PROGRAM PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI
KATA PENGANTAR
Pendidikan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis paru di FK UNUD / RS Sanglah Denpasar
dilaksanakan setelah keluar SK……………, yang dimulai pendidikan penyakit dalam subspesialis Endokrin
dan Metabolik, Gastroenterologi dan Hepatologi, Hemato - Onkologi Medik, Ginjal Hipertensi, Tropik
dan Penyakit Infeksi, kemudian disusul dengan Geriatri, dan sekarang disusul dengan Paru, dan
Rematologi. Pendidikan Ilmu Penyakit Dalam subspesialis Paru dimulai sejak tanggal …..2019, sesuai
dengan SK. ……………..
Tujuan Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Paru adalah untuk
menghasilkan Dokter Subspesialis yang :
1. Mempunyai rasa tanggungjawab dalam pengalaman ilmu Kesehatan sesuai dengan kebijakan
pemerintah berdasarkan Pancasila.
2. Mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidangnya serta mempunyai ketrampilan dan sikap yang
baik sehingga sanggup memahami dan memecahkan masalah kesehatan secara ilmiah dan dapat
mengamalkan ilmu kesehatan kepada masyarakat yang sesuai dengan bidang keahliannya secara
optimal.
3. Mampu menentukan, merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan penelitian secara mandiri
dan mengembangkan ilmu ke tingkat akademik yang lebih tinggi.
4. Mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan etik ilmu dan etik profesi.
5. Berbudi luhur serta mampu melaksanakan perannya sebagai klinisi, pendidik, ilmuwan serta manajer
yang baik.
Tujuan ini sesuai dengan Misi FK UNUD yaitu untuk menghasilkan dokter dengan lulusan yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi , bersikap etis dan empati dalam melaksanakan profesinya
serta mampu bersaing dalam pasar kerja nasional dan regional. Jadi membentuk dokter Subspesialis
yang mempunyai pengetahuan (knowldge), ketrampilan (skill) dan prilaku (attitude) yang baik.
Buku Panduan Pendidikan ini mencakup panduan tata cara penerimaan peserta didik, tahapan, materi,
metode pendidikan , kompetensi kelulusan , panduan penulisan karya ilmiah, panduan kegiatan klinik.
Harapan kami, buku ini dapat memberi panduan tentang proses pendidikan dokter Penyakit Dalam
Subspesialis Paru FK Universitas Udayana.
DR. Dr. Wira Gotera, SpPD KEMD DR. Dr. Ketut Suega, Sp.PD KHOM
VISI PROGRAM STUDI ILMU PENYAKIT DALAM SUBSPESIALIS PARU
FK UNUD RSUP SANGLAH, DENPASAR
“Menjadikan lembaga Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis paru yang mampu
menghasilkan lulusan yang unggul, mandiri, professional dan berbudaya serta mempunyai daya saing di
tingkat nasional, regional dan global di tahun 2025.”
1. Menghasilkan lulusan bermutu yang memiliki kompetensi tinggi dalam penguasaan IPTEK,
2. Meningkatkan kapasitas program studi dalam memberikan akses pelayanan pendidikan kepada
masyarakat,
3. Mengembangkan program studi yang sehat melalui optimalisasi peran organ-organ organisasi tata
kelola sesuai dengan prinsip BLU,
4. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi,
5. Menghasilkan penelitian yang bermutu, relevan dan berdaya saing sesuai dengan perkembangan
IPTEK, menghasilkan publikasi ilmiah nasional, internasional dan paten untuk kepentingan masyarakat.
DAFTAR ISI
Lampiran............................................................................................................ 139
BAB I
PENDAHULUAN
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Paru adalah tenaga kesehatan yang mampu melakukan
pemeriksaan penyakit paru paripurna dan tindakan pengobatan penyakit paru sesuai dengan
Kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Indonesia. Program
Studi Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis merupakan jalur pendidikan magang
berbasis kompetensi yang harus dijalankan untuk memenuhi Standar Profesi Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Subspesialis Paru dengan menjunjung tinggi sikap humanisme, profesionalisme,
memegang teguh etika kedokteran, etika sosial dan etika nasional.
Kompetensi Dokter sebagai salah satu komponen utama pelayanan kesehatan masyarakat berperan
sangat penting dan terkait langsung dengan proses dan mutu pelayanan. Kompetensi yang didapat
selama pendidikan merupakan landasan utama bagi Dokter untuk dapat melaksanakan kewajibannya.
