Anda di halaman 1dari 13

badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

PEDOMAN TATAKELOLA
OPERASIONAL RUMAH SAKIT
DI ERA COVID 19

“ It’s time to set aside the “ business as usual “ mindset.


Even if large numbers of severe cases don’t start appearing for weeks, every moment spent on
preparations now will pay off “

I. PENDAHULUAN.

Di akhir tahun 2019, dunia di kagetkan oleh mewabahnya virus baru yang sangat
mematikan di propinsi Wuhan , China. Demikian ganasnya virus tersebut mengakibatkan
ribuan manusia tewas. Dengan berjalannya waktu wabah virus tersebut yang penyakitnya
disebut covid19 merebak keseluruh penjuru dunia. Pada awal tahun 2020 , COVID - 19
menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari Badan
Kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO)) pada tanggal 31 Desember 2019
yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga adanya laporan
kematian dan terjadi exportasi di luar China. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO
menetapkan COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC)) Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia. Pada tanggal 12
Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel coronavirus pada manusia ini
dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID - 19). Pada tanggal 2 Maret 2020 Indonesia
telah melaporkan 2 kasus konfirmasi COVID-19. Tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah
menetapkan COVID-19 sebagai pandemi.

Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
kontak erat dan droplet , tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit
ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat
pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah
melalui cuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari
kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat
dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan
bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPPI) saat berada
di fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat.

Dari penjelasan tersebut di atas jelas terlihat perlunya operasionalisasi rumah sakit yang
khusus dalam upaya mencegah penyebaran penyakit yang sangat menular ini. Di era covid
19 rumah sakit tidak bisa dioperasionalkan like business as usual, perlu suatu kerja sama

pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 1


badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

yang erat antar seluruh unit, individu, dan elemen-elelem yang terlibat pada penanganan
covid-19 ini.

Berbagai kebijakan, pedoman, panduan telah di buat dalam upaya melawan keganasan
virus ini. Seluruhnya tentunya sangat bermanfaat bagi dunia medis demi peperangan
melawan covid-19. Namun demikian yang tidak kurang pentingnya adalah bagaimana
operasionalisasi rumah sakit dilaksanakan agar seluruh kebijakan, panduan, pedoman
tersebut dapat di jalankan secara terintegrasi, koordinasi dan adanya sinkronisasi dan
harmonisasi. Elemen – elemen 5 M ( Men, Money, Machine, Material, Method )
merupakan faktor-faktor penting untuk di utamakan. Seluruh elemen-elemen tersebut
dijalankan secara terintegrasi dalam bentuk TATAKELOLA .

TATAKELOLA merupakan upaya organisasi dan manajemen rumah sakit


mengoperasionalkan penyelenggaraan rumah sakit sehari-hari, secara optimal dalam
memanfaatkan seluruh unsur-unsur 5 M secara terintegrasi, koordinatif, sinkronisasi dan
harmonisasi. Seiring dengan itu penerapan tatakelola, menciptakan proses pelayanan
terhadap covid-19 berjalan dengan lebih terarah, dengan sasaran tercapainya morbiditas
dan mortalitas yang lebih rendah. Dengan demikian perlawanan dalam peperangan
melawan covid-19 dapat mencegah kejadian-kejadian yang tidak diharapkan.
TATAKELOLA :
- adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan dan institusi yang
memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengawasan suatu organisasi RS
atau korporasi dalam mencapai tujuannya.
- mencakup hubungan antara stakeholder yang terlibat serta tujuan pengelolaan
organisasi.
- salah satu topik yang utama adalah akuntabilitas dan tanggung jawab mandat,
khususnya implementasi pedoman, aturan2, kebijakan2, untuk memastikan –
menjamin terciptanya sikap dan perilaku yang baik ( patuh, disiplin ) yang dapat
melindungi berbagai kepentingan.

