Anda di halaman 1dari 13

Menulis Karya Ilmiah:

Proses Menulis
2. Tahapan Menulis KTI
1. Karya tulis ilmiah tersusun secara sistematis.
Setiap langkah terencana secara terkendali,
konseptual, dan prosedural.

2. Tiga tahap kegiatan menulis : (1) prapenulisan,


(2) penulisan, dan (3) pascapenulisan.

3. Prapenulisan meliputi tiga hal: (1) penentuan


topik, (2) perumusan tujuan, dan (3)
penyusunan kerangka tulisan.
a. Penentuan Topik
Topik berbeda dengan tema dan judul.
1.Tema = gagasan dasar, sentral, jiwa
karangan, tempat bergantungnya topik.
2.Topik = hal pokok yang akan disampaikan,
perlu dijabarkan menjadi rincian pokok
materi, berhubungan dengan luas-sempitnya
cakupan materi, sebagai bahan merumuskan
judul dan tujuan karangan.
3.Judul = nama karangan
Lanjutan ...
4. Judul = nama karangan, mencerminkan isi
karangan, alat untuk merangsang
pembaca, perlu disajikan secara singkat,
dirumuskan dalam bentuk frase.
Contoh:
Tema = patriotisme
Topik = menumbuhkan jiwa patriotisme
Judul = Pramuka dan Jiwa Patriotisme
Syarat Topik
1. bermanfaat (sesuai kebutuhan pembaca,
penting, mempengaruhi orang banyak)
2. menarik (aktual, penting, luar biasa)
3. fisibel (dikuasai, tersedia referensi,
cakupan terbatas dan jelas).
Syarat Judul
1. Sesuai dengan topik karangan baik isi
maupun jangkauannya
2. Jelas, artinya tidak bermakna ganda
3. Singkat
4. Tidak dinyatakan dalam kalimat
b. Penentuan Tujuan Karangan

1)Mengarahkan dalam menentukan bahan dan organisasi


karangan
2)Dinyatakan dalam tesis, jika penulis mengem-bangkan
gagasan yang merupakan topik seluruh tulisan; Contoh:
Bahasa Indonesia belum sempurna; kemampuannya
sebagai bahasa ilmu masih harus ditingkatkan
3)Dinyatakan dalam pernyataan maksud jika tidak ada
gagasan yang akan dikembangkan secara dominan.
Contoh: Di dalam tulisan ini akan dibahas bagaimana
nikotin dapat mempenga-ruhi pertumbuhan janin dlaam
kandungan
c. Pembuatan kerangka karangan

1)Kerangka karangan = kerangka tulis yang


menggambarkan butir-butir isi karangan dalam
tatanan yang sistematis .
2)Kerangka karangan menggambarkan organisasi isi
karangan dan hubungan antar butir isi karangan.
3)Fungsi kerangka karangan: sebagai penentu arah
kegiatan mengarang, menuntut pola kerja agar
tidak terjadi pengulangan yang mubadzir,
memungkinkan menyisipkan bahan baru,
memungkinkan bekerja secara fleksibel.
4) Bentuk kerangka karangan ada dua: (1) kerangka
topik = kerangka karangan yang butir-butirnya
berupa kata atau frase yang menjadi pokok
bahasan. (2) kerangka kalimat = kerangka
karangan yang butir-butirnya berupa kalimat
topik yang akan dijabarkan menjadi kalimat
utama dalam paragraf.
5) Kerangka topik biasanya digunakan untuk
keperluan penulisan karya ilmiah, sedangkan
kerangka kalimat digunakan untuk keperluan
penulisan karangan sederhana dalam beberapa
halaman.
b. Tahap Penulisan
Pengembangan kerangka karangan menjadi karangan
yang utuh
c. Tahap revisi
1. Pembacaan kembali karangan yang sudah
dibuat untuk meneliti kesalahan atau
kekurangannya
2. Memperbaiki kekurangan yang ada dalam
karangan
Latihan 1
1. Bacalah karya tulis ilmiah yang diberikan
oleh dosen.
2. Berdasarkan karya tulis tersebut, tentukan:
a. Judul

b. Topik

c. Tujuan

d. Kerangka
Latihan 2
Mengembangkan karangan:
a. Tentukan sebuah topik

b. Tentukan tujuan penulisan

c. Berdasarkan topik tersebut, buatlah


kerangka karangan
d. Kembangkan kerangka tersebut
menjadi karangan yang utuh

Anda mungkin juga menyukai