Anda di halaman 1dari 14

MENULIS ESAI

1. Langkah-langkah Menulis Esai.

a. Tema. Menurut Kamus Baku Bahasa Indonesia


(KBBI) tema adalah pokok pikiran atau dasar cerita yang
digunakan dalam percakapan, karangan, dan lain
sebagainya, fungsi tema krusial, yaitu menentukan
jalannya (alur) penulisan dan akan menentukan unsur
instrinsiknya serta ekstrinsiknya. Pilihan sub tema yang
paling penulis kuasai untuk dikembangkan menjadi
gagasan yang jitu dan penulis merasa percaya diri untuk
mengembangkannya. Sub tema memiliki peran yang
sangat penting untuk memudahkan penulis memilih
gagasan yang akan dibahas. Contoh:
a) Tema: “Pembinaan Binsat Era Milineal”
b) Maka sub tema yang kita ambil adalah:
1) Organisasi
2) Latihan
3) Pendidikan
4) Meteriil
5) Peranti lunak

b. Membuat Outline masalah atau kemungkinan ide


yang muncul dari sub tema. Setelah memilih sub tema
yang paling dikuasai, langkah selanjutnya adalah
menjabarkan sub tema menjadi sub sub tema yang
PAGE \* MERGEFORMAT 58

memungkin memunculkan ide atau gagasan, dengan


menyingkronisasikan ide atau gagasan yang muncul dari
sub-sub tema maka dapat memunculkan inovasi baru
yang dapat dikembangkan menjadi esai. Contoh:
a) Tema: “Pembinaan Binsat Era Milineal”
b) Sub tema yang kita ambil adalah:
1) Organisasi
2) Latihan
3) Pendidikan
4) Meteriil
5) Peranti lunak
c) Sub sub tema:
1) Fasilitas latihan
2) Macam-macam latihan
3) Pelatih
4) Latihan yang paling sering tidak
dilakukan
d) Jabaran dari sub sub tema:
1) Menembak
2) Navigasi darat
3) Mengemudi

Maka outline masalah mengemudi:


1) Satuan yang berada di pelosok
merupakan satuan yang paling susah
melakukan latihan mengemudi
2) latihan mengemudi susah dilakukan
karena suku cadang kendaraan sangat
PAGE \* MERGEFORMAT 58

terbatas (berdasarkan data)


3) Upaya yang telah dilakukan
4) Hasil upaya yang dilakukan
5) Kesimpulan
Dari kesimpulan outline masalah, penulis
mengembangkannya menjadi ide-ide yang bisa dijadikan
sebagai solusi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi
masalah.

c. Memilih Ide. Untuk memperoleh ide-ide yang


kreatif dan inovatif, penulis harus melakukan penelitian
(mengumpulkan data/sumber, referensi dan sumber
pendukung). Penelitian bisa dilakukan dengan studi
pustaka, wawancara atau dengan cara lain, akan tetapi
akan lebih baik jika ide yang dituangkan berasal dari
sumber atau data yang menguatkan ide.

d. Menentukan Judul. Menentukan judul merupakan


bagian yang sangat penting pada penulisan esai.
Kemampuan mengelola bahasa yang mudah diingat
pembaca sangat diperlukan membuat judul yang
menarik. Dalam pembuatan judul perlu kita perhatikan
beberapa hal antara lain:

1) Hakekat Judul. Judul esai pada hakekatnya


merupakan cerminan suatu bahasan atau suatu
masalah yang akan dipecahkan.

2) Fungsi Judul. Judul merupakan identifikasi


atau cerminan dari jiwa keseluruhan bahasan,
PAGE \* MERGEFORMAT 58

sehingga harus memiliki sifat menjelaskan diri dan


menarik.

3) Persyaratan pembuatan judul.


Dirumuskan secara ringkas padat, spesifik,
menarik, mudah dipahami, menggambarkan
persoalan serta tidak bermakna ganda. Pada
hakikatnya judul esai sama dengan judul karya
tulis militer atau suatu penelitian.
Contoh: Judul esai.
1) Menangkal Terorisme dengan Strategi
Pluralisme.
2) Memupus harapan menjadi
pengemudi yang profesional.
3) Kendala yang dihadapi Babinsa dalam
Meningkatkan Ketahanan Pangan di Wilayah.

e. Membuat Kerangka Berpikir. Membuat kerangka


berpikir sangat diperlukan dalam menulis esai, dengan
kerangka berpikir tersebut kan mampu mengembangkan
gagasan dengan sistematis dan teliti. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat kerangka berpikir adalah
sebagai berikut:

1) Menyiapkan sumber data/referensi.


