Disusun Oleh :
( 32 ) Zaini : 1710125310238
( 36 ) Shofa : 1710125320202
( 37 ) Silvia Wardani : 1710125320203
( 40 ) Siti Aisyah : 1710125320206
( 55 ) Try Ajeng Prasetyarini : 1710125320223
( 61 ) Winda Aulia Mukkaramah : 1710125320231
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami diberi
kemampuan untuk dapat membuat makalah ini dengan baik dan untuk memenuhi
tugas.
Kami menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini belum sepenuhnya sempurna
dan masih jauh dari apa yang diharapkan baik dalam bentuk penyajian maupun dalam
bentuk penulisan oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan dari dosen dan
pembaca demi perbaikan makalah ini selanjutnya, saya ucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah “Penulisan Karya Ilmiah” yakni bapak Prof. Drs.
Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D. yang telah membimbing kami dalam pembuatan
makalah ini.
Harapan kami terhadap makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya,
khususnya lagi kami sebagai pelajar dan dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan lebih tinggi lagi.
Salah khilaf dalam pembuatan makalah ini mohon dimaafkan. Akhir kata
mudah-mudahan makalah bermanfaat sebagaimana yang kita semua harapkan.
Demikian kata pengantar kami sampaikan atas perhatian bapak dan pembaca sekalian
penulis ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
A. Latar Belakang
Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses
pembelajaran. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis dan
mengungkapkannya secara tersurat. Menulis dapat berarti menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan ini ialah sebagai
alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena
memudahkan para pelajar berpikir secara kritis (Tarigan, 2009, hal. 21-22).
Karya ilmiah merupakan tulisan yang memiliki bobot akademis tertentu ditinjau
dari aspek organisasi tulisan, substansi masalah, akurasi data, dan penyajian. Karya
ilmiah juga merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi, atau
pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku serta didukung oleh fakta, teori, dan/atau bukti-bukti
empirik, tidak banyak berguna jika tidak disebarluaskan. Oleh sebab itu, tulisan dapat
dikatakan ilmiah apabila tulisan tersebut berdasarkan fakta dan data, baik secara
teoritis maupun empirik yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ini berarti
tulisan ilmiah itu harus disajikan dalam bentuk tulisan yang objektif, logis, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah.
Dalam hal ini, yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang
pendeknya karya tulis ilmiah tersebut. Secara garis besar, karya ilmiah
diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah
penelitian. (Arifin, 2006, hal. 15).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Makalah?
2. Apa saja yang harus diperhatikan dalam penyusunan Skripsi?
3. Apa yang dimaksud dengan Tesis?
4. Apa yang dimaksud dengan Disertasi?
5. Apa yang dimaksud dengan Artikel ilmiah?
6. Apa saja yang harus diperhatikan dalam penyusunan Artikel Ilmiah Populer?
7. Apa yang dimaksud dengan Kertas Kerja?
8. Bagaimana peyusunan Resensi?
9. Apa yang dimaksud dengan Kritik
10. Bagaimana peyusunan Esai?
11. Apa yang dimaksud Laporan dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu :
A. Makalah
1. Pengertian Makalah
Menurut KBBI “Kamus Besar Bahasa Indonesia” Makalah ialah tulisan resmi
tentang suatu pokok suatu pokok yang dimaksud akan untuk dibacakan dimuka
umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan.
Makalah juga dapat diartikan karya tulis pelajaran atau mahasiswa sebagai
laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi. Menurut Panuti
Sudjiman (1990:50) , Makalah ialah karangan prosa, bukan cerita rekaan yang
membicarakan pokok tertentu. Yang biasanya makalah dimuat di majalah atau
koran, tetapi makalah dapat juga merupakan sebuah buku antologi.
Makalah merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang membahas
sebuah gagasan/topik yang telah ditentukan dan wajib mentaati sistematika penulis
ilmiah. Menurut (Ekosusilo, Bambang, & dkk, 1991, hal. 145) dikutip dalam
(Dalman, 2015) Makalah pada dasarnya merupakan tulisan yang berisikan
perasaan, pendapat yang turut membahas suatu pokok persoalan yang akan
dibacakan dalam rapat kerja, simposium, seminar, dan sejenisnya. Istilah
makalah itu sendiri terkadang dikaitkan dengan karya tulis di kalangan siswa/
mahasiswa, yakni segala jenis tugas tertulis yang berhubungan dengan bidang
studi, hasil pembahasan buku atau tulis tangan suatu persoalan.
Tanjung (2000:7) menemukakan makalah adalah karya tulis yang memuat
pemikikran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis
dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif. Berdasarkan beberapa
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa makalah merupakan karya tulis ilmiah
yang memeuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis
secara runtut dan sistematis dengan disertai analisis yang logis.
