Anda di halaman 1dari 14

PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN

Disampaikan pada Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan


Kelas melalui Kegiatan MGMP Bahasa Inggris dengan sumber dana dari Block
Grant MGMP Dikdas tahun 2012

Disampaikan Oleh

I Wayan Surata, S.Pd.,M.Pd.


Widyaiswara LPMP Bali

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDRAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) BALI


2012

PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN


Oleh: I Wayan Surata, M.Pd1
KOMPETENSI
Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan anatomi artikel hasil penelitian
2. Menulis artikel hasil penelitian
DESKRIPSI
Makalah ini memaparkan anatomi hasil penelitian. Paparan substansi
artikel didasarkan atas urutan bagian anatominya, yaitu bagian awal,
bagian inti, dan bagian akhir.

Setelah itu dipaparkan secara lebih

rinci komponen-komponen yang terdapat dalam setiap bagian. Dari


seluruh bagian, maka bagian inti diuraikan dengan porsi yang lebih
banyak karena merupakan esensi dari setiap artikel ilmiah. Penulisan
artikel ini dilakukan oleh peneliti/penulis sebagai tindak lanjut dari
kegiatan ilmiah berupa penelitian dan atau kajian referensi sebagai
alat untuk menyebarluaskan hasil karya ilmiah kepada sasaran yang
lebih banyak dan luas.
I.

PENDAHULUAN

Pengertian dan Ciri-ciri Artikel Ilmiah


Artikel ilmiah adalah suatu karya ilmiah yang ditulis untuk
dimuat dalam jurnal/majalah ilmiah dengan tata cara penulisan yang
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau
ditetapkan. Artikel

ilmiah dapat diangkat dari

hasil

penelitian

lapangan/laboratorium, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil


pengembangan proyek. Sumber bahan untuk menulis artikel ilmiah
dapat berupa laporan hasil penelitian, kumpulan makalah, buku dan
diktat/bahan ajar, serta laporan kegiatan pengembangan proyek.

Widyaiswara LPMP Bali

Publikasi artikel ilmiah dalam bentuk jurnal ilmiah dimaksudkan


untuk mengkomunikasikan gagasan atau temuan yang penting untuk
diketahui oleh pembaca. Umumnya gagasan yang ditulis dalam
bentuk artikel adalah gagasan atau temuan baru yang memiliki
orisinalitas dan memiliki sumbangan tinggi terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan dari penemunya. Jika gagasan yang ditulis sudah
umum, biasanya penulis menuangkannya dalam bentuk buku atau
diktat.
Untuk keperluan komunikasi gagasan atau temuan orisinal,
setiap artikel ilmiah memuat dua hal pokok, yaitu diskusi dan
referensi. Diskusi maksudnya mempertemukan gagasan penulis
dengan gagasan penulis/pakar lain. Dalam paparan diskusi, diuraikan
posisi gagasan penulis dan gagasan penulis/pakar lain dengan cara
menunjukkan perbedaan dan persamaannya, serta kemajuan yang
diperoleh penulis. Gagasan dan temuan penulis lain dicatat dalam
bentuk sistem perujukan (referensi). Penulisan perujukan ini juga
dimaksudkan untuk memenuhi standar etis dari tulisan/karya tulis
ilmiah dan menghindari adanya duplikasi atau plagiasi.
Bentuk artikel ilmiah dibedakan dalam tiga segi, yaitu bahan,
sistematika, dan teknik penulisan. Bahan yang ditulis untuk artikel
ilmiah adalah hal-hal yang sangat penting saja, misalnya dalam
artikel hasil penelitian, yang ditulis berisi pendahuluan, metode,
temuan, dan pembahasan. Sistematika penulisan artikel ilmiah ditulis
dengan mengikuti format esei dalam bentuk bagian dan subbagian,
dan tidak ditulis dalam bentuk bab dan subbab atau enumeratif.
Teknik penulisan artikel ilmiah mengikuti pola dan norma universal
yang

menandai suatu karya tulis ilmiah, dan mengikuti gaya

selingkung yang ditentukan oleh penerbit jurnal.


