PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
memenuhi
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1.
11. Pada saat obat diterima oleh pasien dicocokkan antara nama
pasien, jenis dan jumlah obat, dosis obat apakah sudah sesuai
dengan tertulis dalam resep.
12. Apabila sudah sesuai selanjutnya petugas asisten apoteker C
memberikan penjelasan tentang petunjuk pemakaian obat
kepada pasien / keluarganya. Dan asisten apoteker C meminta
no telepon/hp yang bisa dihubungi, asisten apoteker C
menandatangani form menyerahkan obat.
UNIT TERKAIT
PROSEDUR
PELAYANAN
RESEP
PERUSAHAAN
RAWAT
JALAN
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1. Resep rawat inap ditulis pada lembar resep inhealth dan juga
pada kartu Catatan Pemberian Obat (CPO)
2. Pasien rawat inap Inhealth harus membawa surat jaminan
perawatan dari kantor Inhealth paling lambat 2x24 jam.
3. Pasien menyerahkan surat jaminan perawatan dan foto copy
kartu Inhealth ke Adm Perawatan.
4. Setelah dokter menulis resep Inhealth dan menulis di CPO
perawat ruangan akan memberikan resep ke Instalasi Farmasi
untuk pengambilan CPO.
5. Petugas Farmasi akan menyiapkan obat sesuai dengan DOI dan
Formularium RS.Mekar Sari. Obat yang tidak ada di DOI dan
Formularium akan dibuat copy resep dan di hargai oleh Asisten
Apoteker, kemudian dibayar oleh pasien.
6. Petugas farmasi Asisten Apoteker A akan menghargai resep
obat yang masuk DOI dan formularium dan dibuat bon rangkap 3
kemudian ditempel di resep asli. Bon rangkap 1 dikasih ke
perawat ruangan untuk pengecekan obat.
7. Obat akan dibawa oleh perawat ruangan dicek terlebih dahulu
oleh perawat apakah sesuai dengan resep dan ditanda tangani
oleh perawat ruangan dibalik resep dan menandatangani
penyerahan obat di CPO.
8. Resep Alkes (alat kesehatan) harus dipisahkan dari resep obat
kemudian diprint, print struk obat dan resep diserahkan ke
admnistrasi perawatan.
9. Apabila ada obat sisa atau distop oleh dokter, maka obat
tersebut dapat dikembalikan ke Instalasi Farmasi, dan
mengurangi tagihan obat/alkes.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1.
: Rawat Inap
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1.
Hari, tgl, dan bulan pemusnahan,
2.
Nama Apoteker penanggung jawab
3.
Nama saksi dari pemerintah dan saksi dari rumah sakit
4.
Nama dan jumlah Narkotika yang dimusnahkan
5.
Cara pemusnahan
6.
Tanda tangan apoteker penanggung jawab dan saksi-saksi
Berita acara dikirimkan ke Dinas Kesehatan TK II dan Badan
POM.
UNIT TERKAIT
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1.
UNIT TERKAIT
: Apoteker, Pembukuan
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1. Panitia Farmasi dan Terapi menyebarkan formulir seleksi
obat pada setiap dokter.
2. Setiap dokter mengisi formulir seleksi obat.
3. Apoteker sebagai sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi
merekap usulan obat dari para dokter.
4.
Panitia Farmasi dan Terapi beserta Komite Medik
menyeleksi usulan jenis obat / pabrik.
5. Panitia Farmasi dan Terapi beserta Komite medik bertemu
dengan Supplier untuk menentukan kondisi kerja sama
penyediaan obat.
6. Jenis obat yang disetujui oleh Komite Medik dimasukkan
dalam formularium
7. Instalasi Farmasi mengadakan obat yang terseleksi.
UNIT TERKAIT
TUJUAN
:
1.
Menunjang pelayanan medis, baik didalam menetapkan
diagnosa maupun terapi
2.
Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan untuk
menangani kasus emergency
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1.
Permintaan bahan medis habis pakai dari ruangan ke
farmasi, petugas gudang akan mengecek persediaan bahan medis
sesuai permintaan dari ruangan, apabila ada bahan medis yang
tidak ada maka petugas akan menulis di buku catatan permintaan
obat ke farmasi, dan apoteker akan memesan barang yang
diminta sesuai permintaan gudang.
2.
Petugas gudang akan menyiapkan bahan medis sesuai
permintaan ruangan dan mencatatnya di kartu stok gudang,
kemudian dicek oleh apoteker apakah sesuai dengan permintaan
ruangan, setelah itu petugas gudang akan mengirim ke ruangan
dan petugas ruangan yang menerima bahan medis habis pakai
menandatangani di lembar bon permintaan ruangan dan petugas
gudang yang menyerahkan.
3.
Petugas gudang akan menghargai bon permintaan ruangan
dan menulis di buku amprah ruangan.
UNIT TERKAIT
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1.
UNIT TERKAIT
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1.
2.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1. Apoteker mengidentifikasi pembelian
2. Apoteker mengisi surat pesanan dan menandatangani surat
pesanan
3. Apoteker memesan obat dan pebekalan farmasi ke PBF resmi.
UNIT TERKAIT
: Apoteker, PBF
TUJUAN
KEBIJAKAN
:
1. Perencanaan dibuat dengan menggunakan metode kombinasi
metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan
anggaran yang tersedia.