2. Karakteristik Makalah
Suatu makalah mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Merupakan hasil kajian literatur 1 dan/atau laporan pelaksanaan suatu
kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu
perkuliahan;
2. Mendemonstrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik
yang dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur,
prinsip, atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan;
3. Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber
yang digunakan;
4. Mendemonstrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam
satu kesatuan sintesis 2 yang utuh.
3. Manfaat penulisan Makalah
i. Makalah Ilmiah
Makalah ilmiah pada umumnya digunakan sebagai karya tulis hasil studi
ilmiah yang berisi masalah dan pembahasan.perlu diperhatikan bahwa dilihat
dari segi prinsip dan prosedur ilmiahnya, makalah ilmiahya menyerupai
laporan penelitian sederhana. Makalah ilmiah biasanya ditulis sebagai suatu
pemecahan masalah secara ilmiah.
ii. Makalah Kerja
Makalah kerja pada umumnya dibaca padaa seminar makalah kerja,
disampaikan dengan bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitian. Dalam
makalah kerja yang dibacakan itu harus ada masalah. Penyampaian makalah
kerja sudah memasukkan asumsi dan hipotesis untuk menjawab masalah.
Berdasarkan isi makalah demikian, timbullah diskusi.
iii. Makalah Kajian
Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan saran pemecahan
suatu masalah suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca
dalam suatu seminar.
B. Skripsi
1. Pengertian Skripsi
Skripsi merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh
mahasiswa sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana. Menurut Winarno (1981),
Skripsi adalah karya tulis di tingkat sarjana muda (biasanya dijadikan sebagai
syarat untuk ujian sarjana muda), yang umumnya didasarkan atas penyelidikan
bahan-bahan bacaan atau observasi lapangan. Sudarmaji (2008) mengemukakan
bahwa skripsi merupakan karya ilmiah resmi yang ditulis oleh mahasiswa dalam
rangka menyelesaikan studi pada program sarjana.
Menurut (Djuharie, 2010, hal. 17) dalam (Dalman, 2015), skripsi adalah bukti
kemampuan akademik mahasiswa melalui penelitian yang berhubungan dengan
masalah pendidikan sesuai dengan bidang studinya. Skripsi disusun dan
dipertahankan untuk mencapai gelar sarjana. Pendapat yang sejalan juga
disampaikan oleh Ardial (2005:28) yang mengatakan bahwa skripsi merupakan
hasil penelitian lapangan, jenis penelitian yang berorintasi pada pengumpulan
empiris dan lapangan. Ditinjau dari pendekatan yang digunakan penelitian
lapangan.
Senada dengan beberapa pendapat diatas, (Jauhari, 2008, hal. 182)
mengatakan bahwa skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa strata
satu (S1) sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Karya ilmiah
tersebut berisi proses dan hasil penelitian, baik penelitian studi pustaka maupun
penelitian lapangan. Agar diakui keilmiahannya, kebenarannya harus
dipertanggung jawabkan di depan penguji. Kebenaran disini, yakni kebenaran
prosesnya maupun hasilnya (temuan). Mahasiswa menyelesaikan skripsi akan
diuji oleh dosen penguji dengan tujuan untuk melihat apakah skripsi yang dibuat
mahasiswa tersebut benar-benar hasil karya ilmiah yang dtulisnya sebdiri dan
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tujuan lainnya untuk mengetahui
kemampuan mahasiswa dalam menguasai bidang tertentu yang diminatinya,
sehingga dapat dipastikan apakah mahasiswa tersebut layak lulus atau tidak untuk
menjadi sorang sarjana.
Berdasarkan beberapa pedapat diatas dapat disimpulkan bahwa skripsi adalah
suatu karya ilmiah yang menyajikan fakta serta mengulas suatu topik yang lebih
rinci dan mendalam, yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
program sarjana (strata satu/S1).
2. Bagian Isi
Pada bagian isi skripsi terdiri atas :
a) BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan tentang pentingnya permasalahan yang akan
diteliti dan dilihat dari segi pengajaran dan pengembangan ilmu, serta
kepentingan pembangunan. Hal yang perlu disajikan pada latar
belakang masalah adalah apa dan mengapa peneliti meras perlu untuk
melakukan penelitian. Apa akibatnya jika permasalahan yang ada tidak
diteliti. Latar belakang masalah harus mengungkapkan gejala-gejala
kesenjangan yang terdapat di lapangan sumber dasar pemikiran untuk
menemukan dan mengangkat permasalahan yang ada sebagai bahan
materi.
2) Identifikasi Masalah
Bagian ini berisi tentang kajian terhadap berbagai permasalahan yang
muncul dan perlu dipilah-pilah sesuai dengan maksud, tujuan, dan
ruang lingkup penelitian. Identifikasi masalah hendaknya dituangkan
dalam bentuk pertanyaan, dan bukan dengan kalimat tanya.
