepada asisten
apoteker C yang bertugas menyerahkan resep untuk diperiksa
sebelum diserahkan kepada pasien.
6. Obat diserahkan kepada pasien dan dijelaskan mengenai
petunjuk pemakaian obat, selanjutnya pasien menandatangani
penerimaan obat.
7. petugas Asisten apoteker C menanyakan kepada pasien no
telepon yang bisa dihubungi. Dan petugas asisten apoteker C
tanda tangan di form menyerahkan resep.

PROSEDUR

PROSEDUR PELAYANAN RESEP INHEALTH RAWAT JALAN


PENGERTIAN

: Pelayanan resep inhealth rawat jalan adalah pelayananan resep


pasien rawat jalan yang menjadi tanggungan kerjasama dengan
PT.Inhealth.

TUJUAN

: Memberikan pelayanan resep berdasarkan ketentuan kerjasama


dengan PT.Inhealth.

KEBIJAKAN

: Pelayanan resep Inhealth pasien rawat jalan berdasarkan


ketentuan DOI tahun yang berjalan.

PROSEDUR

:
1.

Resep Inhealth pasien rawat jalan ditulis pada lembar resep


inhealth (rangkap 3)
2.
Pasien inhealth rawat jalan yang datang ke poliklinik
membawa surat rujukan dari dokter keluarga yang
merujuk/pasien yang langsung ke UGD
3.
Pasien Inhealth rawat jalan juga melampirkan foto kopi
kartu inhealth.
4.
Resep inhealth rawat jalan diserahkan pada asisten apoteker
(AA).
5.
Asisten Apoteker A akan mengecek obat yang ditulis
dokter apakah tertanggung dalam buku DOI. Obat yang
tertanggung dalam DOI akan disiapkan untuk 3 atau 5 hari dan
untuk pasien rawat jalan kronis dapat diberi untuk 30 hari (1
bulan). Asisten Apoteker akan membuat harga dan bon untuk
ditempel di resep asli. Petugas asisten apoteker yang membuat
harga tanda tangan di form menghargai resep.
6.
Obat yang tidak tertanggung dalam DOI dibuatkan copy
resep oleh asisten apoteker dihargai dan dibayar oleh pasien.
7.
Setelah obat selesai disiapkan oleh Asisten Apoteker B,
Apoteker B tanda tangan di form menyiapkan obat selanjutnya
diserahkan kepada petugas Asisten Apoteker yang lain untuk
diperiksa terlebih dahulu sebelum obat diserahkan kepada pasien.
8.
Setelah obat dicek kesesuaianya dengan resep, pasien
dipanggil dan obat diserahkan kepada pasien petugas Asisten
Apoteker C minta no telepon yang bisa dihubungi, selanjutnya
pasien menandatangani resep.
9. Resep Inhealth terdiri dari 2 lembar, lembar putih untuk arsip
di Instalasi Farmasi, lembar merah untuk penagihan ke
PT.INHEALTH.

PROSEDUR PELAYANAN RESEP INHEALTH RAWAT INAP


PENGERTIAN

: Pelayanan resep Inhealth rawat inap adalah pelayanan resep


pasien rawat inap yang menjadi tanggungan kerjasama dengan
PT.Inhealth.

TUJUAN

: Memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap yang menjadi


tanggungan Inhealth berdasarkan ketentuan kerjasama dengan
PT.Inhealth.

KEBIJAKAN

: Pelayanan resep Inhealth pasien rawat inap berdasarkan ketentuan


DOI dan Formularium RS.Mekar Sari.

