DASAR PENILAIAN
URAIAN TUGAS
PENCAPAIAN TARGET
PERILAKU KERJA
DISIPLIN
KOMITMEN
ORIENTASI PELAYANAN
KEPEDULIAN
KERJA SAMA ( TEAM WORK )
KEMAMPUAN KOMUNIKASI
KERAPIAN KERJA
PRESTASI KERJA
PERILAKU EFISIENSI
TARGET PEKERJAAN
KEPATUHAN TERHADAP SOP
AKTIF DALAM KEGIATAN RS.
PENILAIAN KINERJA
INDIVIDU
Staf Medis:
OPPE/FPPE
Sesuai dengan
uraian tugas & Staf
hasil kerja yg Keperawatan
telah ditetapkan
Staf Kes Prof
5
Lainnya
Mengapa Praktik Profesional Perlu Dievaluasi
UURS pasal 29 KEWAJIBAN RS
• b. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit;
• g. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
sebagai acuan dalam melayani pasien;
UU RS PASAL 46
• Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas
kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.
UU RS Pasal 13
• (3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan : Standar
profesi , Standar pelayanan rumah sakit ,Standar prosedur operasional yang berlaku, Etika profesi ,
Menghormati hak pasien dan , Mengutamakan keselamatan pasien
UU PK Psl 44
Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti
standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.
8
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
KKS 11 DALAM SNARS EDISI 1
KARS
A. Perilaku
Anggota staf medis adalah model atau mentor dalam menumbuhkan budaya
aman (safety culture) di rumah sakit. Budaya aman ditandai dengan partisipasi
penuh dari semua staf untuk melaporkan bila ada insiden keselamatan pasien,
Budaya aman dapat mendukung anggota staf menjadi model untuk menumbuhkan
budaya aman.
Evaluasi perilaku memuat :
a) Evaluasi apakah seorang staf medis mengerti dan mendukung kode etik dan
disiplin profesi dan rumah sakit serta dilakukan identifikasi perilaku yang
dapat atau tidak dapat diterima maupun perilaku yang mengganggu.
b) Tidak adanya laporan oleh anggota staf medis tentang perilaku yang
dianggap tidak dapat diterima atau mengganggu.
c) Mengumpulkan, analisis, menggunakan data dan informasi berasal dari
survei staf dan survei lainnya tentang budaya aman di rumah sakit
KARS
B. PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL
Anggota staf medis berkembang dengan menerapkan teknologi baru dan pengetahuan
klinis baru. Setiap anggota staf medis dari segala tingkatan, akan merefleksikan
perkembangan dan perbaikan dari pelayanan kesehatan dan praktik profesional sebagai
berikut:
a) Asuhan pasien, penyediaan asuhan penuh kasih, tepat dan efektif dalam promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, asuhan diakhir hidup. Alat
ukurnya adalah layanan preventif dan laporan dari pasien dan keluarga (lihat
juga,HPK.3)
b) Pengetahuan medik/klinik, termasuk pengetahuan tentang biomedik, klinis,
epidemiologi, ilmu pengetahuan sosial budaya, dan pendidikan kepada pasien.Alat
ukurnya adalah penerapan panduan praktik klinis (clinical practice guidelines),
termasuk revisi pedoman, hasil pertemuan profesional dan publikasi (lihat
juga,TKP.11.2)
c) Praktik belajar berdasar bukti (practice-base learning) dan pengembangan,
penggunaan bukti ilmiah dan metoda pemeriksaan, evaluasi, perbaikan asuhan
pasien berkelanjutan berdasar evaluasi dan belajar terus menerus (contoh alat ukur
survei klinis, memperoleh kewenangan berdasar studi dan keterampilan klinis
baru, partisipasi penuh di pertemuan ilmiah)
e) Kepandaian berkomunikasi antar personal, termasuk menjaga dan
meningkatkan pertukaran informasi dengan pasien,keluarga pasien dan
anggota tim layanan kesehatan yang lain (contoh partisipasi aktif di ronde
ilmiah, konsultasi tim dan kepemimpinan tim)
f) Profesionalisme, janji mengembangkan profesionalitas terus menerus,
praktik etik, pengertian terhadap perbedaan, perilaku bertangung jawab
terhadap pasien, profesi dan masyarakat (contoh, alat ukur : pendapat
pimpinan di staf medis terkait isu klinis dan isu profesi, aktif membantu diskusi
panel tentang etik, ketepatan waktu pelayanan di rawat jalan maupun rawat
inap dan partisipasi di masyarakat)
g) Praktik berbasis sistem, sadar dan tanggap terhadap jangkauan sistem
pelayanan kesehatan yang lebih luas (Contoh alat ukur: pemahaman terhadap
regulasi rumah sakit yang terkait dengan tugasnya, seperti sistem asuransi
medis, asuransi kesehatan (JKN), sistem kendali mutu dan biaya. Peduli pada
masalah resistensi antimikroba).
