Anda di halaman 1dari 12

MODUL 4

KOMPONEN – KOMPONEN KARYA TULIS ILMIAH

Disusun oleh :

1. TRI ISMALIANTI 855958226


2. SISKA
3. TIARA SHINTA RANGKUTI 855958756
4. ANGGRAENI PRATIWI PUTRI SYAHDAN 855957793
5. NURAINI DAMANIK 855958731
6. TIYA NAZWA RIDWAN 855958186
7. DEWI YANI SARAGIH

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS  KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
UPBJJ – UT 12 MEDAN
POKJAR SERDANG BEDAGAI

KOMPONEN – KOMPONEN KARYA TULIS ILMIAH

Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal
ilmiah dengan tata cara ilmiah dan mengikuti konvensi ilmiah yang telah disepakati
bersama (Bahdian dan Ardial, 2005). Proses penulisan sangat penting diperhatikan agar
artikel ilmiah yang ditulis dapat menjadi bacaan yang tersusun secara sistematis dan jelas
sehingga gagasan yang ingin Anda sampaikan dapat dengan mudah ditangkap dan
dipahami oleh pembacanya.
Artikel ilmiah yang baik adalah apabila dapat berfungsi sebagai media komunikasi
antara peneliti dengan target pembacanya.

A. Persyaratan Dasar Menulis Artikel Ilmiah


Ada empat persyaratan dasar yang perlu diperhatikan sebelum memulai menulis,
yaitu originalitas, pengetahuan dasar, informasi penunjang, dan kode etik
(Molokwu dan Wallis, 2008), dan pemahaman tentang norma atau kode etik
penulisan (Bahdin dan Ardial, 2005).
Ide/gagasan yang hendak disampaikan hendaknya merupakan gagasan murni dari
hasil pemikiran Anda sendiri dan (apabila mungkin) merupakan sesuatu yang
inovatif.
Dalam konteks ini, penulis harus membaca/mempelajari dengan tuntas literature
yang berkaitan dengan topik artikel ilmiah. Kumpulkan sebanyak mungkin
literature yang diperlukan untuk melengkapi isi naskah yang akan Anda tulis.
Anda dapat melakukan dengan cara melakukanj penelusuran (browsing) literature
tentang hasil-hasil penelitian terdahulu melalui penelusuran informasi di
perpustakaan atau browsing di internet.
Hal ini akan sangat penting untuk mem-back-up pernyataan yang Anda buat
secara deskriptif sehingga membuat pembaca lebih mudah dan cepat
menangkap/memahami penjelasan Anda.
Penulis harus menyebutkan/mencantumkan rujukan yang diambil dari sumber
lain. Rujukan tanpa mencantumkan sumbernya akan diklasifikasikan sebagai
pelanggaran kode etik dan Anda akan dikenai sangsi akademik.
B. Kronologis Proses Penulisan Karya Ilmiah

1
Kronologi proses penulisan artikel ilmiah, dari mulai menentukan judul sampai
dengan tersusunnya naskah artikel yang siap untuk dikirim ke redaksi jurnal
ilmiah.
1. Menetapkan tujuan penulisan, judul dan target pembaca.
2. Menyusun desain/struktur tulisan ilmiah dengan judul yang sesuai dengan
tujuan penulisan artikel ilmiah
3. Buatlah diagram atau kerangka penulisan (outline) dengan tepat untuk
menggambarkan topik-topik yang akan Anda tulis.
4. Tulislah draf kasar (manuskrip) secepat mungkin di computer atau draf
tertulis di kertas sesuai dengan struktur dan outline yang sudah Anda susun.
5. Untuk tulisan versi terakhir (draf final) perhatikan hal-hal berikut:
a. memeriksa semua data, fakta, dan referensi
b. memeriksa rangkaian penulisan sebuah topik dalam paragraf dengan
tepat
6. Menulis abstrak merupakan kegiatan terakhir yang dilakukan penulis, yaitu
menyusun tulisan berupa ringkasan artikel yang isinya harus merangkum isu-
isu utama atau yang paling menonjol dari artikel tersebut.
7. Dapatkan teman atau kolega untuk membaca. Gunanya adalah untuk
mengukur apakah tulisan Anda dapat dipahami oleh pembacanya.
8. Apabila Saudara sudah menentukan salah satu jurnal tertentu untuk
mengirimkan naskah, maka perhatikan hal-hal berikut:
a) Apa visi dan misi dari jurnal tersebut
b) Siapa atau kelompok mana yang Saudara bidik sebagai target pembaca

