KESIMPULAN REFLEKSI MATERI PEMBEKALAN 17 NOVEMBER 2022
Materi 1: Pelayanan Puskesmas pada Masa Pandemi COVID-19 (UKP)
- Outbreak COVID-19 pada seluruh dunia mengakibatkan pelayanan kesehatan
harus memodifikasi pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas pada UKM dan UKP - Pada UKP, puskesmas menyampaikan informasi terkait pembatasan atau penundaan pelayanan UKP melalui informasi tertulis/media komunikasi lain serta memanfaatkan teknologi dengan melakukan pendaftaran daring. - Pelayanan medik dilakukan sesuai SOP, dan dimodifikasi untuk mencegah penularan COVID-19 dengan triase pengujung, mengubah alur pelayanan, membuat sekat, mengatur jarak tempat duduk, SOP untuk tindakan yang menimbulkan aeorosol serta penggunaan APD sesuai dengan level. - Pelayanan UKP terbagi menjadi 2, yaitu pelayanan di dalam gedung dan pelayanan di luar gedung. - Pelayanan didalam gedung meliputi pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap dan persalinan, dan pelayanan gawat darurat. - Pelayanan diluar gedung merupakan kunjungan langsung dan melalui informasi dan telekomunikasi seperti kesling dan posyandu. Di kedokteran gigi: Teledentistry by Whatsapp. Melibatkan petugas kesehatan dan lintas sektor. - Pelayanan Farmasi dilakukan dengan standar dan physical distancing. Jas pengantaran wajib menjamin keamanan dan mutu dari obat. - Pelayanan laboratorium: sesuai SOP dan memperhatikan PPI dan physical distancing. - Sistem rujukan : ambulance memperhatikan PPI dan disenfektan ambulance.
Materi 2: Pelayanan Puskesmas pada Masa Pandemi COVID-19 (UKP-Pemulasaran
Jenazah)
- Pemulasaran jenasah bahkan ke tempat pemakaman mengacu pada pedoman
yang berlaku, apalagi puskesmas ditunjuk bertugas melaksanakan pemulasaran jenasah kasus COVID-19, maka SDM yang telah memperoleh peningkatan kapasitas, APD petugas, ruangan. peti jenasah, bahan habis pakai lainnya ditingkatkan.
Materi 3: Etnografi Kesehatan
- Etnografi menurut Ward Goodenough adalah tokoh antropologi aliran kognitif,
melihat kebudayaan sebagai suatu sistem yang terdiri atas pengetahuan, kepercayaan, dan nilai-nilai, yang ada dalam pikiran individu dalam suatu masyarakat. - Koentjaraningrat (1988) : Budaya diartikan juga sebagai wujud yaitu mencakup keseluruhan dari (1) gagasan, (2) kelakuan, dan (3) hasil-hasil kelakuan sehingga budaya diyakini sebagai produk, baik berupa gagasan maupun sudah berwujud perilaku. - Tiga wujud kebudayaan mencakup tata kelakuan, kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat dan benda hasil karya manusia. - Aspek sosial yg mempengaruhi status kesehatan & perilaku kesehatan adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan dan sosial ekonomi. - Hubungan antara kebudayaan dan kelakuan merupakan permasalahan dalam analisis teori-teori kebudayaan yang perlu mendapat perhatian. - Seperti dalam perawatan kesehatan, suatu kelompok masyarakat menekankan pada etiologi dan terapi personalistik (adikodrati). - Oleh karena itu, gagasan-gagasan budaya dapat menjelaskan makna hubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial dari penyakit dan perawatan kesehatan dengan gejala-gejala biologis dan biomedis. - Sehingga terjadi keanekaragaman persepsi mengenai sehat dan sakit, yang berimplikasi pada pemilihan cara perawatan kesehatan, umumnya ditentukan oleh kebudayaan, yang berisi: pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma yang ada dlm kehidupan masyarakat. - Masih banyak tabu yang berlaku dan melekat pada daerah daerah yang masih mempercayai adanya tabu tsb, seperti yang sudah dijelaskan kemarin “tabu yang ada disuku dayak kalimantan dan juga ada beberapa tabu makanan yang ada didaerah lainnya”. Materi 4: Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas
- Di fasilitas kesehatan rentan terjadu infeksi nosokomial, atau sekarang sering
disebut HAI/ Healthcare Associated Infection. Seperti yang ditampilkan pada video kemarin, infeksi bisa menular dari pasien, tenaga kesehatan, dan pendamping pasien. Hal ini disebut rantai infeksi. Rantai infeksi di fasilitas kesehata inilah yang harus diputuskan. - Bagaimana caranya? Dengan salah satu program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19, salah satunya adalah Isolation Precaution atau Kewaspadaan Isolasi. Isolation Precaution, terdiri dari Standar Precautions dan Transmisi Precautions.
- Standar Precautions, terdiri dari 10 macam:
1. Kebersihan tangan, dengan cuci tangan 6 langkah. 2. Pemakaian Alat Pelindung Dasar 3. Pengendalian Lingkungan, yaitu adanya ventilasi alami maupun mekanik. 4. Pengolahan limbah, baik limbah infeksius, non infeksius, maupun benda tajam. 5. Pengelolaan peralatan medis, baik alat kritikal, semi kritikal, serta non kritikal. 6. Pengelolaan linen, linen kotor dan linen kotor infeksius 7. Penyuntikan yang aman, dengan konsep one needle, one medication, one patient. 8. Etika batuk. 9. Penempatan pasien. 10. Perlindungan petugas.
- Transmission precautions, terdiri dari 3 macam:
1. Contact, memakai APD 2. Droplet, dengan memakai APD dan masker 3. Airbone, dengan vaksinasi
- Untuk PPI di luar fasilitas kesehatan, dapat diterapkan tergantung dari resiko paparan yang akan terjadi. Materi 5: Manajemen Pendekatan Keluarga
- Prinsip dan langkah-langkah pelaksanaan PIS-PK secara umum mengacu pada
pedoman penyelenggaraan PIS-PK sebagaimana tertuang dalam permenkes 39 tahun 2016 - Manajemen pendekatan PIS-PK mementingkan data seperti big data yang dikumpulkan dari hasil kunjungan seluruh rumah di wilayah kerja puskesmas. Bisa dipadukan dengan kegiatan UKM lainnya dan pentingnya pemanfaatan data karena baru sebagian puskesmas yang sudah memanfaatkan data PIS-PK dalam penyusunan rencana kerja atau untuk melakukan intervensi lanjutan.