SECARA MAKRO, HAL – HAL YANG HARUS DIKERJAKAN DAN MENJADI KEUTAMAAN
PADA TATAKELOLA OPERASIONAL RS, DI ERA PANDEMI COVID-19 :
1. KEMBANGKAN STRATEGI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PASIEN SECARA
MENDADAK SEKALIGUS DAN KOMPLEKSITASNYA
2. LINDUNGI DAN DUKUNG TENAGA KESEHATAN YANG BERTUGAS DI GARIS
TERDEPAN
3. SUSUN STRATEGI DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KESEHATAN ( 5 M )
4. KEMBANGKAN KEBIJAKAN DAN TERAPKAN DENGAN PERKUATAN, TRANSPARANSI,
DAN KOMUNIKASI YANG TERBUKA
5. PEMAHAMAN YANG RINCI TERHADAP COVID-19 SECARA TUNTAS DAN
SENANTIASA DI ULANG-ULANG, ARTINYA SOSIALISASI TERUTAMA PADA POLA
PENULARAN
6. KOALISI OPERASIONAL ANTAR INSTITUSI KESEHATAN – NON KESEHATAN

pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 2


badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

II. PRINSIP DASAR :


Pemenuhan 4 S : Space, Staff, System, Supplies
1. SPACE : meliputi seluruh ruangan dalam rumah sakit dan tempat tidur ( Material )
2. STAFF : kebutuhan seluruh staf ( medik – non medik / klinik – nonklinik ) yang
terlibat pada penanganan covid-19 ( Men )
3. SYSTEM : sistem pelayanan yang terintegrasi dan terkoordinasi melalui satu
komando , sistem harus dapat memberi jaminan bahwa seluruh individu bekerja
dalam sistem dan komit, disiplin dan patuh demi kepentingan bersama.
Membangun nilai – nilai kebersamaan, etis dan professional. Sistem juga meliputi
membuat keputusan, komunikasi, kontuinitas pelayanan dan supply chain
management ( Method )
4. SUPPLIES : meliputi seluruh kebutuhan ( Material, Machine ) dalam penanganan
kasus

III. DUKUNGAN KORPORASI :


1. Pemilik, Dewan Pengawas, Dewan DIreksi harus secara rinci mengarahkan,
mengawasi, memonitor serta mengevaluasi seluruh komponen dan berjalannya
proses pelayanan secara hari-demi hari.
2. Melaksanakan pertemuan setiap harI untuk memonitor dan evaluasi konsep
pelayanan yang sedang dilaksanakan/dijalankan, hal ini diperlukan karena situasi
dan kondisi rumah sakit dalam keadaan serba akut dengan risiko yang mematikan
bagi pasien dan seluruh individu tenaga kesehatan yang terkait dalam pelayanan
3. Menyelenggarakan pertemuan antar seluruh unit yang terlibat pada pelayanan
secara hari demi hari :
- Manajemen keuangan
- Manajemen SDM
- Manajemen Logistik
- Manajemen penunjang klinik – non klinik
- Manajemen Sarana – prasarana
- Manajemen Farmasi – Alkes
- Manajemen informasi – klinik – non klinik
- Manajemen informasi
- Unit rajal
- Unit ranap
- Unit UGD
- Unit OK/VK
- Unit lainnya
4. Fokus pada elemen-elemen esensial ;
- Kembangkan fulltime manajer emergensi untuk memimpin perencanaan,
persiapan dan respon apabila terjadi puncak
- Susun task force frontline clinician yang terdiri dari dokter, perawat, farmasist,
dan tenaga kesehatan klinik – nonklinik lainnya untuk bekerja sama dengan
manajer emergensi

pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 3


badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

- Susun kembali timkerja pencegahan infeksi yang focus pada perlindungan


untuk tenaga kesehatan dan pasien lainnya terhadap covid-19. Tim ini
merupakan tim pendukung terutama untuk APD
5. Susun perencanaan untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur dengan thinking
outside the box , seperti :
- Konversi ruang rawat
- Kebijakan memulangkan pasien yang sudah sembuh dari penyakitnya sesegera
mungkin
- Mengatur ulang mekanisme kerja seluruh unit – unit kerja dengan prinsip –
prinsip pembatasan sosial dan pembatasan fisik yang maksimal
- Kebijakan mengurangi merawat pasien yang non covid-19
- Melaksanakan pelatihan pencegahan yang sesuai untuk tenaga kesehatan
yang akan merawat pasien covid-19, agar mereka terlindung dari tertular
covid-19 didalam rumah sakit
- Implementasikan sistem tingkat ketersedian material dan machine
- Identifikasikan secara rinci untuk perawatan dan pemakaian alat bantu
pernapasan pada pasien dari sudut clinical ethics dan professional judgement
- Perkuat komunikasi dan kerjasama tim bersama pimpinan klinik untuk
meningkatkan semangat dengan pemberian informasi-informasi yang dapat
diimplementasikan segera.
- Manajemen rumah sakit harus transparan terhadap jumlah pasien yang
dirawat, sembuh dan meninggal, ketersediaan tempat tidur diseluruh ruang
perawatan, ketersediaan alat pelindung diri dan peralatan medis yang
tersedia.
6. Pembiayaan
7. Alur pelaporan dan dokmentasi

IV. DUKUNGAN ORGANISASI :


1. MANAJEMEN – TATAKELOLA KLINIK / ICP ( klinik – nonklinik ) :
- Tatakelola klinik / ICP untuk covid-19, diagnostik, terapi, pencegahan
penularan infeksi dan pengawasan, edukasi
- Penyusunan ICP sejak masuk rumah sakit sampai keluar rumah sakit :
o Tes covid-19, bila negatif, di terapi sesuai penyakitnya , edukasi tentang
covid-19 dan pulang, patuh pada pembatasan sosial dan fisik
o Bila tes covid-19 positip, sesuai ring :
§ Ring - alur 1 : untuk pasien yang OTG
§ Ring - alur 2 : untuk pasien dengan COVID-19, gejala ringan
§ Ring - alur 3 : untuk pasien dengan COVID-19, gejala sedang
§ Ring - alur 4.: untuk pasien dengan COVID-19, gejala berat
- Peran dan Tanggung jawab seluruh unit dan individu yang terlibat
- Program pencegahan dan pengawasan infeksi
- Manajemen rIsiko klinik – nonklinik
- Kembangkan pendekatan sistem untuk pencegahan, mutu dan keselamatan
- ICP dipergunakan sebagai realtime audit
2. STATUS KESEHATAN STAF DAN KESELAMATAN :
- Skreening Status kesehatan dan imunisasi
- Status istirahat bagi staf yang mengidap infeksi akut
pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 4
badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

- Kembangkan manajemen terhadap kemungkinan terpapar infeksi


- Deteksi tenaga kesehatan yang mempunyai kelainan spesifik
- Susun prosedur – prosedur pencegahan infeksi, di area dimana cenderung
untuk terpapar infeksi
3. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN :
- Susun strategi pendidikan untuk staf baik klinik maupun nonklinik
4. SURVEILAN INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
- Peran surveilan terhadap kejadian infeksi
- Jenis program surveilan
- Manajemen dan pengumpulan data
- Surveilan terhadap terjangkitnya penyakit
- Surveilan terhadap penularan penyakit office-based practice
5. PENYEDIAAN LOGISTIK FARMASI DAN ALKES
6. DESAIN STRUKTUR FASILITAS YANG DAPAT MEMPENGARUHI TERJADINYA INFEKSI