Sumber data atau referensi sebaiknya data primer
berupa hasil penelitian ataupun data dari lembaga
yang berwenang atas data yang dibutuhkan.

2) Memperhatikan banyaknya kata dan


PAGE \* MERGEFORMAT 58

Batasan halaman yang telah ditentukan. Esai


memiliki batasan berupa jumlah kata ataupun
jumlah halaman. Untuk menyiasatinya diperlukan
kecermatan dalam membuat kerangka berpikir,
jangan terlalu banyak membuat jabaran kerangka
berpikir untuk menghemat Batasan kata maupun
halaman.

3) Membagi kerangka esai menjadi


pendahuluan, isi dan penutup. Dalam
menjabarkan kerangka berpikir, seimbangkan
antara komposisi pendahuluan, isi dan penutup. Isi
memiliki porsi yang paling banyak karena pada
bagian isi, ide atau gagasan dituangkan.

f. Memulai menulis. Tahap ini adalah tahap paling


menyenangkan bagi penulis, karena pada tahap ini
penulis dapat menuangkan seluruh kreatifitasnya dalam
menuangkan ide dalam esai. Esai hendaknya ditulis
secara sistematis, yang dimaksud dengan sistematis
adalah berurutan mulai dari pendahuluan, isi dan
penutup. Penulisan esai di bagi menjadi tiga bagian
antara lain:

1) Bagian Pendahuluan berisi uraian latar


belakang alasan mengambil masalah yang
mengantarkan pembaca pada topik utama yang
akan dibahas. Untuk memperkuat daya Tarik maka
dalam pendahuluan dapat disertakan sumber
pustaka atau data yang dapat memperkuat alasan
PAGE \* MERGEFORMAT 58

atau latar belakang penulisan.


Contoh:

a) Alinea pertama, menguraikan atau


menarasikan latar belakang terjadinya
masalah (antara harapan dan kenyataan
tidak sama) terhadap variabel judul esai.

b) Alinea kedua, menguraikan atau


menarasikan identifikasi persoalan yang akan
dibahas dan membuat rumusan masalah
sesuai judul esai.

c) Alinea ketiga, menguraikan atau


menarasikan pentingnya memecahkan
masalah sesuai dengan judul esai dan metode
yang digunakan, nilai guna, maksud dan
tujuan penulisan serta ruang lingkup
pembatasan (bila ada pembatasan) dalam
pemecahan setiap persoalan.

2) Bagian Isi berisikan ulasan atau


pembahasan, dalam bagian isi perlu menguraikan
jawaban latar belakang, menghubungkan dengan
kajian teori, memodifikasi teori yang ada, dan
memasukkan ide-ide inovatif berdasarkan teori.
Pada bagian isi diuraikan secara jelas ide yang
diangkat, eksplorasi yang tinggi saat
mengembangkan ide sangat diperlukan untuk
menjabarkan secara detail ide kreatif yang
PAGE \* MERGEFORMAT 58

diangkat.

Contoh:

a) Alinea pertama, berisi uraian kalimat


pengantar untuk mengulas tentang gagasan
atau ide berupa sub judul.

b) Alinea kedua, berupa gagasan pertama


berupa sub judul esai.

(1) Uraikan data atau fakta-fakta


empirik/ kenyataan terhadap variabel
judul esai saat ini, beserta alasan
mengapa hal tersebut terjadi.

(2) Uraikan keinginan atau harapan


yang ingin dicapai, untuk memperbaiki
atau memperbaharui kenyataan yang
menyimpang dari teori atau Bujuk yang
ada saat ini.

(3) Lakukan analisa (sebab akibat)


dengan pendekatan teori atau Bujuk
(minimal 2 teori atau Bujuk) terhadap
setiap persoalan yang ditemukan
penulis, agar ditemukan solusi
pemecahannya.

(4) Uraikan kendala dan kelemahan


yang ada dalam memecahkan setiap
PAGE \* MERGEFORMAT 58

persoalan tersebut.