PROSEDUR

:
1. Resep rawat inap ditulis pada lembar resep inhealth dan juga
pada kartu Catatan Pemberian Obat (CPO)
2. Pasien rawat inap Inhealth harus membawa surat jaminan
perawatan dari kantor Inhealth paling lambat 2x24 jam.
3. Pasien menyerahkan surat jaminan perawatan dan foto copy
kartu Inhealth ke Adm Perawatan.
4. Setelah dokter menulis resep Inhealth dan menulis di CPO
perawat ruangan akan memberikan resep ke Instalasi Farmasi
untuk pengambilan CPO.
5. Petugas Farmasi akan menyiapkan obat sesuai dengan DOI dan
Formularium RS.Mekar Sari. Obat yang tidak ada di DOI dan
Formularium akan dibuat copy resep dan di hargai oleh Asisten
Apoteker, kemudian dibayar oleh pasien.
6. Petugas farmasi Asisten Apoteker A akan menghargai resep
obat yang masuk DOI dan formularium dan dibuat bon rangkap 3
kemudian ditempel di resep asli. Bon rangkap 1 dikasih ke
perawat ruangan untuk pengecekan obat.
7. Obat akan dibawa oleh perawat ruangan dicek terlebih dahulu
oleh perawat apakah sesuai dengan resep dan ditanda tangani
oleh perawat ruangan dibalik resep dan menandatangani
penyerahan obat di CPO.
8. Resep Alkes (alat kesehatan) harus dipisahkan dari resep obat
kemudian diprint, print struk obat dan resep diserahkan ke
admnistrasi perawatan.
9. Apabila ada obat sisa atau distop oleh dokter, maka obat
tersebut dapat dikembalikan ke Instalasi Farmasi, dan
mengurangi tagihan obat/alkes.

PROSEDUR PELAYANAN RESEP RAWAT INAP PERUSAHAAN


PENGERTIAN

: Pelayanan resep kerjasama dengan pihak ketiga rawat inap adalah


pelayanan resep pasien rawat inap yang menjadi tanggungan
kerjasama dengan pihak ketiga.

TUJUAN

: Memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap yang menjadi


tanggungan pihak ketiga.

KEBIJAKAN

: Pelayanan resep berdasarkan surat perjanjian kerjasama dengan


pihak ketiga (MOU).

PROSEDUR

:
1.

Pasien rawat inap harus membawa surat jaminan perawatan


dari perusahaan tempatnya bekerja paling lambat 2x24 jam,
apabila belum akan dimasukkan ke dalam bon pasien yang
bersangkutan.
2. Pasien menyerahkan surat jaminan perawatan dan foto copy
kartu ke adm perawatan
3. Setelah dokter menulis resep di Catatan Pemakaian Obat,
perawat ruangan akan memberikan resep ke bagian farmasi
4. Asisten apoteker menerima resep dari ruangan akan mengecek
resep apakah ada obat yang tidak masuk ke dalam MOU. Apabila
ada obat yang tidak masuk MOU akan dibuat copy resep dan di
hargai.
5. Asisten apoteker menghargai resep dan menyiapkan obat dan
setelah selesai di siapkan akan dilakukan pengecekan kembali
sebelum obat dibawa oleh perawat ruangan.
6. Perawat ruangan mengambil obat sebelum dibawa ke ruangan
obat dicek kembali oleh perawat apakah obat yang disiapkan
sesuai dengan resep dan perawat menandatangani di balik resep
untuk bukti bahwa obat telah diambil.
7. Perawat memberikan obat kepada pasien/keluarga pasien dan
menandatangani penerimaan obat di buku pemberian obat oleh
perawat.
8. Apabila ada obat yang tersisa atau obat yang dihentikan
pemakaianya oleh dokter, maka obat tersebut dapat dikembalikan
ke instalasi farmasi dan ditulis di CPO.
UNIT TERKAIT

: Rawat Inap

PROSEDUR PEMUSNAHAN NARKOTIKA YANG RUSAK ATAU


TIDAK MEMENUHI SYARAT
PENGERTIAN

: Narkotika adalah merupakan obat keras dan untuk menghindari


penyalahgunaan narkotika, maka pemusnahan narkotika yang
rusak dan tidak memenuhi syarat dibuat khusus sesuai dengan
UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika.

TUJUAN

: Sebagai acuan untuk pemusnahan narkotika yang rusak atau


tidak memenuhi syarat.

KEBIJAKAN

: Pemusnahan narkotika yang rusak atau tidak memenuhi syarat


dilakukan sesuai dengan surat edaran Ditjen POM
No.010/EE/SE/81

PROSEDUR

:
1.
Hari, tgl, dan bulan pemusnahan,
2.
Nama Apoteker penanggung jawab
3.
Nama saksi dari pemerintah dan saksi dari rumah sakit
4.
Nama dan jumlah Narkotika yang dimusnahkan
5.
Cara pemusnahan
6.
Tanda tangan apoteker penanggung jawab dan saksi-saksi
Berita acara dikirimkan ke Dinas Kesehatan TK II dan Badan
POM.

UNIT TERKAIT

: Dinas Kesehatan, Badan POM,

PROSEDUR TETAP PENYESUAIAN STOK


PENGERTIAN

: Penyesuaian stok adalah merupakan prosedur yang dilakukan


setiap kali melakukan stok opname di instalasi farmasi untuk
menyesuaikan jumlah stok sebenarny dengan stok obat yang ada
dikomputer dan untuk melihat apakah obat kadaluarsa

TUJUAN

: Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah melakukan


pemutihan apabila terdapat ketidaksesuaian jumlah obat/obat
kadaluarsa.

KEBIJAKAN

: Penyesuaian stok dilakukan setiap kali melakukan stok opname di


Instalasi farmasi.

PROSEDUR

:
1.

Pada saat melakukan stok opname setiap 3 bulan, akan


disesuaikan jumlah stok obat yang ada dan apabila terdapat
ketidaksesuaian maka akan dilakukan penyesuaian stok.
2.
Untuk obat yang mendekati masa kadaluarsa, obat-obat
tersebut akan dikumpulkan pada satu tempat khusus
3.
Obat-obat yang mendekati masa kadaluarsa akan ditukar
ke bagian gudang untuk ditukarkan ke distributor obat tersebut.
4.
Obat yang tidak dapat ditukar digolongkan sebagai obat
kadaluarsa.
5.
Apabila terdapat ketidaksesuaian stok/obat kadaluarsa
yang berwenang melakukan penyesuaian adalah kepala
instalasi farmasi. Atas persetujuan Ka.Bid Penunjang dan
Direktur RS.
6.
Dibuat berita acara penyesuaian penyesuaian stok dan
jalannya stok opname

UNIT TERKAIT

: Apoteker, Pembukuan

PROSEDUR PENYUSUNAN FORMULARIUM


PENGERTIAN

: Merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah


kesehatan yang terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan
terapi sampai menetapkan bentuk dan dosis sediaan.

TUJUAN

: Menetapkan standarisasi obat yang harus disediakan di rumah


sakit.

KEBIJAKAN

: Pemilihan obat dengan memperioritaskan DOEN, Formularium


rumah sakit, DOI dan obat-obat yang tercantum dalam daftar
obat sesuai dengan KEPMENKES No.417/Menkes/SK/IV/2007

PROSEDUR

:
1. Panitia Farmasi dan Terapi menyebarkan formulir seleksi
obat pada setiap dokter.
2. Setiap dokter mengisi formulir seleksi obat.
3. Apoteker sebagai sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi
merekap usulan obat dari para dokter.
4.
Panitia Farmasi dan Terapi beserta Komite Medik
menyeleksi usulan jenis obat / pabrik.
5. Panitia Farmasi dan Terapi beserta Komite medik bertemu
dengan Supplier untuk menentukan kondisi kerja sama
penyediaan obat.
6. Jenis obat yang disetujui oleh Komite Medik dimasukkan
dalam formularium
7. Instalasi Farmasi mengadakan obat yang terseleksi.

UNIT TERKAIT

: Dokter, Apoteker, Komite Medik, Supplier

PROSEDUR TETAP PENDISTRIBUSIAN BAHAN MEDIS HABIS


PAKAI
PENGERTIAN

: Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk


memenuhi kebutuhan ruangan, poliklinik dan unit pelayanan
lainya yang diselenggarakan secara sentralisasi oleh Instalasi
Farmasi.

TUJUAN

:
1.
Menunjang pelayanan medis, baik didalam menetapkan
diagnosa maupun terapi
2.
Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan untuk
menangani kasus emergency

KEBIJAKAN

: Perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan dan inap di


distribusikan dari farmasi ke ruangan dan poliklinik.