3) Pembatasan Masalah
Bagian ini berisi tentang permsalahan pokok yang akan diteliti sesuai
dengan ruang lingkup penelitian. Batasan masalah diambil berdasarkan
pada butir-butir yang ada dalam rincian identifikasi masalah dengan
mempertimbangkan aspek-aspek metodologis, kelayakan, dan
keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian.
4) Perumusan Masalah
Permasalahan yang muncul dan telah dibatasi hendaknya dirumuskan
secara jelas dan logis. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan
menggunakan kalimat pertanyaan ataupun kalimat naratif. Masalah
yang dirumuskan harus relevan dengan tujuan pnelitian dan hipotesis.
5) Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Bagian ini mengemukakan secara singkat dengan target yang ingin
dicapai, baik secara umum maupun secara khusus. Banyaknya
rumusan dalam tujuan penelitian tidak harus sama dengan banyaknya
rumusan dalam masalah. Tujuan umum yang ingin dicapai
dikemukakan secara singkat dalam satu atau dua kalimat. Tujuan
khusus dirumuskan dalam bentuk butir-butir (misalnya: 1, 2, 3) yang
secara spesifik menyatu pada pertanyaan penelitian.
6) Ruang Lingkup Penelitian
Secara berurutan, bagian ini berisi uraian tentang objek (materi) yang
akan diteliti, subjek (pelaku) yang menjadi sasaran penelitian, daerah
(lokasi) penelitian, serta waktu penelitian.
b) BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1) Tinjauan Pustaka dan Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan
Bagian ini berisi analisis berbagai teori yang digunakan sebagai acuan.
Analisis tentang beberapa pengertian yang menjadi dasar penelitian
(bukan pengertian dalam kamus). Analisis berbagai penelitian
terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Melalui
tinjauan, penelitian/penulis dapat menunjukkan tingkat urgen suatu
penelitian.
Karena itu, tujuan pustaka tidak hanya berisi kumpulan pendapat
beberapa pakar sesuai dengan bidang yang di teliti, melainkan
mengungkapkan beberapa teori atau pengertian pokok dan pengertian-
pengertian turunannya sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
2) Kerangka Berpikir
Atau asumsi dapat berisi gambaran tentang pola atar hubungan antara
variabel maupun kerangka konsep yang digunakan oleh penelitian
untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Kerangja berpikir dapat
berupa teori, evidensi-evidensi, dan dapat pula berupa pemikiran
penelitian sendiri. Kerangka berpikir harus dirumuskan dalam bentuk
deklaratif. Jadi, bukan dengan kalimat pertanyataan, kalimat saran,
ataupun kalimat pengharapan. Kerangka berpikir disusun berdasarkan
tinjauan pustaka yang telah dilakukan dengan maksud sebagai
landasan dalan meumuskan hipotesis.
3) Hipotesis
Merupakan jawaban atau dugaan sementara terdapat masalah yang
diajukan oleh penelitian, dan harus diuji kebenarannya melalui
penelitian ilmiahnya. Hipotesi harus dirumuskan secara singkat, jelas
dan lugas dengan kalimat berpikir yang telah dilakukan. Pada
oenelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, perumusan
hipotesis sangta diperlukan dan harus dapat diuji untuk dapat
dinyatakan ditolak atau diterima. Pada penelitian kualitatif, tidak
diperlakukan adanya kerangka berpikir dan hipotesis seperti yang
dikemukkan di atas.
3. Bagian Akhir
a) DAFTAR PUSTAKA
Memuat semua sumber tertulis baik dari buku, artikel jurnal, surat
kabar, dokumen resmi dan sumber-sumber lain, atau dari internet yang
pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah atau
skripsi. Semua sumber yang dipakai sebagai rujukan dalam uraian skripsi
harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Daftar pustaka ditulis secara berurutan berdasarkan alfabetis tanpa
nomor urut, penulisan daftar pustaka mengikuti sistem yang berlaku
secara internasional, sistem yang dipakai yakni model American
Physhological Association (APA). Nama pengarang yang lebih dari satu
kata, ditulis dengan mendahulukan nama belakangnya dan dibatasi tanda
koma dan diakhiri tanda titik (nama depan dapat disingkat) Selanjutnya
diikuti tahun penerbitan yang diapit tanda kurung dan diakhiri tanda titik,
judul buku dicetak miring dan diakhiri tanda titik, nama kota tempat buku
diterbitkan yang diakhiri tanda titik dua, dan nama penerbit juga diakhiri
tanda titik. Umber yang memakan tempat lebih dari satu baris, ditulis
dengan jarak satu spasi antar baris dan baris kedua menjorok enam
ketukan (satu tab komputer), sedangkan jarak antara masing-masing
sumber yang saling berurutan adalah dua spasi.
b) LAMPIRAN
Bagian ini berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian
dan penulian karya ilmiah atau skripsi. Setiap lampiran harus diberi
nomor urut dan nomor halaman sesuai dengan urutan penggunaannya.