Dalam melaksanakan tugas, Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Paru terkait
dengan Tri Tugas (Tiga Tugas), yaitu: Pendidikan dan penelitian, Pelayanan Medis, serta Pengabdian
Masyarakat. Oleh karena itu diperlukan sikap profesionalisme untuk memupuk persatuan serta
kesadaran mengembangkan dan memajukan pengetahuan Ilmu Penyakit Dalam untuk diamalkan
bagi kepentingan kesejahteraan bangsa khususnya dan kesejahteraan umat manusia pada umumnya.
Mengacu pada ketentuan umum Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 dan Penjelasan
Pasal 7 ayat 2 Undang-undang Praktek Kedokteran No.29 Tahun 2004 maka Pendidikan Dokter
Subspesialis hendaknya mempunyai standar nasional sehingga mutu dokter subspesialis yang
dihasilkan akan sama pula. Oleh karena itu, Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit
Dalam Subspesialis Paru, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah menyusun Buku
Panduan yang memuat tentang kerangka dasar dan garis besar PPDS Penyakit Dalam Subspesialis
Paru. Buku ini memberikan arahan dasar bagi peserta dan penyelenggara pendidikan.
Acuan bagi staf pengajar PPDS Penyakit Dalam Subspesialis Paru
Acuan bagi peserta PPDS Penyakit Dalam Subspesialis Paru
Informasi umum tentang gambaran pendidikan PPDS Penyakit Dalam Subspesialis Paru
BAB II
KEBIJAKAN SISTIM
Perguruan Tinggi : Universitas Udayana Denpasar, Bali
Pelaksana Proses Pendidikan : Divisi Paru Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Program diakreditasi oleh : Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Indonesia dan BAN PT
Gelar lulusan : Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Paru (SpPD-KP)
Nama Program Studi : Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Paru
Tanggal Penyusunan : Desember 2018
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
3.1. VISI
Menjadi lembaga pendidikan dokter spesialis penyakit dalam yang mampu menghasilkan
lulusan yang unggul, mandiri, profesional dan berbudaya serta mempunyai daya saing di
tingkat nasional, regional dan global di tahun 2025.
Berdasarkan visi di atas yang dimaksud dengan unggul, mandiri, profesional dan
berbudaya adalah sebagai berikut.
1. Unggul: SDM yang memiliki kompetensi tinggi, daya saing dan bijaksana dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk meningkatkan martabat bangsa
dan negara serta kemanusiaan pada umumnya (cakra widya prawartana).
2. Mandiri: SDM yang memiliki kepribadian yang tangguh dan kemampuan berinterksi
dengan lingkungan yang berkembang secara dinamis.
3. Profesional: SDM yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan
standar prosedur operasional di bidang penyakit dalam.
4. Berbudaya: SDM yang memiliki kepekaan dan ketajaman nurani serta mampu
memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal untuk berinteraksi di
masyarakat.
3.2. MISI
Memberdayakan Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam FK Unud/RSUP
Sanglah sebagai Program Studi yang Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Berlandaskan Pengembangan Ipteks dan Nilai Budaya
3.3. TUJUAN PENDIDIKAN
1. Menghasilkan lulusan bermutu yang memiliki kompetensi tinggi dalam penguasaan
IPTEKS.
2. Meningkatkan kapasitas program studi dalam memberikan akses pelayanan pendidikan
kepada masyarakat.
3. Mengembangkan program studi yang sehat melalui optimalisasi peran organ-organ
organisasi tatakelola sesuai dengan prinsip BLU.
4. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu Tri Dharma
PerguruanTtinggi.
5. Menghasilkan penelitian yang bermutu, relevan dan berdaya saing sesuai dengan
perkembangan iptek, menghasilkan publikasi ilmiah nasional, internasional dan paten untuk
kepentingan masyarakat.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN
4.1 ORGANISASI PENYELENGGARAAN
4.1.1. Direktur Utama dan Direksi, Dekan dan Pembantu Dekan Bidang Akademik
Direktur Utama dan Direksi, Pembantu Dekan I, Bidang Akademik;
Sebagai Direktur RSUP Saglah dan Pembantu Dekan FK UNUD untuk menyelenggarakan PPDS
Subspesialis, diangkat dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana atas usulan Dekan FFK
UNUD.?
