Anda di halaman 1dari 32

Buku Log

Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan


Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia
(P2KB – PERDAMI)

Tim P2KB
Pengurus Pusat
Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia
(PERDAMI)
2015
Buku Log
Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan

Periode Kegiatan Thn : 2011 - 2015

Identitas Diri Anggota


foto
1. Asal Perdami Cabang : Jawa Timur
2. Nomor Register Anggota (NRA) : 080030154
3. Anggota Perdami sejak tahun : 1999
4. Nama Lengkap : Jamaluddin
5. Gelar Akademik
 Dokter Mata  Doktor/PhD  Profesor  Lain-lain, sebutkan

6. Tempat lahir, Tgl Lahir : Bangkalan, 20 Mei 1964


7. Nomor Identitas ( KTP ) : 3526042005640002
Sex: L/ P

8. Alamat Rumah:
Jl. Jeruk Raya No. 30 Banyuajuh Kamal Bangkalan Madura
kode pos 69162
Telp 0313011209 Fax ___________________
HP 085230508252 Email : Jamaluddinabi8@gmail.com

9. Nama dan Alamat Tempat Kerja/ Praktek:


1. RSMM
Jl. Gayung Kebonsari Timur no. 49 Surabaya
kode pos _______ Telp 031 8283508 Fax 031 8283510
2. Jl.Kedung Cowek No.44 Surabaya kode pos _______ Telp 031______________ Fax
____________________
3. Jl.Bhayangkara Moh. Hosen no. 29 Rt.01/Rw.04, Pejagan, Bangkalan
kode pos _______ Telp ________________ Fax ____________________

Alamat surat menyurat:  Rumah  Tempat kerja ( tersebut di atas no 1 )


Tanggal berlaku STR20 Juni 2016

1
1. KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIVIDU
1.a Pendidikan Lanjutan S2/S3/Konsultan

No Program Studi Institusi Gelar Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


1

1.b Pendidikan Lanjutan non gelar Fellowship / Observership

No Program Studi Institusi Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


1 Pelatihan Retina & RS Mata Undaan Pebruari- 50
Bedah Katarak juli 2011
Dengan Phaco
ORBIS Flying Eye Surabaya 12-31 Maret 15
Hospital Phaco dan 2012
2 Vitrectomy Machine
workshop

3
Total Nilai 65

1.c Penelitian (Peneliti Utama/Co-Author)

No Judul Penelitian Institusi Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


1 Promoting Paralel BKMM (CeHC) Surabaya 2012 20
Outcome of mSiCS to
Phaco with
Capsulotomy CCC

2 Yag Laser Pada PCO BKMM (CeHC) Surabaya 2012 20


di BKMM Surabaya
Total Nilai 40

1.d Membaca jurnal & membuat resume

No Judul Artikel Nama Jurnal Tgl/Bln/Thn Lampiran Nilai


SKP
1 Expanded Criteria for AAO 2014 2013 3
Pneumatic Retinopexy (J.Ophtha.)
and Potential Cost
Savings
2 Preoperative American Agustus 2010
Subpterygeal Injection Journal of 3
Vs Ophthalmology
Intraoperative

2
Mitomycin C for
Pterygium Removal:
Comparison of Results
and Complications
3 Choroidal Thickness American Desember 3
in Nonarteritic Journal of 2014
Anterior Ischemic Ophthalmology
Optic Neuropathy
4 Passive Smoking as a Journal of 07/05/2012 3
Risk Factor of Dry Eye Ophthalmology
in Children
5 Occurrence of European 3
macular hematoma Journal Of 11/11/2014
after ranibizumab Ophthalmology
treatment for age-
related macular
degeneration
6 Comparison of European 01/09/2014 3
primary open-angle Journal Of
glaucoma and Ophthalmology
exfoliation glaucoma
at diagnosis
7 Determinants of Middle East Jul-Sep 3
Visual Outcomes in African Journal 2015
Femtosecond Laser Of
Assisted Cataract Ophthalmology
Surgery and
Phacoemulsification:
A Nested Case
Control Study

Total Nilai 21

Dr. Jamaluddin SpM., Resume Jurnal 01

: Expanded Criteria for Pneumatic Retinopexy and


Judul Jurnal Potential Cost Savings
Latar Belakang : Retinopeksi pneumatik merupakan prosedur berbasis
rawat inap yang digunakan untuk memperbaiki ablasio
retina rhegmatogenous.Prosedur ini dipelopori oleh
Hilton di akhir 1980-an di mana manfaat untuk ablasio
retina dengan 1 istirahat atau istirahat dalam beberapa
jam, setiap 1 jam retina yang lain terjadi diatas 8 jam.
Menggunakan kriteria inklusi ini, Tornambe prospektif

3
dibandingkan retinopeksi pneumatik dengan scleral
buckling dan ditemukan hasil anatomi yang setara.
: Untuk memberikan pemahaman faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil pra operasi setelah retinopeksi
Tujuan pneumatik (PR) untuk pengobatan ablasio retina
rhegmatogenous utama. Selain itu, kami berusaha untuk
menganalisis biaya ablasio retina rhegmatogenous
perbaikan di Amerika Serikat untuk menentukan potensi
penghematan biaya dengan retinopeksi pneumatik.