V. STRATEGI
1.Menyusun dan menata kembali ruangan tertentu dalam perawatan pasien covid-19
agar fungsi pencegahan dan pengawasan dapat terselenggara dengan baik :
- Memperkirakan kapasitas ruangan untuk akut dan perawatan intensive
- Kembangkan kriteria untuk penerimaan pasien non covid-19, dan covid-19
( OTG, ODP, PDP, Penderita covid-19 )
- Susun alur pasien masuk sampai keluar rumah sakit
- Secara progressive menunda operasi – operasi elektif
- Mengatur kembali seluruh tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan
( medik – non medik / klinik – nonklinik )
- Mengatur kembali fasilitas non medik, mengatur dan menetapkan fasilitas
tersebut apabila terjadi puncak pasien covid-19
2. Identifikasi dan susun kebutuhan tenaga medis dan non medis untuk apabila terjadi
puncak penerimaan pasien covid-19, dan tingkatkan keterampilan dan pengetahuan
dalam perawatan pasien covid-19 :
- Mobilisasi tenaga kesehatan medik – non medik / klinik / non klinik apabila
terjadi puncak penerimaan pasien covid-19
- Petakan perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan apabila diperlukan
- Tingkatkan kemampuan tenaga kesehatan di di garis depan untuk penerimaan
pasien covid-19
- Jamin seluruh tenaga kesehatan di garis depan memakai APD sesuai standar
dan area pelayanan setiap saat
- Waspada pada kebutuhan keadaan mental dari tenaga kesehatan di garis
depan dan penderita covid-19 dan keluarganya.
3. Jamin ketersediaan dukungan material – machine apabila dibutuhkan pada keadaan
puncak
- Identifikasi dari cari penyelesaian masalah apabila terjadi bottleneck dalam
upaya menyiapkan ketersediaan materi dan machin dan men apabila
dibutuhkan secara mendadak
- Jamin bahwa pada saat dibutuhkan seluruh persyaratan untuk menyediakan
materi, machine dan men tidak menjadi hambatan ( mekanisme emergensi
sudah disusun )
pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 5
badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

-Jamin seluruh material, machine yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi


yang telah ditentukan
- Tentukan kriteria – kriteria atau spesifikasi yang alternative apabila diperlukan
4. Tetapkan sistem dan manajemen yang sesuai dengan kebutuhan apabila diperlukan
mendadak atau keadaan puncak
- Rencanakan dan putuskan secara jelas, siapa pimpinan dan pemberi komando
pada keadaan dimana dibutuhkan aktivasi kebutuhan disaat puncak ( tingkat
nasional, reginal, lokal rs )
- Kembangkan manajemen internal tiap unit pelayanan
- Secara cepat menyesuaikan penyelenggarakan pembelian agar dapat
terselenggara pelayanan di saat puncak
- Aktifasi kapasitas kebutuhan puncak dengan menyelenggarakan –
menerapkan tatakelola klinik yang telah disusun sebelumnya untuk covid-19
- Dukung para manajer dan tenaga medis dalam menentukan keputusan di saat-
saat sulit dan genting.

VI. CEKLIST KESIAPAN RUMAH SAKIT SECARA KOMPREHENSIF


DALAM MENGHADAPI COVID-19

1.STRUKTUR PERENCANAAN DAN Lengkap Dalam- Belum Ket.


PEMBUAT KEPUTUSAN Penyusunan ada
- Perencanaan pelayanan covid-19
termasuk dalam perencanaan disaster
rumah sakit
- Ada tim multidisiplin sebagai komite
khusus untukpelayanan covid-19
- Ada nama individu yang bertanggung
jawab
- Ada Daftar nama :
Seluruh disiplin ilmu serta petugas
administrasi yang terlibat pada
penanganan covic-19
- Ada coordinator untuk respon apabila
ada wabah, seperti covid-19 ini
- Fasilitasi Kepemimpinan pada seluruh
unit pelayanan

2. PENJELASAN TENTANG COVID-19


DISELURUH UNIT PELAYANAN (
KEBIJAKAN,PEDOMAN, PANDUAN )