1. Bahasa
Penuisan skripsi harus menggunakan bahasa Indonesia baku dengan
berpedoman pada kaidah ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
2. Pengetikan
a) Kertas dan Ukuran
Skripsi ditulis diatas kertas HVS putih dengan berat 80 gram berukuran
kuarto (21,5 cm x 28 cm). Apabila dalam tulisan harus memakai kertas
khusus dan diluar ukuran yang telah ditetapkan contoh : kertas kalkir
(untuk bagan/gambar), kertas militer (untuk grafik) dll.
b) Spasi Pengetikan
Jarak pengetikan antara satu dengan baris berikutnya adalah dua spasi.
Jarak dua spasi juga berlaku untuk penulisan daftar isi. Khusus untuk
pengetikan judul tabel/gambar/lampiran yang lebih dari satu baris diketik
dengan jarak satu spasi.
c) Batas Tepi Pengetikan (Margin)
i. Batas pengetikan naskah untuk masing-masing sisi
Yakni diatas, dibawah dan tepi kanan berjarak 3 cm, sedangkan batas
tepi kiri berjarak 4 cm dari pinggir kertas. Khusus pengetikan judul
bab atau sejenisnya, batas atas pengetikan berjarak 6 cm dari pinggir
kertas. Batas tiap-tiap tepi tersebut merupakan batas maksimal, artinya
hasil ketikan tidak boleh melebihi batas tepi tersebut tetapi boleh
kurang
ii. Gambar dan Tabel harus berada dalam batas margin
Jika memakai kertas khusus yang ukuran lebih besar, harus dilipat
sesuai dengan ukuran kertas naskah yang telah ditentukan
3. Penggunaan Huruf
Naskah harus diketik dengan komputer menggunakan pilihan huruf jenis-jenis
Times New Roman (12), atau pilihan huruf lain yang memiliki ukuran
karakter sama dengan Times New Roman (12).
4. Penggunaan Printer
Untuk menghasilkan penulisan atau pencetakan skripsi yang baik penggunaan
printer yang direkomendasikan adalah jenis injet, deskjet, bublejet, dan
laserjet.
5. Pengetikan Paragraf Baru
Dimulai dengan awal kalimat rata pada batas tepi kiri. Jarak paragraf adalah
tiga spasi. Kata terakhir pada suatu halaman tidak boleh dipenggal ke halaman
berikutnya, kata tersebut harus dimasukkan ke halaman berikutnya secara
utuh.
6. Pengetikan Bab, Subbab, dan Anak Subbab
Dapat memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Nama/judul bab diketik dengan huruf kapital semua berjarak 6 cm dari
batas atas kertas tepat ditengah-tengah margin tanpa garis bawah dan titik.
Nomor urut bab ditulis dengan angka romawi tepat ditengah-tengah
margin berjarak 2 spasi diatas judul bab tanpa titik.
b. Huruf awal suatu kata pada judul subbab dan anak subbab diketik dengan
huruf kapital, kecuali kata sambung/tugas, tanpa garis bawah dan tanpa
tanda titik.
c. Pengetikan subbab atau anak subbab dan nomor subbab atau anak subbab
dimulai dari batas tepi kiri
d. Penomoran subbab dan anak subbbab dapat menggunakan salah satu cara
dari kedua cara berikut ini.
Cara Pertama :
1.1...................................................................................................................................
1.1.1............................................................................................................................
1.1.1.1.................................................................................................................
1)............................................................................................................
Cara kedua :
A. ..................................................................................................................
1. ...........................................................................................................
a. .....................................................................................................
1) ...............................................................................................
e. Penomoran subbab dan anak subbbab seperti telah disebutkan diatas,
sebaiknya dibatasi jangan sampai berlebihan karena karya ilmiah lebih
mengutamakan esai dari pada bentuk pointers.
7. Penomoran
Nomor halaman diletakkkan di sisi bawah tengah berjarak dua spasi dari batas
bawah margin, nomor halaman dapat menggunakan angka dari 1, 2, 3 dimulai
dari bab pendahuluan hingga lampiran. Pada halaman sebelumnya seperti
halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar
menggunakan angka/huruf romawi kecil (i, ii, iii).
8. Huruf Miring
a. Digunakan untuk menuliskan judul buku, nama terbitanberkala, atau nama
publikasi, serta nomor penerbitan dalam daftar pustaka
b. Digunakan untuk menuiskan kata, kalimat, atau istilah asing yang dipakai
c. Digunakan untuk menuiskan kata, kalimat, kosa kata, frase atau kalimat
aspek linguistik
9. Penulisan Singkatan
Pertama kali terhadap suatu nama harus ditulis lengkap, kemudian dibelakang
nama tersebut dituliskan singkatan resminya dalam kurung pada penulisan
berikutnya, cukup menuliskan singkatan resminya saja tanpa harus
menuliskan kepanjangannya.