Norma universal mengatur kaidah-kaidah penulisan ilmiah
yang diharapkan diikuti oleh para penulis sebagaimana sikap ilmiah
oleh para ilmuwan pada umumnya. Sementara, norma selingkung
suatu jurnal

pada umumnya dipertahankan konsistensinya sebagai

penciri dan kriteria kualitas teknik dan penampilan jurnal yang


bersangkutan. Norma selingkung yang dianut suatu jurnal mungkin
berbeda antara satu dengan yang lain, tetapi biasanya semua masih
mengikuti pedoman yang berlaku secara umum.
Jenis-jenis Artikel Ilmiah
Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel ilmiah
umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) artikel hasil
penelitian, dan (2) artikel

konseptual (ada juga yang menyebut

artikel hasil pemikiran). Tapi dalam kesempatan ini hanya dipaparkan


artikel hasil penelitian.
Artikel hasil penelitian adalah artikel ilmiah yang ditulis dari
hasil suatu kegiatan penelitian. Hasil penelitian yang ditulis dalam
bentuk artikel untuk kemudian diterbitkan dalam jurnal ilmiah
memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang ditulis dalam bentuk
laporan teknis resmi. Laporan teknis resmi suatu penelitian umumnya
berisi hal-hal yang menyeluruh dan lengkap sehingga naskahnya
cenderung

tebal

dan

direproduksi

dalam

jumlah

yang

sangat

terbatas. Akibatnya hanya kalangan terbatas saja yang dapat


membacanya. Sebaliknya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk
artikel biasanya dituntut untuk berisi hal-hal yang penting saja,
karena setiap kali penerbitan sebuah jurnal hanya bisa memuat
beberapa artikel, sehingga ruang yang tersedia untuk sebuah artikel
sangat terbatas. Namun, jurnal ilmiah yang diterbitkan akan dibaca
oleh banyak orang, antara lain akademisi, para profesional, dan
mahasiswa.

Bahkan

jurnal

yang

terakreditasi

atau

bertaraf

internasional dan disebarluaskan melalui website internet, dapat


dibaca dan diakses oleh semua visitor di seluruh dunia. Singkatnya,
hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel jurnal akan
memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas daripada
laporan teknis resmi.

Penulisan artikel hasil penelitian dalam suatu jurnal dapat


dilakukan dengan tiga cara. Pertama, artikel hasil penelitian ditulis
setelah

penulisan

laporan

teknis

penelitian

diselesaikan.

Cara

penulisan ini yang sementara dilakukan oleh sebagian besar penulis


artikel. Kedua, artikel hasil penelitian ditulis setelah segala aktivitas
penelitian diselesaikan, tetapi penulisan laporan teknisnya belum
terselesaikan (masih dalam proses). Ketiga, artikel hasil penelitian
ditulis setelah kegiatan penelitian diselesaikan dan memang tidak
akan dilakukan penulisan laporan teknisnya. Jenis ini saat ini masih
jarang dilakukan oleh penulis artikel. Padahal dalam mengantisipasi
proses percepatan diseminasi temuan kepada masyarakat sasaran
yang relevan menjadi sangat penting. Begitu juga bila dikaitkan
dengan upaya perlindungan hak cipta.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan
artikel hasil penelitian antara lain (1) esensi dari substansi isi yang
lebih diprioritaskan (dalam hal ini pendahuluan, metode, dan hasil
penelitian), (2) tata tampilan artikel, baik yang terkait dengan norma
selingkung maupun norma universal yang ditetapkan oleh dewan
penyunting jurnal yang bersangkutan, (3) proporsi antarbagian artikel
dan halaman maksimal yang diperbolehkan, dan (4) rambu-rambu
anatomi artikel yang ditetapkan oleh dewan penyunting. Dalam
penulisan artikel hasil penelitian, ketiga hal di atas saling mengkait
(butir 1-3 akan terintegrasi dalam butir 4). Bentuk integrasi tersebut
difasilitasi oleh tatatulis tertentu, yang perwujudannya dalam bentuk
artikel hasil penelitian yang dimuat dalam suatu jurnal yaitu, judul,
nama penulis, abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan, metode,
hasil, pembahasan, simpulan dan saran, dan daftar rujukan.
Artikel nonpenelitian atau konseptual adalah artikel ilmiah yang
ditulis dari hasil pemikiran atas suatu permasalahan. Dalam upaya
untuk menghasilkan artikel jenis ini, penulis terlebih dahulu mengkaji
sumber-sumber yang relevan dengan permasalahannya, baik yang
sejalan maupun yang bertentangan dengan apa yang dipikirkannya.
Sumber-sumber
menghasilkan

