1. Pokok pikiran:
A. Pengertian
Kegiatan / serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna
mencegah penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor
resiko lingkungan.
B. Tujuan
Upaya kesehatan lingkungan di Puskesmas memiliki 2 tujuan yaitu :
1) Tujuan umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
kesehatan preventif, promotif dan kuratif yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan.
2) Tujuan khusus
Menurunkan angka penyakit atau gangguan kesehatan.
Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku
hidup bersih dan sehat.
Keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor.
C. Pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas
1) Konseling
Konseling, dilakukan terhadap kontak erat dan suspeck yang diintegrasikan
dengan pelayanan pengobatan dan/atau perawatan. Petugas konseling
menggunakan APD sesuai ketentuan dengan tetap menerapkan physical
distancing. Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, dan
media informasi cetak atau elektronik yang terkait COVID-19.
2. Inspeksi
Inspeksi kesehatan lingkungan dilakukan terhadap media sarana dan
bangunan dengan mendata lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat
rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum seperti pasar, terminal, stasiun,
tempat ibadah dan lain-lain yang pernah didatangi/dikunjungi/kontak
langsung oleh Kontak erat (d/h OTG) dan Suspek (d/h ODP)
3. Intervensi
Pemasangan media promosi kesehatan lingkungan;
Pelatihan masyarakat 3M
penyediaan sarana cuci tangan
penyediaan tempat sampah.
Pembuatan saringan cepat/lambat untuk mengurangi kekeruhan air
Pembuatan kompos dari sampah organic
Menanam tanaman anti nyamuk/anti tikus
Pemberian bubuk larvasida pada TPAir
4. Pemantauan dan evaluasi
Limbah lain ( kapas, masker medis, sarung tangan) dibuang ke dalam
kantong plastik khusus limbah medis/ kantong plastik biasa yang diberi
tanda limbah medis
Kualitas Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
Masalah yang dihadapi dalam Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
Dampak yang dapat terjadi.
5. Pencatatan dan pelaporan
Setiap pasien yang diberikan pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas wajib dicatat dalam lembar status kesehatan lingkungan pasien
merupakan resume hasil konseling, inspeksi.
Puskesmas wajib menyampaikan laporan berkala kepada Kadinkes
Kab/Kota. Pelayanan pasien di luar wilayah PKM dilaporkan kepada
Kadinkes Kab/Kota setempat.Pencatatan dan pelaporan diintegrasikan
dengan SIP (Sistem Informasi
D. Pengelolaan limbah
Semua ADS, botol/ampul/vial vaksin yang sudah digunakan harus
dimasukan ke dalam safety box, Jangan membuang sampah lainnya ke dalam
safety box, Setelah safety box terisi ¾ penuh, safety box harus diberi label,
nama tempat pelayanan dan tanggal pelayanan, dan ditempatkan pada tempat
yang aman dengan kondisi tertutup dan jauh dari jangkauan anak-anak dan
masyarakat, Limbah lain (kapas, masker medis, sarung tangan) dibuang ke
dalam kantong plastik khusus limbah medis/ kantong plastik biasa yang diberi
tanda limbah medis. Untuk pengelolaan limbah medis infeksius tajam bisa
dikubur didalam bak beton, dibakar dengan incinerator Tu melakukan perjanjian
kerjasama (MOU) dengan pihak ke-3.
Pada masa pandemi ini Puskesmas dapat mengkoordinasikan kepada
lintas sektor terkait untuk menyiapkan tempat pembuangan limbah sementara
bagi masyarakat yang melakukan isolasi diri/karantina mandiri di rumah atau
fasilitas lain selain Fasyankes. Untuk petugas yang menangani limbah
sebaiknya selalu menggunakan alat pelindung diri (APD).
2. Penerapan
Dalam melakukan kegiatan pelayanan Kesehatan lingkungan tentunya tetap
melakukan serta memperhatikan protocol Kesehatan yaitu 5M. selain itu
sebagai petugas kesling dimasa pandemi sekarang tentunya sangat penting
untuk tetap menjaga lingkungan sekitar dalam hal pemberantasan limbah medis
baik berupa APD yang telah digunakan maupun limbah medis pemeriksaan
sampel.