C. Jenis-Jenis Artikel Ilmiah


1. Artikel yang diangkat dari hasil penelitian lapangan (artikel hasil penelitian)
Jenis artikel ini merupakan tulisan yang berisi paparan tentang proses dan
hasil-hasil yang diperoleh peneliti dari suatu kegiatan penelitian (Bahdin dan
Ardial, 2009).

2
Artikel ilmiah hasil penelitian merupakan media bagi seorang ilmuwan untuk
berkomunikasi dengan ilmuwan lain tentang hasil penelitiannya. Untuk
tujuan ini, penyampaian dalam bentuk tulisan harus memenuhi format baku
yang berlaku, yaitu disampaikan dengan sesuai aturan penulisan karya
ilmiah, yaitu sistematis, logis dan berbobot ilmiah. Format baku yang
umumnya berlaku meliputi judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, kajian
pustaka dan metode, hasil, dan daftar pustaka.
2. Artikel nonpenelitian
Artikel nonpenelitian adalah telaah artikel, kajian pustaka, dan hasil
pengembangan proyek. Dalam modul ini hanya dibicarakan telaah artikel dan
kajian pustaka.
a. Telaah artikel (review articles)
Telaah artikel (review articles) adalah tulisan yang merupakan evaluasi
atas sebuah isu atau masalah yang sudah pernah dipublikasikan.
Dilakukan dengan cara memperdalam seluruh materi dan kemudian
mengorganisasi ke dalam kelompok/variabel sesuai isu yang
berkembang, mengintegrasikan ke dalam pokok bahasan dan selanjutnya
melakukan evaluasi.
b. Kajian teori (theoritical articles)
Kajian teori (theoritical articles), adalah tulisan ilmiah yang memuat
cuplikan-cuplikan tentang hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan
banyak peneliti tentang sebuah masalah dan menghubungkannya dengan
teori-teori yang baru atau yang belum digunakan oleh para peneliti
tersebut.

KOMPONEN DAN ISI ARTIKEL ILMIAH

Artikel ilmiah secara universal batang tubuh (bodi), kesimpulan, daftar pustaka
(Wibowo, 2008). Sedangkan artikel ilmiah hasil penelitian akan dilengkapi dengan
bahasan tentang metode dan hasil penelitian dalam bab/bagian tersendiri sebagai berikut:
judul, abstrak dan kata-kata kunci, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan,
kesimpulan/penutup, dan daftar pustaka (Marijnissen, 2008).

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

3
Halaman judul
Lembar pengesahan
Abstrak
Daftar isi
Daftar label
Daftar gambar
Daftar lampiran
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
II. Kajian Pustaka
III. Pelaksanaan Penelitian
A. Subyek Penelitian
B. Deskripsi Tindakan Perbaikan per Siklus
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Deskripsi Hasil Tindakan Perbaikan per Siklus
B. Pembahasan per Siklus
C. Hasil Perbaikan Yang Dicapai
V. Kesimpulan dan Saran Tindak Lanjut
A. Kesimpulan
B. Saran Tindak Lanjut
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran

ARTIKEL ILMIAH
Hasil Penelitian Nonhasil Penelitian
a) Judul e) Judul
b) Abstrak dan kata kunci f) Abstrak dan kata kunci
c) Bagian inti (batang tubuh/bodi) g) Bagian inti (batang tubuh/bodi)
o Latar belakang o Latar belakang
o Materi inti o Materi inti
o Metode o Pembahasan
o Hasil penelitian h) Penutup/kesimpulan
o Pembahasan Daftar pustaka

4
d) Penutup/kesimpulan
Daftar Pustaka

Perbedaan dasar antara laporan dan artikel ilmiah terletak pada lingkup publikasi,
materi/isi, fokus target pembaca, format, dan tujuan penulisan.

