Anda di halaman 1dari 2

BAHASA INDONESIA

- KERANGKA KARANGAN adalah suatu rencana kerja ilmiah yang teratur untuk
mendeskripsikan penyusunan pokok-pokok bahasan ke dalam bab dan subbab
dengan menampilkan acuan berupa sumber rujukan (referensi) yang digunakan.

- Kerangka mempunyai beberapa fungsi penting dalam proses penulisn, di antaranya;


1. Tidak mengolah ide sampai dua kali sehingga penulisan tidak keluar dari pokok
masalahnya.
2. Menciptakan klimaks yang berbeda setiap bab sehingga ada variasi dalam
penyajian materi karangan,
3. Mengingatkan penulis pada bahan/materi sebagai sumber rujukan dan bahan.
4. Membaca ulang karangan yang sudah selesai dapat menciptakan kembali
reproduksi yang sama dari pembaca.
5. Dapat dilihat dengan jelas wujud, ide, nilai umum, dan spesifikasi karangan.

- Yang perlu diperhatikan saat menulis kerangka karangan :


1. Perumusan tesis dan pengungkapan maksud dengan jelas dan benar
2. Penginventarisan topic ke dalam sub- subtopic secara maksimal
3. Pengevaluasian semua topic yang telah dirinci
4. Penetapan pola susun ragangan yang tepat : pola alamiah atau pola logis
5. Ragangan ini sebagai pedoman penyusunan daftar isi karangan

SUMBER : Buku Modul Kuliah Bahasa Indonesia – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013
- Langkah-Langkah Untuk Menyusun Karangan Tersebut
1. Menentukan tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang
mendasari suatu karangan, cakupannya lebih besar dan menyangkut pada
permasalahan yang diangkat. Sedangkan yang dimaksud dengan judul
adalah kepala karangan, dan lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat)
isi karangan yang akan ditulis.
2. Mengumpulkan bahan
Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam
menunjukkan eksistensi tulisan seperti mengumpulkan ide dan inovasi.
Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara
sesuai dengan tujuan penulisannya.
3. Menyeleksi bahan
Setelah ada bahan maka perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema
pembahasan. Polanya melalui klarifikasi bahan yang telah dikumpulkan
dengan teliti dan sistematis.
4. Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa
bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama
dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil
yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap
yang sempurna.
SUMBER : http://eprints.uny.ac.id/8200/3/BAB%202-07205244110.pdf

Cara membuat kerangka karangan :

1. Menentukan pokok-pokok pikiran yang akan ditulis berkaitan dengan topik yang telah
ditentukan
2. Menyusun pokok-pokok pikiran itu dalam urutan yang diinginkan, bagian mana yang
didahulukan, mana yang ditengah dan mana yang bagian akhir
3. Membuat kerangka karangan dalam bentuk yang teratur dan tidak terdapat coretan-
coretan lagi.
Perhatikan contoh kerangka karangan yang dikembangkan dari topic “mendaki bukit”
berikut ini :
a. Persiapan
b. Perjalanan
c. Peristiwa yang dialami
1. Tersesat
2. Menemukan benda aneh
3. Ditolong orang
d. Pulang dengan rasa puas

SUMBER :

Wiyanto, A.2006. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA & MA. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai