PENGERTIAN SKRIPSI
Skripsi adalah suatu karya ilmiah yang berisi hasil penelitian baik penelitian lapangan maupun penelitian pustaka, yang dilakukan oleh seorang mahasiswa sebagai salah
Pertama, susunan teratur mencakup semua unsur yang diperlukan sesuai ketentuan-ketentuan dalam pedoman penulisan.
Kedua, bentuk dan pengetikan yang sesuai dengan tata penulisan yang lazim menurut ketentuan dalam pedoman penulisan.
Ketiga, pemakaian bahasa, kalimat, kata, ejaan dan tanda baca yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Keempat, penalaran, pembuktian dan penyimpulan serta alur pemikiran seluruh muatan skripsi harus sistematis, logis, metodologis dan koheren (berhubungan;
bersangkut paut).
Pertama, sebagai kegiatan penelitian, penyusunan skripsi ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktekkan pengetahuannya sesuai
dengan bidangnya.
Kedua, penyusunan skripsi dimaksudkan sebagai sarana pembuktian kemampuan mahasiswa berpikir secara ilmiah, dengan daya ciptanya sebagai calon cendekiawan
dan kecerdasannya sebagai calon sarjana yang layak untuk lulus sebagai sarjana.
Ketiga, menghasilkan karya ilmiah yang memuat buah pikiran mahasiswa yang bernilai untuk disampaikan dan diketahui oleh pihak lain.
Keempat, dengan penelitian dan penulisan skripsi maka akan membentuk kemampuan mahasiswa untuk berteologi secara alkitabiah dan kontekstual. Oleh karena itu
skripsi harus dipandang sebagai media, proses dan hasil karya yang kelak menumbuhkan dalam diri penulisnya kemampuan berteologi. Jika hal itu ditekankan tentu
akan lahir karya ilmiah yang kritis dan asli, tidak dibuat untuk memenuhi persyaratan akademis saja.
Pertama, mahasiswa telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 140 SKS pada saat menyusun skripsi, dan sudah mencapai 146 SKS pada saat akan mengikuti ujian
skripsi.
Judul skripsi dan pokok/bidang penelitian yang hendak dilakukan oleh mahasiswa yang hendak menulis skripsi dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
3). Daftar penelitian yang disiapkan oleh lembaga pendidikan dan mahasiswa memilih sendiri dari daftar tersebut.
1
V. RENCANA KERJA PENULISAN SKRIPSI
Pertama, tahap perencanaan berupa studi awal (pendahuluan), inventarisasi literatur, wawancana atau studi lapangan guna memperjelas masalah yang diselidiki lebih
lanjut. Hal tersebut perlu dilakukan karena seringkali mahasiswa menulis skripsi dengan judul yang bagus tetapi tidak memiliki sumber data yang memadai.
Kedua, tahapan penulisan proposal skripsi berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah (pertanyaan), tujuan dan metoda. Bila perlu hal ini diseminarkan di
hadapan rekan-rekan, di bawah asuhan para dosen, agar menjadi arena sumbang saran menuju langkah selanjutnya. Kemudian proposal dimatangkan menjadi bab
pendahuluan.
a. Halaman judul; halaman judul merupakan halaman pertama skripsi dimana dicantumkan judul skripsi, nama mahasiswa, nomor induk, pengajuan skripsi
untuk jenjang kesarjanaan yang hendak dicapai, nama lembaga pendidikan, tempat dan waktu penyelesaian skripsi. Perlu diingat bahwa judul skripsi tidak boleh terlalu
b. Halaman pengesahan; halaman pengesahan dari dosen pembimbing dan lembaga pendidikan; berisi pernyataan resmi dari dosen pembimbing dan lembaga
c. Kata pengantar; kata pengantar panjangnya satu sampai dua halaman yang memuat isi hati penulis yang bersifat pribadi dan informal tanpa memasukkan
materi skripsi. Kata pengantar merupakan tempat untuk mengungkapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam proses penyelesaian skipsi.
d. Daftar isi; daftar isi skripsi mulai dari halaman judul sampai dengan curriculum vitae.
Metode penulisan skripsi ada 2(dua) yakni: (A) Studi kepustakaan (analisis literatur), (B) Studi lapangan (survai).
I. Pendahuluan
1) Latar belakang masalah; menjelaskan apa yang menjadi inti masalah dan mengapa hal itu menjadi masalah (2-3 halaman).
2) Rumusan masalah; pertanyaan problematik dan substansial yang akan diselidiki dalam keseluruhan studi (beberapa pertanyaan).
3) Tujuan penulisan; dirumuskan dengan spesifik, konkrit berdasarkan kejelasan masalah dan pertanyaan dengan kata kerja yang tepat, seperti:
4) Pentingnya penelitian; menjelaskan makna dan kontribusi yang diharapkan dari hasil studi bagi pengembangan ilmu teologi, bagi gereja, bagi
diri sendiri.