h) Mengelola sumber daya, memahami pentingnya sumber daya dan
berpartisipasi melaksanakan asuhan yang efisien, menghindari
penyalahgunaan pemeriksaan diagnostik dan terapi yang tidak ada
manfaatnya bagi pasien dan meningkatkan biaya pelayanan kesehatan
(Contoh, alat ukur: berpartisipasi dalam kendali mutu dan biaya, kepedulian
terhadap biaya yang ditanggung pasien, berpatisipasi dalam proses seleksi
pengadaan)
Standar KKS.12
Rumah sakit menetapkan proses penetapan ulang staf medis
dan pembaharuan kewenangan klinis paling sedikit setiap 3
(tiga) tahun, untuk penetapan kewenangan klinis dilanjutkan
dengan atau tanpa modifikasi kewenangan klinis, sesuai hasil
monitoring dan evaluasi berkelanjutan setiap anggota staf
medis.
23
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Elemen Penilaian KKS.12
1. Berdasarkan monitoring dan evaluasi berkelanjutan
kredensial anggota staf medis yang dilaksanakan
paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun ditetapkan
kewenangan klinisnya tetap, bertambah atau berkurang. (R)
2. Ada bukti dokumen setiap anggota staf medis selalu
diperbaharui secara periodik.(D,W)
3. Ada bukti pemberian kewenangan tambahan didasarkan
pada kredensial yang telah diverifikasi dari sumber
aslinya sesuai peraturan perundang-undangan. (D)
24
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Monitoring dan evaluasi dari anggota staf medis, berdasarkan berbagai sumber
data, termasuk data cetak, data elektronik, observasi dan interaksi teman sejawat
Kebijakan rumah sakit mengharuskan ada tinjauan (review) paling sedikit selama
12 bulan. Review dilakukan secara kolaborasi diantaranya oleh kepala KSM/Unit
layanan, kepala bidang pelayanan medis, subkomite mutu profesi komite medis dan
bagian IT. Temuan, kesimpulan, dan tindakan yang dijatuhkan atau yang
direkomendasikan, dicatat di file praktisi dan tercermin di kewenangan kliniknya.
Pemberitahuan diberikan kepada tempat dimana praktisi memberikan layanan (lihat
juga,PMKP.4 dan KKS.3)
Informasi yang dibutuhkan untuk tinjauan ini dikumpulkan dari internal, dari
monitoring dan evaluasi berkelanjutan setiap anggota staf, termasuk juga dari
sumber luar seperti organisasi profesi atau sumber instansi resmi.
File kredensial dari seorang anggota staf medis harus menjadi sumber
informasi yang dinamis dan selalu ditinjau secara teratur. Contohnya, jika seorang
anggota staf menyerahkan sertifikat kelulusan sebagai hasil dari pelatihan
spesialisasi khusus, kredensial baru ini harus diverifikasi segera dari sumber
yang mengeluarkan sertifikat. Sama halnya, jika instansi dari luar
(MKEK/MKDKI) menyelidiki kejadian sentinel terkait seorang anggota staf
medis dan memberi sanksi, informasi ini harus digunakan untuk evaluasi muatan
kewenangan klinis darianggota staf medis. Untuk menjamin bahwa file staf medis
lengkap dan akurat, file diperiksa paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali dan ada
catatan di file tindakan yang diberikan atau tindakan tidak diperlukan sehingga
penempatan staf medis bisa berlanjut.
Pertimbangan untuk merinci kewenangan klinis waktu penempatan kembali
sebagai berikut:
a) Anggota staf medis dapat diberikan kewenangan klinis tambahan berdasar
pendidikan dan pelatihan lanjutan. Pendidikan dan pelatihan diverifikasi dari
sumber utamanya. Pemberian penuh kewenangan klinis tambahan
mungkin ditunda sampai proses verifikasi lengkap atau jika dibutuhkan
waktu harus dilakukan supervisi sebelum kewenangan klinis diberikan.