yang
suatu

dianjurkan
pemikiran

untuk

adalah

dirujuk
juga

dalam

rangka

artikel-artikel

hasil

pemikiran yang relevan, hasil-hasil penelitian terdahulu, di samping


teori-teori yang dapat digali dari buku-buku teks.
Bagian paling vital dari artikel konseptual adalah pendapat atau
pendirian penulis tentang hal yang dibahas. Pendirian penulis
dikembangkan dari analisis terhadap pikiran-pikiran orang lain
mengenai masalah yang sama yang telah dipublikasikan sebelumnya,
dan pikiran baru penulis tentang hal yang dikaji, jika memang ada.
Jadi, artikel konseptual bukan sekedar kolase atau tempelan cuplikan
dari sejumlah artikel, apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah
sumber, tetapi lebih menekankan hasil pemikiran analitis dan kritis
penulisnya.
Mengacu hal di atas, representasi terbitan suatu jurnal ilmiah
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (1) hanya memuat artikel
hasil penelitian, (2) memuat artikel hasil penelitian dan artikel
konseptual (ini sebagian besar), dan (3) memuat artikel hasil
penelitian dan artikel konseptual, ditambah dengan isi lain, misalnya
resensi buku dan obituari. Contoh jurnal ilmiah yang hanya memuat
artikel

hasil penelitian

adalah Jurnal

Penelitian

Kependidikan

terbitan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Contoh jurnal


ilmiah yang memuat artikel hasil penelitian dan artikel

konseptual

adalah Jurnal Ilmu Pendidikan terbitan LPTK dan ISPI.


II. ANATOMI ARTIKEL ILMIAH
Setiap artikel ilmiah, baik hasil penelitian maupun konseptual
umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu (1) bagian awal, (2) bagian
inti, dan (3) bagian akhir. Bagian awal artikel mencakup: (1) judul, (2)
nama dan identitas penulis, dan ( 3) abstrak dan kata kunci. Bagian
inti artikel mencakup tiga subbagian, yaitu (1) bagian pendahuluan,
(2) bagian isi, dan (3) bagian penutup. Bagian akhir artikel berupa
daftar rujukan.
Pembeda utama antara artikel hasil penelitian dan artikel
konseptual

terutama terletak pada masing-masing bagian dari

anatomi artikel ilmiah. Pertama, pada bagian awal artikel, isi abstrak

untuk artikel hasil penelitian lebih ditekankan pada masalah, metode


dan hasil, sedangkan pada artikel konseptual lebih ditekankan pada
hal-hal penting tentang gagasan yang dikembangkan dalam artikel.
Kedua, pada bagian inti dari artikel hasil penelitian terdapat
subbagian metode, hasil dan pembahasan, sedangkan pada artikel
konseptual tidak ada subbagian ini, tetapi subbagian yang ditulis
berdasarkan kajiannya. Ketiga, pada bagian penutup, artikel hasil
penelitian berisi simpulan dan atau saran (bila dipandang sangat
perlu), sedangkan pada artikel konseptual berisi ringkasan analisis
atau simpulan berbentuk sintesis.
Penulisan dan isi dari masing-masing bagian, selanjutnya
diuraikan

berdasarkan

jenis

artikelnya,

yaitu

(1)

artikel

hasil

penelitian, dan (2) artikel konseptual.

Artikel Hasil Penelitian


1. Bagian Awal
Bagian awal suatu artikel hasil penelitian mencakup tiga hal,
yaitu (1) judul, (2) nama dan identitas penulis, dan (3) abstrak dan
kata kunci
Judul Artikel. Judul merupakan satu-satunya bagian artikel
yang akan pertama kali dibaca orang. Untuk itu, judul diharapkan
dapat dengan cepat memberikan gambaran mengenai isi artikel.
Dalam penulisan judul artikel diharapkan tidak terlalu panjang dan
tidak terlalu pendek. Bila tampilan judul artikel terlalu panjang, maka
dapat dipisahkan dengan anak judul agar dapat dipahami secara
cepat. Di samping itu penulisan judul artikel dipersyaratkan tidak
mengandung singkatan atau akronim yang belum banyak dikenal
pembacanya, mencerminkan variabel yang dibahas, dan memiliki
daya tarik bagi pembaca.
Untuk artikel hasil penelitian, variabel-variabel penelitian dan
hubungan antar-variabel serta informasi lain yang dianggap penting
hendaknya terlihat dalam judul artikel. Walaupun demikian, harus

