KH 6
H. Syahrul Muhammad, dr.MARS
KOMPETENSI DOKTER
Standar Kompetensi
SK Mendiknas 045/U/2002
KOMPETENSI
Seperangkat tindakan cerdas dan penuh
tanggungjawab yg dimiliki seseorang sebagai
syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat pelaksanaan tugas di bidang
pekerjaan tertentu.
PERUBAHAN PERATURAN
STANDAR KOMPETENSI DOKTER
1. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia
Nomor No. 21A/KKI/KEP/IX/2006.
(lama)
2. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia
Nomor 11 Tahun 2012. (baru).
STANDAR KOMPETENSI DOKTER
INDONESIA
PerKonsil Kedok. Indonesia
No 11 Tahun 2012
TANTANGAN PROFESI KEDOKTERAN.
• Masih memerlukan penguatan aspek perilaku profesional,
mawas diri, dan pengembangan diri serta komunikasi efektif
sebagai dasar dari rumah bangun kompetensi dokter
Indonesia.
• Hal tersebut sesuai dengan hasil pertemuan Konsil
Kedokteran se-ASEAN yang memformulasikan bahwa
karakteristik dokter yang ideal, yaitu profesional, kompeten,
beretika, serta memiliki kemampuan manajerial dan
kepemimpinan.
Dr. Mimi Guarneri penulis buku The
Heart Speaks, seorang kardiolog
terkenal, memberikan komentar
mengenai sikap dokter :
” Beberapa dokter modern memiliki
mental montir dengan menganggap
tugas mereka adalah menemukan
masalah secepat mungkin dan segera
memperbaikinya, dan bukannya
membangun hubungan jangka
panjang.”
7
DEGRADASI KEMAMPUAN KLINIS
• Dokter lebih mengandalkan kemampuan
teknologi diagnostik sehingga
kemampuan klinis menurun
• Mengabaikan pentingnya anamnesis dan
pemeriksaan klinis
• Dr. Jean Vannatta, mantan dekan Fakultas
Kedokteran Oklahoma mengatakan : ”
Teknologi telah menjadi agama di
kalangan kedokteran. Mudah sekali bagi
dokter untuk melewatkan sebuah fakta
yang menunjukkan bahwa 80 – 85 % dari
diagnosis terdapat dalam cerita yang
dikisahkan oleh si pasien.”
8
Sanders (2004) juga mengkritik :
“Penggunaan teknologi kedokteran yang
berlebihan memunculkan suatu ide baru, yaitu :
(1) bahwa kedokteran adalah mengenai
penyakit, bukan mengenai pasien, (2) bahwa
pasien itu tidak nyata, yang nyata adalah
teknologi.
9
Secara jelas Trafford dalam the Washington
Post (1995) memberikan komentarnya :
”Pemeriksaan CT scan dan MRI, terapi laser dan
laparoskopi, pemeriksaan DNA, dan semua
teknologi canggih lainnya telah membuat
kedokteran modern begitu efektif dan mahal
telah mengisolasi diri dokter dari pasien sebagai
personal”
(Glass RM 1996)
10
“Medicine is an art
whose magic and
creative ability have
long been
recognized as
residing in the
interpersonal
aspects of patient-
physician
relationship.” 11
SISTEMATIKA SKDI PERKONSIL 11/2012
AREA KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
KOMPONEN KOMPETENSI
LAMPIRAN
DAFTAR POKOK BAHASAN.
DAFTAR MASALAH.
DAFTAR PENYAKIT.
DAFTAR KETRAMPILAN Klinis.
A. AREA KOMPETENSI.
KOMPETENSI
Landa Penge
Penge san Ketra lolaan
lolaan ilmiah mpila masal
infor I.Ked n ah
masi okter Klinis Keseh
an atan
Komunikasi Efektif
Karsa
Religi, ahlak, keserasian
(kehendak, Etika
sopan santun, hukum
kemauan)
Misal ;
1. pasien tbc paru, kemudian dokter memberi semangat,
bhw sakitnya dapat sembuh dengan berobat teratur,
2. empati negatif adalah dokter yg mencemooh seorang
pasien penyakit kelamin, pasien sendiri sudah sedih dan
merasa berdosa tidak perlu lagi ditambah oleh hinaan dari
dokternya.
Berbagai fokus/objek empati adalah :
R – espect (praise) the patient “saya sangat terkesan bapak bisa menjalani
memuji pasien pengobatan selama ini dan menderita sakit
tersebut”
S – upport the patient “saya dan tim akan membantu bapak mengatasi
menyokong pasien sakit kepala”
49
Bylund & Makoul (2002), 6 tingkat empati yg dikodekan dalam
suatu sistem
(The Empathy Communication Coding System (ECCS) Levels).