(5) Uraikan cara mengatasi kendala


dengan memanfaatkan peluang atau
kemampuan yang ada.

c) Alinea ketiga, berupa gagasan kedua


berupa sub judul esai.

(1) Uraikan data atau fakta-fakta


empirik/ kenyataan terhadap variabel
judul esai saat ini, beserta alasan
mengapa hal tersebut terjadi.

(2) Uraikan keinginan atau harapan


yang ingin dicapai, untuk memperbaiki
atau memperbaharui kenyataan
menyimpang dari teori atau Bujuk yang
ada saat ini.

(3) Lakukan analisa (sebab akibat)


dengan pendekatan teori atau Bujuk
(minimal 2 teori atau Bujuk) terhadap
setiap persoalan yang ditemukan
penulis, agar ditemukan solusi
pemecahannya.

(4) Uraikan kendala dan kelemahan


yang ada dalam memecahkan setiap
persoalan tersebut.

(4) Uraikan cara mengatasi kendala


PAGE \* MERGEFORMAT 58

dengan memanfaatkan peluang atau


kemampuan yang ada.

3) Bagian Penutup berisikan kesimpulan dan


saran, kesimpulan menyajikan ringkasan dari
uraian isi pembahasan, point-point penting pada isi
pembahasan dirangkum menjadi satu paragraf
yang memuat kesimpulan. Point-point tersebut
merupakan jawaban dari latar belakang masalah
yang ada, sedangkan saran berisikan harapan dari
penulis untuk pembaca, saran disusun
berdasarkan kesimpulan dan mengacu pada
tindakan lanjutan yang diharapkan oleh penulis.

4) Bagian tambahan adalah daftar rujukan,


daftar rujukan harus lengkap dan jelas. Bagian
rujukan merupakan bagian pembuktian intergritas
dan kejujuran penulis, karena esai adalah hasil
kreatifitas dan inovasi penulis, daftar rujukan pada
umumnya digunakan untuk menguatkan teori -
teori yang terkait dengan esai yang ditulis.

g. Melakukan koreksi. Tahap terakhir yang memiliki


peranan paling utama adalah tahap koreksi, tahap ini
penting dilakukan untuk melakukan pengecekan
kelayakan esai. Selain itu tahap koreksi merupakan tahap
penelaah kembali aturan penulisan berkaitan dengan
jumlah kata dan jumlah halaman yang diperbolehkan.
Tahap koreksi terdiri atas koreksi paragraf dan koreksi
PAGE \* MERGEFORMAT 58

tata bahasa, pada kegiatan koreksi paragraf ada beberapa


hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Letak ide pokok.
2) keberadaan kalimat penunjang.
3) Urutan kalimat umum khusus/khusus
umum.
4) Jumlah paragraf, jumlah kata dan halaman.
5) Mereduksi paragraf yang tidak terlalu
penting.

2. Ketentuan Umum dalam Administrasi Penulisan Esai.

a. Teknik Penulisan Kutipan. Penulisan kutipan


sangat banyak sekali modelnya akan tetapi dalam
pembuatan esai di lingkungan Seskoad lebih baik
menggunakan Foot notes (cacatan kaki) kenapa kita
menggunakan foot notes karena lebih mudah untuk
dimengerti oleh pembaca1, foot notes dibuat untuk
menunjukkan sumber suatu kutipan, catatan penjelas,
pendapat, fakta, atau ikhtisar.
Contoh:
¹) HS. Nuryahya, “Strategi Mengemudi Ranpur
dengan baik, benar dan aman”. Tridaya Cakti. Vol.
92 No. 97, Mabesad 1997, hal. 97.

2)
Sutton, “The Analysis of Free Verse Form,
Illustrated by a Reading of Whitman Journal of
Aesthetics and Art Criticism 18 , no. 2 (December
1
Kate L. Turabian, “A manual For Writers of research papers, Theses and Dissertations”. The University of Chicago press,
2017
PAGE \* MERGEFORMAT 58

1959) 241-54:Fussell "Whitman's Curious Warble


Reminiscenics and Reconciliations,” in The Presence
of Whitman, ed. R.W.B. Lewis (New York: Columbia
University Press 1962), 28-51; Coffman, “Crossing
Brooklyn Ferry:A Note on the Catalogue Technique in
Whitman Poetry,” Modern Philology 51, no. 4(May
1954) 225-32: Coffman, “From and Meaning in
Whitman’s ‘passage to India, PMLA 70, no. 3 (June
1955 337-49).

b. Secara keseluruhan tulisan dalam bentuk esai


adalah horizontal/mendatar dari kiri ke kanan, oleh
karena itu hindari tulisan membawah/menggandul.

c. Setiap paragraf baru diawali dengan penulisan


menjorok kedalam (TAB) kekanan sesuai aturan
penulisan baris kedua dan selanjutnya menyesuaikan
margin yang dipakai.

d. Ukuran Kertas, jenis huruf dan margin.


