Anda di halaman 1dari 24

PERENCANAAN PENULISAN

KARANGAN ILMIAH
KARANGAN ILMIAH

 Brotowidjoyo, Karya Ilmiah atau karangan ilmiah adalah


karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar.

 Eko Susilo, M. Karangan ilmiah adalah suatu karangan


atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun
menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
JENIS-JENIS KARANGAN ILMIAH

 Skripsi
 Tesis
 Disertasi
 Artikel Ilmiah
 Jurnal Ilmiah serta
 Laporan Ilmiah
 Proposal Ilmiah
 Berbagai makalah dan buku ilmiah yang di tulis
berdasarkan hasil riset.
MANFAAT PENYUSUNAN KARYA
ILMIAH
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca
yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti
membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan
topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari
berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya
ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam
mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas
dan sistematis.
4. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
PERSIAPAN PENULISAN KARYA
ILMIAH
 Menentukan jenis karya ilmiah yang akan ditulis
 Mengidentifikasi permasalahan dan judul karya ilmiah
yang akan di tulis
 Mengumpulkan bahan-bahan (pustaka) yang dibutuhkan
 Memahami rambu, isi, dan komponen karya tulis ilmiah
yang akan ditulis
 Memahami berbagai aturan jenis karya ilmiah yang akan
di tulis
KARAKTERISTIK KARANGAN
ILMIAH
• Objektif, setiap pernyataan (kata, frasa, kalimat, paragraf) dapat
diukur. Untuk itu, penulis harus menggunakan kata-kata denotasi
bukan konotasi.

• Logis, menggunakan penalaran yang sistematis dari topik,


permasalahan, tujuan, analisis atau pembahasan, sampai dengan
kesimpulan dan saran.

• Empirik, menggunakan data yang diperoleh melalui pengalaman,


pengamatan atau penelitian
PERENCANAAN KARANGAN
• Prapenulisan
• Penulisan
• Penyuntingan (editing) : penyuntingan naskah,
penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa
• Penulisan naskah yang sudah sempurna, tanpa kesalahan.
• Presentasi, yaitu menyajikan hasil akhir penulisan
Lanjutan Tahapan Penulisan…

 Prapenulisan
a. Menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan
kalimat penelitian,
b. Menyusun rancangan (garis besar isi dan
menyempurnakannya menjadi kerangka karangan lengkap
setelah datanya lengkap)
c. Menetapkan landasan teoritis,
d. Menetapkan sumber data (primer, skunder) dan cara
mengumpulkannya,
e. Menetapkam metode pembahasan,
f. Menyusun daftar pustaka sementara, dan
g. Menjadwalkan pelaksanaannya.
Lanjutan Tahapan Penulisan…

 Penulisan

 Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan


atau data yang diperlukan;
 Penulisan tersebut mecakup :
 Bagian pelengkap pendahuluan (halaman judul, abstrak, kata
pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel)
 Bagian naskah utama :
a) Pendahuluan
i. Latar belakang menguraikan kesenjangan antara kondisi ideal dengan fakta,
alasan mengapa topik kajin dibahas, studi pustaka sebagai landasan ideal dan
kesenjangannya dengan kenyataan yang dihadapi;
ii. Masalah berupa pertanyaan yang timbul sebagai konsekuensi pembahasan
pada latar belakang. Ex, Bagaimana menjembatani kondisi ideal dan fakta”
iii. Tujuan menjelaskan upaya yang hendak dicapai
iv. Pembatasan masalah menjelaskan bagaimana menjawab masalah dan tujuan
yang hendak dicapai atau ruang lingkup yang hendak dibahas, dan metode
pembahasan yang digunakan.
Lanjutan Tahapan Penulisan…

b) Bahasan Utama
i. Deskripsi teori menggambarkan variabel pertama dan
variabel kedua,
ii. Metode penelitian menjelaskan jenis metode yang
digunakan (ex, deskripsi kualitatif, analisis kuantitatif
fungsi si x terhadap y). Penjelasan metode pengumpulan
data yang digunakan (ex, observasi, wawancara, pengujian,
angket), cara menganalisis data, dll.
iii. Deskripsi data yang sudah diolah.
iv. Analisis data yang dilakukan dengan metode penelitian di
atas.
v. Hasil analisis menyajikan temuan yang diperoleh melalui
analisis data.
Lanjutan Tahapan Penulisan…

c) Kesimpulan dan saran


i. Kesimpulan menyajikan penafsiran atas hasil analisis.
Simpulan implikasi dapat berbentuk implikasi yaitu
simpulan yang bersifat melibat data, artinya data yang
merupakan hasil analisis terangkum dalam simpulan.
Selain itu simpulan dapat berupa inferensi, yaitu simpulan
yang tidak melibat data, tetapi berdasarkan referensi (data
tidak terlibat di dalamnya).
ii. Saran (rekomendasi) menyajikan ususlan kepada
seseorang, sekelompok orang, atau pimpinan lembaga
untuk melakukan suatu perbaikan atas kekurangan yang
ditemukan dalam penelitian atau pembahasan.
iii. Pelengkap kesimpulan (daftar pustaka, lampiran, indeks).
LANGKAH-LANGKAH MENGARANG
1. Menentukan Topik, Tema, dan Tujuan Karangan
 Topik berasal dari kata Yunani topoi, yang berarti ‘tempat’. Topik diartikan sebagai ‘pokok
pembicaraan’ suatu karangan.
 Tema merupakan kata Yunani tithenai, yang berarti menempatkan.
 Apabila topik bermakna pokok karangan, maka tema diartikan sebagai suatu perumusan dari
topik yang dijadikan landasan penyusunan karangan.
1. Merumuskan topik yang baik :

a. Menarik Perhatian penulis


Akan memungkinkan penulis berusaha untuk secara

serius mencari data yang penting dan relevan.