PROSEDUR

:
1.
Permintaan bahan medis habis pakai dari ruangan ke
farmasi, petugas gudang akan mengecek persediaan bahan medis
sesuai permintaan dari ruangan, apabila ada bahan medis yang
tidak ada maka petugas akan menulis di buku catatan permintaan
obat ke farmasi, dan apoteker akan memesan barang yang
diminta sesuai permintaan gudang.
2.
Petugas gudang akan menyiapkan bahan medis sesuai
permintaan ruangan dan mencatatnya di kartu stok gudang,
kemudian dicek oleh apoteker apakah sesuai dengan permintaan
ruangan, setelah itu petugas gudang akan mengirim ke ruangan
dan petugas ruangan yang menerima bahan medis habis pakai
menandatangani di lembar bon permintaan ruangan dan petugas
gudang yang menyerahkan.
3.
Petugas gudang akan menghargai bon permintaan ruangan
dan menulis di buku amprah ruangan.

UNIT TERKAIT

: Gudang, instalasi farmasi, poliklinik, ruangan

PROSEDUR TETAP PENDISTRIBUSIAN PERBEKALAN FARMASI


UNTUK EMERGENCY DI UGD
PENGERTIAN

TUJUAN

: Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi (life


saving) untuk memenuhi kebutuhan darurat (emergency) di
UGD, di ruangan perawatan, dan poliklinik.
:
1.
2.

Menanggulangi kegawat daruratan


Memberikan pelayanan Farmasi tepat waktu.

KEBIJAKAN

: Setiap ruang perawatan, poliklinik dan UGD harus mempunyai


obat life saving , dalam keadaan darurat semua pasien
diutamakan untuk ditolong jiwanya tanpa melihat status dari
pasien.

PROSEDUR

:
1.

Obat life saving yang diperlukan oleh pasien, baik di ruang


perawatan, poliklinik, maupun Ugd, akan diambilkan melalui
amprahan ruangan ke gudang farmasi
2.
Petugas gudang akan mengecek permintaan bahan habis
pakai/obat dan mencatat dibuku stok gudang permintaan
barang keluar
3.
Apoteker akan mengecek bahan habis pakai/obat
permintaan apakah sudah sesuai
4.
Petugas gudang akan mengirim ke ruangan dan petugas
ruangan yang menerima bahan habis pakai dan
menandatangani di lembar permintaan ruangan
5.
Petugas ruangan menulis dibuku amprahan ruangan
6.
Dokter menuliskan jenis dan jumlah obat yang sudah
dipakai oleh pasien di CPO (Catatan Pemberian Obat)
7.
Petugas farmasi akan mengganti obat yang sudah di
gunakan oleh pasien di ruang perawatan, poliklinik atau UGD.
8.
Petugas gudang akan menghargai amprahan ruangan dan
akan dicek oleh Apoteker apakah sudah sesuai dengan bon
amprah ruangan.

UNIT TERKAIT

: Pasien, dokter, petugas farmasi, petugas ruangan.

PROSEDUR TETAP PENERIMAAN PERBEKALAN FARMASI


PENGERTIAN

: Merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang


telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui
pembelian langsung. Perbekalan farmasi tidak termasuk bahan
kimia laboratorium dan radiologi.

TUJUAN

: Untuk menjamin bahwa yang diadakan diterima pada saat yang


benar, dengan kualitas dan kuantitas sesuai dengan permintaan.

KEBIJAKAN

: Perbekalan farmasi yang diterima jumlah dan jenisnya harus


sesuai dengan surat pesanan, kadaluarsa minimum 2 tahun.

PROSEDUR

:
1.
2.

Petugas gudang menerima perbekalan farmasi


Perbekalan farmasi yang diterima di cek kondisi fisiknya,
kadaluarsa minimum 2 tahun, kesesuaian jumlah barang, no
batch dan nilai faktur.
3.
Petugas gudang menginformasikan ke tim penerima
barang untuk menerima memeriksa perbekalan farmasi yang
diterima
4.
Petugas gudang menambahkan perbekalan farmasi di
komputer dan kartu stok.
UNIT TERKAIT

: Petugas gudang, Supplier, tim penerimaan

PROSEDUR TETAP PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI


PENGERTIAN

: Merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan perbekalan


farmasi yang telah direncanakan.