: Retrospektif, pengamatan berturut-turut kasus seri dan


pembayaran oleh pihak ketiga dalam perspektif analisia
Metodologi perbandingan biaya. Peserta: Kami termasuk 141 mata
menjalani retinopeksi pneumatik untuk pengobatan
ablasi retina primer rhegmatogenous. karakteristik pra
operasi, hasil anatomi, dan ketajaman visus terbaik yang
tersedia dikumpulkan. Hasil anatomi dan visus yang
dianalisis berdasarkan adanya faktor pra operasi yang
dipilih. Itu kohort primer dibagi menjadi 2 kelompok
berdasarkan karakteristik pra operasi: (1) retinopeksi
pneumatik tradisional dan (2) retinopeksi pneumatik
nontradisional. Analisis perbandingan biaya yang
dilakukan antara retinopeksi pneumatik, scleral buckling,
dan vitrektomi. Hasil Utama Ukuran: hasil anatomi dan
visuas yang didapat pada 6 bulan.
: Secara keseluruhan keberhasilan anatomi adalah 78,7%
dan ketajaman visual meningkat secara signifikan
(logaritma dari sudut minimum resolusi [logMAR]
Hasil 0.48e0.25; P <0,005). Sebuah tingkat keberhasilan
anatomi akhir 97,6% dicapai. Hasil anatomi yang serupa
antara tradisional vs non-tradisional (84,1% vs 74,4%; P
1/4 0,16), phakic dibandingkan pseudofakia (79,1% vs
78,0%; P 1/4 0,88), dan makula-on dibandingkan
makula-off (77,9% vs 81,1%; P 1/4 0.68) kelompok.
Kegagalan anatomi diperkirakan oleh adanya istirahat
retina lebih rendah (P <0,005) atau terlihat tarikan
vitreus pada istirahat retina (P 1/4 0,04). Hasil visus
yang sama antara masing-masing tradisional
dibandingkan nontradisional (logMAR 0,21 vs 0,27; P>
0,05) dan phakic dibandingkan kelompok pseudofakia
(logMAR 0,23 vs 0,28; P> 0,05). Hasil visus lebih baik di
ablasio makula-on dibandingkan dengan mereka yang
makula adalah terpisah (logMAR 0,18 vs 0,42; P
<0,005). Penghematan biaya perawatan kesehatan
tahunan di Amerika Serikat mulai dari $ 6 $ 30 juta
secara teoritis mungkin dengan meningkatkan utilisasi

4
retinopeksi pneumatik.
Kesimpulan : Retinopeksi pneumatik adalah modal utama
pengobatan yang efektif untuk ablasio retina
rhegmatogenous. Hasil anatomi dan visus yang mirip
untuk dimasukkan pra operasi tradisional dan
nontradisional kriteria, serta fakik dan mata pseudofakia.
Istirahat rendah dan traksi vitreous terlihat pada air mata
diprediksi kegagalan. Peningkatan pemanfaatan
retinopeksi pneumatik akan mencapai penghematan
biaya yang signifikan dengan tetap menjaga hasil.
Rangkuman dan Hasil : Bahwa terapi dengan retinopeksi pneumatik pada
Pembelajaran ablasio rhegmatogenus adalah cara yang sangat efektif
dan cukup murah dari segi pembiayaan.

5
Dr. Jamaluddin SpM., Resume Jurnal 02

Judul Jurnal : Preoperative Subpterygeal Injection Vs


Intraoperative Mitomycin C for Pterygium Removal:
Latar Belakang : Banyak teknik bedah yang berbeda telah dicoba untuk
penghapusan pterygium dengan tingkat keberhasilan
variabel. Teknik Paling nyaman adalah eksisi
sederhana pterygium. Namun, teknik Bare sclera eksisi
pterygium tanpa terapi adjuvan (kemoterapi dan radiasi)
telah kambuh tingkat 29,7% menjadi 88,9% Dalam
berbeda penelitian, terapi adjuvan dengan konsentrasi
yang berbeda (0,01% sampai 0,4%) dari mitomycin C
(MMC) telah dikaitkan dengan penurunan 2,7% menjadi
42,9% rata2 kekambuhan
: Untuk mengevaluasi dan membandingkan
kekambuhan tarif dan komplikasi antara 2 metode
Tujuan terapi untuk pterygium primer: injeksi subconjunctival
dari mitomycin C (MMC) 1 bulan sebelum eksisi Bare
scleral dan flap rotasi konjungtiva dengan intraoperatif.
: Setting: percobaan klinis Kelembagaan dalam tersier,
rumah sakit mata khusus STUDI POPULASI DAN
Metodologi INTERVENSI: Kami termasuk 82 mata didiagnosis
dengan pterygium primer dan secara acak dialokasikan
ke dalam 2 kelompok. Grup A terdiri dari 36 mata
diobati dengan injeksi subconjunctival dari 0,02% MMC
1 bulan kedepan dengan eksisi Bare sklera, dan
kelompok B terdiri 46 mata yang tutup rotasi
konjungtiva dengan intraoperatif 0,02% MMC selama 2
menit. Tindak lanjut periode setidaknya 12 bulan
(kisaran, 12 sampai 18 bulan). Hasil utama
dinilai:Kekambuhan dan tingkat komplikasi.
: Selama 1 tahun follow-up, 2 kasus kekambuhan klinis
pada bulan ketiga dan keenam tindak lanjut terjadi
pada kelompok B (tingkat kekambuhan, 4,3%). Dalam
Hasil kelompok A, tidak ada kekambuhan yang signifikan
secara klinis, tapi 2 kasus dari hypovascularity dan
pemutihan sclera di lokasi pterygium eksisi diamati.
Tidak ada yang lain komplikasi serius.Tidak ada
perbedaan signifikan antara kelompok tidak bisa untuk6
tingkat kekambuhan, berarti usia, jenis kelamin, atau
daerah pterigium
Kesimpulan : injeksi Subconjunctival dari MMC 0,02% (0,1 ml 0,02%
larutan) 1 bulan sebelum eksisi sklera adalah-prosedur
bedah yang cepat, mudah, dan aman dure dan
setidaknya sama efektifnya dengan flap konjungtiva
dengan MMC intraoperatif selama 2 menit.
Rangkuman dan : Pemakaian MMC pada operasi pterigium Bare sklera
Hasil dapat menurunkan angka kekambuhan. Setara dengan
Pembelajaran perbedaan yang tidak signifikan dengan operasi
pterigium dengan graft atau flap konjungtiva.

