dr . Wiganda Sp.B
Kolonel Ckm NRP 11930097170669
PENGERTIAN Penatalaksanaan tertusuk jarum dan benda tajam adalah salah
satu upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap petugas
yang tertusuk benda yang memiliki sudut tajam atau runcing yang
menusuk, memotong, melukai kulit seperti jarum suntik, jarum jahit
bedah, pisau, skapel, gunting, atau benang kawat.
TUJUAN Melindungi petugas kesehatan, mahasiswa, petugas kebersihan,
pengunjung dari perlukaan dan tertular penyakit seperti hepatitis B,
hepatitis C dan HIV
KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk II 02.05.01 dr AK Gani,
Nomor Kep/ /IV/2022 tanggal 01 April 2022 Tentang Kebijakan
Pengelolaan Limbah Benda Tajam di Rumah Sakit Tk II 02.05.01 dr
AK Gani
PROSEDUR Prosedur penatalaksanaan tertusuk jarum bekas pakai dan benda
tajam:
1) Jangan panik.
2) Segera desinfeksi dengan alkohol dan cuci dengan air mengalir
menggunakan sabun atau cairan antiseptik.
3) Lapor ke Tim PPIRS dan K3RS, Tim PPIRS akan melakukan
tindak lanjut.
4) Menentukan status pasien sebagai sumber jarum dan benda
tajam bekas pakai terhadap status HIV, HBV, HCV.
5) Petugas yang terpapar diperiksa status HIV, HBV, HCV, jika tidak
diketahui sumber paparannya.
6) Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan bukan dalam masa
inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk petugas, tetapi bila
diragukan dapat dilakukan konseling.
7) Bila status pasien HIV, HBV, HCV positif maka tentukan status
HIV, HBV,HCV, petugas kesehatan tersebut.
8) Pemeriksaan :
a. Apabila Status pasien HIV harus diberikan Prolaksis Pasca
Pajanan berupa obat ARV dalam waktu kurang dari 4 jam,
diberikan selama 28 hari, tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3
bulan, dan 6 bulan.
b. Apabila Status pasien Hepatitis B dilakukan pemeriksaan
PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM ATAU BENDA TAJAM