Contoh :
Berdasarkan usulan dari para tokoh masyarakat dan senat universitas
lampung (unila), maka Ikatan Doktor Indonesia (IDI) segera mengadakan
rapat kerja untuk membahas perlu tidaknya mendirikan fakultas-fakultas
kedokteran di Unila. Pada pertemuan itu, IDI telah mengambil keputusan
bahwa saat ini keberadaan fakultas kedokteranmemang sangat diperlukan. IDI
sangat mendukung dan siap membantu untuk merealisasikan rencana itu.
10. Penyajian Tabel dan Gambar
a. Tabel
- Tulisan tabel dan nomor diletakkan ditengah margin bagian atas,
diikuti judul tabel yang ditulis dibawahnya dengan jarak satu spasi.
Selanjutnya diikuti tabel yang berada dibawahnya denga jarak dua
spasi
- Penulisan nomor tabel mengunakan angka Arab secara berurutan
tanpa melihat di bab mana tabel itu disajikan. Khusu tabel yang
erada di lampiran penomorannya menggunakan urutan tersendiri,
tidak menyambung nomor urut tabel dalam teks atau naskah
- Tabel sebisa mungkin disajikan dalam satu halaman dan berada
dalam margin. Jika tidak dapat, maka peru dituliskan kata
“bersambung” di sudut kiri atas pada tabel berikutnya.
b. Gambar
- Tulisan gambar dan nomor gambar diletakkan dibawah gambar,
berjarak dua spasi dari gambar yang dimaksud dan berada di
tengah-tengah margin kiri dan kanan
- Penulisan nomor gambar mengguakan angka arab secara berurutan
tanpa memandang di bab mana gambar itu disajikan
- Gambar sependapat mungkin disajikan dalam suatu halaman dan
berada dalam margin
11. Pengutipan
a. Cara Menulis Kutipan Langsung dan Sumbernya
Kutipan langsung harus diketik sama persis dengan kalimat dari sumber
asli yang dikutip, baik bahasa maupun ejaannya. Kutipan yang terdiri dari
lima baris atau lebih diketik satu spasi dan keseluruhan barisan dimulai
dari ketukan kelima batas kiri tanpa tanda petik. Kutipan yang panjangnya
kurang dari lima baris, dimasukkan ke dalam teks dan diketik
sebagaimana pengetikan teks, diawali dan diakhiri dengan tanda petik
ganda (“...”) jika pengutip memandang perlu untuk menghilangkan
beberapa bagian kalimat, maka pada bagian yang dihilangkan diberi tanda
titik-titik sebanyak tiga buah.
Contoh : kutipan kurang dari lima baris.
Kebanyakan orang Indonesia mampu menggunakan bahasa ibu dan
bahasa Indonesia secara bergantian dalam komunikasi sehari-hari
(Bolibger, 1981 : 149).
Penulisan kutipan sumber langsung adalah dengan menyebutkan nama
pengarang buku (hanya nama keluarga “jika ada” atau nama belakang
yang ditulis). Tahun terbitan dan nomor halaman yang dikutip. Nama
pengarang tidak boleh disebutkan dua kali cukup di awal paragraf atau
diakhir saja, dan ditulis secara konsisten sejak awal penulisan.
Contoh : sumber kutipan mendahului kutipan ( awal paragraf ).
Definisi operasional menurut Nazir (1998:152) adalah suatu definisi
yang diberikan kepada suatu variabel atau kontrak dengan cara
memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel
tertentu.
b. Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung dan Sumbernya
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan
aslinya. Kutipan hanya mengambil intisari dan sumber yang dikutip dan
menguraikannya kembali dengan kalimat yang dibuat oleh pengutip.
Kutipan tersebut diketik dengan spasi sama seperti teks aslinya (dua
spasi). Untuk menulis sumbernya, pengutip cukup menyebutkan nama
oengarang dan tahun terbitan tanpa nomor halaman.
Contoh : kutipan yang berasal dari berbagai sumber
Beberapa studi tentang bilingualisme, Alwasih (1986), Bell (1974),
Chear (1995), Fishman (1972), Hastuti (1990) mengatakan bahwa
bilingualisme adalah berkenaan dengan penggunaan dua bahasa oleh
seseorang yang bilingual dalam komunikasi dengan orang lain.
12. Penulisan Daftar Pustaka jika Sumbernya Buku
a. Nama pengarang
Yakni dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian
diikuti nama depan (dapat disingkat) dan tanpa gelar apapun. Hal ini
berlaku untik semua nama baik nama asing maupun nama Indonesia.
Kaidah penulisan ini berlaku secara internasional tanpa mengenal
kebangsaan dan tradisi. Tata tulis ilmiah tidak mengenal prinsip nama
yang lebih dikenal, melainkan siapa nama belakangnya, baik itu nama
keluarga (marga) atau bukan.