Laporan Penelitian Artikel Penelitian


Publikasi di lingkungan terbatas. Isinya Publikasi lebih luas. Dapat diangkat dari
tentang proses dan hasil-hasil yang laporan penelitian, hasil pemikiran atau
diperoleh dari suatu kegiatan penelitian. kajian pustaka.
Banyak/tebal, detil dan spesifik, karena Lebih ringkas, sebatas pada pesan dan
tujuannya adalah untuk melaporkan secara gagasan yang ingin disampaikan penulis.
utuh hasil sebuah penelitian. Jumlah Jumlah halaman 15-20 halaman.
halaman 19 sampai >200 halaman.
Merupakan laporan hasil penelitian untuk Merupakan tulisan yang diangkat dari hasil
disampaikan di lingkungan terbatas. penelitian atau nonpenelitian untuk
disebarluaskan bagi target pembaca.
Hanya diminati oleh mereka yang benar- Diminati oleh lingkungan yang lebih luas
benar membutuhkan untuk rujukan bahan dan sifatnya untuk publikasi.
penelitian lebih lanjut.
Struktur/format lebih rinci dan sangat Struktur/format lebih longgar, tetapi tetap
prosedural fokus pada pesan yang ingin disampaikan
penulis.
Dirancang untuk disusun menjadi laporan Dirancang untuk dimuat dalam jurnal
utuk sponsor/penyandang dana. ilmiah atau kumpulan buku artikel.

A. JUDUL
Judul hendaknya mampu memberikan kesan awal yang baik bagi pembaca, yaitu
singkat, tata bahasa benar, merefleksikn isi, dan spesifik. Judul hendaknya
merupakan ringkasan dari ide utama (main ideal) dari artikel dan menunjukkan
variabel-variabel yang digunakan atau teori-teori yang sedang diinvestigasi serta
hubungan antarvariabel atau antarteori.
Penulisan judul artikel memiliki dua tujuan, yaitu menarik minat pembaca dan
membantu dalam indeksisasi dan penelusuran subjek. Judul yang baik adalah
yang memenuhi kriteria berikut:
1. Merupakan ringkasan dari ide pokok karya tulis dan disusun sedemikian rupa
agar dapat menarik perhatian pembaca.
2. Judul haruslah mengandung kata-kata kunci yang mewakili isi tulisan.
Judul laporan penelitian Judul artikel ilmiah
A study to determine the extent of the Local accent on the listening
effects of local accent on the listening perception of Children

5
perception of Children.
Pengaruh pemberian pupuk Kalium Dampak pupuk kalium terhadap
terhadap warna daun Anthurium sp. penampilan tanaman Anthurium.
Sebuah penelitian etnografis tentang Potret kehidupan masyarakat Betawi
kehidupan masyarakat Betawi Ora di Ora di wilayah Tangerang Utara.
wilayah Kabupaten Tangerang Utara.
Pengaruh penggunaan power pint Kekuatan power point meningkatkan
terhadap jangkauan penjelasan materi daya jangkau penjelasan materi
pembelajaran IPS di SD. pembelajaran IPS di SD.
Belajar mandiri dalam konteks sistem Belajar mandiri dalam sistem
pendidikan jarak jauh: sebuah upaya pendidikan jarak jauh: sebuah
mencari pola pendekatan belajar yang tantangan bagi Universitas Terbuka.
efektif dalam menempuh studi di
Universitas Terbuka.
Attitudes of Elementary School Sikap siswa terhadap pelajaran bahasa
Students of SDN Pondok Cabe Ilir daerah.
towards local language as a subject.
3. Nama pengarang/penulis artikel di bagian atas dari artikel di bawah judul
artikel. Penulis juga harus mencantumkan nama-nama anggota peneliti, yaitu
orang-orang yang ikut menjadi anggota peneliti.