TUJUAN

: Tersedianya perbekalan farmasi yang bermutu dalam jumlah dan


waktu yang tepat, sesuai spesifikasi dan fungsi yang ditetapkan
oleh Panitia Farmasi dan Terapi secara berdaya guna dan berhasil
guna.

KEBIJAKAN

: Pengadaan barang dengan cara membeli pada PBF resmi.

PROSEDUR

:
1. Apoteker mengidentifikasi pembelian
2. Apoteker mengisi surat pesanan dan menandatangani surat
pesanan
3. Apoteker memesan obat dan pebekalan farmasi ke PBF resmi.

UNIT TERKAIT

: Apoteker, PBF

PROSEDUR PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI


PENGERTIAN

: Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan


jenis, jumlah, dan harga perbekalan farmasi dalam rangka
pengadaan

TUJUAN

: Untuk mendapatkan jenis dan junlah yang sesuai dengan


kebutuhan dan anggaran, serta menghindari kekosongan
perbekalan farmasi.

KEBIJAKAN

:
1. Perencanaan dibuat dengan menggunakan metode kombinasi
metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan
anggaran yang tersedia.
2. Untuk memenuhi kebutuhan barang yang keperluanya sangat
mendesak (CITO) permintaan bisa langsung dibuat oleh
pemakai dengan mengkoordinasikan dengan Instalasi
Farmasi.
3. Barang-barang yang diadakan berdasarkan kontrak kerja
sama perencananya diatur dalam perjanjian kontrak tersebut
:
1. Panitia Farmasi dan Terapi menyebarkan formulir seleksi
obat pada semua dokter
2. Setiap dokter mengisi formulir seleksi obat
3. Apoteker sebagai sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi
merekap semua usulan obat dari dokter
4. Panitia Farmasi dan Terapi beserta komite medik menyeleksi
usulan jenis obat/pabrik
5. Apoteker beserta komite medik bertemu dengan supplier
untuk menentukan kondisi kerja sama penyediaan obat.
6. Apoteker membuat surat perjanjian antara supplier, produsen
bila ada obat yang tidak jalan atau tidak laku dan kadaluarsa
obat atau perbekalan farmasi bisa diretur oleh supplier
tersebut, dan principal juga ikut bertanggung jawab jika obat
tidak laku harus dihabiskan atau minimal principal tersebut
membelinya.
7. Jenis obat yang disetujui oleh komite medik dimasukkan
dalam formularium
8. Instalasi Farmasi mengadakan obat yang terseleksi

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

: Dokter, Apoteker, Komite Medis, Suplier, Produsen

PROSEDUR TETAP PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI


PENGERTIAN

: Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut


persyaratan yang ditetapkan dan disertai dengan sistem informasi
yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai
kebutuhan.

TUJUAN

:
1. Menjamin mutu tetap baik
2. Memudahkan dalam pencarian
3. Memudahkan pengawasan persediaan / stok serta barang
kadaluarsa
4. Menjamin keamanan dari kecurian / kehilangan dan
kebakaran
5. Menjamin pelayanan yang cepat dan tepat

KEBIJAKAN

:
1.

Penyimpanan barang menganut sistem kombinasi FIFO


(First In Firsr Out) dan FEFO (First Expired First Out)
2. Untuk menjaga keamanan dan mutu sediaan yang tersimpan,
penyimpanan dipisah-pisah sesuai dengan kategori /
klasifikasi barang
3. Alat kesehatan, instrumen,Obat Narkotika dan obat-obat
yang mudah terbakar serta cairan-cairan, ditempatkan di
masing-masing tempat secara terpisah
PROSEDUR

:
1.

Menempatkan barang di masingmasing gudang sesuai dengan jenis barang, instrumen, bahan
dan alat habis pakai, obat-obat cairan dan bahan yang mudah
terbakar/meledak
2.
Melakukan
penyimpanan
berdasarkan :
a. Bentuk sedaan
b.
Alfabetis
c. Memperhatikan kestabilan barang terhadap suhu,
cahaya, atau hal- khusus lainya.
3.
Menata barang sedemikian rupa
sehingga barang yang lebih dahulu expired date diletakan
di depan
4.
Obat-obat Narkotika dan OKT
( Obat keras tertentu) disimpan pada lemari khusus narkotika
dan OKT
UNIT TERKAIT

: Instalasi Farmasi

PROSEDUR TETAP PEMUSNAHAN RESEP


PENGERTIAN

: Pengahapusan merupakan kegiatan untuk menghapuskan resep


yang sudah dapat dimusnahkan

TUJUAN

: Untuk mengurangi beban penyimpanan arsip

KEBIJAKAN

: Resep-resep yang sudah disimpan maksimal 5 tahun dapat


dimusnahkan,
pemusnahan
dilakukan
dengan
cara
mengahancurkan resep menjadi bubur untuk menjamin
kerahasiaan dari resep yang di musnahkan

PROSEDUR

:
1.

Resep yang

sudah

disimpan

maksimal

5 tahun

dikumpulkan
2. Berita acara pemusnahan resep disiapkan
3. Resep yang akan dimusnahkan dibawa ke ruangan khusus
4. Resep dimusnahkan dengan cara dibuat menjadi bubur
5. Berita acara ditandatangani oleh para saksi-saksi
UNIT TERKAIT

: Instalasi farmasi

PROSEDUR TETAP PENYIAPAN OBAT


PENGERTIAN

: Merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap


validasi, interpretasi, menyiapkan / meracik obat, memberikan
label/etiket, penyerahan obat dengan pemberian informasi obat
yang memadai disertai sistem dokumentasi

TUJUAN

: Menyediakan obat secara tepat ( tepat obat, tepat pasien, tepat


waktu, dan tepat identitas)

KEBIJAKAN

:
1.

Resep dengan tanda CITO,URGENT, mendapat prioritas


untuk dikerjakan terlebih dahulu.
2.
Untuk tablet atau kapsul lepasan ( tanpa blister/strip),
pada etiketnya dicantumkan nama obatnya
PROSEDUR

: Racikan
1.

Membersihkan blander dengan alkohol 70 % lalu


keringkan dengan tisu atau lap bersih
2. Mengambil obat dari rak / tempatnya sesuai dengan jumlah
yang diresepkan
3. Mencampur obat dan memblender sampai halus dan
homogen
4. Bila diperlukan penimbangan, obat ditimbang ( terutama
untuk obat-obat dengan indeks terapi sempit )
5.
Membuat etiket yang berisi tanggal peracikan,nama
pasien, dan aturan pakai obat . Etiket putih untuk obat per
oral, etiket biru untuk obat pemakain luar.
6. Menyerahkan obat dengan memberikan informasi yang
jelas
7. Mendokumentasikan resep sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
RACIKAN
1. Mengambil obat dari rak/ tempat obat
2. Menghitung jumlah obat sesuai yang diresepkan
3. Membuat etiket putih untuk obat per oral, etiket biru untuk
pemakaian luar

4.

Menyerahkan obat dengan memberiakn informasi yang


jelas
5. Mendokumendasikan resep sesuai dengan peraturan yang
berlaku
UNIT TERKAIT

: Instalasi Farmasi

PROSEDUR TETAP PENDISTRIBUSIAN PERBEKALAN FARMASI


UNTUK KAMAR OPERASI
PENGERTIAN

: Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi


untuk memenuhi kebutuhan pasien operasi di rumah sakit.

TUJUAN

:
1.

Memperlancar dan mempercepat proses pelayanan


farmasi bagi penderita yang menjalani pembedahan di
kamar operasi
2.
Meningkatnya efektifitas dan efisiensi kerja
KEBIJAKAN

: Pasien umum dan pasien dengan perjanjian pihak ketiga


obatnya dilayani berdasarkan formularium rumah sakit,
pasien INHEALTH berdasarkan (Daftar Obat Inhealth)

PROSEDUR

:
1.