Contoh,jumlah kasus yang harus di supervisi dari kardiologi intervensi.
b) Kewenangan klinis anggota staf medis dapat dilanjutkan, dibatasi atau
dihentikan berdasar:
Hasil dari proses tinjauan praktik profesional berkelanjutan
Pembatasan kewenangan klinikdari organisasi profesi, KKI, MKEK,
MKDKI atau badan resmi lainnya
Temuan rumah sakit dari hasil evaluasi kejadian sentinel atau
kejadian lain
Kesehatan staf medis
Permintaan staf medis
PENILAIAN KINERJA STAF
KLINIS
• PENILAIAN HARUS MELIPUTI EVALUASI
KINERJA PROFESIONAL (OPPE & FPPE)
• PERAN STAF DALAM PROGRAM
PENINGKATAN MUTU
OPPE/EPPB
• Evaluasi dan mutu dari pelayanan di kaji setiap
tahun: Ongoing professional practice evaluation
(OPPE)/Evaluasi Praktik Profesional Berkelanjutan
(EPPB)
FPPE/EPPT
• Evaluasi terhadap mutu pelayanan yang
bermasalah dikaji secara khusus untuk mencari
penyevab dan solusi : Focused professional
practice evaluation (FPPE)/ Evaluasi Praktik
Profesional Terfokus (EPPT)
KARS
Menetapkan kerangka kinerja staf medis
KARS
AREA KOMPETENSI PRAKTISI KLINIS
e) Profesionalism: komitmen untuk secara terus menerus
mengembangkan professionalitas, etika, pemahaman
dan kepekaan terhadap keragaman dan sikap
tanggungjawab terhadap pasien, profesinya dan
masyarakat.
f) Praktek berbasis sistem:pemahaman terhadap
konteks dan sistem dimana pelayanan kesehatan
diberikan.
KARS
Kriteria evaluasi praktik professional
berkelanjutan
• Review terhadap prosedur-prosedur
operatif dan klinis lain serta hasilnya
Informasi bisa didapat
• Pola Penggunaan darah/Obat
dari :
• Pola Permintaan
Grafik review
tes/prosedur/Tindakan berkala
• Length of stay Observasi langsung
• Data Morbiditas dan mortalitas Monitoring
• Jumlah kasus yang terhadap teknik
dikonsulkan/dirujuk ke spesialis lain diagnostik dan
pengobatan
Monitoring kualitas
klinis
Diskusi/survei dg
sejawat/staf lainnya.
ALAT YANG BISA DIPAKAI
UNTUK EVALUASI
1. Evaluasi kepatuhan terhadap PPK/Protokol
2. Evaluasi kepatuhan terhadap Clinical Pathway
3. Evaluasi peer review
4. Evaluasi rekan kerja 360*
5. Data pelaksanaan pelayanan
50%
25%
75% 77%
67%
40
JUML PASIEN 25 46
Contoh Peer Assesment Tools
no PARAMETER SK K B SB
ASUHAN PASIEN DAN PENERAPAN EBM
1 Kemampuan menegakkan diagnosis
2 Kemampuan formulasi tatalaksana pasien
3 Memberikan asuhan pasien dengan kasih, tepat dan
efektif
4 Penerapan EBM dalam asuhan pasien
5 Pemilihan/penggunaan alat penunjang diagnosis
6 Kemampuan terhadap aspek psikososial dan
penyakit
7 Kesadaran akan keterbatasan diri
SK :SANGAT KURANG
K : KURANG
B : BAIK
SB : SANGAT BAIK
no PARAMETER SK K B SB
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
1 Komunikasi dengan pasien
2 Komuniksi dengan keluarga pasien
3 Menghargai hak pasien dan keluarga
4 Komunikasi verbal dengan sejawat
4 Komunikasi tertulis dengan sejawat
5 Kemampuan memahami dan menilai kontribusi sejawat
serta tenaga kesehatan lainnya
6 Kemudahan diakses
SK :SANGAT KURANG
K : KURANG
B : BAIK
SB : SANGAT BAIK
No PARAMETER SK K B SB
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME
1 Komitmen untuk secara terus menerus mengembangkan
professionalitas
2 Komitmen untuk secara terus menerus mengembangkan
praktik-praktik etika
3 Kkomitmen untuk mengembangkan pemahaman dan
kepekaan terhadap keragaman dan sikap tanggungjawab
terhadap pasien, profesinya dan masyarakat.