2
5) Hipotesis; merupakan pernyataan, keyakinan namun menjadi pengarah dari keseluruhan penelitian. Hipotesis dapat dirumuskan dalam bentuk
tesis seperti berikut: “Jika. . . . . maka. . . . “. Atau dengan rumusan seperti berikut: “Diduga ada korelasi yang signifikan antara. . . . . dengan. . . . .” atau “Diduga ada
pengaruh. . . . terhadap. . . . “. Hipotesis cukup satu alinea, tanpa harus menulis kutipan pendapat para ahli tentang arti hipotesis.
6) Ruang lingkup penelitian; menjelaskan batasan dari penelitian agar tidak terlalu luas, dan tidak pula terlalu sempit.
7) Metoda dan prosedur penelitian; menjelaskan tentang metoda yang digunakan, apakah deskriptif (kepustakaan, survey, etnografis, studi kasus),
historis (data masa lalu, seperti dalam sejarah teologi dan sejarah gereja, dan korelasional (melihat relasi dari beberapa variabel). Operasionalisasi metoda ini dinamakan
teknik atau prosedur atau langkah penelitian: pengumpulan data, penetapan sampel, perumusan instrumen, penganalisaan data.
8) Definisi istilah; menjelaskan istilah dalam judul dan istilah yang muncul pada tulisan (laporan hasil studi) agar tidak menimbulkan penafsiran
yang keliru.
II. Laporan studi dan pembahasan (tidak lebih dari tiga bab)
1) Bab uraian teori dan atau telaah pustaka yang mengetengahkan teori-teori ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Teori-teori itu mencakup pula hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti yang lain dalam bidang yang sama, yang telah diakui keabsahannya.
2) Bab uraian empiris atau hasil penelitian; dalam bab-bab ini disajikan data yang diperoleh dari penelitian, serta analisis data tersebut. Pada
umumnya bagian ini dipisahkan dalam: (i) bab gambaran umum obyek penelitian, (ii) bab analisa data.
Kesimpulan dalam skripsi tidaklah sama dengan intisari. Kesimpulan haruslah memperhatikan interpretasi mengenai implikasi, hubungan dan akibat atau hasil dari
segenap uraian yang mendahuluinya. Selanjutnya saran, harus memiliki keterkaitan dan kesesuaian dengan masalah, uraian dan kesimpulan. Saran-saran harus
merupakan manifestasi dari keinginan penulis untuk sesuatu yang dianggapnya belum dilaksanakan, dan terwujud.
B. Studi lapangan (survey) dengan menggunakan angket, statistik, perlu dibuat sebagai berikut:
I. Pendahuluan
b) Identifikasi Masalah
c) Rumusan masalah
d) Tujuan penulisan
g) Definisi istilah
h) Sistematika penulisan
II. Tinjauan literatur; studi literatur tentang topik yang dipilih untuk dipelajari dalam rangka membentuk teori dan menentukan model penelitian;
3
III. Metoda dan prosedur – penjelasan tentang populasi dan sampel, perumusan instrumen (angket), pengumpulan data dan penganalisaannya.
a. Daftar pustaka; suatu daftar yang terinci dan sistematis menurut abjad semua karya ilmiah yang dugunakan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
b. Lampiran-lampiran; yang terdiri dari formulir, surat keterangan, daftar angket, daftar pertanyaan, akte perjanjian, anggaran rumah tangga, peta
c. Surat dari lokasi penelitian yang menyatakan bahwa yang bersangkutan benar mengadakan penelitian (khusus untuk penelitian lapangan).
d) Untuk surat dari tempat penelitian dan curriculum vitae dilaporkan di halaman terakhir skripsi.
Atas : 2,5 cm
Bawah : 2,5 cm
Kiri : 3 cm
Kanan : 2 cm
1. Penulisan catatan kaki (foot note) harus mencantumkan sumber kutipan dengan jelas (nama pengarang, judul buku, penerbit, kota, tahun terbit, nomor
halaman). Yang termasuk dalam catatan kami adalah kutipan 40 kata atau lebih, yang ditulis secara terpisah dari teks yang mendahului, diketik dengan spasi tunggal.
“Alam semesta adalah ciptaan Allah. Ia memanifestasikan Allah, ada di bawah kedaulatan kekuasaan-Nya, dan manusia bertanggung jawab kepada-Nya. Seluruh umat
manusia adalah organisme diciptakan dalam Adam. Alkitab tidak pernah mempermasalahkan kesatuan organis dari kesatuan organis dari seluruh umat manusia. Paulus
4
1
berpegang teguh padanya dan membangun di atasnya. Dalam Adam seluruh umat manusia jatuh ke dalam dosa dan menjadi rendah” .