Dr. Jamaluddin SpM., Resume Jurnal 03


Judul Jurnal : Choroidal Thickness in Nonarteritic Anterior Ischemic Optic Neuropathy
Latar Belakang : Belum ada studi yang membahas ketebalan koroid pada pasien nonarteritik
anterior iskemik neuropati Optik (AION). AION Nonarteritik adalah penyakit
caput saraf optik dan disebabkan oleh insufisiensi vaskular pada bed
kapiler dari diskus optik Bed kapiler ini diberi makan oleh arteri koroid
posterior besar dan lingkaran arteri peripapiler dari Zinn-Haller sekitarnya
caput saraf optik di sekitar dekat pembuluh darah koroid. Karena pembuluh
darah koroid dan pembuluh darah dari caput saraf optik berhubungan erat
satu sama lain, kami melakukan penelitian ini untuk mengukur ketebalan
koroid di kutub posterior pada pasien dengan AION nonarteritik.
Tujuan : Untuk mengukur ketebalan koroid pada AION nonarteritik.
: Desain kasus retrospektif studi kontrol di Klinik Mata University Medical
Metodologi Pusat di Mannheim, Jerman, kami mempelajari kelompok yang terdiri dari
pasien dengan AION nonarteritik dan Kelompok kon trol yang terdiri dari
individu-individu dengan yang normal fundus. Ketebalan koroid diukur oleh
pencitraan ditingkatkan mendalam spektral domain optik tomografi
koherensi. Ukuran hasil utama adalah ketebalan koroid.
: Kelompok studi terdiri dari 20 pasien: 11 pasien dengan AION nonarteritik
akut dan tidak terpengaruh mata kontralateral dan 9 pasien dengan AION
Hasil nonarteritik unilateral akut dan AION sebelumnya nonarteritik di mata
kontralateral. Kelompok kontrol terdiri dari 58 pasien (58 mata). Dalam
analisis multivariat, ketebalan koroid lebih tipis pada subfoveal berkaitan
dengan diagnosis AION nonarteritik (P [0,001; regresi Koefisien B, L55.1),
setelah disesuaikan dengan usia (P <0,001) dan kesalahan bias (P [0.20).
Demikian pula, unaffected mata kontralateral mata dengan AION
nonarteritik akut dibandingkan dengan kontrol mata menunjukkan subfoveal
yang tipis (P [0,037) setelah disesuaikan usia (P [0,001) dan kesalahan bias
(P [0,06). Secara terbalik, AION nonarteritik dikaitkan dengan ketebalan
koroid subfoveal yang tipis (P [0,007) sesuai usia, diameter diskus optik,
jenis kelamin, dan refractive error.
Kesimpulan : Mata dengan AION nonarteritik dan mata kontralateral terpengaruh secara
signifikan menunjukkan koroid makula tipis dibanding kelompok kontrol
after. Penelitian selanjutnya dapat memeriksa patologis area yang
ditemukan secara fisiologis.
Rangkuman dan : Pada mata dengan AION nonarteritik didapatkan ketebalan koroid yang
Hasil Pembelajaran menipis di bagian makula.

7
Dr. Jamaluddin SpM., Resume Jurnal 04

Judul Jurnal : Passive Smoking as a Risk Factor of Dry Eye in Children


Latar Belakang : Mata kering merupakan penyakit permukaan dan cairan
bola mata yang multifaktorial, mengakibatkan gejala tidak
nyaman, gangguan penglihatan, dan ketidakstabilan
lapisan air mata dengan resiko terjadinya kerusakan
permukaan bola mata. Dibarengi dengan peningkatan
osmolaritas dari lapisan air mata dan inflamasi permukaan
bola mata. Paparan kronis dari asap rokok berbahaya
bagi jaringan bola mata melalui mekanisme iskemik atau
oksidasi. Merokok juga meningkatkan resiko terjadinya
sindroma mata kering dan eksaserbasi kondisi tersebut.
Tujuan : Meneliti hubungan antara perokok pasif dan mata kering
pada anak.
Metodologi : Studi Klinik Cross-sectional
Hasil : Mata kering ditemukan pada 80/112 anak. Perokok pasif
didokumentasikan dalam 76/112 anak. Jumlah rokok untuk
yang anak itu terkena per hari dan durasi paparan perokok pasif
secara signifikan lebih tinggi pada anak-anak dengan mata
kering dibandingkan dengan mereka yang tidak. Cotinine
kemih, dan rasio cotinine / kreatinin (CCR) secara signifikan
lebih tinggi pada anak-anak dengan mata kering dibandingkan
dengan mereka yang tidak mata kering. Analisis multi regresi
menunjukkan bahwa faktor-faktor penentu yang paling penting
dari mata kering yang CCR dan jumlah rokok / hari.

Kesimpulan : Perokok pasif merupakan faktor risiko yang signifikan


terjadinya mata kering pada anak-anak sebanding dengan yang
ditunjukkan orang dewasa perokok aktif. Anak laki-laki lebih
rentan terhadap efek ini.
Rangkuman dan Hasil : Mengetahui bahwa perokok pasif merupakan faktor risiko
Pembelajaran signifikan terjadinya mata kering pada anak-anak bahkan
sebanding dengan yang ditunjukkan pada dewasa yang
aktif merokok. Anak laki-laki lebih rentan terhadap efek ini.

8
Dr. Jamaluddin SpM., Resume Jurnal 05

Judul Jurnal : Occurrence of macular hematoma after ranibizumab


treatment for age-related macular degeneration
Latar Belakang : AMD Eksudatif masih menjadi penyebab kebutaan
yang tinggi di Negara Barat oleh karena CNV
Tujuan : Melaporkan kejadian dan penilaian karakteristik
hematom makula setelah pemberian ranibizumab
(anti VEGF) intravitreus untuk CNV subfovea pada
penderita AMD eksudatif
Metodologi : Studi Klinik Retrospective
Hasil : Dari 6000 mata, 24 (0,4%) yang dikembangkan
hematoma makula selama masa tindak lanjut. Ada 8
orang (33,3%) dan 16 perempuan (66,7%). Usia rata-rata
pada saat presentasi awal adalah 76,7 ± 3,8 tahun
(rentang 61-81 tahun). Rerata waktu untuk terjadinya
hematoma makula setelah injeksi terakhir adalah 4,8
bulan. Dengan Spektral-domain OCT menunjukkan
adanya epitel pigmen retina (RPE) air mata di 19 mata
(79,1%). Traksi Vitreomamakula (VMT) hanya terjadi
dalam 4 mata (17%). Akhir VA setelah hematoma
makula diserap adalah <20/50 di 17 kasus (70,9%) dan
≥20 / 50 di 7 kasus (29,1%)
Kesimpulan : Dapat terjadi hematom makula pada injeksi
intravitreus ranibizumab (anti VEGF) disertai
pembentukan neovaskularisasi (occult)
Rangkuman dan Hasil : Pemberian anti VEGF intravitreus dapat
Pembelajaran menyebabkan terjadinya hematom makula
disamping fungsinya untuk mengatasi CNV