3. STRUKTUR ORGANISASI, INDIVIDU


YANG BERTANGGUNG JAWAB DAN
YANG MENDUKUNGNYA ( TERMASUK
BILA ADA SESUATU YANG PERLU DI
EKSEKUSI ( nama )

pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 6


badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

4. ELEMEN PERENCANAAN PELAYANAN


COVID-19
- Perencanaan perlindungan pasien dan
seluruh individu terkait pelayanan covid-
19
- Individu yang bertanggung jawab (
nama )
- Protocol tertulis untuk ( identifikasi,
monitor, pelaporan ) pasien covid-19,
relawan, staf
- Protocol apabila ada tenaga kesehatan
yang tidak masuk
- Protocol untuk mengevaluasi dan
mendiagnosis seluruh pasien, relawan,
staf yang merawat pasien covid-19 ( ada
gejala2 covid-19)
- Protocol untuk individu yang mungkin
bergejala covid-19 akibat perawatan
pasien covid-19, dengan memanfaatkan
sistem TI.
- Sistem internal untuk monitor dan
review pelayanan pasien covid-19 yang
memungkinkan transmisi ( isolasi )

5.KOMUNIKASI
- Internal: Nama individu yang
bertanggung jawab untuk
berkomunikasi dengan pasien,
keluarganya pada perawatan pasien (
keadaan pasien ), nama yang
mendukung
- Perencanaan cara berkomunikasi
- Materi informasi
- Eksternal : Nama individu yang
bertanggung jawab.
- Informasi ke media
- pihak ketiga yang memerlukan
- bila kapasitas rumah sakit masih ada,
atau sudah terbatas, ataupun sudah
penuh

6.ALAT KESEHATAN
- perkiraan jumlah pemakaian
- perkiraan yang sdh dibuat di
komunikasikan ke pemasok untuk
menyiapkan persediaan
pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 7
badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

- perkiraan sudah termasuk apabila


kebutuhan meningkat dan ada
keterbatasan
- ada strategi yang telah disusun untuk
mengatasi keterbatasan pada kebutuhan
yang meningkat
- ada penyusunan skala prioritas
- ada proses untuk menjamin agar
fasilitas pelayanan menyediakan seluruh
komponen dalam upaya pencegahan
penularan

7.IDENTIFIKASI – MANAJEMEN PASIEN


COVID-19
- Proses pada triase : Nama petugas yang
bertanggung jawab dan terlatih pada
triase di UGD, atau pusat penerimaan
pasien dengan kecurigaan covid-19
- Proses pada perawatan : Nama petugas
yang bertanggung jawab dan terlatih
pada perawatan pasien
- Penyusunan ICP , sejak masuk sampai
pulang ( kilinik – nonklinik ):
* pasien non covid19
* pasien covid19:
+ ring 1 : OTG, ODP, PDP
+ ring 2 : covid 19 ringan
+ ring 3 : covid 19 sedang
+ ring 4 : covid 19 berat
- Proses di atas mencakup adanya
kelengkapan dalam pelayanan pasien
covid-19
- mendesain batasan2 pada ruang pada
triase dengan memperhatikan
pembatasan sosial dan fisik
- alternative triase telah disusun
terutama pada pasien2 gejala covid-19
yang berat
- kriteria2 prioritas penerimaan dan
penanganan pasien yang dengan gejala
ringan, sedang, berat, secara etis dan
profesional
- protokol kriteria untuk pasien2 yang
perlu rujukan
- proses yang telah di susun setelah
identifikasi :

pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 8


badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

* catatan dari internal rs yang perlu


penaganan segera
* catatan dari eksternal yang perlu
segera direspon bila tiba
* ada sistem internal rs the journey of
the pasien dari masuk rs sampai keluar rs
( ICP klinik – non klinik, medik – non
medik )

8. AKSES – PERGERAKAN PENGUNJUNG


DI RS
- ada perencanaan akses dan
perencanaan pergerakan pengunjug di
rumah sakit
- perencanaan ini khusus bagi
pengunjung yang tidak bergejala covid-
19
- pengunguman akses dan pergerakan
pengunjung di letakkan di pintu masuk
rumah sakit yang mudah terbaca
- perencanaan akses dan pergerakan
pengunjung tidak boleh masuk area
perawatan pasien covid-19
- ada peraturan, apabila pengunjung
akan keluar rumah sakit dengan akses
masuk yang berbeda
- ada peraturan ketat apabila
pengunjung masuk area perawatan
pasien covid-19 ( pencegahan penularan
yang ketat )

