Anda di halaman 1dari 4

1.

Konsep Ragangan dan Peragangan


Rangangan atau kerangka dalam tulisan ilmiah adalah
suatu rencana kerja yang tertata dengan baik dan ebnar
untuk mendeskripsikan pokok pikiran atau gagasan ke
dalam tatanan bab, subab, dan sub-subbab secara logis
berdasarkan konsepm ilmu yang benar. Ragangan disusun
melaui proses bahan yang sudah ada, seperti tesis,
referensi, teknik penyusunan. Proses penyusunan berbagai
fakta dan materi yang sering berbeda jenis, bentuk, dan
sifatnya diolah menjadi satu kesatuan yang kehoren. Jadi,
peragangan adalah proses menyusun ragangan sebgaia
pedoman kerja dalam tahap penulisan

2. Persyaratan Ragangan Tulisan Ilmiah


Dalam penyusunan ragangan, penulis harus memperhatikan
persyaratan berikut.
1) Tesis sudah jelas dan benar
2) Data sebagai fakta sudah terkumpul
3) Tiap unit (bab dan subbab) mempunyai satu
gagasan
4) Bab dan subab sudah tersusun dengan logis (a)bab
dan subab sudah terinci secara maksimal (b)tiap
rincian ada kaitan dengan bab subbbabnya (c)urutan
rincina tertatat dengan baik dan benar
5) Pilih pola pengembangan ragangan (a) pola logis,
(b) pola alamiah special, (c) pola alamiah
kronologis, dan (d)pola alamiah topik yang ada.
6) Pasangan symbol bab dan subbab disusun secara
taat asas dan kronologi (a) sistem lekuk, (b) sistem
lurus penuh, (c)sistem gabungan

3. Tahapan Penyusunan Ragangan


Dalam penyusunan ragangan, penulis harus memperhatikan
tahapan berikut
1) Perumusan tesis dan pengungkapan maksud data
secara benar
2) Penginventarisan topik ke dalam subsubtropik
secara maksimal
3) Pengevaluasian semua topik ke dalam tahapan (a)
Semua bab topik relevan dengan tesis, (b) Jangan
ada dua topik yang sama, (c) Semua topik dan
subtopik sudah parallel
4) Tahapan (3a) dan (3b) dilakukan secara berulang
untuk mendapatkan subtopik yang terperinci secara
maksimal
5) Penetapan pola susnan ragangan denga tepat, yaitu
pola logis atau pola ilmiah
6) Sadarilah penyusunan ragangann tidak seklai buat,
tetapi memerlukan proses
7) Susnan yang diutamakan adalah bagian “bab isi”
tulisan
Tahapan penyusunan ragngan ini dikaitkan dengan
tesis dan juga acuan referensi yang digunakan sebagai
penguatan analisis, interpretasi, dan sintesis tulisan.

4. Fungsi Ragangan dalam Penulisan


Ragangan disusun secara berulang dan tidak sekali
jadi. Hal itu dimaksdukan agar tulisam tidak keluar dar
pokok permasalahan dan kaitannya dengan referensi
rujukan. Ragangan sangat diperlukan penulis sebagai
pedoman kerja dalam proses menulis, dengan benar.
Perhstikan fungsi ragangan berikut:
1) Tidak mengolah ide sampai dua kali sehingga tidak
keluar dari sasaran tulisan
2) Menciptakan klimaks yang tidak sama sehingga ada
varisai dalam penulisan
3) Mengingatkan penulis pada materi/bahan pembantu
tulisan
4) Membaca ulang taulisan itu dapat menciptakan
reproduksi yang sama dari pembaca
5) Dapat dilihat uwjud, ide, nilai umum, dan
spesifikasi tulisan
6) Penyesalansampai tahap ragngan berarti setengah
tulisan sudah selesai
Prapenulisan disebut juga proposal yang digunakan sebagai
pedoman menulis. Perhatikanlah contoh kaitan tahapan
dalam prapenulisan berikut:
I. PENENTUAN TOPIK, TUJUAN, TESIS
(1) TOPIK: Pengaruh budaya organisasi terhadap
peningkatan knowledge sharing dalam
pengimplementasian knowledge manajemen
perusahaan penyedia jasa transportasi
(2) TUJUAN : Untuk menganalisis apakah buadaya
organisasi berpengaruh efisien dalam perangkat
knowledge sharing terutama dalam
pengimplementasian knowledge manajemen
perusahaan
(3) TESIS : Pengaruh budaya organisasi dalam
perusahaan sangat penting dalam peningkatan
efesiensi knowledge sharing terutama dalam
pengimplemnetasian knowledge manajemen
perushaan

Anda mungkin juga menyukai