9
Dr. Jamaluddin SpM., Resume Jurnal 06

Judul Jurnal : Comparison of primary open-angle glaucoma and


exfoliation glaucoma at diagnosis
Latar Belakang : Glaukoma kronis yang paling sering terjadi adalah
POAG dan glaukoma eksfoliasi
Tujuan : Membandingkan penemuan klinis pada mata
dengan POAG dan glaukoma eksfoliasi pada
pemeriksaan diagnosis ditegakkan dimana kriteria
diagnosis glaukoma yang identik sebagai acuan
Metodologi : Studi Retrospective
Hasil : Mengenai jenis kelamin, 2 kelompok yang sebanding:
66% wanita dengan POAG dan 68% dengan EG. Para
pasien EG lebih tua (rata-rata ± SD 74 ± 8,6 tahun) vs
POAG (68 ± 11,4 tahun). Mata EG memiliki BCVA
sedikit lebih rendah. Mata POAG memiliki tekanan
intraokular rata (IOP) 24 ± 5,4 mm Hg. Sebanyak 12% di
kelompok ini memiliki IOP tertinggi kurang dari 18 mm
Hg (tekanan rendah glaukoma [LTG]) tapi tidak ada dari
EG. Semua mata EG memiliki rata-rata 28,3 ± 9,3 IOP
mm Hg. Di antara pasien EG, 26% memiliki penyakit
unilateral, dengan rata-rata 33,7 ± IOP dari 8,7 mm Hg,
sedangkan mata berlawanan memiliki rata-rata 19 ± 3
mm Hg. Tidak ada banyak perbedaan dalam rasio C / D
dari POAG dan EG mata dan profil VF adalah serupa
Kesimpulan : Pada penegakan diagnosis, penderita dengan
glaukoma eksfoliativa berusia lebih tua
dibandingkan penderita POAG dan mempunyai rata
– rata TIO yang lebih tinggi. Pada penderita POAG
dapat ditemukan LTG, tidak pada glaukoma
eksfoliativa
Rangkuman dan Hasil : Glaukoma kronis yang disebabkan oleh karena
Pembelajaran POAG dan glaukoma eksfoliativa dapat ditegakkan
pada pemeriksaan menggunakan kriteria diagnostik
glaukoma yang identik.

10
Dr. Jamaluddin SpM., Resume Jurnal 07

Judul Jurnal : Determinants of Visual Outcomes in Femtosecond


Laser Assisted Cataract Surgery and
Phacoemulsification: A Nested Case Control Study
Latar Belakang : Femtosecond Laser Assisted Cataract Surgery telah
dikenalkan pada beberapa waktu belakangan ini
tepatnya pada tahun 2012.
Tujuan : Untuk menyampaikan hasil tajam penglihatan 6
minggu setelah dilakukan Femtosecond Laser
Assisted Cataract Surgery dan operasi
fakoemulsifikasi secara konvensional
Metodologi : Tinjauan dari studi rekam medis
Hasil : Populasi penelitian terdiri dari 154 mata. Kedua
FLACS dan kelompok CL memiliki 77 mata.
Ketajaman visual pada 6-8 minggu sangat baik di 44
(60%) mata kelompok FLACS dan 36 (40%) mata
CE. Visual hasil berikut FLACS dan operasi
konvensional tidak berbeda (Odds ratio [OR]
[interval kepercayaan 95% [CI]: 0,8-2,9] 1.5). Dokter
bedah operasi tidak secara signifikan
mempengaruhi hasil visual berikut FLACS (OR =
1,6) dan CE (OR = 0,4). Asosiasi kelas dari
kekeruhan lensa dengan hasil visual tidak
dipengaruhi oleh jenis operasi (χ (2) = 0,5, P = 0,2).
Durasi operasi di CE dan FLACS kelompok tidak
berbeda nyata (-3,2 min [95% CI: -13; 6.6]).

Kesimpulan : Hasil tajam penglihatan diantara kedua tindakan


operasi pada enam sampai delapan minggu setelah
operasi tidak didapatkan perbedaan.
Rangkuman dan Hasil : FLACS dapat menjadi alternatif tindakan operasi
Pembelajaran katarak dengan hasil operasi yang tidak berbeda
dengan operasi fakoemulsifikasi konvensional

11
1.e Portofolio / Tinjauan Kasus

Topik: To intoduce a new approach for recurrent pterygium surgery


Tanggal presentasi: (bila dipresentasikan) Penyelia/Reviewer:

29-31 Agustus 2013

(tanda tangan)
Jenis kegiatan: Poster Contes

Laporan kasus Masalah Manajemen Review Kasus Tinjauan Pustaka


Deskripsi kasus:
 KU baik
 Riwayat penyakit : Tumbuh daging dan sudah dilakukan pengangkatan
 Riwayat keluarga : -
 Riwayat pengobatan/tindakan : dilakukan operasi pengangkatan daging yang tumbuh
 Riwayat pekerjaan : ibu rumah tangga
 Pemeriksaan fisik/lab : pemeriksaan histo patologi
 Diagnosis : Recurrent Pterygium

Masalah utama
Pterigium pada mata kiri. Telah dilakukan operasi pengangkatan. Lk 3 bulan kemudian tumbuh
kembali. Tampak klinis tumbuh pterigium ulang seperti sangat lengket. Prediksi bila dlakukan
pengangkatan Bare sclera seperti biasanya akan menemui kesulitan, karena tampak padat dan bentuknya
seperti tampak lenget sekali.
Untuk mengatasi kesulitan ini maka dilakukan prosedur seperti biasa yakni pengangkatan
pterirgium Bare skleraq, modifiaksi oleh Donald Tan MD, mengambil pterigium dari basis dipotong dulu
dari sisi sclera. Kemudian seperti biasa diterskan ke arahaapek. Pada cara baru ini kita lakukan secara
bertahap yaitu memberikan perlakuan injeksi lidocain 2% dan cortisone asetat pada massa pterigium.
Harapannya bahwa dengan dimasukkan materi berupa obat yang sebenanrnya kita biasa memberikan pada
pterigium tersebut dengan maksud untuk anestesi dan anti inflamasi. Pada kasus ini pemberian obat
tersebut dimaksudkan untuk memberikan efek mekanik berupa pterigium yang membengkak dan
melunak. Kemudian baru dilakukan operasi pengangkatan. Dengan pendekatan ini ternyata dirasakan saat
melakukan operasi pengangkatan pterigium menjadi relative lebih mudah

Daftar Pustaka:
1. HershPS. Ophthalmic Surgical Procedures, 1st edtion Boston
1988Pterygium Excision p.
2. Kanski JJ., Clinical Ophthalmology; A Systematic Approach, 3rd edition London 1994 p. 96-7
3. Leonard PK Ang: Current Consepts and techniques in pterygium treatment, CurrOpin
Ophthalmol 2007 18:308-13
4. Boban D.: Analysis of Pathohistological characteristic of pterygium, BJBM Sciences 2010;10(4):
307-13
5. Howard LV; AUTOGRAFITING Modern Pterygium Surgery is save and aesthetic surgery,
CORNEA 2011

Rangkuman dan hasil pembelajaran:


1. Recurrent pterygium adalah pterigium yang sudah dingket tetapi
muncul lagi setelah beberapa bulan
2. Pada umumnya Recurrent pterigium labih padat dan lengket.
3. Dengan pendekatan baru ini operasi pengangkatan pterigium
relatif lebih mudah

12
Pertemuan Ilmiah ( KONAS, PIT, Kelompok Seminat Perdami, Lokakarya) dalam 5 th
terakhir

1.f Kongres Nasional Perdami

No Kongres Nasional Tempat Peran Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


Peserta/ moderator
1 KONAS Perdami ke 13 Palembang Peserta 29-31
Agustus 12
2 2013

Total Nilai 12

1.g Pertemuan Ilmiah Tahunan Perdami

No PIT Tempat Peran Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


Peserta/moderator
1 PIT Perdami ke 36 Manado Peserta 29Sept-2 15
okt 2011
Surabaya Peserta 5-7 Juli 12
2 PIT Perdami ke 37 2012

PIT Perdami ke 38 Palembang Peserta 29-31


agustus
2013
3 PIT Perdami ke 39 Yogjakarta Peserta 30 Okt- 1 12
Nopember
2014
4 PIT Perdami ke 40 Bandung Peserta 13-15 10
Agustus
2015
Total Nilai 49

1.h Pertemuan Ilmiah Kelompok Seminat Perdami, Rumah Sakit, PerdamiCabang,


Institusi Pendidikan

No Pertemuan Ilmiah Tempat Peran Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


peserta/moderator
1 The Scientific Meeting Bandung Peserta 7-9 Januari 8
Recons., Oculoplasty 2011
& Oncology, PO&
Strabismus, Catarct &
NO.
2 INASCRS Meeting Jakarta Peserta 29-30 Januari 8
2011
3 PI Perdami Jati: New Surabaya Peserta 14 Mei 2011 3
Breakthrough in

13
Glaucoma
Management
4 BIOR Bali Pesrta 20-22 Mei 16
2011
5 Interesting Bandung peserta 25 Juni 2011 5
Vitreoretinal Cases
Discussion and
Debate
6 JECIM Jakarta Peserta 3-4 Maret 14
2012
7 Mini Symposia and Malang Peserta 20 Oktober 5
Live Surgery Phaco 2012
8 Tibute Lecture VII Surabaya Peserta 18 Nopember 4
Recent Update in 2012
Cornea and Oncology
9 The 2nd Biennial Jakarta Peserta 30-31 Maret 9
Scientific Meeting 2013
INASCRS
10 Annual Scientific Bandung Peserta 12-14 April 8
Meeting -simposium 2013
11 The 4th National Palembang Peserta 1September 8
Glaucoma Meeting 2013
12 ODSY Basic Batu-Malang Peserta 26 Oktober 4
Ophthalmology in 2013
Daily Praktice
13 BIOR Bali Peserta 21-23 18
Pebruari 2014
14 EJOWS Surabaya Peserta 13-14 Juni 4
2014
15 Advanced Technology Surabaya Peserta 5 September 2
Phaco Machine 2014
Update
16 MOI Symposium Malang Peserta 6 Sept. 2014 3
17 MOI I Workshop Malang Peserta 6 Sept. 2014 3
18 The 3rd Biennial Jakarta Peserta 10-11 Januari 12
Scientific Meeting 2015
INASCRS
19 EJOWS ke 2 Surabaya Peserta 17-18 April 10
2015
Total Nilai 144

1.i Skill Transfer Course ( Didactic / Wet Lab )

No Course Tempat Peran Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


peserta/moderator
1 The Didactic Course Bandung Peserta 7-9 Januari 10
RECONSTRUCTION, 2011
OCULOPLASTY &
ONCOLOGY

14
2 Cataract and Bandung Peserta 7-9 Maret
Refractive Surgery 2014 4
Course
3 Preparation & Jakarta Peserta 21 2
Implantastion Nopember
Technique Phakic & 2015
Aphakic IOL
Total Nilai 16

1.j Pertemuan Ilmiah Organisasi selain Perdami

No Pertemuan Ilmiah Tempat Peran Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


peserta/moderator
1 Workshop Injeksi Sendi Pekanbaru Peserta 14 Juni 6
Lutut 2013
2 Seminar Peran Apoteker Bangil Peserta 21 5
Dalam SJSN Pasuruan september
2013
3 Seminar Pengembangan Surabaya Peserta 20-21 8
Teknologi mendukung Oktober
Pendidikan dan 2013
Penelitian Kedokteran

4 Pelatihan Basic Life BKMM- Peserta 23-24 4


Support RSPHC Nopember
Surabaya 2013
Total Nilai 19

1.k Pertemuan Ilmiah di Luar Negeri

No Pertemuan Ilmiah Tempat Peran Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


peserta/moderator
1 The 28th APACRS Kuala Lumpur Peserta 5-8Agustus 25
Annual Meeting 2015
Total Nilai 25

1.l Penilaian Evaluasi ( Scientific Quiz, Pre & Post Test)

No Pertemuan Ilmiah Tempat Tgl/Bln/Thn Jenis Nilai SKP


Evaluasi
1

Total Nilai

15
Rangkuman Penilaian Kegiatan Pembelajaran Individu
No Kegiatan Nilai
1.a. Pendidikan Lanjutan S2/S3/Konsultan
1.b. Pendidikan Lanjutan non gelar Fellowship / Observership 65
1.c. Penelitian (Peneliti Utama/Co-Author) 40
1.d. Membaca Jurnal & Membuat Resume 21
1.e. Tinjauan Kasus 3
Total Nilai A 129
1.f. Kongres Nasional Perdami 12
1.g. Pertemuan Ilmiah Tahunan Perdami 49
1.h. Pertemuan Ilmiah Kelompok Seminat Perdami, Rumah Sakit, PerdamiCabang, 144
Institusi Pendidikan
1.i. Skill Transfer Course ( Didactic / Wet Lab ) 16
1.j. Pertemuan Ilmiah Organisasi selain Perdami 19
1.k. Pertemuan Ilmiah di Luar Negeri 25
1.l. Penilaian Evaluasi ( Scientific Quiz, Pre & Post Test)
Total Nilai B 262