• Level 0: Dokter menolak sudut pandang pasien
– Mengacuhkan pendapat pasien
– Membuat pernyataan yang tidak menyetujui pendapat pasien seperti “Kalau stress ya, mengapa datang ke
sini?” Atau “Ya, lebih baik operasi saja sekarang.”
• Level 1: Dokter mengenali sudut pandang pasien secara sambil lalu
– “A ha”, tapi dokter mengerjakan hal lain: menulis, membalikkan badan menyiapkan alat, dan lain-lain
• Level 2: Dokter mengenali sudut pandang pasien secara implicit
– Pasien, “Pusing saya ini membuat saya sulit bekerja”
– Dokter, “Ya...? Bagaimana bisnis Anda akhir-akhir ini?
• Level 3: Dokter menghargai pendapat pasien
– “Anda bilang Anda sangat stres datang ke sini? Apa Anda mau menceritakan lebih jauh apa yang membuat
Anda stres?”
• Level 4: Dokter mengkonfirmasi kepada pasien
– “Anda sepertinya sangat sibuk, saya mengerti seberapa besar usaha Anda untuk menyempatkan berolah
raga”
• Level 5: Dokter berbagi perasaan dan pengalaman (sharing feelings and experience) dengan pasien.
– “Ya, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkan Anda berdua. Beberapa pasien pernah mengalami aborsi
spontan, kemudian setelah kehamilan berikutnya mereka sangat, sangat, khawatir”
Dokter
• Berfikir
– Anamnese I nformasi
– Pemeriksaan jasmani A nalisa
– Pengkajian masalah
– Penentuan diagnosa
R encana
• diagnosa kerja
• diagnosa banding,
• diagnosa pasti (defenitif)
– Rencana asuhan medis (rencana terapi dan rencana
penyuluhan).
• Bekerja
– Menuliskan semuanya dlm rekam medik
– Menulis terapi/resep
– Berkomunikasi
Dokter Pasien
Berinteraksi
(Doctor patient relationship)
Berkomunikasi
(doctor patient communication)
Komunikasi dokter pasien
Membangun hubungan Memberikan salam dan menunjukkan minat pada pasien sebagai person
Menggunakan kata yang yang menunjukkan minat
Menggunakan nada suara, kontak mata dan menjaga posture yang menunjukkan
minat dan perhatian
Memberikan respon ..... terhadap ide dan perasaan pasien
Membuka pembicaraan Memberikan pasien kesempatan untuk menyampaikan ungkapan tanpa diinterupsi
Menanyakan : “ Masih adakah yang lain ?” untuk menunjukkan perhatian yang tulus
Mengumpulkan Mulai proses tanya jawab dengan kalimat terbuka (misal: “ Coba ceritakan mengenai
apa yang anda derita. “
informasi Mengklarifikasi informasi secara detail
Menyimpulkan dan memberkan kesempatan pada pasien untuk mengoreksi atau
menambah informasi
Mengerti perspektif Menanyakan kejadian, keadaan dan orang lain yang mungkin menyangkut penyakit
yang diderita pasien
pasien Menghargai keyakinan, perasaan, dan harapan pasien akan penyakit dan
pengobatannya
Berbagi informasi Menilai sejauh mana pasien mengerti informasi yang telah diberikan
Menerangkan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
Beri kesempatan bila pasien masih belum jelas
Mencapai persetujuan Libatkan pasien dalam memilih dan memutuskan prosedur medis
Perhatikan agar pasien mengerti mengenai rencana proses diagnostik / terapi
Menyampaikan penutup Tanyakan apakah pasien sudah mengerti sepenuhnya atas informasi yang telah
diberikan
Simpulkan atas apa yang telah dibicarakan
Jelaskan tindak lanjut / langkah
Ungkapkan salam dan tutup proses tanya jawab
58
POLA KOLABORATIF
• Otonomi pasien dihargai dan pasien bersikap aktif
• Kesempatan komunikasi mencukupi
• Memberdayakan pasien ( dokter sebagai seorang
yang expert penyakit dan pasien expert terhadap
penyakitnya sendiri)
• Adherence terhadap pengobatan jangka panjang
meningkat
• Ketidakpuasan dan tuntutan mediko legal menurun
59
POLA KOLABORATIF
• Agenda dokter ( menemukan diagnosis dan
pengobatan) dan agenda pasien (memahami
mengenai penyakitnya dan bagaimana
mengelola penyakitnya) berjalan harmoni
(lihat bagan)
60
Pasien Datang ke Dokter
Integrasi
Sumber : Levenstein JH. Dkk (1986). Model the patient-centered clinical method.