A. Abstrak Dan Kata-Kata Kunci


Abstrak berasal dari kata Latin abstracum yang artinya bentuk padat (condensed
form) dari sebuah tulisan yang panjang. Abstrak yang baik ditulis dalam satu
paragraf secara akurat, self-contained, singkat (concise) and spesifik,
nonevaliatif, serta utuh (coherent) dan mudah dipahami (readable).
1. Akurat (accurate) artinya isi abstrak secara benar mencerminkan tujuan dan
isi artikel.
2. Self-contained, artinya abstrak hendaknya menjelaskan kalau ada akronim
atau istilah yang unik, sehingga pembaca dapat langsung mengerti isinya
tanpa harus mencari referensi lain.
3. Singkat dan spesifik, artinya kalimat semaksimal mungkin dibuat informatif
terutama kalimat pokok.
4. Non-evaluatif, artinya abstrak lebih sebagai laporan daripada evaluasi.
5. Utuh (coherent) dan mudah dipagami (readable), artinya abstrak ditulis
dengan bahasa yang lugas dan jelas.
Abstrak merupakan bagian paling penting dari sebuah artikel, karena (a)
merupakan bagian pertama yang dicermati pembaca sesudah judul; (b) mungkin
juga hanya bagian ini yang dibaca sebelum pembaca mengambil keputusan untuk

6
membaca seluruh artikel; dan (c) perangkat penting untuk mengalokasikan dan
mengidentifikasi artikel yang dicari pembaca (APA, 1985). Jadi, abstrak adalah
merupakan preview bagi pembaca tentang gagasan yang ingin ditulis dalam
artikel.
Kapan perlu menulis abstrak? Abstrak diperlukan pada saat kita akan:
1. mengirimkan artikel untuk jurnal, terutama jurnal online;
2. mengajukan dana penelitian;
3. menulis proposal buku;
4. menyelesaikan disertai doktor atau tesis sarjana sastra;
5. menulis proposal untuk sebuah bab buku.
Aspek-aspek pokok yang perlu ditonjolkan dalam abstrak umumnya terdiri dari
tujuh bagian, berikut ini.

1. Sebutkan tujuan penulisan dengan jelas dalam kalimat pertama.


2. Sebutkan metode yang digunakan:
a. Sebutkan dengan jelas pendekatan yang digunakan, apakah kajian teori,
laporan hasil penelitian, dll.
b. Sebutkan desain dan metodologi penelitian yang digunakan;
c. Jelaskan dengan singkat garis besar metodologi yang digunakan tanpa
harus terperangkap pada detil.
3. Jelaskan temuan-temuan pokok termasuk temuan kuantitatif atau
kecenderungan-kecenderungan dari temuan yang diperoleh: laporkan.
4. Pernyataan singkat dari kesimpulan, saran, dan implikasi berisi dampak dari
temuan.
5. Cantumkan kata-kata kucni yang merupakan kata-kata yang menunjukkan
identifikasi dari artikel untuk tujuan yang indeksisasi.
6. Ditulis dengan jelas, singkat, dan bahasa yang teknis dan terukur/konkret.
7. Hal-hal yang perlu dihindari dalam menyusun sebuah abstrak, yaitu tidak
mengacu pada karya orang lain, tidak menambahkan informasi yang tidak
terdapat dalam karya asli, dan tidak mendefinisikan istilah.
Walaupun letaknya dibagian paling depan dari artikel, tetapi hendaknya abstrak
dibuat setelah Anda selesai menulis naskah artikel jurnal. Cara menulis abstrak
adalah dengan mengambil bagian-bagian dari komponen-komponen abstrak
(tujuan, metodologi, temua, kesimpulan dan saran), kemudian diedit kembali,

