0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
454 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kewaspadaan isolasi untuk mencegah penularan patogen berbahaya melalui darah, cairan tubuh, dan bahan yang berasal dari tubuh pasien terinfeksi. Terdapat dua tingkatan kewaspadaan isolasi yaitu standar dan berdasarkan transmisi. Kewaspadaan standar mencakup lima prinsip dasar seperti kebersihan tangan, APD, pengendalian lingkungan, dll. Sedangkan kewaspada
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kewaspadaan isolasi untuk mencegah penularan patogen berbahaya melalui darah, cairan tubuh, dan bahan yang berasal dari tubuh pasien terinfeksi. Terdapat dua tingkatan kewaspadaan isolasi yaitu standar dan berdasarkan transmisi. Kewaspadaan standar mencakup lima prinsip dasar seperti kebersihan tangan, APD, pengendalian lingkungan, dll. Sedangkan kewaspada
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kewaspadaan isolasi untuk mencegah penularan patogen berbahaya melalui darah, cairan tubuh, dan bahan yang berasal dari tubuh pasien terinfeksi. Terdapat dua tingkatan kewaspadaan isolasi yaitu standar dan berdasarkan transmisi. Kewaspadaan standar mencakup lima prinsip dasar seperti kebersihan tangan, APD, pengendalian lingkungan, dll. Sedangkan kewaspada
Kewaspadaan Isolasi untuk mengurangi risiko terinfeksi pathogen yang
berbahaya melalui darah dan cairan tubuh lainnya dan Body Subtance Isolation (BSI) untuk mengurangi risiko penularan patogen yang berada dalam bahan yang berasal dari tubuh pasien terinfeksi. Dua Lapis Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan Standar.
Kewaspadaan yang terpenting, dirancang untuk diterapkan secara rutin
dalam perawatan seluruh pasien dalam rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, baik terdiagnosis infeksi, diduga terinfeksi atau kolonisasi. Diciptakan untuk mencegah transmisi silang sebelum diagnosis ditegakkan atau hasil pemeriksaan laboratorium belum ada. Strategi utama untuk PPI, menyatukan Universal Precautions dan Body Substance.Isolation Adalah kewaspadaan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi Rutin dan harus diterapkan terhadap Semua Pasien di Semua Fasilitas Kesehatan. Kewaspadaan Standar untuk pelayanan semua pasien. Kategori I meliputi: 1. Kebersihan tangan/Handhygiene 2. Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan, masker, goggle (kaca mata pelindung), face shield (pelindung wajah), gaun 3. Peralatan perawatan pasien 4. Pengendalian lingkungan 5. Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen 6. Kesehatan karyawan / Perlindungan petugas kesehatan 7. Penempatan pasien 8. Hygiene respirasi/Etika batuk 9. Praktek menyuntik yang aman 10. Praktek untuk lumbal punksi
Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
Sebagai tambahan Kewaspadaan Standar, terutama setelah terdiagnosis
jenis infeksinya. Rekomendasi dikategorikan sebagai berikut : Kategori I A : Sangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit, telah didukung penelitian dan studi epidemiologi. Kategori I B : Sangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit dan telah ditinjau efektif oleh para ahli di lapangan. Dan berdasar kesepakatan HICPAC (Hospital Infection Control Advisory Committee) sesuai dengan bukti rasional walaupun mungkin belum dilaksanakan suatu studi scientifik. Kategori II : Dianjurkan untuk dilaksanakan di rumah sakit. Anjuran didukung studi klinis dan epidemiologik, teori rasional yang kuat, studi dilaksanakan di beberapa rumah sakit. Tidak direkomendasi : Masalah yang belum ada penyelesaiannnya.Belum ada bukti ilmiah yang memadai atau belum ada kesepakatan mengenai efikasinya. Kewaspadaan berdasarkan transmisi dibutuhkan untuk memutus mata rantai transmisi mikroba penyebab infeksi dibuat untuk diterapkan terhadap pasien yang diketahui maupun dugaan terinfeksi atau terkolonisasi patogen yang dapat ditransmisikan lewat udara, droplet, kontak dengan kulit atau permukaan terkontaminasi. Jenis kewaspadaan berdasarkan transmisi : 1. Kontak 2. Melalui droplet 3. Melalui udara (Airborne) B. Tujuan Tujuan Umum Terciptanya kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan terhindar dari kejadian HAIs dan membantu proses pengobatan serta penyembuhan, sehingga rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan dan Keselamatan Pasien, pengunjung dan Petugas. Tujuan Khusus a. Mencegah terjadinya infeksi terhadap pasien, pengunjung dan petugas, di Rumah Sakit Tk II dr AK Gani b. Memutus mata rantai penularan mikroorganisme c. Memonitoring kejadian infeksi di Rumah Sakit Tk II dr AK Gani. d. Terlaksananya program-program pencegahan dan pengendalian infeksi sehingga tidak terjadi pengulangan infeksi e. Terlaksananya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di semua unit kerja di Rumah Sakit Tk II dr AK Gani. C. Kegiatan Pokok dan Rencana Kegiatan Kegiatan Pokok 1. Perawat di ruangan melakukan edukasi langsung ke pasien, keluarga dan pengunjung Rumah Sakit mengenai : Cara Cuci tangan sesuai WHO, Etika Batuk dan Pemilahan pembuangan sampah. 2. Bukti edukasi dituliskan di dalam rekam medik. Rincian Kegiatan 1. Semua pasien baru diberikan edukasi PPI tentang Kewaspadaan Isolasi (Hand Hygiene, Etika Batuk dan Pemilahan pembuangan sampah) setelah tiba di ruangan/ bangsal. 2. Edukasi dapat dilakukan di ruang jaga perawat atau di ruangan sebelah bed pasien. 3. Bukti edukasi dituangkan dalam rekam medik dengan membubuhkan tanda tangan dan nama jelas pasien/keluarga pasien dan petugas. 4. Pemberian edukasi PPI untuk pengunjung rumah sakit diberikan melalui leaflet- leaflet edukasi yang disiapkan di papan edukasi di depan rumah sakit. D. Cara melaksanakan kegiatan 1. Menyusun jadwal dan materi edukasi dan dimasukkan ke program kerja PPI dan anggaran rumah sakit. 2. Merencanakan jadwal kegiatan dengan mengadakan rapat koordinasi unit terkait. 3. Membuat TOR kegiatan kampanye untuk pengajuan biaya pelaksanaan kegiatan. 4. Melaksanakan kegiatan sesuai TOR Mencari informasi kegiatan seminar, workshop, pelatihan PPI E. Membuat evaluasi kegiatan. F. Jadwal Kegiatan Tahun Kegiata 1 2 3 4 5 6 2016 7 8 9 10 11 12 Kewaspadaann isolasi (hand hygiene, etika batuk, pemilahan pembuangan sampah) Edukasi untuk pasien, keluarga dan pengunjung Edukasi untuk semua pasien baru, keluarga dan pengunjung RS
I. Pencatatan , evaluasi pelaksanaan dan pelaporan
a. Setiap triwulan laporan diklat PPI dilaporkan ke Ketua panitia PPI
b. Setiap semester dilaporkan ke direktur oleh Ketua panitia
c. Setiap 1 tahun sekali dilakukan evaluasi pelaksanaan diklat PPI dan
dilaporkan ke Karumkit Tk II dr AK Gani oleh ketua panitia. d. Evaluasi kegiatan program diklat PPI-RS dilaksanakan setiap akhir tahun, untuk melihat pencapaian sasaran dan perencanaan tahun depan.