1) Ukuran Kertas A4/70 gram.
2) Jenis Huruf: Arial, Ukuran 12, Jarak 1,5
Spasi.
3) Konfigurasi Margin:
a) Top (Atas) : 0,8” / 2.03 cm
b) Bottom (Bawah) : 0,5” / 1.27 cm
c) Left (Kiri) : 1,0” / 2.54 cm
d) Right (Kanan) : 0,6” / 1.52 cm
e) Header : 0,5” / 1.27 cm
PAGE \* MERGEFORMAT 58

f) Footer : 0,5” / 1.27 cm

4) Penulisan Judul dan Sub Judul


menggunakan huruf tebal (Bold).

e. Sesuai dengan yang sering dilakukan oleh para


penulis rata-rata jumlah kata untuk satu lembar A4
berkisar 250 kata sedangkan satu lembar kertas polio
rata-rata berisi 350 kata, ketentuan penulisan esai di
lingkungan Seskoad karena menggunakan kertas A4
maka minimal 2000 kata (8 halaman) dan maksimal 2500
kata (10 halaman).

f. Daftar Pustaka. Daftar yang berisi judul buku,


artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang
mempunyai pertalian dengan sebuah karangan/tulisan
dari sumber aslinya, adapun ketentuannya sebagai
berikut:

1) Urut alfabet.
2) Nama belakang dulu, baru nama depan.
3) Tahun terbit.
4) Judul buku.
5) Kota dan nama penerbit.
6) Mana yang terbit lebih dahulu, penulisnya
sama.
Contoh :
1. Ann Majchrzak. 1994. Methods for Policy
Research, Beverly Hills, London: Sage Publication.
PAGE \* MERGEFORMAT 58

2. Alma, Buchari. 1998. Pengantar Bisnis.


Bandung : Alfabeta.
3. Handayaningrat, Soewarno.1990. Pengantar
Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta :
CV Haji Masagung.
3. Plagiarisme. Bentuk dan sanksi:

a. Bentuk Tindakan Plagiat. Sesuai pasal 2 ayat 1


Permendiknas No. 17 Tahun 2010 menyatakan bahwa
Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada:
1) Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-
kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi
dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber
dalam catatan kutipan dan/atau tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
2) Mengacu dan/atau mengutip secara acak
istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau
informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan
sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
3) Menggunakan sumber gagasan, pendapat,
pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber
secara memadai;
4) Merumuskan dengan kata-kata dan/atau
kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau
kalimat, gagasan, pendapat, pandangan atau teori
tanpa menyatakan sumber secara memadai;
5) Menyerahkan suatu karya ilmiah yang
dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh
PAGE \* MERGEFORMAT 58

pihak lain sebaga karya ilmiahnya tanpa


menyatakan sumber secara memadai.

b. Sanksi. Dalam Permendiknas No. 17 Tahun 2010


Pasal 12 ayat 2 dinyatakan secara eksplisit mengenai
sanksi tindakan plagiat untuk Pelaku berupa:
a. Teguran.
b. Peringatan tertulis.
c. Penundaan pemberian sebagian hak.
d. Pembatalan nilai satu atau beberapa mata
kuliah yang diperoleh Perwira Siswa.
e. Pemberhentian dengan hormat dari status
sebagai Perwira Siswa.
f. Pemberhentian tidak dengan hormat dari
status sebagai Perwira Siswa.
g. Pembatalan pemberian ijazah walaupun
Perwira Siswa telah lulus pendidikan.

4. CONTOH ESAI: (Lampiran 1)

5. Penutup. Demikian buku pedoman ini disusun untuk


digunakan bagi bagi Personel Organik dan Perwira Siswa Seskoad
dalam pembelajaran dan penulisan esai yang berlaku di
Seskoad.

Anda mungkin juga menyukai