1) Nama pengarang satu orang
A. Micheal Huberman ditulis Huberman A. M.
E. Artikel Ilmiah
Di dalam buku Pedoman Penulisan Usul penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah
Program Pascasarjana UNSOED (UNSOED, 2008, hal. 85) dijelaskan bahwa artikel
ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah atau buku
kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman
atau konvensi ilmiah. Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian ataupun gagasan
ilmiah (review). Hasil penelitian ataupun gagasan/pemikiran ilmiah akan lebih
bermanfaat apabila telah diaplikasikan ataupun disampaikan kepada publik. Jurnal
ilmiah merupakan suatu sarana yang efektif untuk memublikasikan hasil penelitian
bagi kalangan yang lebih luas atau publik.
Artikel ilmiah seyogyanya dirancang dengan menyesuaikan petunjuk penulisan
jurnal yang dituju. Hampir semua jurnal ilmiah mengeluarkan petunjuk/patokan yang
harus diikuti jika ingin naskah kita dimuat didalamnya.
Jumlah halaman artikel dalam jurnal biasanya dibatasi dan umunya tidak lebih
dari 15 halaman, sudah termasuk gambar dan tabel. Dengan demikian, banyak hal-hal
yang sangat perlu saja yang dapat dimuat dalam halaman yang jumlahnya terbatas
tersebut. Kebanyakan jurnal tidak menghendaki Tinjauan Pustaka (Literature
Review). Hal-hal yang berkaitan dengan survei pustaka dipadukan dalam
Pendahuluan (intoduction Background). Pemilihan dan pemilahan menjadi amat
penting dalam penulisan artikel ilmiah. Dalam banyak kasus, matode dibuat
seringkas-ringkasnya oleh penulis.
Artikel untuk jurnal ilmiah dapat dibedakan ke dalam dua bagian, yaitu artikel
hasil penelitian dan artikel nonpenelitian berisi hasil pemikiran atau hasil kajian
pustaka. Artikel hasil penelitian dikembangkan dengan urutan sebagai berikut :
1. Judul artikel,
2. Nama penulis
3. Abstrakdan kata kunci,
4. Pendahuluan,
5. Metode penelitian,
6. Hasil penelitian dan pembahasan,
7. Simpulan dan saran, dan
8. Daftar rujukan.
Artikel hasil pemikiran atau kajian pustaka merupakan hasil pemikiran penulis
tentang suatu permasalahan. Secara rinci anatomi, artikel hasil pemikiran biasanya
disajikan dalam format :
1. Judul,
2. Nama penulis,
3. Abstrak dan kata kunci,
4. Pendahuluan,
5. Pembahasan,
6. Penutup, dan
7. Daftar rujukan.
G. Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan
analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada
seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada “perhelatan
ilmiah” tersebut, kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas
kerja “dimentahkan” karena lemah, baik dari sudut analisis rasional, empiris,
ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya. (Takedogawa, 2010).
H. Resensi
1. Pengertian Resensi
Resensi berarti ulasan atau pertimbangan terhadap karya tulis. Resensi buku
maksudnya menilai atau mengulas buku. Resensi melibatkan kegiatan menilai
karya tulis dari berbagai segi. Penilaian ini didasarkan pada argumentasi dan bukti
yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut (Dalman H. , 2014, hal. 229), resensi
adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menilai baik tidaknya sebuah buku.
Dalam hal ini, yang dinilai adalah keunggulan dan kelemahan buku. Menurut
Rosidi (2009: 60), resensi merupakan salah satu upaya menghargai tulisan atau
karya orang lain dengan cara memberikan komentar secara objektif. Teks ulasan
adalah jenis teks yang digunakan untuk meninjau sebuah karya yang berupa film,
buku, atau benda lain untuk diketahui kualitas, kelebihan, dan kekurangannya
(Tim Edukatif, 2013: 61). Menurut Keraf (dalam Dalman, 2014: 229), resensi
adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku.
Secara etimologis resensi berasal dari bahasa latin, yaitu kata kerja revidere
dan recensere yang artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dari istilah
tersebut mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Di Indonesia, resensi
sering juga diistilahkan dengan timbangan buku, tinjauan buku, bedah buku,
ulasan buku, dan sebagainya. Menulis resensi adalah salah satu upaya
memperkenalkan suatu buku kepada orang lain yang belum membaca buku
tersebut sehingga setelah membaca resensi, orang tersebut tergerak hatinya untuk
membaca karya orang lain.