2. KEGIATAN PROFESIONAL

2.a. Kinerja Diagnostik / Pemeriksaan Pasien


No Tahun Tempat Praktek Jumlah Pemeriksaan Total Pemeriksaan Nilai SKP
1 2011 BKMM 9669 9669 30
2 2012 BKMM 11207 11207 30
3 2013 BKMM 11532 11532 30
4 2014 RSMM 7418 7418 30
5 2015 RSMM 9270 9270 30
Total Nilai 49096 150
2.b. Kinerja Operasi Mengatasi Kebutaan
No Tahun Tempat Praktek Jumlah Operasi Total Operasi Nilai SKP
1 2011 BKMM+Dinas Luar 767+558 1325 30
2 2012 BKMM+Dinas Luar 1003+441 1444 30
3 2013 BKMM+Dinas Luar 913+209 1122 30
4 2014 RSMM+Dinas Luar 828+364 1192 30
5 2015 RSMM+Dinas Luar 751 +187 938 30
Total Nilai 6021 150
2.c. Kinerja Operasi Lainnya
No Tahun Tempat Praktek Jumlah Operasi Total Operasi Nilai SKP
1 2011 BKMM+DL 90+18 108 10
2 2012 BKMM+DL 106+1 107 10
3 2013 BKMM+DL 148+17 165 10
4 2014 RSMM+DL 102+17 119 10
5 2015 RSMM+DL 104+4 108 10
Total Nilai 607 50

16
Rangkuman Penilaian Kegiatan Profesional
No Kegiatan Nilai
2.a. Kinerja Diagnostik 150
2.b. Kinerja Operasi Mengatasi Kebutaan 150
2.c. Kinerja Operasi Lainnya 50
Total Nilai 350

3. KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT


DAN PENGEMBANGAN PROFESI

3. a Skreening Masal / Survey Masyarakat


No Acara Penyelenggara Tgl/Bln/Th Nilai
1 Baksos Hr Jadi provinsi Jatim ke Dinkes Pemprov 8 Okt 5
66 2011
2 Pemeriksaan Mata dlm rangka Hr RS Unair 23 Juni 5
USILA Nas Jatim 2012
3 Pemeriksaan Mata dlm rangka BKMM-Fatayat NU 1 Okt 5
PGPK di Bangkalan Bangkalan 2012
4 Baksos Hr Jadi provinsi Jatim ke Dinkes Pemprov 6 Okt 5
67 2012
5
Total Nilai 20

3. b Penyuluhan Kesehatan Mata

No Acara Penyelenggara Tgl/Bln/Th Nilai


1 Pertemuan koordinasi dengan RSMM 29 September 5
Puskesmas se kab. Sidoarjo 2015
2 Pertemuan koordinasi dengan RSMM 01 oktober 5
Puskesmas se kab. Gresik 2015
3 Pertemuan koordinasi dengan RSMM 06 oktober 5
Puskesmas sekodya Surabaya 2015
4 Pertemuan Koordinasi dengan RSMM 15 Desember 5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2015
Tingkat Pertama se Kota
Surabaya
Total Nilai 20

17
3. c Melakukan Operasi Bakti Sosial
No Acara Penyelenggara Tgl/Bln/Th Nilai
1 PGPK 2011 Sampang 8 Peb 15

2 Ngawi 17 15

3 Jember 17 Maret 15

4 Sampang 5-6 April 15

5 Jember 28-29 15

6 Ngawi 18 Mei 15

7 Mojokerto 7 Juni 15

8 Jember 16 15

9 Lamongan 28 15

10 Ngawi 14 Juli 15

11 Bondowoso 21 15

12 Jember 15 sept 15

13 Ngawi 13 Okt 15

14 Lamongan 20 15

15 Jember 3 Nop 15

16 PGPK 2012 Pasuruan 29 Peb 15

17 Jember 15 Maret 15

18 Mojokerto 29 15

19 Ngawi 5 April 15

20 Tulungagung 10 15

21 Jember 24 Mei 15

18
22 Lamongan 12 Juni 15

23 Situbondo 21 15

24 Ngawi 28 15

25 Ngawi 6 sept 15

26 Sampang 20 15

27 Ngawi 22 Nop 15

28 PGPK 2013 Ngawi 21 Peb 15

29 Sampang 1 mei 15

30 Ngawi 23 15

31 Sampang 26Juni 15

32 Probolinggo 4 Juli 15

33 Mojokerto 24 Okt 15

34 Ngawi 7 Nop 15

35 Sumenep-RS Al Irsyad 15-17 Nop 15


Surabaya 2013
36 Situbondo 21 15

37 PGPK 2014 Ngawi 13 Peb 15

38 Pasuruan 19 15

39 Sampang 16 April 15

40 Ngawi 12 Juni 15

41 Mojokerto 19 15

42 Sampang 25 15

43 Ngawi 25 sept 15

19
44 Mojokerto 23 Okt 15

45 Probolinggo 20 Nop 15

46 Situbondo 27 15

47 Ngawi 4 Des 15

48 PGPK 2015 Sampang 5 Peb 15

49 Ngawi 5 Maret 15

50 Situbondo 27 15

51 Ngawi 17 Sept 15

52 Situbondo 12 Nop 15

Total 765

3. d Fasilitasi / Mengkoordinir Bakti Sosial Operasi Katarak

No Acara Penyelenggara Jumlah Peserta Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


1
2
Total Nilai

3. e Donatur Operasi Katarak

No Acara Penyelenggara Jumlah Peserta Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


1 Promo al ikhlas Privat/KMS 10
2 Jl.Kedung
Cowek 44
Surabaya
Total Nilai

3. f Keringanan bagi pasien tidak mampu

No Tahun Tempat Praktek Jumlah Pasien Nilai SKP

1 2013 Jl.Bhayangkara Moh.Hosen 739 5


No.29 Bangkalan –px rawat jalan
2 2015 Jl.Bhayangkara Moh.Hosen 1019 5
No.29 Bangkalan- px rawat jalan

20
3 2012 KMS Jl. Kedung cowek 44 6 5
(pasien Operasi katarak)
4 2013 KMS Jl. Kedung cowek 44 1 5
(pasien Operasi katarak)
5 2014 KMS Jl. Kedung cowek 44 15 5
(pasien Operasi katarak)
Total Nilai 25

3. g Pengurus Perdami (PP Perdami, Cabang, Seminat, KOI, DKEK, BPK)

No Organisasi Jabatan Periode Nilai SKP


1

2
Total Nilai

3. h Pengurus Organisasi Lain (Perhimpunan Paraoftalmologi, IDI, MKKI dll)

No Organisasi Jabatan Periode Nilai SKP


1 Yayasan.. Pembina..

2
Total Nilai

3. i Tim Penilai Makalah PIT

No PIT Jabatan Periode Nilai SKP


1

Total Nilai

3. j Tim Penilai Akreditasi

No Nama Tim Jabatan Periode Nilai SKP


1

Total Nilai

21
Rangkuman Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Dan Pengembangan Profesi

No Kegiatan Nilai
3.a. Skreening Masal / Survey Masyarakat 20
3.b. Penyuluhan Kesehatan Mata 20
3.c. Melakukan Operasi Bakti Sosial 765
3.d Fasilitasi / Mengkoordinir Bakti Sosial Operasi Katarak
3.e Donatur Operasi Katarak
3.f Keringanan bagi pasien tidak mampu 25
3.g Pengurus Perdami (PP Perdami, Cabang, Seminat, KOI, DKEK, BPK)
3.h Pengurus Organisasi Lain (Perhimpunan Paraoftalmologi, IDI, MKKI dll)
3.i Tim Penilai Makalah PIT
3.j Tim Penilai Akreditasi
Total Nilai 830

4. KINERJA PUBLIKASI ILMIAH

4. a Publikasi di Majalah / Koran / Brosur / SOP

No Judul Artikel Nama Media Publikasi Vol./ Thn Nilai


1 Capek dan Lelah Membaca alHaromain media 95/ Juni 10
dzikir dan piker 2014
ISSN2302-1055

2 Oase:..

Total Nilai 10

4. b Dokumentasi Perpustakaan Lokal

No Judul Artikel Nama Perpustakaan Thn Nilai

2
Total Nilai

4. c Publikasi di Majalah Ilmiah Lokal

No Judul Artikel Nama Media Publikasi Vol./ Thn Nilai


1

2
Total Nilai

22
4. d Publikasi di Majalah Ilmiah Nasional

No Judul Artikel Nama Media Publikasi Vol./ Thn Nilai


1

2
Total Nilai

4. e Publikasi di Majalah Ilmiah Nasional Terakreditasi

No Judul Artikel Nama Media Publikasi Vol./ Thn Nilai


1

Total Nilai

4. f Publikasi di Majalah Ilmiah Internasional

No Judul Artikel Nama Media Publikasi Vol./ Thn Nilai


1

2
Total Nilai

4. g Monograf / Video Pendidikan

No Judul Monograf/Video Institusi Thn Nilai


1

Total Nilai

4.h Buku Teks

No Judul Buku Tim Penulis No ISBN / Thn Nilai


1

2
Total Nilai

23
Rangkuman Penilaian Kinerja Publikasi Ilmiah
No Media Publikasi Nilai
4.a Publikasi di Majalah / Koran / Brosur / SOP 10
4.b. Dokumentasi Perpustakaan Lokal
4.c. Publikasi di Majalah Ilmiah Lokal
4.d Publikasi di Majalah Ilmiah Nasional
4.e. Publikasi di Majalah Ilmiah Nasional Terakreditasi
4.f. Publikasi di Majalah Ilmiah Internasional
4.g. Monograf / Video Pendidikan
4.h. Buku Teks
Total Nilai 10

5. KINERJA PENGEMBANGAN KEILMUAN

5. a Nara Sumber Media Cetak / Elektronik

No Acara Tgl/Bln/Th Media Nilai


1 Siaran Radio 2014 Radio Sam FM 20
(2x)

2 Health Beauty 14 Jawa Pos Radar Madura 10


Desember
2015
Total Nilai 30

5.b Panelis / Pembicara Pada Pertemuan Popular (seminar umum)

No Acara Tgl/Bln/Th Peran Nilai


(pembicara/panelis)
1 KISTEEL 30 Pembicara 2
Nopember
2012
2 Dinkes kota Pasuruan : Pemantapan 3 Juni 2013 Narasumber 2
Deteksi Dini Kelainan Visus

Total Nilai 4

24
5. c Pembicara Tamu pada Pertemuan Ilmiah Dalam Negri
(KONAS, PIT, Kel. Seminat, Perdami Cabang, Rumah Sakit & Institusi Pendidikan)

No Acara Tempat Tgl/Bln/Th Nilai


1 PIT Perdami ke 37 Surabaya 5-7 Juli 2012 12

2
Total Nilai 12

5.d Pembicara Tamu pada Pertemuan Ilmiah Internasional

No Acara Tempat Tgl/Bln/Th Nilai


1

2
Total Nilai

5.e Instruktur Pada Kegiatan (Didactic course & Wet Lab

No Acara Tempat Tgl/Bln/Th Nilai


1 Pembimbing Wet Lab Phaco RSMM Nop-Des 2015 5

2
Total Nilai 5

5.f Co-author karya ilmiah yg dipresentasikan

No Judul Karya Ilmiah Tim Penulis Waktu & Tempat Nilai


Presentasi
1 Injeksi Anti VEGF pada CRVO dr. Rita Tjandra, 29Sept-2 okt 2011, 10
dr.Jamaluddin,
dr. Sudjarno PIT 36th Manado

2 The ocular surface profile after Jamaluddin MD., 29Sept-2 okt 2011, 10
TMG examination using Donny Wishnu
MD., Sudjarno PIT 36th Manado
carbomer 0.22%-hypromellose
MD.
0.3% lubricant.
3 Irigasi Aspirasi pada manual SICS- G. Yuningwati, 13-15 Agustus 2015, 10
Step by Step Dina H., PIT 40th Bandung
Dianawati K.,
Jamaluddin
Total Nilai 30

25
5.g Pembimbing / Pengajar Program Pendidikan

No Program Institusi Periode Nilai


1 Bimbingan Operasi Unair 2012-2014 5
mSICS PPDS
2
Total Nilai 5

5.h Materi Pengajaran

No Judul Materi Institusi Tgl/Bln/Thn Nilai SKP


1

Total Nilai

Rangkuman Penilaian Kinerja Pengembangan Keilmuan

No Kegiatan Nilai
5.a Nara Sumber Media Cetak / Elektronik 30
5.b. Panelis / Pembicara Pada Pertemuan Popular (seminar umum) 4
5.c. Pembicara Tamu pada Pertemuan Ilmiah Dalam Negri 12
5.d Pembicara Tamu pada Pertemuan Ilmiah Internasional
5.e. Instruktur Pada Kegiatan (Didactic course & Wet Lab) 5
5.f. Co-author karya ilmiah yg dipresentasikan 30
5.g. Pembimbing / Pengajar Program Pendidikan 5
5.h. Materi Pengajaran
Total Nilai 86

26
6. ETIKA PROFESI

KETERANGAN KELAIKAN ETIKA


No. : .........../KTRE PERDAMI/......../..........