61
SAJI, Langkah-langkah Komunikasi
• Ada empat langkah yang terangkum dalam
satu kata untuk melakukan komunikasi,
• Poernomo, Ieda SS, Program Family Health
Nutrition, Depkes RI, 1999.
– S = Salam
– A = Ajak Bicara
– J = Jelaskan
– I = Ingatkan
Salam:
• Beri salam, sapa dia, tunjukkan bahwa Anda
bersedia meluangkan waktu untuk berbicara
dengannya.
Ajak Bicara:
• Usahakan berkomunikasi secara dua arah. Jangan
bicara sendiri.
• Dorong agar pasien mau dan dapat mengemukakan
pikiran dan perasaannya.
• Tunjukkan bahwa dokter menghargai pendapatnya,
dapat memahami kecemasannya, serta mengerti
perasaannya.
• Dokter dapat menggunakan pertanyaan terbuka
maupun tertutup dalam usaha menggali informasi.
Jelaskan:
• Beri penjelasan mengenai hal-hal yang
menjadi perhatiannya, yang ingin
diketahuinya, dan yang akan
dijalani/dihadapinya agar ia tidak terjebak
oleh pikirannya sendiri.
• Luruskan persepsi yang keliru. Berikan
penjelasan mengenai penyakit, terapi, atau
apapun secara jelas dan detil.
Ingatkan:
• Percakapan yang dokter lakukan bersama pasien
mungkin memasukkan berbagai materi secara luas,
yang tidak mudah diingatnya kembali.
• Di bagian akhir percakapan, ingatkan dia untuk hal-
hal yang penting dan koreksi untuk persepsi yang
keliru.
• Selalu melakukan klarifikasi apakah pasien telah
mengerti benar, maupun klarifikasi terhadap hal-hal
yang masih belum jelas bagi kedua belah pihak serta
mengulang kembali akan pesan-pesan kesehatan
yang penting.
Mengapa Komunikasi dokter pasien itu penting ??????
4. Help doctors cope with an increased patient volume and subsequent decrease
in amount of time available to spend per patient
5. Decreased probability of medical/legal consequences
Prinsip Anamnese
• Ekpektasi berlebihan
• Manipulatif
• Tidak memerlukan pertolongan kesehatan
• Beringas dan tempramen
• Ketergantungan berlebihan
Masalah dalam hubungan dokter pasien
• Ketergantungan berlebihan
• Kunjungan yg berlebihan
Langkah langkah hubungan dokter pasien yg
baik
• Memahami diri sendiri.
• Meningkatkan kemampuan komu
nikasi antar personal (be sensitive,
be accepting, be patient).
• Memahami pasien selengkapnya
• Melakukan komunikasi antar
personal yg baik
• Membina komunikasi yg terus
menerus dan berkesinambungan
Apa soft skills ?
• Adalah kemampuan diluar kemampuan teknis
dan akademis, yang lebih mengutamakan
kemampuan intrapersonal dan interpersonal.
• MAWAS DIRI.
Intrapersonal
• Kemampuan seseorang untuk mengembangkan
dirinya sendiri menjadi lebih baik.
• Kemampuan ini terdiri dari;
o Self awareness (self confident, self assessment,
trait & preference, emotional awareness)
o Self skill (improvement, self control, trust,
worthiness, time/source management,
proactivity, conscience).
Intrapersonal
Adalah kemampuan seseorang
untuk mengembangkan dirinya
sendiri menjadi lebih baik.
Self awareness ( kesadaran diri) ;
• Percaya diri.
• Kesadaran emosi.
• Penilaian diri.
• Mempunyai suatu sifat yg lebih di sukai.
Intrapersonal
Kemampuan seseorang untuk
mengembangkan dirinya sendiri
menjadi lebih baik.
• Kesadaran politik.
• Mampu mengembangkan org lain (developing
others)
• Meningkatkan keragaman (leveraging
diversity)
• Selalu mengutamakan pelayanan (service
orientation)
• empathy
Interpersonal
Adalah kemampuan seseorang untuk
berinteraksi dengan dengan orang
lain ;
Social skill (kemampuan hidup sosial)
• Kepemimpinan (leadership)
• Mampu mempengaruhi orang (influence)
• Mampu berkomunikasi (communication)
• Mampu mengatasi konflik manajemen
• Mampu bekerja sama (cooperation, team work,
synergy)
Soft skills
• Pada dasarnya self awareness, self skill, Social
awareness, dan social skill telah dimiliki
semua orang,
• Hanya saja kadar kepekatannya yang berbeda.
Hal ini mengingat aspek tersebut telah tumbuh
berakar mengurat dalam diri seseorang
sebagai hasil bentukan dirinya dalam
merespon faktor internal dan eksternal
(keluarga, pendidikan, dan lingkungan).
Soft skills di Rumah Sakit