2. Kutipan kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“ “), sebagai bagian terpadu dalam teks utama, dan nomor halaman harus disebutkan. Nama
pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Contoh: Subroto (1990:123) menyimpulkan:
2
“Ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan berlajar” .
3. Nama pengarang diketik sesuai dengan nama yang terdapat pada sampul buku, tanpa mencantumkan gelar. Untuk buku yang ditulis oleh 2-3 orang,
nama-namanya harus disebutkan semuanya. Jika lebih dari 3 orang, cukup menyebutkan nama pengarang dalam urutan pertama dan nama-nama pengarang yang lain
4. Judul buku harus ditulis lengkap dan diberi garis bawah. Diantara nama pengarang dan judul karangan disekat dengan tanda koma, dan seluruh judul
5. Data penerbitan diketik di antara tanda ( ), yang terdiri dari nama kota tempat diterbitkan, diikuti oleh titik dua (:), nama penerbit disusul dengan
koma (,) tahun penerbitan lalu diikuti oleh tutup kurung, dan di belakang tutup kurung dibubuhkan tanda koma (,) dan kemudian nomor halaman.
6. Jika tidak ada nama pengarang, maka langsung ketik judul buku.
7. Jika tidak terdapat kota tempat penerbitan, diketik singkatan t.t.p. (tanpa tempat penerbit) atau n.p. (no place) untuk buku berbahasa Inggris.
8. Jika tidak ada nama penerbit, diketik singkatan t.p. (tanpa penerbit) atau n.p. (no publisher) untuk buku berbahasa Inggris.
9. Jika tidak terdapat tahun penerbitan, cukup diketik t.th. (tanpa tahun) atau n.d. (no date) untuk buku berbahasa Inggris.
10. Jika tidak terdapat nomor halaman, diketik t.n.h. (tanpa nomor halaman) atau n.pg. (no page) untuk buku berbahasa Inggris.
11. Menyangkut catatan kaki, ada 3(tiga) cara menyingkat dengan menggunakan istilah Latin:
a. Ibid, yang berasal dari kata ibidem yang artinya di tempat yang sama. Ibid. digunakan apabila sumber kutipan pertama segera diikuti dengan
kutipan berikut yang sumbernya sama, tanpa diselingi sumber kutipan yang lain. Pengetikannya adalah: Ibid, dilanjutkan dengan nomor halaman (Contoh: Ibid, hlm.
12).
b. Op. Cit, yang berasal dari kata opera citato yang berarti di dalam karya yang telah dikutip. Op.cit. digunakan jika kutipan berasal dari sumber
yang sama yang pernah dikutip, tetapi telah diselingi kutipan dari sumber lain. Pengetikannya harus didahului dengan nama marga pengarang, kemudian diikuti op.cit.
c. Loc. Cit, yang berasal dari kata loco citato yang artinya di bagian/tempat yang telah dikutip. Loc. cit. digunakan jika kutipan berasal dari
sumber yang sama yang pernah dikutip, juga dalam halaman yang sama, tetapi telah diselingi kutipan dari sumber lain. Pengetikannya harus didahului dengan nama
marga pengarang, kemudian dikuti op. cit, tanpa nomor halaman (Contoh: Rumpia, loc. cit.).
Daftar pustaka atau bibliografi adalah suatu daftar yang terperinci dan sistematis mengenai buku, artikel dari majalah atau surat kabar, jurnal, bulletin, dan sebagainya
1
Willy Rumpia, Paulus dan Karyanya (Jakarta: Desas Desus, 2000), hlm. 10.
2
Subroto, Ekonomi Kerakyatan (Jakarta: Kasak Kusuk, 2000), hlm. 2.
5
yang telah ditelaah untuk menyusun skripsi yang bersangkutan. Untuk bahan bacaan yang berupa artikel dalam majalah atau surat kabar, kamus dan ensiklopedi, jika
jumlahnya hanya sedikit, dapat didaftar menjadi satu dengan daftar buku.
6
Daftar pustaka harus disusun secara alfabetis tanpa pemberian nomor urut, dimulai dengan nama keluarga penulis buku dilanjutkan dengan tanda koma (,) kemudian
nama kecil. Penulisannya dimulai dari margin paling kiri, dan jika dilanjutkan pada baris berikutnya, harus sejajar dengan margin alinea baru. Contoh:
Rumpia, Willy, Kita Harus Menjadi Ciptaan Yang Sesuai Dengan Gambaran Allah (Jakarta: Metanoia, 2010).
Suatu penilaian harus ditetapkan dalam angka dan huruf menurut ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
0 – 40 =E
41 – 59 =D
60 – 74 =C
75 – 84 =B
85 – 100 =A
Nilai akhir adalah jumlah nominal dari para penguji dibagi jumlah dosen penguji (Contoh: (85+75+80) : 3 = 80 (B).