2. Untuk memenuhi kebutuhan barang yang keperluanya sangat
mendesak (CITO) permintaan bisa langsung dibuat oleh
pemakai dengan mengkoordinasikan dengan Instalasi
Farmasi.
3. Barang-barang yang diadakan berdasarkan kontrak kerja
sama perencananya diatur dalam perjanjian kontrak tersebut
:
1. Panitia Farmasi dan Terapi menyebarkan formulir seleksi
obat pada semua dokter
2. Setiap dokter mengisi formulir seleksi obat
3. Apoteker sebagai sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi
merekap semua usulan obat dari dokter
4. Panitia Farmasi dan Terapi beserta komite medik menyeleksi
usulan jenis obat/pabrik
5. Apoteker beserta komite medik bertemu dengan supplier
untuk menentukan kondisi kerja sama penyediaan obat.
6. Apoteker membuat surat perjanjian antara supplier, produsen
bila ada obat yang tidak jalan atau tidak laku dan kadaluarsa
obat atau perbekalan farmasi bisa diretur oleh supplier
tersebut, dan principal juga ikut bertanggung jawab jika obat
tidak laku harus dihabiskan atau minimal principal tersebut
membelinya.
7. Jenis obat yang disetujui oleh komite medik dimasukkan
dalam formularium
8. Instalasi Farmasi mengadakan obat yang terseleksi
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
TUJUAN
:
1. Menjamin mutu tetap baik
2. Memudahkan dalam pencarian
3. Memudahkan pengawasan persediaan / stok serta barang
kadaluarsa
4. Menjamin keamanan dari kecurian / kehilangan dan
kebakaran
5. Menjamin pelayanan yang cepat dan tepat
KEBIJAKAN
:
1.
:
1.
Menempatkan barang di masingmasing gudang sesuai dengan jenis barang, instrumen, bahan
dan alat habis pakai, obat-obat cairan dan bahan yang mudah
terbakar/meledak
2.
Melakukan
penyimpanan
berdasarkan :
a. Bentuk sedaan
b.
Alfabetis
c. Memperhatikan kestabilan barang terhadap suhu,
cahaya, atau hal- khusus lainya.
3.
Menata barang sedemikian rupa
sehingga barang yang lebih dahulu expired date diletakan
di depan
4.
Obat-obat Narkotika dan OKT
( Obat keras tertentu) disimpan pada lemari khusus narkotika
dan OKT
UNIT TERKAIT
: Instalasi Farmasi
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1.
Resep yang
sudah
disimpan
maksimal
5 tahun
dikumpulkan
2. Berita acara pemusnahan resep disiapkan
3. Resep yang akan dimusnahkan dibawa ke ruangan khusus
4. Resep dimusnahkan dengan cara dibuat menjadi bubur
5. Berita acara ditandatangani oleh para saksi-saksi
UNIT TERKAIT
: Instalasi farmasi
TUJUAN
KEBIJAKAN
:
1.
: Racikan
1.
4.
: Instalasi Farmasi
TUJUAN
:
1.
PROSEDUR
:
1.
TUJUAN
:
1.
2.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1.
Pengenceran formalin 4 %
100 ml formalin 40 % + 900 ml aquades
2.
Pengenceran H2O2
Pembuatan H2O2 3 % 1000 ml
60 ml H2O2 50 % + 940 ml
UNIT TERKAIT
: Petugas gudang
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
Arsip dalam bentuk hard dokumen seperti resep
CPO, dan faktur pembayaran disimpan diruang arsip,
caranya : Arsip disusun berdasarkan bulan, kemudian
dibendel, dan disimpan dalam kardus dan diluar
kardus diberi nama arsip dan tahun.
UNIT TERKAIT
: Instalasi farmasi
PROSEDUR
TETAP PENGENDALIAN
FARMASI
MUTU
PERBEKALAN
PENGERTIAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1.
UNIT TERKAIT
: Instalasi Farmasi
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
:
1. Resep rawat inap ditulis pada lembar resep inhealth dan juga
pada kartu Catatan Pemberian Obat (CPO)
2. Pasien rawat inap Inhealth harus membawa surat jaminan
perawatan dari kantor Inhealth paling lambat 2x24 jam.
3.
Pasien menyerahkan surat jaminan perawatan dan foto
copy kartu Inhealth ke Adm Perawatan.
4.
Setelah dokter menulis resep Inhealth dan menulis di CPO
perawat ruangan akan memberikan resep ke Instalasi Farmasi
untuk pengambilan CPO.
5. Petugas Farmasi akan menyiapkan obat sesuai dengan DOI
dan Formularium RS.Mekar Sari. Obat yang tidak ada di DOI
dan Formularium akan dibuat copy resep dan di hargai oleh
Asisten Apoteker, kemudian dibayar oleh pasien.
6. Petugas farmasi Asisten Apoteker A akan menghargai resep
obat yang masuk DOI dan formularium dan dibuat bon rangkap
3 kemudian ditempel di resep asli. Bon rangkap 1 dikasih ke
perawat ruangan untuk pengecekan obat. Bon rangkap 2
ditempel di resep copy untuk dikasih ke administrasi perawatan
7.
Obat akan dibawa oleh perawat ruangan dicek terlebih
dahulu oleh perawat apakah sesuai dengan resep dan ditanda