Kewajiban Pembantu Dekan I adalah:
1. Mengatur pelaksanaan :
a. Penyelenggaraan pra-seleksi calon peserta PPDS Subspesialis tingkat RSUP/Fakultas
b. Kegiatan seleksi calon peserta PPDS Subspesialis
c. Pelaksanaan orientasi RS Pendidikan
d. Pelaksanaan paket metodologi penelitian
e. Penyelenggaraan proses pendidikan dari semua PPDS Subspesialis bekerjasama dengan para
KoProdi
f. Pelaksanaan adaptasi pendidikan dokter spesialis lulusan luar negeri(-)
g. Melaporkan pada pimpinan RSUP Sanglah dan Fakultas peserta didik yang diberhentikan dan atau
telah menyelesaikan pendidikannya untuk diwisuda
2. Meningkatkan / mengembangkan sistem pendidikan dokter subspesialis di lingkungan RSUP
Sanglah/FK UNUD untuk mencapai tingkat efisiensi, efektifitas dan relevansi sebaik-baiknya sesuai
dengan kebutuhan dalam program kesehatan.
4.1.2. Koordinator Program Studi Subspesialis
Koordinator Program Studi Subspesialis (Ko-Prodi Subspesialis) adalah staf pengajar yang diusulkan
oleh Ketua Departemen/KSM kepada Dekan FK Unud dan Direktur Utama RSUP Sanglah.
Pengangkatannya ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) atas usulan Dekan/Direktur Utama.
KoProdi bertanggung jawab kepada Direktur Utama/Dekan melalui Ketua Departemen. KoProdi
dibantu oleh seorang Sekretaris dan apabila dipandang perlu dapat dibuat struktur untuk kelancaran
pendidikan.
Kewajiban KoProdi adalah:
1. Merencanakan pelaksanaan program studi sesuai dengan katalog pendidikan dan menyusun Buku
Panduan Pendidikan Program Studi berbasis penjaminan mutu RSUP Sanglah/UNUD
2. Menyelenggarakan seleksi peserta bekerjasama dengan KaDept dan staf terkait
3. Melaporkan hasil seleksi kepada Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Pusat
4. Menyiapkan semua perangkat akademis yang diperlukan dalam penyelenggaraan proses belajar-
mengajar bekerjasama dengan KaDep dan Divisi terkait ?
5. Menyiapkan unsur RS Jejaring Pendidikan
6. Mengupayakan terselenggaranya penilaian terus menerus, seobyektif mungkin, dengan melibatkan
semua staf pengajar sesuai perencanaan pelaksanaan program studi nya
7. Membuat laporan berkala dinamika peserta pendidikan setiap semester kepada Direktur RSUP
Sanglah/Pembantu Dekan I yang meliputi:
a. Calon peserta yang diterima dan seluruh pelamar
b. Kemajuan tahap pendidikan, termasuk kegagalan/penundaan
c. Penghentian pendidikan
d. Penyelesaian pendidikan (calon wisudawan)
e. Daftar semua staf pengajar resmi
f. Daftar unit-unit kerja yang dipergunakan di RS Pendidikan, lengkap dengan staf pengajar yang
dipilih
8. Menyusun Rencana Anggaran serta pertanggungjawaban pelaksanaannya
9. Administrasi
4.1.3. Hubungan KoProdi Subspesialis dengan RS Jejaring Pendidikan
Sehubungan dengan peningkatan jumlah peserta PPDS, maka dilakukan kerjasama dengan beberapa
RS sebagai lahan pendidikan. Setelah dibuat memorandum kerjasama oleh Dekan FK UNUD beserta
KaDep / KSM IPD dengan Direktur dan KaBag / KSM di RS Jejaring. Sebagai RS Jejaring
Pendidikan yang bekerjasama dengan FK UNUD, maka perlu dibuat batasan-batasan hubungan
tersebut, seperti di bawah ini:
Bahwa KoProdi Subspesialis harus melibatkan:
1. Ketua Departemen / staf di RS tersebut dalam proses belajar-mengajar dan pengembangan
pendidikan
2. Kepala Bagian / staf yang ditunjuk di bagian IPD di RS bersangkutan mengatur tugas dan
kewajiban peserta PPDS Subspesialis, memberikan bimbingan, pendidikan, mengevaluasi, serta
melaporkan hasil evaluasi kepada KoProdi
Sie Pelayanan
UPM
Sie Pendidikan
Sie Penelitian
Koordinator tahap I
Koordinator tahap II