7
sesuaikan dengan jumlah kata yang digunakan, diberi kata-kata penghubung
untuk membangun keutuhan isi.
Bagaimana sebaiknya Anda mempersiapkan diri dalam menulis abstrak?
1. Abstrak akan berada di awal tulisan Anda.
2. Mulailah menulis abstrak Anda pada halaman baru dan membiarkan otak
Anda berjalan dan letakkan nomor halaman 2 di sudut kanan atas serta
tuliskan kata Abstrak di bagian atas halaman.
3. Menjaga tetap pendek atau singkat.
4. Struktur abstrak sesuaikan dengan urutan tulisan Anda.
5. Lihatlah abstrak dalam jurnal profesional yang lain untuk contoh bagaimana
meringkas artikel Anda.
6. Tulis draf kasar abstrak Anda.
7. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah (i) lihat di jurnal akademik
untuk contoh abstrak,(ii) gunakan standar APA sebagai acuan, dan (iii) jika
mungkin, minta saran/pendapat rekan seprofesi atau senior Anda untuk
bantuan (Cherry, 2010).
Hal-hal yang perlu dihindari dalam menyusun abstrak adalah (i) menyampaikan
informasi tentang latar belakang dengan panjang lebar (tidak fokus); (ii)
menggunakan kutipan/referensi dari sumber pustaka lain di luar artikel; (iii)
menggunakan kalimat-kalimat yang tidak lengkap atau tidak efektif, dan (iv)
menggunakan singkatan atau istilah yang tidak umum maka abstrak yang baik
adalah akurat, utuh (self-contained), konsisten dan spesifik, nonevaluatif, serta
koheren dan mudah dipahami (APA, 2008); Koopman, (1997); Cherry (2010).
Bagaimanakah membuat abstrak yang baik? Yakinkan bahwa abstrak yang Anda
tulis mencerminkan tujuan dan isi naskah.
1. Isinya relevan dan menjelaskan tujuan penulisan dan merefleksikan isi
tulisan.
2. Disajikan dalam format bacaan yang utuh.
3. Istilah yang digunakan harus konsisten.
4. Merupakan tulisan berbentuk laporan bukan komentar atau opini dari penulis.
5. Ditulis dengan jelas dan meyakinkan pembaca.
6. Disajikan dalam bentuk satu paragraf, jadi tidak ada aline.
7. Ditinjau dari disiplin ilmu maka ada dua jenis abstrak, yaitu abstrak deskriptif
dan abstrak informatif.

8
Abstrak hasil studi empiris (termasuk hasil penelitian) sebaiknya ditulis antara
100-150 kata, meliputi unsur-unsur berikut:
1. permasalahan ditulis dalam satu kalimat;
2. sebutkan subyek penelitian, sebutka karakteristik variabel yang digunakan
seperti gender, usia, latar belakang pendidikan, dan lain-lain;
3. jelaskan metode yang digunakan termasuk instrumen, metode pengumpulan
data, teknik pengolahan data serta waktu dan tempat;
4. cantumkan temuan termasuk tingkat signifikansi secara statistik;
5. terakhir, cantumkan kesimpulan dan saran-saran dari hasil tulisan.
Untuk abstrak hasil kajian teori dan reviu artikel biasanya lebih singkat dari
abstrak hasil studi empiris, yaitu 75-100 kata. Isinya meliputi:
1. judul ditulis dalam satu kalimat;
2. tujuan, dasar teori yang digunakan, kerangka berfikir dan ruang lingkup
tulisan;
3. sumber-sumber yang digunakan untuk membuat tulisan, misalnya studi
dokumen, observasi atau wawancara, dan lain-lain;
4. kesimpulan dan implikasi atau aplikasi dalam praktik di lapangan.
Syarat-syarat penulisan abstrak:
1. ditulis dalam satu paragraf, terdiri dari 100-250 kata yang menjelaskan secara
singkat tentang tujuan, metode, hasil dan kesimpulan dari artikel;
2. agak sulit memang menyampaikan informasi secara lengkap dalam jumlah
kata yang minim, karena itu mulailah dengan hal-hal yang menurut Anda
paling penting dan signifikan;
3. jangan menggunakan singkatan atau kutipan.