Obat yang dipakai oleh pasien selama operasi


diambilkan dari persediaan obat yang ada di OK
2.
Obat yang sudah dipakai pasien operasi akan ditulis
di CPO (Catatan Pemberian Obat)
3.
Perawat OK di instalasi farmasi akan membawa
resep yang telah dipakai oleh pasien dan diserahkan ke
petugas Instalasi Farmasi untuk dihargai
4.
Obat yang sudah dipakai akan disiapkan
penggantinya ke OK sehingga stok obat dan alat
kesehatan di ok akan tetap jumlahnya
Unit terkait

: Pasien, dokter, petugas farmasi, petugas OK

PROSEDUR TETAP PENGEMASAN KEMBALI


PENGERTIAN

: Merupakan kegiatan pengemasan kembali sediaan farmasi


untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah
sakit

TUJUAN

:
1.
2.

Meningkatkan efektifitas kerja


Meningkatkan pelayanan dengan menghasilkan suatu
sediaan yang sesuai dengan standar

KEBIJAKAN

: Pembuatan sediaan farmasi yang tidak ada atau sukar


didapatkan dipasaran, proses pembuatanya relatif
sederhana dan biayanya murah

PROSEDUR

:
1.

Pengenceran formalin 4 %
100 ml formalin 40 % + 900 ml aquades

2.

Pengenceran H2O2
Pembuatan H2O2 3 % 1000 ml
60 ml H2O2 50 % + 940 ml

UNIT TERKAIT

: Petugas gudang

PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN BILA TERJADI


KONTAMINASI BAHAN BERBAHAYA
PENGERTIAN

: Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang selama


pembuatan, pengolahan, dan penggunaan dapat
menimbulkan atau membebaskan uap/gas, radiasi yang
mengion yang mungkin menimbulkan iritasi, kebakaran,
ledakan, korosi, keracunan,dan bahaya lain dalam jumlah
yang memungkinkan gangguan kesehatan orang yang
bersangkutan denganya atau menyebabkan kerusakan.

TUJUAN

: Sebagai acuan penerapan langkah dalam penanggulangan


bila terjadi kontaminasi bahan berbahaya

KEBIJAKAN

PROSEDUR

: Bila terjadi suatu kontaminasi, maka harus dilakukan


tindakan pertolongan pertama untuk penyelamatan,
seperti :
1. Formalin dan H2O2, jika terkontaminasi kulit,
segera cuci atau bilas dengan air mengalir
2. Alkohol, jika tertelan maka diberi kopi tubruk, atau
emetik mustard satu sendok makan dalam air atau
garam dapur.
3. Bila dengan pertolongan pertama tidak dapat
ditangani, maka dirujuk ke UGD

UNIT TERKAIT

: Instalasi Farmasi, UGD

Menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja yang


berhubungan langsung dengan bahan berbahaya

PROSEDUR TETAP PENGARSIPAN / DOKUMENTASI


PENGERTIAN

Pengarsipan atau dokumentasi adalah kegiatan


penyimpanan dokumen yang disimpan untuk
perlindungan hukum, akreditasi, mengevaluasi beban
kerja, pengeluaran biaya, ssesment pertumbuhan dan
kemajuan Instalasi Farmasi, arsip harus disimpan
paling sedikit selama waktu yang ditetapkan oleh
undang-undang

TUJUAN

Untuk memudahkan apabila arsip diperlukan untuk


perlindungan hukum, akreditasi, mengevaluasi beban
kerja, pengeluaran biaya, assesment pertumbuhan dan
kemajuan Instalasi farmasi.

KEBIJAKAN

Resep dan Catatan Pemberian Obat (CPO) disimpan


selama 3 tahun,sedangkan arsip resep disimpan
selama 5 tahun.

PROSEDUR

:
Arsip dalam bentuk hard dokumen seperti resep
CPO, dan faktur pembayaran disimpan diruang arsip,
caranya : Arsip disusun berdasarkan bulan, kemudian
dibendel, dan disimpan dalam kardus dan diluar
kardus diberi nama arsip dan tahun.

UNIT TERKAIT

: Instalasi farmasi

PROSEDUR

TETAP PENGENDALIAN
FARMASI

MUTU

PERBEKALAN

PENGERTIAN

: Mutu perbekalan farmasi meliputi: kemurnian, potensi,


keseragaman bentuk, sediaan, bioavaibility dan
stabilitas. Semua aspek mutu dapat dipengaruhi oleh
proses pembuatan, pengemasan dan penyimpanan.