Penulis akan terdorong terus-menerus agar
karangannya itu dapat diselesaikan dengan sebaik-
baiknya.

b. Dikuasai Penulis
Idealnya, topik itu merupakan sesuatu yang lebih

diketahui penulis daripada pembacanya.


Lanjutan...

c. Menarik dan aktual


Minat pembaca harus diperhatikan penulis. Yang
diminati masyarakat secara umum: aktual, penting, penuh
konflik, rahasia, humor dll.

d. Ruang lingkupnya terbatas


Apabila topik terlalu luas, pembahasannya akan dangkal.

Pembatasan topik dapat memberikan kesempatan bagi


penulis untuk menelaah dan meneliti masalah yang akan
ditulisnya secara intensif.
 Setelah penentuan topik, selanjutnya adalah
merumuskan tema. Hal-hal yang harus diperhatikan:

a. Kejelasan, tema hendaknya dirumuskan dengan


kalimat yang jelas, tidak betele-tele dan berbelit-belit.
Contoh:
Pengembangan pariwisata daerah dan perlunya
partisipasi masyarakat industri dalam
mengembangkan kerajinan-kerajinan tradisional
untuk menarik wisatawan dan peningkatan
pendapatan devisa negara.

Contoh diatas merupakan rumusan tema yang tidak


jelas.
b. Kesatuan

Tema yang baik adalah tema yang memiliki satu


gagasan sentral. Sentralitas gagasan ditandai oleh
jumlah masalah pokok yang hendak digarap penulis.

Contoh:
Dengan pengembangan pariwisata daerah, maka
kesejahteraan masyarakat daerah akan meningkat dan
pendapatan devisa negara akan bertambah.
c. Keaslian (orsinalitas)

Untuk menciptakan kebaruan, tidak selalu berarti masalah


pokok atau topik yang dibahas itu baru sama sekali.
Misalnya : Topik tentang R.A. Kartini
Caranya adalah dengan membahasa topik tersebut dari
sudut pandang yang berbeda.

Contoh:
Pesona cara berpakaian R.A. Kartini dalam kehidupan
remaja modern atau popularitas R.A. Kartini sebagai
pahlawan nasional pada zaman Orde Baru dan pada era
reformasi.
2. Merumuskan Judul Karangan

Apabila topik merupakan gagasan pokok yang akan dibahas,


maka judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau
karangan itu.

Judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat


pembaca dan sebagai gambaran isi karangan.

 Syarat-syarat judul yang baik:


a)Relevan, ada hubungannya dengan isi karangan

b)Provokatif, dapat menimbulkan hasrat ingin tahu pembaca

c)Singkat, mudah dipahami dan diingat. (tidak melebihi 9 kata)


Model Perumusan Judul Karangan

1. Model judul untuk karangan populer (artikel untuk koran, majalah,


cenderung menggunakan judul-judul yang singkat dan provokatif)
Contoh : Kalau Profesor Sudah Pelupa

2. Model judul karangan ilmiah. Jenis karangan ini seperti laporan


penelitian. Yakni meliputi:
1) Masalah yang diteliti;
2) Ruang lingkup penelitian;
3) Tujuan penelitian;
4) Subjek penelitian;
5) Metode penelitian.
3. Menyusun Kerangka Karangan

 Kerangka karangan adalah rencana kerja yang


memuat garis besar suatu karangan.
 Manfaat kerangka karangan:
a) Memudahkan penyusunan karangan sehingga
karangan menjadi lebih sistematis dan teratur;
b) Memudahkan penempatan antara bagian karangan
yang penting dengan yang tidak penting;
c) Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan;
d) Membantu pengumpulan data dan sumber-sumber
yang diperlukan.
Langkah-langkah penyusunan kerangka karangan

a. Mencatat semua ide


b. Menyeleksi ide-ide
c. Mengurutkan dan mengelompokkan ide-ide secara
tepat
Cara Pengakhiran dan
Penyimpulan
 Persamaan :  Pengakhiran merupakan
• Terletak pada bagian bagian bacaan yang fungsinya
penutup suatu karangan. menandakan bahwa bacaan itu
selesai atau sudah berakhir.
 Pengakhiran merupakan
uraian yang berpola umum-
khusus.

 Perbedaan :  Kesimpulan berfungsi sebagai


 Dalam hal fungsi dan pemaknaan kembali atau
cara perumusannya. uraian-uraian sebelumnya.
Polanya bersifat khusus-
umum.
SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang masalah
 Perumusan Masalah
 Pembahasan/pembatasan masalah
 Tujuan penelitian.
 Manfaat penelitian

BAB II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan


 Pembahasan teori
 Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
 Pengajuan hipotesis
BAB III Metodologi penelitian Lanjutan
 Waktu dan tempat penelitian.

 Metode dan rancangan penelitian


 Populasi dan sampel.
 Instrumen penelitian.
 Pengumpulan data dan analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian
 Jabaran varibel penelitian.
 Hasil penelitian.
 Pengajuan hipotesis.
 Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis
tentang hasil yang didapatnya.
BAB V Penutup
 Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai