Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA KARANGAN

A. Pengertian Kerangka Karangan


Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar karangan yang
akan dibuat.
B. Kegunaan Kerangka Karangan
 untuk menghindari atau mengurangi kesalahan,
 menjadikan karangan lebih teratur,
 memudahkan mencari materi pembantu, dan
 menghindari pembahasan topik lebih dari sekali (ketumpangtindihan topik).
C. Syarat Kerangka Karangan
Ada empat syarat yang harus dipenuhi agar dapat menghasilkan kerangka karangan yang
baik.
a. Tesis harus jelas. Jika testis sudah jelas, penulisan karya ilmiah akan sangat mudah
dan lancar karena semua telah terpikirkan secara matang.
b. Tiap unit dalam kerangka hanya mengandung satu gagasan yang akan diuraikan
secara tuntas. Rangkaian antara gagasan sentral dan gagasan bawahan tersusun
dengan baik. Gagasan bawahan harus mengandung dukungan dan alasan bagi
gagasan sentralnya.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis. Hanya dengan
penyusunan yang logis, kita dapat mencapai tujuan dengan baik. Rangkaian sebab-
akibat harus tersusun dengan baik agar pembaca mudah menarik kesimpulan.
d. Setiap unit, baik unit utama dan Sub unit, harus menggunakan pasangan simbol yang
konsisten (I, II, 1.2, 1.2.1, dst,). Penamaan atas setiap unit dan Sub unit dalam
kerangka karangan harus bersifat sejajar atau paralel.
D. Langkah-langkah Menyusun Kerangka Karangan
Hal yang perlu diingat adalah penyusunan kerangka karangan tidak bersifat kaku.
Artinya, proses itu terjadi berulang kali dengan penyempurnaan dan perubahan. Berikut
ini langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun sebuah kerangka karangan.
a. Merumuskan tesis dengan baik.
b. Mengadakan inventarisasi gagasan gagasan bawahan untuk diletakkan sebagai
subunit dalam kerangka karangan.
c. Mengevaluasi semua gagasan yang tercatat dengan mengajukan pertanyaan berikut.
 Apakah gagasan memiliki relevansi langsung dengan tesis?
 Apakah ada 2 topik yang merupakan hal yang sama atau pengulangan?
 Apakah derajat semua topik sama?
d. Melakukan Langkah kedua dan ketiga secara berulang-ulang dan menyesuaikan
kembali dengan tesis.
e. Menentukan pola susunan yang paling cocok dan tepat untuk mengurutkan semua
gagasan, baik sentral maupun bawahan, secara logis sesuai dengan perincian tesis.
Jadi sebenarnya proses tersebut tidak bersifat linier, melainkan bersifat Spiral yang
berputar selama penulisan laporan ilmiah.
E. Jenis Kerangka Karangan
Jenis kerangka karangan dapat dikelompokkan berdasarkan dua hal, yakni berdasarkan
perincian dan berdasarkan perumusannya.
1. Kerangka karangan berdasarkan perincian
a. Kerangka karangan sementara atau non formal, ya itu kerangka karangan yang
masih berubah sesuai dengan proses, baik saat dirujuk kembali pada tesis,
maupun pada saat proses menulis sedang berlangsung.
b. Kerangka karangan formal adalah kerangka karangan yang sudah mantap, tidak
akan berubah lagi. Dengan demikian, pada umumnya kerangka formal inilah
yang akan menjadi bagian dari daftar isi karya ilmiah.
2. Kerangka karangan berdasarkan perumusan (mengungkapkan pokok-pokok
pembicaraan ke dalam kerangka karangan)
a. Kerangka karangan topik yaitu gagasan gagasan diungkapkan dalam bentuk
kata atau kelompok kata.
b. Kerangka karangan kalimat yaitu gagasan-gagasan diungkapkan dalam bentuk
kalimat.
c. Kerangka karangan paragraf yaitu gagasan-gagasan diungkapkan dengan
disertai penjelasan seperlunya sehingga berbentuk paragraf.
F. Cara Perumusan Kerangka Karangan
1. Cara langsung yaitu penyusunan gagasan-gagasan yang akan dikemukakan langsung
ditulis atau diurutkan sesuai bab-bab kerangka karangan.
Kerangka karangan cara langsung dapat dilihat berikut ini.
(1) Kerangka Organisasi Makalah
I. Pendahuluan
1. 1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1. 2 Ruang Lingkup Kajian
1. 3 Tujuan Penulisan
1. 4 Cara Memperoleh Data
II. Deskripsi Masalah (data menurut literatur)
III. Pembahasan Masalah (komentar penulis atas data yang diperoleh)
IV. Kesimpulan dan Saran
(2) Kerangka Organisasi Laporan Teknis
I. Pendahuluan
1. 1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1. 2 Ruang Lingkup Kajian
1. 3 Tujuan Penelitian
1. 4 Cara Memperoleh Data
II. Deskripsi masalah (data menurut hasil survei)
III. Pembahasan Masalah (menurut pemikiran penulis)
IV. Simpulan dan Saran
(3) Kerangka Organisasi Laporan Penelitian
I. Pendahuluan
1. 1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1. 2 Ruang Lingkup Kajian
1. 3 Tujuan Penelitian
1. 4 Anggapan Dasar
1. 5 Hipotesis
1. 6 Metode Penelitian
1. 7 Sistematika Pembahasan
II. Tinjauan Pustaka (penjabaran postulat)
III. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian (pembuktian hipotesis)
IV. Pembahasan Hasil Penelitian
V. Simpulan dan Saran

2. Cara tidak langsung yaitu penyusunan kerangka karangan melalui tahapan


pengumpulan gagasan, pengoreksian / penyempurnaan gagasan, pengelompokan
dan penyusunan urutan gagasan.
a. Pengumpulan gagasan
Tahap pertama ini cukup menuliskan gagasan gagasan yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti. Semua gagasan, Yang diingat penulis, dituliskan tanpa
dipikirkan Apakah perlu dibahas atau tidak.
b. Pengoreksian atau penyempurnaan gagasan
Setelah tahap pertama dilakukan, baru di Pikirkan apakah gagasan perlu dibahas
atau tidak. Kalau terdapat Gagasan yang tidak diperlukan, gagasan itu
dihilangkan. Sebaliknya, jika ada gagasan yang perlu dibahas, tetapi belum
tercantum pada daftar gagasan pada tahap pertama tadi, pada daftar itu perlu
ditambahkan gagasan yang dimaksud. Demikian seterusnya sampai penulis
menganggap bahwa daftar gagasan itu cukup baik.
c. Pengelompokan dan penyusunan gagasan
Langkah berikutnya ialah mengelompokkan gagasan tersebut menurut jenisnya.
Gagasan yang terdapat pada setiap kelompok itu disusun menurut tingkatnya.
Setiap kelompok gagasan diberi judul. Judul-judul kelompok (beserta anggota
kelompoknya) ini disusun pula menurut tingkatnya. Jika langkah langkah ini
dilakukan dengan baik, penulis akan melihat bahwa pokok-pokok pembicaraan
sudah lengkap dikemukakan serta tersusun secara teratur dan terpadu.

Anda mungkin juga menyukai