KEBIJAKAN

: Menjamin mutu perbekalan farmasi sesuai dengan


standar yang berlaku

PROSEDUR

:
1.

Setiap diadakan stok opname, selain dilihat


jumlah riil juga dipantau mutu dari perbekalan farmasi
dan tanggal kadaluarsa
2.
Tablet dilihat tanda-tanda perubahan warna isi
kapsul, kapsul terbuka, rusak atau melekat satu sama
lain
3.
Tablet salut dilihat ada perubahan warna,
pecah-pecah, lengket satu sama lain
4.
Cairan, dilihat apabila menjadi keruh, ada
endapan, warna atau rasa berubah
5.
Salep, dilhat apabila warna berubah,
konsistensi berubah, bau berubah
6.
Injeksi, dapat dilihat apabila ada kebocoran
wadah, larutan keruh, ada endapan atau warna berubah
7.
Alat kesehatan, diperhatikan apakah masa
kadaluarsa sudah terlampaui, atau belum, kemasan
dalam keadaan baik , dan kondisi fisik masih sama
dengan kondisi fisik yang baru
8.
Perbekalan Farmasi yang 3 bulan lagi akan
kadaluarsa disihkan dan dikembalikan ke Pedagang
Besar Farmasi (PBF)
9.
Perbekalan farmasi yang rusak atau
kadaluarsa di simpan terpisah agar tidak dipakai
10. Perbekalan farmasi yang rusak/kadaluarsa dihapuskan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

UNIT TERKAIT

: Instalasi Farmasi

PROSEDUR TETAP PASIEN RAWAT INAP INHEALTH DENGAN


PLAVON
PENGERTIAN

: Pelayanan resep Inhealth rawat inap adalah pelayanan resep


pasien rawat inap yang menjadi tanggungan kerjasama dengan
PT.Inhealth dan pasien membayar selisih jika pada waktu dirawat
terjadi selisih harga.

TUJUAN

: Memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap yang menjadi


tanggungan Inhealth berdasarkan ketentuan kerjasama dengan
PT.Inhealth.

KEBIJAKAN

: Pelayanan resep Inhealth pasien rawat inap berdasarkan ketentuan


DOI dan Formularium RS.Mekar Sari.

PROSEDUR

:
1. Resep rawat inap ditulis pada lembar resep inhealth dan juga
pada kartu Catatan Pemberian Obat (CPO)
2. Pasien rawat inap Inhealth harus membawa surat jaminan
perawatan dari kantor Inhealth paling lambat 2x24 jam.
3.
Pasien menyerahkan surat jaminan perawatan dan foto
copy kartu Inhealth ke Adm Perawatan.
4.
Setelah dokter menulis resep Inhealth dan menulis di CPO
perawat ruangan akan memberikan resep ke Instalasi Farmasi
untuk pengambilan CPO.
5. Petugas Farmasi akan menyiapkan obat sesuai dengan DOI
dan Formularium RS.Mekar Sari. Obat yang tidak ada di DOI
dan Formularium akan dibuat copy resep dan di hargai oleh
Asisten Apoteker, kemudian dibayar oleh pasien.
6. Petugas farmasi Asisten Apoteker A akan menghargai resep
obat yang masuk DOI dan formularium dan dibuat bon rangkap
3 kemudian ditempel di resep asli. Bon rangkap 1 dikasih ke
perawat ruangan untuk pengecekan obat. Bon rangkap 2
ditempel di resep copy untuk dikasih ke administrasi perawatan
7.
Obat akan dibawa oleh perawat ruangan dicek terlebih
dahulu oleh perawat apakah sesuai dengan resep dan ditanda

tangani oleh perawat ruangan dibalik resep dan


menandatangani penyerahan obat di CPO.
8.
Resep Alkes (alat kesehatan) harus dipisahkan dari resep
obat kemudian diprint, print struk obat dan resep diserahkan
ke admnistrasi perawatan.
9.
Apabila ada obat sisa atau distop oleh dokter, maka obat
tersebut dapat dikembalikan ke Instalasi Farmasi, dan
mengurangi tagihan obat/alkes.

Anda mungkin juga menyukai