Resensi yang baik adalah resensi yang menyampaikan secara objektif kepada
pembaca kualitas buku yang diresensi, apakah buku itu layak mendapat sambutan
atau sebaliknya. Jadi, resensi buku adalah kegiatan mengulas atau
mempertimbangkan buku dengan memberikan penilaian dari berbagai segi yang
didasarkan pada argumentasi dan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
Secara umum, resensi buku bertujuan untuk memberitahukan kepada
pembaca mengenai adanya buku baru sekaligus memberikan ulasan mngenai
kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Dengan begitu, diharapkan akan adanya
tindak lanjut pembaca terhadap buku tersebut. Tindak lanjut tersebut misalnya
dengan membeli buku atau sekedar menggunakan argumentasi penulis resensi
sebagai keputusan pribafi di suatu waktu.
Resensi buku dimuat di majalah atau surat kabar dan dapat ditemukan di
rubrik seperti “Tinjauan buku” (majalah basis), “Timbangan buku” (mingguan
Mutiara), “Buku” (majalah Gatra), “Pusaka” (harian Media Indonesia), dan
sebagainya.
Pendapat yang sejalan dengan pendapat Isnatun & Farida tentang tujuan
menulis resensi disampaikan oleh Samad Daniel (Dalman H. , 2014, hal. 241). Ia
mengemukakan bahwa tujuan penulisan teks ulasan/resensi meliputi empat tujuan
antara lain sebagai berikut :
I. Kritik
Kritik adalah masalah penganalisisan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan
untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu
memperbaiki pekerjaan. Kritik dari bahasa Yunani yaitu kritikos yang berarti hakim.
Kritik sebagai bentuk karangan berisi penelitian baik-buruknya suatu karya secara
objektif. Kritik tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga
menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya. (Curtis, Floyd, &
Winsor, 1996, hal. 284).
J. Esai
1. Pengertian Esai
Esai adalah tulisan yang terdiri dari beberapa paragraf yang membahas
tentang satu topik. Kata “esai” berasal dari kata Prancis esai artinya mencoba
atau berusaha esai adalah sebuah upaya mengkomunikasikan informasi, opini
nya atau perasaan dan biasanya menyajikan argumen tentang sebuah topik.
Dalam hal ini esai adalah sebuah tulisan pendek yang biasanya berisi penilaian
atau opini penulis tentang subjek. Dan dalam hal lain essai juga ddiartikan
sebagai sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis
tentang subjek tertentu. Namun demikian opini tentang penulisan esai untuk
karya ilmiah murni penulis sebagai mungkin harus bersifat objektif. Berdasarkan
paparan diatas dapatlah dikatakan bahwa suatu bentuk karya tulis
mendiskripsikan pendapat penulis berdasarkan topik (subjek) tertentu dan terbagi
dari esai ilmiah dan esai sastra.
Esai adalah sejenis tulisan berbentuk prosa yang menyajikan pandangan
penulis pribadi terhadap suatu masalah dan suatu masalah itu ditangkap penulis
dan diungkapkan berdasarkan kesan dan pandangan yang ada dalam dirinya
kemudian diajukan pemecahan nya atau penjelasannya, jika dalam tulisan ilmiah
mengesankan objektivitas, esai cenderung bersifat subjektif. Oleh karena itu, esai
cenderung bersifat pribadi. Secara umum isinya berupa opini penulis. Hal yang
dibahas dalam tulisan esai meliputi banyak hal, misalnya masalah-masalah yang
terkait dengan pembangunan, seni, budaya, politik, ekonomi, atau yang lain.
Sebagai tulisan yang cenderung bersifat pribadi esai lebih banyak disajikan
dengan gaya yang tidak terlalu formal, tidak terikat pada struktur tulisan secara
ketat dan disajikan dengan bahasa yang segar. Esai banyak kita jumpai dalam
berbagai media massa, misalnya koran, majalah, dan buletin.
2. Karakteristik Esai
Pada umumnya esai terbagi menjadi tiga bagian yaitu
a. Pendahuluan.
b. Bagian isi.
c. Bagian Penutup
Tabel berikut menandai secara ringkas karakteristik artikel ilmiah populer
No Aspek Penanda Keterangan
1 Tujuan Penulisan Memengaruhi Pembaca
Menyampaikan sebuah
permasalahan
Menyampaikan sebuah opini
3. Langkah-Langkah Menulis Esai
Jika dipetakan mengenai langkah-langkah menulis esai, bisa dirunut sebagai
berikut:
a. Menentukkan tema atau topik.
b. membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas.
c. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat
dan jelas.
d. Menulis tubuh esai; Memulai dengan memilah poin-poin penting yang
akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih
memudahkan pembaca untuk memahami tentang topik yang dibicarakan.
e. Membuat Paragraf utama yang bersifat sebagai pendahuluan, itu sebabnya
akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasa kita
menulis esai tersebut.
f. Menuliskan kesimpulan ini adalah hal penting karena dalam membentuk
opini pembaca harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita
sebagai penulisnya.
g. Untuk yang tahap akhir ini adalah dengan memberikan sentuhan akhir pada
tulisan kita agar pembaca dapat mengambil manfaat apa yang ditulis.
