AKREDITASI RS
DI INDONESIA
Dr Chairul Radjab Nasution,SpPD K-GEH,FINASIM,FACP,M.Kes
Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Ditjen BUK
Kemenkes RI
Disampaikan pada:
Workshop Implementasi Manajemen Resiko dalam Standar
Akreditasi RS versi 2012
Jakarta, 17 September 2014
Kesehatan RI
Australia.
: Konsultan Gastroenterohepatologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Indonesia, Jakarta.
2009
: Fellow of The Indonesian Society of Internal Medicine,
Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.
PENGALAMAN
ORGANISASI
2010
: Fellow of The American College of Physician
Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta.
Wakil Ketua Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia Jakarta Raya.
Ketua Indonesian Association for The Study of the Liver (InaASL),
Cabang Jakarta.
Ketua Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia, Cabang Jakarta.
Ketua Perkumpulan Digestive-Endoscopy Indonesia, Cabang Jakarta.
Wakil Ketua PB PDMMI (Persatuan Dokter Managemen Medis
Indonesia).
Sekretaris Jenderal PB PAPDI
JABATAN SEBELUMNYA
1992
:Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP Fatmawati, Jakarta.
1996
:Kepala Bagian Sekretariat RSUP Fatmawati, Jakarta.
2003
:Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Fatmawati, Jakarta.
2003
:Konsultan Pelayanan RSUP Fatmawati, Jakarta.
2005
:Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati, Jakarta.
2006
:Kepala Komite Etik dan Hukum RSUP Fatmawati, Jakarta.
2008
:Direktur Utama RS Djamil Padang.
2008
:Direktur Utama RSUP Fatmawati, Jakarta
2008
SISTEMATIKA PENYAJIAN
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
KURATIFREHABILITATI
F
RPJMN II
2010-2014
Akses
masyarakat thp
yankes yang
berkualitas telah
lebih
berkembang dan
meningkat
RPJMN III
2015 -2019
Akses
masyarakat
terhadap yankes
yang berkualitas
telah mulai
mantap
RPJMN IV
2020 -2025
Kes masyarakat
thp yankes
yang
berkualitas
telah
menjangkau
dan merata di
seluruh wilayah
Indonesia
PROMOTIF - PREVENTIF
VISI:
MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
DAN
BERKEADILAN
KURATIFREHABILITATIF
Akses masyarakat
terhadap yankes yang
BERKUALITAS telah mulai
mantap
1. Ibu
hamil
Screening
bayi baru
lahir
2. Bayi
imunisasi,
vit A, PMT
PROMOTIF - PREVENTIF
7.
Lansia
6. Usia
produktif
VISI
Kesja
3. Balita
5. Remaja
Kespro
UKS
4. Usia
sekolah
6
TARGET
INDIKATOR
RENCAN
PRAKIRAAN MAJU
A
2016 2017 2018 2019
2015
% kecamatan dengan
kesiapan akses primer
78
81
84
87
90
% kab/kota dengan
kesiapan akses rujukan
50
60
70
80
85
Jumlah RS yang
terakreditasi
150
300
450
600
800
250
UU 44/2009 :Pasal 40
D
A
S
A
R
H
U
K
U
M
HASIL AKREDITASI RS
2014
* 932 RS : 5 Yan
* 139 RS : 12 Yan
* 206 RS : 16 Yan
VERSI 2012
59 RS YANG TERDIRI:
43 RS : PARIPURNA
6 RS : UTAMA
6 RS : MADYA
4 RS : DASAR
RS
Khusus
Total
765
96
861
Kemkes
14
20
34
Pemda Propinsi
53
44
97
Pemda Kabupaten
451
10
461
Pemda Kota
79
13
92
Kementerian Lain
TNI
121
127
POLRI
43
43
531
202
733
SWASTA
455
246
701
BUMN
59
66
1,810
551
2,361
Kepemilikan
Pemerintah
JCI 18 RS
* 5 RS PEMERINTAH DAN 13 RS SWASTA
RS PUBLIK
Tantangan
Besar utk
Akreditasi RS
RS
Umum
Kategori
RS PRIVAT
TOTAL :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
RSUPN CM*
RSUP Sanglah*
RSUP Fatmawati*
RSPAD Gatot Soebroto*
RSUP dr Sardjito
RS Siloam Karawaci
RS Santosa Bandung
RS Eka Hospital BSD
RS Eka Hospital P. Baru
RS Premier Bintaro
RS Premier Jatinegara
RS Premier Surabaya
RS Pdk. Indah Puri
Indah
RS Awal Bros Bekasi
RS Awal Bros Tangerang
RS Awal Bros Pekanbaru
RS Awal Bros Batam
SI
A
t
i
T
I ak
D
E hS
R a
K
A um
R
(6 Chapter)
(International Patient
Safety Goals (IPSG))
(Chapter 1Section I)
J.C.I
Sasaran I:
Kelompok
Standar
Pelayanan
berfokus pada
pasien
Sasaran II :
Kelompok
Standar
Manajemen
Rumah
Sakit
Sasaran III:
Sasaran
Keselamatan
Pasien RS
19
IMPLEMENTASI
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN
KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA
DI RS
LATAR BELAKANG
Program Jaminan Kesehatan Nasional telah
berlangsung selama 8 bulan terhitung sejak
1 Januari 2014.
Secara bertahap akan mencapai univesal coverage
pada 2019
Data Peserta : 127.309.877 peserta
( 26/8/14)*
Jumlah RS yang bekerjasama : 1551 RS (4/9/2014) *
Sustainabilitas
Program Jaminan Kesehatan
Nasional sangat tergantung kepada Kendali Mutu
Kendali Biaya
RS harus menjalankan program Kendali Mutu dan
Kendali Biaya agar dapat berkembang di era JKN
* Sumber :http://bpjs-kesehatan.go.id/
KENDALIKAN :
EFEKTIFITAS
TINDAKAN
EFISIENSI BIAYA
5.