9. STATUS KESEHATAN TENAGA


KESEHATAN
- ada kebijakan untuk tenaga kesehatan
yang sakit untuk tidak kerja, sesuai
perundangan yang berlaku
- kebijakan untuk setiap individu yang
erat kaitannya dengan perawatan pasien
wajib memonitor kesehatan diri sendiri
terhadap timbulnya gejala awal untuk
covid-19
- kebijakan dimana setiap tenaga
kesehatan yang masuk kerja harus di
ukur temperature dan yakin tidak
bergejala panas, batuk,bersin dan yakin
fit untuk bekerja

pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 9


badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

- ada proses dan manajemen untuk


mengidentifikasi tenaga kesehatan yang
bergejala covid-19
- ada proses dan manajemen untuk
tenaga kesehatan yang mempunyai
keterbatasan dalam bekerja
- ada manajemen audit klinik secara
realtime untuk memberikan
rekomendasi pada korporasi agar
apakah diperlukan perbaikan ataupun
perubahan dalam konsep operasional
yang sedang berjalan

10. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


- Mempunyai program Pendidikan dan
pelatihan untuk covid-19 untuk seluruh
individu di rs, pasien dan keluarganya (
pencegahan, perawatan, termasuk bila
ada gejal2 yang cenderung kea rah covid-
19
- ada tim dan individu yang bertanggung
jawab untuk Pendidikan dan pelatihan
ini
- ada program tersendiri baik untuk
internal rs, pasien dan keluarganya, dan
pengunjung lainnya
- ada program Pendidikan dan pelatihan
untuk tenaga kesehatan lainnya dari
institusi berbeda yang dikredensialing
apabila dibutuhkan

11. PELAYANAN KESEHATAN DAN


KAPASITASNYA
- Ada strategi dan perencanaan tetap
dapat melayani pasien non covid-19,
dengan batasan2 tertentu sesuai situasi
dan kondisi rumah sakit setempat
- Ada strategi program perencanaan dan
peningkatan kapasitas apabila terjadi
puncak pasien
- Ada strategi program perencanaan
untuk penambahan staf terutama pada
frontline apabila terjadi puncak atau
peningkatan pasien
- Ada perencanaan ruang-ruang mana
yang akan dipakai untuk perluasan
kapasitas apabila mendadak dibutuhkan
pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 10
badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

- ada perencanaan peningkatan


kapasitas tempat tidur apabila
diperlukan peningkatan kapasitas
- ada perencanaan dukungan logistik
alkes dan farmasi dan rumah tangga
- ada kriteria program penundaan
operasi dan tindakan elektif lainnya
- ada program pergeseran pelayanan
dari rumah sakit , dengan bekerja sama
dengan institusi kesehatan lainnya,
institusi Dinas Kesehatan setempat,
ambulan dan fasiltas pelayanan lainnya
- ada program memanfaatkan TI dalam
perawatan atau konsultasi pasien tanpa
harus berhadapan muka
- senantiasa mengutamakan etik profesi
, clinical ethic dan professional
judgement dalam hal terjadi pemilihan
prioritas pada pelayanan pasien
- ada prosedur perubahan pola
berkomunikasi dengan pasien,
keluarganya dan antar petugas
kesehatan

12. PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA


KESEHATAN
- Ada perencanaan kontingensi untuk
kebutuhan tenaga kesehatan sesuai
prioritas, kebutuhan minimal, pelayanan
yang non esensial berbasis pada status
kesehatan pasien, limitasi fungsional
pasien, disabilitas, fasilitas operasi
- ada individu ( nama ) yang bertanggung
jawab untuk secara hari demi hari
memonitor dan evaluasi kebutuhan
tenaga kesehatan
- perencanaan kebutuhan tenaga
kesehatan ini harus bekerja sama
dengan institusi kesehatan lainnya ,
dinas kesehatan setempat agar strategi
kolaborasi di saat kebutuhan yang
meningkat dapat dipahami bersama
- ada konsultasi legal agar seluruh
ketentuan pada situasi emergency dan
akut ini dapat dilakukan tanpa
berdampak hukum bagi individu tenaga

pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 11


badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

kesehatan maupun institusi yang


menyelenggarakan pelayanan

13. POST MORTEM


- Pemulasaran jenasah harus sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku di
era penyakit wabah.
- Panduan Penatalaksanaan Jenazah
Suspek COVID-19
14. PENYUSUNAN PEMBIAYAAN
15. ALUR LAPORAN - DOKUMENTASI

Bahan Bacaan :

1. Australian Guidelines for the Prevention and Control of Infection in


Healthcare , May. 2019
2. Health Sytems Respond to Covid-19. WHO. April 2020
3. Comprehensif Hospital Preparedness Checklist for Corona Disease
2019 ( COVID-2019 ). 24 Maret 2020
4. What Can Hospital Do to Prepare for COVID-19 Cases ?, 13 Maret
2020
5. COVID-19 Pandemic could result in permanent governance changes at
hospitals .14 April 2020
6. Chinese vs Western Governance : The case of COVID-19, Maret 2020
7. Lower mortality of COVID-19 by early recognition and intervention:
experience from Jiangsu Province. 2020
8. Report of the WHO – China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019
( COVID-2019 ). 16 – 24 February 2020
9. Indonesian scrambles to contain coronavirus as most hospitals not
ready, The Jakarta Post. 14 Maret 2020
10. Ethical Decision Making in The Face of COVID-19. 7 April 2020
11. Guidance on Continuing to Practice Ethically during COVID-19. 26
Maret 2020
12. Ethical Framework for Decision-Making in HPC During the COVID-19
Pandemic. 27 Maret 2020
13. COVID-19 : Some Considerations relating to Corporate Governance,
2020.
14. Professionalism drives health care workers to treat patients with
Covid-19. We mustn’t jeopardize it. 14 April 2020
15. Australian Health Sector Emergency Response plan for Novel
Coronavirus ( COVID-19 ). Australian Government, Departmen of
Health. 7 February 2020
16. Panduan Menghadapi Penyakit Virus Corona 2019 , Model RRT
( Republik Rakyat Tiongkok. 2020

pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 12


badan pengawas rumah sakit Indonesia ( 2018 – 2020 )

17. Panduan Penatalaksanaan Jenazah Susoek COVID-19. Perhimpunan


Dokter Forensik Indonesia
18. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian CORONAVIRUS DISEASE
( COVID-19 ). KEMKES, Dokumen Resmi, 27 Maret 2020. Revisi ke 4.
19. How Should U.S Hospital Prepare for Coronovirus Desease 2019
( COVID-19 ) ? . 11 Maret 2020

Demikian telah disusun PEDOMAN TATAKELOLA OPERASIONAL RUMAH SAKIT DI ERA


PANDEMI ( COVID-19 ) .
Semoga dapat bermanfaat bagi institusi dan seluruh individu yang terlibat dalam
penanganan kasus covid-19.

Salam sehat ,

Jakarta, 20 April 2020

Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia – BPRS I ( 2018 – 2020 )

Ketua : DR. Dr. Slamet R, Yuwono. DTM&H, MARS


Sekertaris merangkap Anggota : Drs. Chamdani Tauchid, MM. M.Kes, MBA
Anggota : Dra. Suarhatini – Tini Hadad
Dr. Chairulsjah Sjahruddin, SpOG. MARS
DR. Ati Suryamediawati, S.Kep. M.Kep

------------------------------------------------ chsj --------------------------------------------------------

pedoman tatakelola operasional rumah sakit di era covid-19 13

Anda mungkin juga menyukai