dijaga agar judul artikel tidak menjadi terlalu panjang. Judul artikel
umumnya terdiri atas 5 - 20 kata.
Contoh judul artikel hasil penelitian:
Tindak
Pembelajaran
yang
Berkontribusi
terhadap
Peningkatan Kemampuan Interpersonal Siswa Sekolah Dasar
(oleh Syahniar, Universitas Negeri Padang, dimuat dalam
Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 15, Nomor 2, Juni 2008, hlm.128
-134).
Nama dan Identitas Penulis. Nama dan identitas penulis
ditulis di bawah judul dan di bawah tulisan sebagai catatan kaki
(footer). Untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa atau
inferioritas penulis, nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar
akademik atau gelar profesional yang lain. Jika dikehendaki gelar
kebangsawanan atau keagamaan boleh disertakan. Identitas singkat
tentang tentang penulis, misalnya profesi dan nama lembaga tempat
penulis bekerja serta alamat korespondensi dapat ditulis sebagai
catatan kaki di halaman pertama. Jika penulis lebih dari dua orang,
hanya nama penulis utama yang dicantumkan disertai tambahan dkk.
(dan kawan-kawan). Nama penulis lain beserta identitasnya ditulis
dalam catatan kaki atau di dalam catatan akhir jika tempat catatan
kaki tidak mencukupi.
Contoh catatan kaki:
Syahniar adalah Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Padang, Kampus UNP, Air
Tawar, Padang, e-mail: syah_niar@yahoo.com
Abstrak

dan

Kata

Kunci.

Abstrak

dalam

artikel

hasil

penelitian berisi uraian singkat mengenai esensi penelitian, yaitu


masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil
penelitian. Tekanan utama diberikan kepada hasil penelitian. Teknik
penulisanya

memperhatikan

esensi

penelitian,

dengan

panjang

tulisan 5075 kata, yang ditulis dalam spasi tunggal dalam satu
paragraf. Untuk menggambarkan ranah masalah yang diteliti, pada
bagian akhir dari abstrak disertai kata kunci (3-5 kata). Pada jurnal

ilmiah yang terakreditasi, umumnya abstrak ditulis dalam bahasa


Inggris. Hal ini dimaksudkan agar dapat dibaca/dipahami oleh
masyarakat internasional.
Contoh tampilan abstrak jurnal ilmiah hasil penelitian:
Abstract: The aim of this study was to assess the readiness
of elementary school teachers in mathematics teaching,
from the point of view of the teachers mastery of the
subject. Forty two elementary school teachers from
Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang were given a test in
mathematics which was devided into two parts, arithmatics
and geometry. A minimum mastery score of 65 was set for
those who would be classified as in adequate readiness as
mathematics teachers. Those who obtained scores of less
than 65 were classified as not in adequate readiness in
teaching. The results of the study indicated that 78.8% of
the teachers obtained scores of more than 65 in geometry.
Sixty-nine point five percents of the teachers got more than
65 in arithmetics, and 69.5% gained scores of more than 65
in both geometry and arithmatics.
Key words: mathematic teaching, teaching
subject mastery ( Sumber: Ibnu, 2002).

readiness,

2. Bagian Inti
Bagian inti dari artikel hasil penelitian mencakup: (1) bagian
pendahuluan, (2) bagian isi, yang terdiri atas tiga subbagian, yaitu
metode, hasil, dan pembahasan,

dan (3) bagian penutup yang

berupa simpulan dan saran. Ketiga bagian inti ini umumnya ditulis
dengan mengikuti urutan subbagian: pendahuluan, metode, hasil,
pembahasan,

simpulan

dan

saran.

Masing-masing

subbagian

diuraikan sebagai berikut.


Pendahuluan. Bagian ini terutama berisi paparan tentang
permasalahan penelitian, wawasan, rencana penulis dalam kaitan
dengan

upaya

pemecahan

masalah,

tujuan

penelitian,

dan

rangkuman kajian teoretik yang berkaitan dengan masalah yang


diteliti. Kadang-kadang juga memuat harapan akan hasil dan manfaat
penelitian.

Penyajian bagian pendahuluan dilakukan dengan ramburambu


penulisan antara lain: (1)

pendahuluan tidak harus diberi subjudul

pendahuluan, (2) landasan teori/kajian teoretik diintegrasikan dalam


pendahuluan,

(3)

pemisahan

antara

subbagian

satu

dengan

subbagian lain dilakukan dengan pergantian paragraf, (4) disajikan


dalam bentuk naratif, dan (5) diakhiri dengan tujuan/masalah
penelitian.
Hal

lain

yang

penting

diperhatikan

dalam

penulisan

pendahuluan adalah proporsi panjang pendeknya tulisan dengan


keseluruhan jumlah artikel, dan adanya integrasi antara pendahuluan
dan kajian pustaka (yang dalam laporan teknis penelitian dipaparkan
secara

terpisah).

Tuntutan

terakhir

ini

menganjurkan

adanya

penulisan ulang oleh penulis yang berupaya mensinergikan antara


pendahuluan

dan

kajian

pustaka

dalam

laporan

teknis

hasil

penelitian.
Metode Penelitian. Bagian ini menampilkan secara ringkas
bagaimana strategi pemecahan masalah melalui penelitian yang
dilakukan. Isi utama bagian ini terdiri atas: rancangan atau desain
penelitian, sasaran atau target penelitian (populasi dan sampel),
teknik pengembangan instrumen dan pengumpulan data, dan teknik
analisis data. Sub-subbagian di atas umumnya (dianjurkan) dikemas
dalam format esei dan sedikit mungkin menggunakan format
enumeratif.
Contoh bagian metode:
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui
rancangan eksperimen jenis pretest-posttest control group
design. Subjek penelitian dipilih secara random dari seluruh
siswa kelas 3 kemudian secara random pula ditempatkan ke
dalam kelompok percobaan dan kelompok kontrol. Data diambil
dengan menggunakan tes yang telah dikembangkan dan
divalidasi oleh Lembaga Pengembangan Tes Nasional. Analisis
data dilakukan dengan ....(Ibnu, 2002).

10

Hasil Penelitian. Bagian ini memuat hasil penelitian, tepatnya


hasil analisis data. Hasil yang disajikan adalah hasil bersih. Proses
untuk mendapatkan hasil tidak disajikan pada bagian ini, misalnya
proses pengujian hipotesis dan penggunaan statistik. Penyampaian
hasil penelitian dapat dibantu dengan penggunaan tabel dan grafik
(atau bentuk/format komunikasi yang lain). Grafik dan tabel harus
dibahas dalam tubuh artikel tetapi tidak dengan cara pembahasan
yang rinci satu-persatu. Penyajian hasil yang cukup panjang dapat
dibagi dalam beberapa subbagian.
Contoh bagian hasil penelitian:
Jumlah tulisan dari tiga suku ranah utama pendidikan sains yang
dimuat di berbagai jurnal, dalam kurun waktu satu sampai empat
tahun dapat disajikan pada Tabel 1.
Tabel

1 Distribusi Jumlah Tulisan dari Tiga Suku Ranah


Pendidikan Sains yang Dimuat dalam Berbagai Jurnal
antara Januari 2004-Juli 2007

Suku ranah 2004

2005

2006

2007

Jumlah

Konsep
7
Sci. Literacy
5
Teori & Pengaj. 2

7
3
12

13
14
1

5
6
5

32
28
20

Jumlah 3 suku ranah


Lain-lain

80
46

Tabel 1 menunjukkan bahwa frekuensi pemunculan artikel dari


tiga suku ranah tersebut di atas jauh melebihi suku-suku ranah yang
lain, yaitu 80:46. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa .... dst.
Pembahasan. Bagian ini merupakan bagian terpenting dari
artikel hasil penelitian. Pada bagian ini, penulis melakukan empat hal
utama, yaitu (1) menginterpretasikan temuan, (2) mengkonfirmasikan
temuan dengan temuan atau teori yang sudah ada, (3) memberikan
penjelasan

