DALAM SNARS 1
DR.dr. Sutoto.,M.Kes
DR.dr. Hanny Rono,SpOG(K)MM
KARS
CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes
KARS
EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL
STAF MEDIS
Monitoring dan Evaluasi Anggota STAF MEDIS
Standar KKS 11
• Rumah sakit
melaksanakan proses
yang seragam untuk
melaksanakan
evaluasi mutu dan
keselamatan asuhan
pasien yang diberikan
oleh setiap anggota
staf medis.
MAKSUD DAN TUJUAN
MONITORING DAN EVALUASI STAF MEDIS
1. Monitoring dan evaluasi adalah proses dengan kegiatan terus
menerus mengumpulkan dan menganalisis data serta informasi
tentang sikap, perkembangan profesional, hasil dari layanan klinis
anggota staf medis.
2. Pimpinan medik/Unit layanan bersama Komite medis
bertanggungjawab untuk mengintegrasikan data dan informasi
tentang staf medis dan mengambil tindakan bilamana diperlukan.
3. Tujuan review → RS dapat mengidentifikasi kecenderungan praktek
professional yang berdampak pd kualitas dan keselamatan pasien
SNARS ED 1 2017
MAKSUD MONITOR DAN EVALUASI
BERKELANJUTAN:
UU RS PASAL 46
• Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua
kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan di Rumah Sakit.
• Direktur RS harus tahu
kemampuan dokter yang
bekerja di RS: → mengeluarkan
clinical appointment/Surat
Penugasan Klinik dan delineation
of clinical priviledge/Rincian
Kewenangan Klinik atau
perbaikannya (revisi)
IMPROVING PHYSICIAN PERFORMANCE:
approaches:
• “bad apple”
approach
– all the remaining
will be fine, which
are not true
• performance
improvement
approach
• create a physician
performance
improvement
CULTURE through
Performance
Pyramid Model
Performance Pyramid Model
1. Tunjuk staf medis yg berkinerja terbaik
2. Tetapkan dan komunikasikan harapan2
kinerjanya →indicator kinerja
3. Ukur kinerjanya
4. Berikan hasil pengukuran kinerjanya
secara periodik
5. Buat tata laksana upaya perbaikan
terhadap kinerja yang kurang baik.
6. Lakukan langkah-langkah perbaikan
FILOSOFI PENILAIAN KINERJA
f) Profesionalisme,
– janji mengembangkan profesionalitas terus menerus,
– praktik etik,
– pengertian terhadap perbedaan,
– perilaku bertangung jawab terhadap pasien, profesi dan masyarakat
(contoh, alat ukur : pendapat pimpinan di staf medis terkait isu klinis
dan isu profesi, aktif membantu diskusi panel tentang etik, ketepatan
waktu pelayanan di rawat jalan maupun rawat inap dan partisipasi di
masyarakat)
B.PENGEMBANGAN PROFESIONAL
g) Praktik berbasis sistem, sadar dan tanggap terhadap jangkauan
sistem pelayanan kesehatan yang lebih luas (Contoh alat ukur:
pemahaman terhadap regulasi rumah sakit yang terkait dengan
tugasnya, seperti :
– sistem asuransi medis, asuransi kesehatan (JKN),
– sistem kendali mutu dan biaya.
– Sistem rumah sakit pendidikan
– Peduli pada masalah resistensi antimikroba) dll
• Direktur medis
• Komite Medis:
– Sub komite etik dan disiplin
– Sub komite mutu rofesi
– Sub komite kredensial
• Mitra bestari
• Ketua Kelompok staf medis
• Staf Medis/staf klinis terkait
• Staf IT
METODOLOGI EVALUASI
1. Memonitor Panduan Praktik Klinis/audit medis
2. Melakukan Review Grafik
3. Simulasi
4. Proctoring
5. External peer review
6. Diskusi dengan peers group atau individu yan terlibat
dalam pelayanan pasien
7. Wawancara
8. Pengisian kuesionair
BERBASIS I.T
1. Pola lamanya dirawat (length of stay)
2. Data morbiditas dan mortalitas
3. Jumlah kasus ditangani, dikonsultasikan
4. Kriteria relevan lainnya seperti ditentukan oleh rumah
sakit.
METODA EVALUASI KINERJA INDIVIDU
1. Kualitatif
2. Kuantitatif
1. OBJEKTIF: DATA
2. SUBJEKTIF: PERSEPSI
Contoh Format data OPPE
Nama Dokter: …………………………………………………..
DIAGN JML SAM LOS LOS POLA POLA TES MOR HAIs
OSIS KAS PEL RATA OBAT TALIT (ILO)
US RATA Y
RATE
YA TDK YA TDK
1
2
3
4
5
JANGKA WAKTU FPPE
• Jangka waktu FPPE tdak ditentukan. RS dapat memilih periode
waktu untuk setiap episode FPPE. Sebaiknya menawarkan
pilihan untuk data
• Data setiap bulan, setiap tiga bulan, atau setiap enam bulan
Proses FPPE harus:
• 1) secara jelas didefinisikan dan didokumentasikan dengan
kriteria tertentu dan rencana pemantauan,
• 2) Jangka waktu yang tetap
• 3) Memiliki langkah-langkah yang telah ditentukan atau kondisi
untuk kinerja yang dapat diterima.
RS dapat mengatur FPPE untuk sesi pemantauan untuk periode
tiga sampai enam bulan. Untuk layanan jarang dilakukan, waktu
pemantauan dapat lebih lama
PENENTUAN TRIGER: PENENTUAN LEVEL KINERJA YANG TIDAK
DAPAT DITERIMA DIBANDINGKAN DENGAN LEVEL KINERJA YANG
TELAH MAPAN/DITETAPKAN
Contoh
• Meningkatnya infection rates
• Terjadi Sentinel events
• Meningkatnya LOS dibanding yg lain
• Meningkatnya Operasi ulang
• Pola Tes/Terapi yg tidak dibutuhkan
• Gagal/tidak patuh terhadap PPK/CP
• dll.
Contoh: FPPE
KSM BEDAH
No INDIKATOR SPM TRIGER KETERANGAN
1 Waktu tunggu operasi elektif <= 2 hr 1
2 Tak melakukan time out 1
sebelum incisi kulit
3. Tak melakukan penandaan 2
daerah operasi
4 Operasi salah prosedur 0 1
5 Benda asing tertinggal dalam 0 1
tubuh pasien
6 Table death 0 1
Contoh: Fokus Evaluasi Praktik Profesional (FEPP)
KSM OBGSTETRI GINEKOLOGI
3 Table death 0 1
TERIMA KASIH