SISTEM RUJUKAN
BERJENJANG
SISTEM RUJUKAN
NASIONAL:
Penguatan Layanan Primer
Dan Peningkatan Kualitas
FAKTA:
Panduan Klinis
>70% Penyakit yang
Layanan
Sekunder
ditangani
Rumah Sakit adalah
Penyakit
Kewenangan tingkat
pertama
Memperkuat
(puskesmas)
Layanan
Kesehatan
Primer
PPK tingkat I
Proses
Rujukan
Penurunan
Tingkat Kematian
di RS
Penurunan Beban
Kapasitas RS
PROFESI
Meningkatkan
Kualitas
Layanan
Kesehatan
Rujukan
Regionalisasi RS
INA CBGS
PNPK, CP DAN
PPK
AUDIT
RUJUKAN
Gatekeeper
RS KHUSUS
Penanganan spesialistik
RS Tipe B Non Pendidikan, C
dan D, serta Balai
Kapitasi
Puskesmas, RS Kelas
D Pratama
Panduan Klinis
(PMK No 1438/2010)
Legalisasi
KEMENKES
PEMBUAT
NASIONAL FASYANKES
PNPK
organisasi
profesi
Sesuai
profesi
PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS
SPO
pimpinan
fasilitas
YANKES
=
standar
ALUR KLINIS
= clinical pathway
Sesuai standar profes
ALGORITME
PROTOKOL
PROSEDUR
STANDING ORDER
kesehatan
pelayanan
Indikator
mutu pelayanan
luaran/output/outcome
PERSYARATAN BPJS
M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T
BPRS Pusat
Stake
Holde
r
BPRS
Prov
Pem/pemd
a
Pemilik
PERSI /
PENGAWASAN TEKNIS
Kemen
Kes
Dinkes
Prov
Dinkes
kab/kota
RS
DEWAN
PENGAWAS
(PENENTUAN ARAH
KEBIJAKAN RS )
AS.RS
PERHIMPROFESI
MASYARAK
AT
DIREKSI
TIM
KPRS
KOMITE MEDIS
SPI
ETIKA / UU
KESELAMATA
N PASIEN RS
Masyarakat
MUTU
MEDIS
AKREDITASIKARS
JCI-ISO
KNKP-RS
MUTU MANAJEMEN
ASES PASIEN BIAYA
RS(KEUANGAN)
DOKTER
KOMITE MEDIK :
RUMAH
SAKIT
HBL
COORPORA
TE
GOVERNAN
CBL-MSBL
CE
CLINICAL
GOVERNANC
E
(TATA
KELOLA
KLINIS)
DIREKTU
R
KOMITE MEDIK
SUB KOM
KRIDENTIAL
REK CLIN
SUB KOM
MUTU
PRIVILAGE
maintaining
DELINIATION
entering to theKE
profession
DIR
CLIN
APPOINT
STR
(DELINIATI
ON )
Praktik
dr. /dr. Sp
Profesionalisme
staf medis
KOMPETENSI
KNOWLEDGE
SKILL
Clinical
-Leader
-Manager
-Practioner
ETIKA
DPJP/ CLINICAL
LEADERSHIP
SIP
professionalism
PELAYANAN MEDIK
DISIPLIN
ETIK
PATIENTSAFETY
PROFESIONAL
DEVELOPMENT AND CREDENTIALING
Infection control
PENCEGAH
AN
MEDICAL
FRAUD
Excessive
services
Unnecessary
services
Kickbacks
"Reflex testing
Advokasi yang jelas dan terarah kepada stakeholder terkait di Pemda agar memahami
kebutuhan RS terhadap proses peningkatan mutu dan akreditasi
Melibatkan Dinkes Prov-Kab/Kota dalam mendukung proses persiapan akreditasi RS
Rencana Strategik RS menyusun Renstra untuk menentukan arah tujuan pengembangan
RS dan menyusun prioritas terkait kebutuhan perbaikan sar-pras RS agar memenuhi
standar
Penyiapan kebijakan, prosedur dan bukti implementasi secara konsisten.
Pelaksanaan Program-program terkait pemenuhan standar akreditasi RS Keselamatan
Pasien, PPI, K3, Program MDGs
Transformasi Budaya Berupaya mengubah budaya kerja pegawai RS dan penegakkan
disiplin pegawai PP 53 (di RS Pemerintah)
Sosialisasi dan edukasi berkesinambungan untuk staf RS agar berpola pikir PatientCentered Care dan siap menerima perubahan ke arah perbaikan.
Melakukan implementasi standar yang pelaksanaannya dievaluasi melalui proses telusur
internal yang konsisten.
Capacity Building bagi seluruh staf untuk mendukung proses persiapan akreditasi.
Studi banding dengan RS lain yang setara.
Menunjang SDM
pendampingan RS
berkompeten
dalam
memberikan
bimbingan
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
persyaratan
kredensial untuk bekerjasama dengan BPJS.
Pemenuhan target IKU 2019 800 RS Pemerintah
terakreditasi.
Jumlah RS yang terakreditasi masih sangat
sedikit dan semua sertifikat akreditasi versi 2007
habis masa berlakunya (Juni 2015) diperlukan
upaya bersama untuk mendukung pencapaian
akreditasi RS di Indonesia.