kesesuaian

atau

ketidaksesuaian

temuan

dengan

temuan/teori yang ada, dan (4) mendudukkan temuan ke dalam


temuan atau teori yang sudah ada. Dalam mendudukkan temuan ini

11

bisa berupa mendukung, memodifikasi, menolak teori yang ada, dan


atau mengajukan teori yang bersifat baru sama sekali.
Contoh bagian pembahasan:
Dari temuan penelitian yang diuraikan dalam artikel ini dapat
dilihat bahwa berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kenakalan
remaja yang selama ini diyakini kebenarannya menjadi goyah.
Kebenaran dari berbagai hal tersebut ternyata tidak berlaku secara
universal tetapi kondisional. Gejala-gejala kenakalan remaja tertentu
hanya muncul apabila kondisi lingkungan sosial setempat mendukung
akan terjadinya bentuk-bentuk kenakalan yang terkait. Hal ini sesuai
dengan teori selective cases dari Lincoln (1987:13) yang menyatakan
bahwa .(Ibnu, 2002).
Simpulan dan Saran. Simpulan berisi ringkasan dari uraian
mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Dari kedua hal ini
dikembangkan pokok-pokok pikiran (baru) yang merupakan esensi
dari temuan penelitian. Penulisan simpulan mengacu pada butir-butir
rumusan masalah yang dijawab dalam penelitian.
Saran berupa rekomendasi yang dikembangkan berdasarkan
temuan penelitian. Saran dapat dibuat dengan mengacu kepada
tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan penelitian lanjutan.
Rumusan saran atau rekomendasi dianjurkan agar dibuat berdasarkan
butir-butir manfaat/ kegunanaan penelitian.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir dari setiap artikel, baik artikel hasil penelitian
maupun konseptual adalah daftar rujukan.
Daftar rujukan ditulis dengan memperhatikan ketentuan: (1)
hanya memuat daftar bahan yang dirujuk dalam teks, (2) semua
rujukan dalam tubuh artikel harus ditulis di dalam daftar rujukan, (3)

12

tata tulis daftar rujukan mengikuti gaya selingkung jurnal yang


bersangkutan, (4) daftar rujukan disajikan pada halaman terakhir
artikel, dan bukan pada halaman baru, dan (5) daftar rujukan dapat
memfasilitasi pembaca mencari sumber yang dirujuk oleh penulis.

III. PENUTUP
Substansi isi yang ditulis pada artikel hasil penelitian berupa
hasil pemikiran yang sudah ditemukan dari kegiatan penelitian.
Anatomi artikel hasil penelitian ada subbagian metode, dan hasil.
Substansi isi abstrak pada artikel hasil penelitian lebih ditekankan
pada masalah dan atau tujuan, metode, dan hasilnya. Penutup berisi
simpulan dan atau saran (bila dipandang sangat perlu).
Teknik

penulisan

artikel

hasil

penelitian

sebagai

wahana

berkomukasi ilmiah yang menarik, efektif dan efisien, dan memiliki


tuntutan persyaratan yang perlu ditaat-asasi. Persyaratan tersebut
antara lain: (1) aspek tuntutan kualitas substansi isi, (2)
dan keruntutan pengembangan gagasan, (3)
kaidah oleh karya ilmiah, dan (4)

keutuhan

penerapan kaidah-

ketaatasasan terhadap tatatulis

ilmiah.
DAFTAR RUJUKAN
Depdikbud. 2007. Instrumen Evaluasi untuk Akreditasi Berkala Ilmiah.
Jakarta: DP2M Dikti, Depdikbud.
Ibnu, S. 2002. Format dan Isi Artikel Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan
pada Semlok-Nasional Pengelolaan dan Penyuntingan Jurnal
Ilmiah, di Hotel Asida, Batu, Tanggal, 2326 April.
Mukhadis, A. 2001. Beberapa Kelemahan dalam Penulisan Artikel
Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan pada Seminar-Lokakarya
Penulisan Artikel Ilmiah Angkatan III bagi Dosen di Universitas
Negeri Malang, 25 Agustus.
Nurul Ulfatin. 2009. Penulisan Artikel Imiah (bahan TOT bagi
Widyaiswara LPMP dan P4TK). Jakarta: Ditjen PMPTK
Rifai, M.A. 1995. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan
Penerbitan Karya Ilmiah di Indonesia. Yogyakarta: Gajahmada
University Press.
Saukah, A. dan Waseso, M.G. 2006. Menulis Artikel Untuk Jurnal
Ilmiah. Malang: UM Press.

13

Syahniar. 2008. Tindak Pembelajaran yang Berkontribusi terhadap


Peningkatan Kemampuan Interpersonal Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 15, Nomor 2, Juni 2008, hlm.128
-134).

14

Anda mungkin juga menyukai