B. Bagian Inti (Bodi)


Bagian inti sebuah artikel jurnal umumnya terdiri dari pendahuluan, materi inti
dan penutup. Sedangkan artikel jurnal hasil penelitian materi inti dapat dilengkapi
dengan metode serta hasil dan pembahasan.

9
1. Pendahuluan
Pendahuluan diawali dengan latar belakang yaitu menyampaikan kepada
pembaca tentang permasalahan yang umum sebagaimana sudah Anda
nyatakan dalam laporn penelitian dan kemudian mengerucut menjadi masalah
yang lebih spesifik atau yang Anda pikir cukup menarik untuk
dipublikasikan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menyusun pendahuluan sebagai
berikut.
a. Apa permasalahan yang ingin Anda ungkapkan?
b. Apakah pertanyaan penelitian/hipotesis relevan dengan permasalahan
yang ingin Anda ungkapkan?
c. Apa kaitan tulisan Anda dengan tulisan/penelitian terdahulu? Teori atau
konsep dan metode apa yang relevan untuk mengatasi masalah tersebut?
Apakah permasalahan yang ingin Anda ungkapkan relevan dengn
pertanyaan penelitian?
d. Apa implikasi teoritis terhadap permasalahan yang Anda angkat?
Kelemahan dalam penulisan pendahuluan adalah (i) informasi yang terlalu
padat atau kurang informasi, (ii) tujuan penulisan yang tidak jelas, (iii) tidak
sistematis, (iv) ditulis dalam bentuk urutan/kronologis, bukan deskriptif, dan
(v) penyampaian menyebutkan Orang I (penulis, saya).
2. Materi Inti
Materi inti merupakan bagian yang menyajikan inti permasalahan.
3. Metode
Metode hendaknya memuat hal-hal tentang subyek, variabel, materi,
prosedur, dan analisis statistik (Zeiger, 1991).
a. Subyek menjelaskan tentang metode sampling dan sistem rekrutmen,
jumlah subyek, justifikasi dari ukuran sampel.
b. Variabel menjelaskan tentang jenis variabel yang digunakan, apakah
independen, dependen, ekstraneous atau kontrol.
c. Material menjelaskan tentang peralatan dan instrumen yang digunakan.
d. Prosedur menjelaskan tentang deskripsi singkat secara kronologis seputar
kegiatan penelitian yang sudah dilakukan.

10
e. Analisis statistik menjelaskan seputar metode pengumpulan dan
pengelompokan data, peranti lunak statistik/statistical software seperti
nama, versi serta tahun), statistical tests.
4. Hasil dan Pembahasan
Bagian ini menjelaskan hasil analisis data yang dilakukan. Dapat
dipresentasikan dalam bentuk tabel atau grafik. Tabel dimaksudkan untuk
merangkum data, sedangkan grafik ditujukan untuk mengekspresikan ide
penulis.
5. Penutup/Kesimpulan
Dalam bagian ini jelaskan jumlah temuan-temuan Anda berdasarkan hasil
analisa data, menginterprestasikan hasil analisis data, dan menarik
kesimpulan.
Referensi/Daftar Pustaka
Referensi mencakup semua literatur yang Anda referensikan dalam artikel
Anda.
Contoh-contoh cara penulisan referensi:
Afolabi, S.O. (2003). Assessment of Students on Teaching Practice: A case
Study of Collega of Education llorin.
https://www.unilorin.ed.ng/unilorin/journals/ije/june2003.
American Psychological Association (2005). Publication manual of the
American Psychology Association (5th ed.) Los Angelos: APA.
Daramola, S.O. (1991). Teaching practice and university admissions for NGE
graduates Ilorin Journal of Education, 2(1), 88-94.

11

Anda mungkin juga menyukai