SK :SANGAT KURANG
K : KURANG
B : BAIK
SB : SANGAT BAIK
Sutoto. KARS
No PARAMETER SK K B SB
SK :SANGAT KURANG
K : KURANG
B : BAIK
SB : SANGAT BAIK
REKAPITULASI PEER ASSESSMENT
no PARAMETER SK K B SB TOTAL
1 Asuhan pasien
2 Pengetahuan medis/klinis
3 Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek (EBM)
4 Ketrampilan hubungan antar manusia
5 Profesionalisme
6 Praktek berbasis sistem
TOTAL
EPP PROFESIONAL
EPP PROFESIONAL
EPP PROFESIONAL
EPP PROFESIONAL
EPP PROFESIONAL
OPPE TERKAIT REMUNERASI
STAF NON BEDAH
REALISA NILAI
NO INDIKATOR PENILAIAN BOBOT TARGET
SI CAPAIAN
a b c d e f = e/dxc
1 Melaksanakan tindakan sesuai standar kewenangan klinik (clinical privilage) 10.0% 100% 100% 10.0%
2 Pengkajian awal (assessment awal) dilaksanakan lengkap dalam 24 jam seja pasien masuk RS 8.0% 100% 100% 8.0%
3 Adanya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) dalam melakukan perawatan 8.0% 1% 0% 8.0%
3 Kelengkapan pengisian rekam medis dalam waktu 1 x 24 jam setelah pasien pulang 6.0% 80% 70% 5.3%
4 Kontrol pemberian obat (nama obat, waktu pemberian dosis, cara pemberian) 6.0% 100% 100% 6.0%
OPPE TERKAIT REMUNERASI
STAF NON BEDAH
C. PENULISAN DAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS 40.0% 38.8%
3 Kelengkapan pengisian rekam medis dalam waktu 1 x 24 jam setelah pasien pulang 6.0% 80% 70% 5.3%
4 Kontrol pemberian obat (nama obat, waktu pemberian dosis, cara pemberian) 6.0% 100% 100% 6.0%
Konsistensi penulisan diagnosa dan tindakan (resume medis, ringkasan masuk keluar dan catatan
5 6.0% 100% 100% 6.0%
perkembangan terintegrasi)
1 Visite DPJP setiap hari selambat-lambatnya jam 11.00 WITA 7.0% 90% 65% 5.1%
a b c d e f = e/dxc
1 Melaksanakan tindakan sesuai standar kewenangan klinik (clinical privilage) 7.0% 100% 100% 7.0%
2 Pengkajian awal (assessment awal) dilaksanakan lengkap dalam 24 jam seja pasien masuk RS 6.0% 100% 100% 6.0%
5 Kelengkapan pengisian rekam medis dalam waktu 1 x 24 jam setelah pasien pulang 4.0% 80% 80% 4.0%
6 Kontrol pemberian obat (nama obat, waktu pemberian dosis, cara pemberian) 4.0% 100% 100% 4.0%
Konsistensi penulisan diagnosa dan tindakan (resume medis, ringkasan masuk keluar
7 4.0% 100% 100% 4.0%
dan catatan perkembangan terintegrasi)
1 Visite DPJP setiap hari selambat-lambatnya jam 11.00 WITA 7.0% 90% 90% 7.0%
Contoh
• Meningkatnya infection rates
• Terjadi Sentinel events
• Meningkatanya LOS dibanding yg lain
• Meningkatnya Operasi ulang
• Pola Tes/Terapi yg tidak dibutuhkan
• Gagal/tidak patuh terhadap PPK/CP
• dll.
KARS
Evaluasi Praktik Profesional Terfokus (FEPP)
KSM BEDAH
No INDIKATOR SPM TRIGER KETERANGAN
1 Waktu tunggu operasi elektif <= 2 hr 1
2 Tak melakukan time out 1
sebelum incisi kulit
3. Tak melakukan penandaan 2
daerah operasi
4 Operasi salah prosedur 0 1
5 Benda asing tertinggal dalam 0 1
tubuh pasien
6 Komplikasi anestesi karena 6% >7%
overdosisis, reaksi anestesi,
salah penempatan ET
7 Kematian dimeja operasi 0 1
Evaluasi Praktik Profesional Terfokus (FEPP)
KSM OBGSTETRI GINEKOLOGI
No Indikator SPM Triger Keteranga
n
1 Sectio caesaria non rujukan <20 % >20 %
2 Kematian Ibu karena Persalinan a. Perdarahan < = 1% 1
b. B.Pre eklampsi ,=30 %
c. Sepsis <=0.2 %
3 Operasi salah prosedur 0 1
4 Benda asing tertinggal dalam 0 1
tubuh pasien
5 Pelayanan kontap dilakukan dr 100 1
Sp.OG, SpB,SpU,Dr Umum
Terlatih
6 Kematian dimeja operasi 0 1
terima kasih ..