Setelah memperhatikan rekomendasi dari beberapa sejawat, pernyataan diri yang


bersangkutan/pernyataan DKEK, serta Rapat Komisi Tetap Rekomendasi Etika, kami
berkesimpulan bahwa Sejawat :

Nama : Jamaluddin
NRA : 080030154
Tempat & Tanggal Lahir : Bangkalan, 20 Mei 1964

Pada saat ini sejawat tersebut secara etis laik / tidak laik untuk menjalankan praktek
sebagai dokter.

Demikian keterangan kelaikan ini kami buat secermat mungkin, dan akan ditinjau ulang
bila diperlukan.

Keterangan ini berlaku sampai dengan tanggal :


...............................................................

.......................................................,......................
Komite Tetap Rekomendasi Etika / DKEK Cabang
Ketua,

.......................................................
NRA. : ...........................................

27
7. KONDISI KESEHATAN

KETERANGAN SEHAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Jamaluddin
NRA : 080030154
Tempat & Tanggal Lahir : Bangkalan, 20 Mei 1964

Menyatakan :
Belum pernah / pernah *) menderita penyakit fisik maupun
psikis/dirawat dalam 1 tahun terakhir yang dapat mempengaruhi profesi
kerja.
Bila ada sebutkan :..................................................................................

Demikian formulir ini diisi dengan sejujur-jujurnya, apabila ditemukan


adanya ketidaksesuaian saya bersedia untuk dimintai
pertanggungjawabannya. **)

Surabaya, 17 Desember
2015
Catatan : Materai
*) Coret yang tidak perlu Rp 6000,-
**) Lampirkan dengan Surat Keterangan
Sehat dari Dokter dengan SIP yang masih
berlaku.
( Jamaluddin )
NRA : 080030154

28
RESUME EVALUASI

N a m a Anggota : Jamaluddin
NRA : 080030154
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat dan tanggal Lahir : Bangkalan, 20 Mei 1964
Cabang : Jawa Timur

No Jenis Kegiatan Nilai Minimum Nilai yang Dicapai


1a Kegiatan Pembelajaran Individu 45 129
Kegiatan Ilmiah Profesi
1b i. Kehadiran 100 262
ii. Penilaian Evaluasi 0
2 Kegiatan Profesional 100 350
Kegiatan pengabdian masyarakat dan 5 830
3
Pengembangan Profesi
4 Kegiatan Publikasi Ilmiah 0 10
5 Kegiatan Pengembangan keilmuan 0 86
6 Etika Profesi Laik
7 Kondisi Kesehatan Sehat
Total Nilai 250 1667

Demikian dokumentasi ini diisi dengan sejujur-jujurnya, apabila terdapat


ketidaksesuaian saya bersedia untuk dilakukan investigasi & evaluasi ulang.

Surabaya, 17 Desember 2015


Catatan :
Materai
Rp 6000,-

( Jamaluddin )
NRA : 080030154

29
REKOMENDASI TIM P2KB CABANG

Sertifikat Kompetensi Dokter Spesialis Mata :


 Diberikan tanpa syarat
 Diberikan dengan syarat
 Ditolak / tidak diberikan

Yang bertanda tangan dibawah ini memberikan / tidak memberikan*) rekomendasi


kepada anggota tersebut untuk mendapatkan sertifikat kompetensi dari PERDAMI.

______________________ , ___________

Tim P2KB Cabang ______________

--------------------------------- ----------------------------- -------------------------


NRA : NRA : NRA :
*) coret yang tidak perlu

30
Petunjuk Pengisian Dokumentasi P2KB

A. Persyaratan Bagi Anggota


1. Anggota ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang telah memiliki kartu dan nomor anggota
IDI
2. Anggota PERDAMI yang telah memiliki kartu dan nomor anggota /NRA Perdami
3. Telah melunasi iuran tahunan PERDAMI

B. Petunjuk Pengisian
1. Pengisian dilakukan secara langsung pada buku log yang tersedia di website
Perdami www.perdami.or,id
2. Buku log terdapat pada tab anggota bagian sertifikasi
3. File buku log dapat diunduh dalam format Microsoft Word
4. Isilah kolom – kolom pada tabel dokumentasi kegiatan dengan informasi yang
benar dan dapat dipertanggungjawabkan
5. Tabel yang kosong karena tidak adanya kegiatan yang dilakukan dapat dihapus
atau dihilangkan
6. Apabila melakukan pengisian secara manual / tulis tangan, harap isi dengan huruf
cetak dan mempergunakan ballpoint hitam agar tulisan terbaca dengan jelas
7. Periksalah kembali isi dan kelengkapan dokumentasi P2KB sebelum diserahkan ke
Tim P2KB Cabang untuk dinilai dan diberikan rekomendasi

C. Kelengkapan Dokumentasi P2KB


1. Pas foto terakhir ukuran 3x2 ( 2 lembar)
2. Ijasah dokter Spesialis Mata yang sudah dilegalisir
3. Semua jenis dokumentasi yang membuktikan bahwa informasi yang dicantumkan
benar-benar dilakukan. Keterangan lengkap mengenai bukti kegiatan dapat dibaca
pada buku P2KB Perdami.
4. Surat keterangan sehat dari dokter dengan SIP yang masih berlaku
5. Materai 6000 (2buah) ditempelkan pada kolom yang telah disediakan (halaman 24
dan 25)

D. Biaya Pembuatan Sertifikai Kompetensi


1. Pembuatan Sertifikat Kompetensi di Cabang maupun Pusat tidak dikenakan biaya
karena segala kebutuhan diambil dari iuran anggota yang telah dibayarkan.

31

Anda mungkin juga menyukai