4. Struktur Esai
Struktur esai yang baik terdiri dari bagian : (1) Gagasan pendahuluan, (2)
beberapa paragraf pengembang, dan (3) Paragraf Penyimpul. (Budiharso, 2007)
a. Paragraf Pendahuluan
Paragraf pendahuluan ialah paragraf yang digunakan untuk mengawali
suatu esai. Paragraf pendahuluan ini mempunyai empat tujuan yaitu:
1) Mengenalkan topik dalam esai.
2) memberikan latar belakang umum topik.
3) Memberikan petunjuk rencana esai secara keseluruhan.
4) membangkitkan minat pembaca
b. Paragraf Pengembang
Paragraf Pengembang dalam esai disebut paragraf batang,paragraf batang
tubuh menjelaskan dan menguraikan pernyataan tesis yang disampaikan
pada paragraf pendahuluan. Dalam hal ini paragraf batang tubuh ini
menjawab pertanyaan-pertanyaan siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana.
Paragraf pengembang ini berisi tentang hal-hal yang akan dikaji, data,
interpretasi tentang topik yang dibahas, pengembangan paragraf ini dalam
batang tubuh suatu esai bisa dilakukan melalui beberapa teknik yaitu: (1)
Kronologis, (2) Uraian menurut derajat kepentingan, (3) Perbandingan, (4)
Contoh atau kombinasi dari ketiganya.
c. Paragraf Penyimpul
Paragraf terakhir ini adalah dari suatu esai disebut dengan paragraf
penutup atau paragraf penyimpul. Pada paragraf penyimpul ini diperoleh
dengan menulis ringkasan mengenai hal-hal yang sangat penting yang ada
dalam paragraf-paragraf batang tubuh esai atau penegasan kembali dalam hal
yang dinyatakan pada kalimat tesis dengan kata-kata yang tidak sama,
ditambahkan dengan komentar penulis tentang pokok masalah yang
dikemukakan.
Paragraf penyimpul berisi tentang (1) Ringkasan masalah utama, atau (2)
Pernyataan kembali kalimat tesis dengan penggunaan kata-kata lain, dan (3)
Komentar akhir tentang pokok bahasan.
A. Kesimpulan
Jenis-jenis karya ilmiah adalah makalah, skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah,
artikel ilmiah populer, kertas kerja, resensi, kritik, dan esai.
1. Makalah adalah karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang
penyelesaiannya mengandalkan bermacam-macam data yang ada di lapangan.
Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya,
makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar.
2. Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan
gelar sarjana (S1)-nya. Skripsi memuat tulisan berisi pendapat penulis dengan
mengacu atau berdasarkan teori yang telah ada sebelumnya.
3. Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi
S2 atau Pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan
skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian
yang dilakukan individu yang bersangkutan.
4. Disertasi atau Ph.D thesis diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau
meraih gelar Doktor/Dr. yang mengemukakan analisis yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan dengan data dan fakta yang sahih atau valid dengan
analisis yang terinci. Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri yang berupa
temuan orisinal.
5. Artikel ilmiah adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif yang penulisannya
tentang suatu masalah atau peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah
karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang berisikan
artikel. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka ataupun
hasil pengembangan sebuah proyek.
6. Artikel ilmiah populer adalah sebuah tulisan yang berisi gagasan ilmiah, tetapi
disampaikan secara populer. Label ilmiah mengandung makna bahwa artikel itu
disajikan dengan informasi ilmiah,dan dengan kemasannya yang populer.
7. Kertas Kerja atau Work paper pada dasarnya sama dengan makalah, namun
dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan
pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.
8. Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang dimaksud
disini bisa berupa berupa buku dan karya seni film dan drama. Menulis resensi
terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari buku dan
disampaikan kepada masyarakat.
9. Kritik sastra adalah analisis terhadap suatukarya sastra untuk mengamati atau
menilaibaik-buruknya suatu karya secara objektif.
10. Esai adalah karangan singkat yang membahassuatu masalah dari sudut pandang
pribadipenulisnya. Masalah yang dibahas dalamesai merupakan masalah yang
aktual dariberbagai bidang seperti kesusastraan,kebudayaan, iptek, atau politik.
Curtis, D. B., Floyd, J. J., & Winsor, J. L. (1996). Komunikasi Bisnis dan
Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ekosusilo, M., Bambang, & dkk. (1991). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Ujung
Pandang: Dahara Prize.
Suyono, Amaliah, R., Ariani, D., & dkk. (2015). Cerdas Menulis Karya Ilmiah.
Malang: Gunung Samudera.
Takedogawa. (2010). Hakikat Karya Ilmiah dan Ciri-Ciri Karya Ilmiah. (Online)
Tersedia: http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com. (13 Maret 2011) .
UNSOED. (2008). Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah
Program Pascasarjana UNSOED. Purwokerto: Universitas Jendral
Soedirman.